Clara merupakan gadis yatim piatu, dia memiliki seorang adik angkat yang memiliki kelainan genetik namun dia tetap menyayangi adiknya. Mereka di asuh oleh keluarga tantenya yang kaya raya sejak usianya sembilan tahun. Namun suatu hari mereka di usir sebab Clara di tuduh menggoda kekasih putri tantenya. Akhirnya Clara dan adiknya keluar dari rumah. Kemudian dia bertemu dengan mantan pengasuh adiknya dan tinggal bersama pengasuh mereka dengan membuat usaha jualan sayur, namun ada rahasia yang di simpan oleh pengasuhnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Rencana perjodohan antara Shella dan Adit pun kini semakin nyata, mama Sinta berusaha untuk selalu membujuk Adit agar mau menerima perjodohan itu, namun Adit jelas saja tak ingin dan tak akan mau di jodohkan dengan Shella
Mama Sinta meminta bantuan pada suaminya untuk membujuk Adit juga, namun papa Akmal mengatakan bahwa dia tak ingin mengatur kehidupan Adit, biarkan saja Adit memilih wanita pilihannya sendiri, sebab Adit bukan lagi anak kecil, dan dia pasti tahu jika gadis pilihan nya itu lah yang terbaik buatnya
Begitu juga dengan omah Wulan, Seakan tak terima dengan perjodohan itu, karena omah juga pernah bertemu dengan shella dan omah sudah tahu bagaimana buruknya sifat gadis itu. Omah menyerahkan semua urusan jodoh itu pada Adit. Sebagai orang tua tak boleh terlalu memaksa kehendak untuk menjodohkan anak, karena kata omah mereka yang akan menjalani nya bukan kita sebagai orang tua
Jujur saja, mama Sinta kecewa karena tak ada yang mendukungnya soal perjodohan itu. Padahal dia sudah berjanji pada jeng Ratna dan shella bahwa dia akan membujuk Adit agar menerimanya, Dia ingin membuktikan pada keluarganya bahwa gadis pilihannya itu lah yang terbaik. Beda dengan gadis pilihan Adit yang merupakan gadis miskin penjual sayuran dan anak seorang pelacur
" Radit, tolong kamu pertimbangan keputusan mama ya. Mama pengen kamu nikah sama Shella, dia itu gadis yang baik Radit" ucap mama Sinta ketika menelpon Radit hari itu
" Gak ma, Radit gak mau. Radit sudah punya kekasih ma, dan dia jauh lebih baik dari wanita pilihan mama"
" Jadi kamu lebih memilih gadis penjual sayuran itu? Dimana otak kamu Radit? Bagaimana bisa kamu menyukai anak seorang pelacur seperti dia, yang gak jelas asal usul keluarganya"
" Mama...!! Jaga ucapan mama, Clara tak seperti itu, dia berasal dari keluarga baik baik ma. Aku gak suka kalau mama selalu mengucapkan fitnah seperti itu. Udah ma Radit sibuk" ucap Radit segera menutup telponnya
" Radit, haloo. . Radiiit..!!! Dasar anak keras kepala" ucap Bu Sinta terlihat sangat kesal
****
Mama Sinta akhirnya jatuh sakit karena terlalu banyak pikiran. Dia tak bisa membujuk Radit. Mungkin dengan dirinya sakit akan sedikit membuat Radit luluh pada keinginan mamanya
Radit segera kembali ke kota untuk menjenguk mama nya yang sedang di rawat di rumah sakit
" Mama sakit apa?" Tanya Radit pada mamanya yang sedang terbaring
" Mama cuma capek aja dit"
" Emang mama kerja apa kok capek?"..
" Mama banyak pikiran dit, makanya darah mama naik"
" Mama mikirin apa emang?"
" Mama mikirin cara agar kamu tuh mau menerima perjodohan itu Radit. Mama suka sama Shella, dia baik, cantik, dia juga berasal dari keluarga orang kaya Radit, Kayaknya cocok banget sama kamu" ucap Bu sinta
" Ma, bukannya aku gak mau, tapi mama harus tau, Shella itu gak sebaik yang mama kira, apalagi mamanya tuh jahat banget ma"
" Iya Sinta, kamu tuh gak tau aja mereka kayak apa, jangan mentang mentang dia teman kamu sampai kamu percaya sama dia" sambung omah yang berada di sana juga
" Tapi mah, aku udah janji sama mereka, Dan darimana juga mama tau kalau mereka tuh gak sebaik itu?" tanya mama Sinta pada omah Wulan
" Ya karena mama udah kenal sama mereka"
" Gak mah, pokoknya Minggu depan kita harus ke rumah jeng ratna untuk membicarakan perjodohan ini. Radit, mama gak mau tau pokoknya kamu juga harus datang dan gak boleh pergi seperti waktu itu"
" Tapi ma"
" Gak ada tapi tapian, pokoknya kita semua harus ke sana"
" Ma, Radit gak bisa"..
" Radit..!!! Ya tuhan kepala ku sakit sekali".. ucap mama Sinta memegang kepalanya sehabis berteriak ke arah Radit
" Makanya Sinta jangan marah marah, udah tau darah tingginya kumat masih aja teriak" ucap omah meninggalkan ruangan mama Sinta. Begitupun dengan Radit Yeng menyusul omah keluar
" Radit, sebaiknya kita turuti saja dulu kemauan mama. Kalau memang kamu merasa tak cocok dengan gadis itu, barulah kamu mengatakan pada mama" ucap papa Akmal yang sedari tadi diam
" Terserah papa saja lah, Radit ikut aja, Tapi Radit gak janji akan menyetujui perjodohan ini, karena Radit sudah jadi milik clara pa"
" Iya papa tahu, dan semua keputusan ada padamu nak. Ya sudah kalau gitu Minggu depan kita ke rumah keluarga gadis itu"
" Besok aku balik langsung pa, kerjaa ku masih banyak. Coba tau mama cuma sakit karena pikiran perjodohan itu, aku gak bakalan pulang ke sini pa" Ucap Radit sedikit kecewa pada mamanya
" Ya sudah kalau gitu kamu pulang aja istirahat di rumah. Biar besok gak capek perjalanan jauh"
" Iya pa, aku pamit ya, Fendi yuk jalan" ajak Radit pada Fendi yang hanya berdiri di samping Radit
******
Shella telah memilih pakaian yang akan di gunakan untuk menyambut keluarga mahavir pada Minggu depan. Dia juga telah memesan makanan untuk menyambut kedatangan keluarga mahavir
Kedua ibu dan anak itu sama sekali tak memikirkan keadaan paman Agus, mereka malah sibuk shopping dan perawatan agar nantinya terlihat cantik dan glowing saat bertemu dengan keluarga calon suami
Di tempat lain, Radit telah kembali ke kota tempat clara berada, dengan penampilan yang sederhana Radit menuju ke rumah Clara, Hatinya terasa terbakar melihat Alvin sedang membantu Clara melayani pelanggan
Clara melihat kehadiran Adit di sana, tak ada lagi senyum manis di bibir clara ketika bertemu Adit, membuat Adit sedikit kesal
" Sayang, aku pengen ngomong sama kamu" Bisik Adit di telinga clara ketika dia sedang mengatur sayurannya sementara Clara menghentikan aktifitas nya sejenak
" Mau ngomong apa mas? Kalau emang penting ya udah kita ngomong nya sekarang di sana aja" jawab clara berjalan meninggalkan Adit
"Sayang, kamu masih marah sama aku? Minggu depan keluarga ku akan datang ke rumah Shella. Tapi itu hanya untuk pertemuan saja sayang, dan aku janji gak akan menerima perjodohan itu sayang"
" Mas, maafkan aku saat ini aku tak ingin memikirkan perjodohan mas itu, mas mau terima atau gak itu semua keputusannya ada di mas Adit. Namun sebelum keluarga mas datang ke rumah Tante Ratna, aku mohon tinggalkan lah aku mas, aku gak mau jika kita masih menjalin hubungan mereka akan mencari masalah lagi dengan ku"
" Jadi kamu mau hubungan kita ini berakhir clara? Kamu tak mencintaku lagi?"
" Cinta? Jujur aku sangat mencintaimu mas Adit, tapi keadaan tidak mendukung kita mas. Kamu lihat mas, mereka saja rela membuang pria yang menghidupi mereka selama ini hanya karena merasa di repotkan" ucap Clara menunjuk paman Agus yang sedang duduk di kursi rodanya
Apalagi aku mas, mungkin mereka akan membuang atau membunuhku jika aku jadi penghalang untuk mas Adit menerima perjodohan itu" ucap clara lagi
" Mungkin jodoh kita hanya sampai di sini mas, aku iklhas dan rela jika memang kamu menikahi Shella. Pergilah mas agar aku tak lagi mengharapkan cintamu" ucap clara menahan airmata nya yang sudah berada di ujung
" Jadi apakah hubungan kita benar benar telah berakhir clara?" Tanya Adit pada Clara yang melangkah meninggalkan nya
Clara jelas saja menangisi kekasih nya itu, pria yang selama setahun ini menemani dan mencintainya kini tak lama lagi akan menjadi tunangan wanita yang paling dia benci
" Ayolah clara cobalah untuk ikhlas dan melupakan Adit, kamu pasti bisa" ucapnya memberi semangat pada diri sendiri setelah masuk ke dalam rumahnya
jelas tokoh Clara di sini tergantung dari mood menulis Kamu Thor, iya kaaann....jadi buat lah nantinya happy ending ya Thor...
oh ya, jangan kelamaan up ya Thor, hihihihiiii 🤭
up terus leee....
🤭
semangat Author 💪