NovelToon NovelToon
MELAWAN IBLIS

MELAWAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi Timur / Iblis / Ahli Bela Diri Kuno / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:885
Nilai: 5
Nama Author: Cut Tisa Channel

MELAWAN IBLIS menceritakan tentang seorang gadis keturunan pendekar sakti yang hijrah dari Tiongkok ke Nusantara untuk mendapatkan kehidupan yang tenang.
Namun dibalik ketenangan yang hanya sebentar di rasakan, ada sebuah hal yang terjadi akibat kutukan leluhurnya di masa lalu.
ingin tahu bagaimana serial yang menggabungkan antara beladiri dan misteri ini?
mampukah wanita cantik itu lepas dari kutukan iblis?
simak selengkapnya dalam Serial Melawan Iblis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cut Tisa Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjuangan Melelahkan

Tanpa berlama lama, Saloka segera melarikan diri dari telaga air tawar tersebut dengan kecepatan luar biasa.

Melihat calon mangsanya atau pengganggu itu, Garkha kembali memasuki goa besar panjang tersebut setelah berdiam di pintu masuk sejenak untuk kembali mengerami telur telur nya yang siap menetas.

Dengan cepat pemuda itu mengayuh perahu nya ke arah utara menuju ke tempat Silya berada.

"Kau dari mana kanda? Dari tadi ku cari kemana mana". Celetuk Silya yang berdiri di ambang pintu.

"Aku baru pulang latihan sekalian mencari makanan enak untuk mu. Nih!!" Pemuda itu mengeluarkan sebutir telur besar sebesar burung unta.

"Telur apa ini? Besar sekali".

"Kau masak saja lalu makanlah. Baik untuk kesehatan mu". Seru pemuda yang langsung menuju ke kamar mandi itu untuk membersihkan diri.

Tak lama setelah selesai mandi, Saloka sudah duduk bersama Silya di meja makan dan makan di temani sang kekasih yang tersenyum bahagia melihatnya.

***~###~***

"Apa yang kau mau? Aku sudah mendengar kelakuan mu dari mereka". Ucap Mahendra pada bawahan kepercayaannya.

"Aku hanya ingin kau yang sudah tua beristirahat dengan damai. Hiaaaatt". Serangan ditujukan ke arah Mahendra yang menjadi pemimpin Mawar Hitam sejak puluhan tahun yang lalu.

Dengan mudah pria tua itu mengelak ke arah kiri dan membalas serangan bawahannya yang kini lebih dikenal dengan panggilan BB (Black Boss).

Terjadilah perkelahian yang menegangkan antara pemimpin mawar hitam melawan bawahan yang selalu menjadi wakilnya saat dia tak ada.

Lewat puluhan jurus, ketika serangan Mahendra dengan cepat di tujukan ke arah Bebe, lelaki tua itu sedikitpun tak menyangka bahwa tiba tiba dia terperosok ke dalam lubang yang di tutupi oleh bawahannya sendiri berupa jebakan berisi puluhan ular beracun.

Terdengar pekik mengerikan dari dalam lubang itu lalu disusul desisan banyak ular membuat suara Mahendra terhenti seketika.

"Huaahahaha, mulai sekarang, Mawar Hitam menjadi milik ku". Seluruh murid anggota yang mendengar perkataan Bebe segera berlutut sambil menundukkan muka mereka seraya berteriak keras di tengah hutan itu

"Hidup ketua baru,, jaya Bebe sepanjang masa". Kemudian mereka pun kembali berdiri siap siaga setelah mendapat isyarat dari Bebe.

"Pilih sepuluh orang terbaik untuk ikut aku ke desa Mayong. Kita habisi Asok dan rekan rekan barunya sampai ke akar akarnya". Ketika mengucapkan hal itu, wajah Bebe tampak bengis dan kejam.

Setelah melakukan persiapan, berangkatlah sepuluh bawahan Mawar Hitam menuju ke desa Mayong mencari keberadaan Asok.

Sebagian anggota perkumpulan yang tinggal itu sibuk mencampakkan mayat pengikut setia ketua Mahendra yang telah lebih dulu tewas di tangan mereka.

Setelah melakukan perjalanan sehari semalam, tiba lah sebelas orang itu di desa Mayong. Mereka langsung menuju rumah kepala desa.

Namun setibanya mereka disana, tak ada sisa jejak seorang pun, bahkan kepala desa dan keluarganya pun tak tampak sama sekali.

Rumah kosong itu kemudian mereka tinggalkan tepat di malam hari. Setelah bertanya pada tetangga, mereka mendapat informasi bahwa kepala desa dan seluruh penghuni rumah telah pergi dua hari yang lalu ke kota Assam.

Tanpa menunggu berlama lama lagi, Bebe membawa sepuluh bawahannya untuk mengejar ke arah kota melewati jalur sungai seperti yang disampaikan oleh tetangga samping rumah pak kades.

Meski mereka melakukan perjalanan cepat, namun sampai dua hari kemudian mereka tak juga bisa menemukan jejak orang orang yang di carinya.

Setelah melakukan perjalanan tiga hari tiga malam berturut turut, akhirnya Bebe kembali membawa anak buahnya ke markas di tengah hutan besar yang terletak antara desa Mayong dan pinggiran pantai.

***~###~***

Sekelompok orang duduk di bawah pepohonan besar tak jauh dari rumah kek Dhulaga.

Mereka terdiri dari Saloka bersama Silya, Sina Sila dan Asok yang berhadapan dengan kepala desa dan Kek Dhulaga serta seorang anggota Mawar Hitam yang berhasil kabur dari pembantaian Bebe dan anak buahnya.

Tampak dari raut wajah mereka bahwa pembahasan yang mereka bincangkan adalah tentang masalah yang sangat serius sekali.

Setelah mendengar pembunuhan Mahendra, Asok yang masih terlihat sembab matanya berkata kepada mereka,

"Bagaimana pun juga, aku harus membalas kematian ayah. Dia harus merasakan kematian yang mengerikan melebihi yang di lakukannya terhadap ayah ku".

Melihat kekasihnya berkata dengan keras dan mata memerah, Sila menjawab,

"Begini saja kanda, kita kembali ke Nusantara menemui ayahku. Aku akan minta ayah membasmi penjahat penjahat itu".

"Benar, bahaya sekali jika kau ingin menyerang ke sana tanpa persiapan. Sebaiknya kita rencanakan matang matang". Sina ikut memberi saran.

Akhirnya diputuskan bahwa Sila, Sina dan Asok akan pulang ke Nusantara ke rumah Tun Ai di temani Junga satu satunya pria yang selamat diantara seluruh bawahan Mahendra.

Dhulaga akan tetap tinggal disana membantu mengajarkan cara kepada Silya yang ditemani oleh Saloka.

Sedangkan kepala desa yang tidak lain adalah paman Asok, akan pergi menghindar sementara waktu ke pinggiran kota Assam.

Mari kita ikuti perjalanan Sina dan Sila yang berlayar menggunakan perahu besar berempat.

Setelah mereka tiba di kampung pinggiran pantai malam itu, mereka sibuk mencari rumah orang yang pernah di titipkan perahu mereka kepadanya.

Ketika mendekati rumah tersebut, sebelas orang Mawar Hitam segera mengepung Sina dan ketiga rekannya.

Pertarungan pun terjadi dalam cuaca gelap itu. Mereka bertarung hanya diterangi obor yang dipasang di sekitar rumah tinggi tersebut.

Ketika serangan demi serangan mulai gencar menerpa keempatnya, Sina berteriak kencang,

"Ikut aku".

Segera ketiga nya mengikuti gerakan Sina yang melarikan diri ke pinggir pantai. Namun naas bagi Junga, dia yang berlari paling belakang terkena sabetan pedang tajam milik kepala regu Mawar Hitam yang membuat tubuhnya terpisah dua.

Asok yang berhenti menoleh ke belakang dengan penuh emosi segera di tarik tangannya oleh Sila dan ketiganya pun dapat menjauh dengan cepat di kegelapan malam itu.

Setelah kejaran para bawahan anggota Mawar Hitam dapat mereka hindari, ketiga nya berlari jauh ke arah timur hingga menemukan sebuah kapal besar yang langsung mereka pakai berlayar di lautan itu.

***~###~***

"Tolooong,, kek, tolong, Silya kerasukan". Teriak Saloka dengan wajah panik.

Dhulaga yang sedang berada di kamarnya segera melesat keluar menuju ke kebun belakang dimana gadis itu terikat kaki tangan nya dengan tali khusus yang terbuat dari benalu india yang sangat kuat.

Setelah sampai disitu, kakek itu segera mendekat ke arah Silya dan menekan tengkuk gadis tersebut bersamaan dengan jempol kakinya.

Beberapa mantra keluar dari mulut Dhulaga hingga perlahan Silya kembali siuman perlahan lahan.

Baru saja Saloka ingin membuka ikatan gadis itu, tiba tiba iblis yang merasuki gadis itu kembali mengamuk membuat Saloka terkaget hingga melompat lima meter kebelakang.

BERSAMBUNG. . .

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!