LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan-jalan dengan oma
Setelah oma jessi dan lili pergi,clara dan zavier segera menenangkan cindy yang badmood karena dia tidak di ajak oma jessi.
"Kamu gak usah cemberut gitu sayang,nanti daddy ajak kamu jalan-jalan."ucap zavier menengkan sang putri.
"Tapi cindy maunya oma dad,kenapa sih oma selalu dengan si babu itu sih."kesal cindy.
Zavier terdiam,dia tidak menjawab pertanyaan putrinya.Dia juga kesal dengan sikap oma jessi yang membedakan putrinya dengan lili,tetapi dia tidak bisa membantah ada rahasia besar yang dia tidak bisa ungkapkan.
"Dad kenapa sih kita harus hormati dia,kamukan kepala keluarga di sini.Berarti kamu punya kuasa,inikan juga mansion kamu."sahut clara kesal terhadap suaminya,selalu menghormati mantan mama mertunya itu.
Zavier bernafas kasar,lalu berkata."Kalian gak usah tahu,daddy mau ke kamar dulu."ucap zavier tidak ingin memperpanjang masalah,lalu beranjak dari duduknya meninggalkan istri dan anaknya.
"Pasti si babu itu lagi happy sekarang mah."ucap cindy.
"Kamu tenang saja sayang,setalah tua bangka itu pergi kita kasih hukuman seberat beratnya tuh si babu."ucap clara tersenyum miring merancanakan sesuatu.
Cindy tersenyum,lalu berkata."Harus dong mah,aku mau dia dapat hukuman yang berat agar dia rasain apa yang aku rasakan."ucap cindy dendam kepada lili.
"Sekarang kamu gak usah kepikiran lagi,nanti mama ajak kamu jalan-jalan yah."ucap clara menenangkan putrinya.
Cindy mengangguk,kemudian berkata."Iya mah,oh yah mah bagaiamana kalau si babu itu ngadu ke oma tentang kelakuan kita?"tanya cindy.
"Dia gak akan ngadu sayang,jika dia ngadu kita ancam saja dengan orang tua sinta dan rika yang ada di kampung."jawab santai clara,dia telah mengancam lili agar dia tidak memberitahukan apa yang dia perbuat kepanya,jika dia mengadu dia akan menyakiti sinta dan rika beserta keluarga mereka yang ada di kampung.
"Oh iya yah,kok aku bisa lupa sih."ucap cindy yang di tatap malas oleh clara.
Sementara lili sangat menikmati jalan-jalan dengan omanya,selagi dia datang dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.Walaupun dia harus siap-siap mendapat hukuman dari clara dan cindy.
"Kamu mau beli apa sayang?"tanya oma jessi sambil berjalan mengelilingi mall.
Lili berpikir sambil melihat sekitar,lalu berkata."Kita jalan-jalan dulu aja boleh gak oma,sambil berpikir mau beli apa gitu."ucap lili.
Oma jessi mengangguk,"Bolah dong sayang,oma ikuti mau kamu saja."ucap oma jessi yang mengikuti kemauan cucunya.
Mereka berdua jalan-jalan mengelilingi mall,di ikuti pengawal dari jarak jauh. Sesekali mereka masuk ke dalam toko tetapi hanya lihat-lihat saja belum masuk ada di hati mereka berdua.
Hingga lili menghentikan langkahnya di depan toko elektronik yang lumayan besar serta pengunjung yang lumayan banyak.Mata lili tertuju pada laptop yang menarik perhatiannya. Oma jessi yang melihat lili toko elektronik membuatnya tersenyum.
"Kamu mau ke sana nak?"tanya ome jessi menunjuk toko elektronik tersebut.Lili hanya mengangguk,tersenyum malu membuat oma jessi terkekeh melihatnya"Ya udah kita ke sana,kamu gak udah malu bilang ke oma.Oma akan memberikan apa yang kamu inginkan."ucapnya,lalu mengajak lili masuk ke toke elektronik tersebut.
Para pelayan toko menghampiri lili dan oma jessi,tak lupa dengan senyum ramahnya."Selamat datang ada yang ingin saya bantu."ucap pelayan toko.
Ome jessi mengangguk,lalu berkata."Iya mbak,saya mau laptop keluar terbaru dan tercanggih ada?"tanya oma jessi mewakili lili,dia tau lili pasti akan meminta yang biasa-biasa saja,padahal dia bisa memberikan yang terbaik untuknya.
"Tentu saja ada nyonya,mari ikut saya."ajak pelayan lalu melangkah ke tempat laptop yang dia oma jessi cari.
Hingga beberapa saat,pelayan karyawan membawakan laptop yang berwarna abu-abu silver dengan logo appel di gigit.
"Ini nyonya,semua sedah lengkap seperti yang anda butuhkan."ucap pelayan toko memperlihatkannya.
Oma jessi menoleh kepada lili,terlihat lili sangat terpakau dengan laptop tersebut.Kemudian oma jessi berkata."Bagaiamana kamu suka gak?"tanyanya.
Lili mengangguk tanpa menoleh,dia masih terpakau dengan laptop yang ada di depan matanya.
"Saya ambil ini mbak,untuk cucu saya."ujar ome jessi lalu menyerahkan kartunya dan di terimah oleh pelayan toko.
^\*^\*
"Suka gak?"tanya oma jessi kepada cucunya yang tak berhenti tersenyum.
"Suka banget oma,terimah kasih yah."jawab lili lalu memeluk oma jessi.
"Iya sayang,oma akan memberikan apapun yang kamu mau."ucap oma jessi membalas pelukan sang cucu lalu memberikan kecupan singkat di kening sang cucu."Kamu mau belanja apa lagi sayang?"tanyanya sambari melonggarkan pelukan.
Lili berpikir,lalu menggelengkan kepala."Sepertinya gak ada lagi deh oma ini sudah cukup."ucapnya.
Oma jessi cemberut mendengarnya,"Yah kok gitu sih,apa kamu gak mau beli sepatu tas atau pakaian gitu,masa kartu opa keluarnya cuman sedikit sih."ucapnya.
Lili terkekeh melihat omanya,lalu berkata."Oma saja yang belanja lili akan temani oma kok."ucapnya.
"Oma juga sebenarnya bosan sih,nak belanja mulu."ujar oma jessi.
"Terus bagaiamana dong oma,atau kita pulang saja."ucap lili.
Oma jessi langsung menggelengkan kepala,lalu berkata."Oma malas ketemu cepat pulang atau kita makan dulu sembari ngobrol gitu."usulnya.
Lili mengangguk,kemudian berkata."Iya deh oma,kita makan saja."ucap lili.
Mereka berdua cari tempat restoran jepang,sesuai keinginan lili dan oma jessi mengabulkan permintaan cucunya.
Hingga mereka sampai di restoran jepang,oma jessi langsung memesan tak lupa dengan para pengawal yang mengikutinya dari jarak jauh. Beberapa menit pesan mereka telah sampai,langsung saja lili melahapnya membuat oma jessi heran. Lili makan begitu lahap seakan gak pernah makan berhari-hari.
"Pelan-pelan makannya nak,nanti kamu tersedak loh."ucap ome jessi mengingatkan.
Lili hanya mengangguk saja menanggapi omanya,dari kemarin dia belum makan sama sekali membuat dia pingsan di dalam gudang. Bubur yang di bawa oleh omanya,dia hanya makan sesuap.Takut oma jessi lama menunggunya.
"Sayang apa mama tiri kamu baik kepada kamu,kamu sakit saja dia gak tau."ucap oma jessi tiba-tiba membuat lili menghentikan makannya menatap omanya,takut menceritakan yang sebenarnya.
Lili menggelangkan kepala,lalu berkata."Gak kok oma,semalam mama clara sibuk jadi gak tau kalau aku sakit."jawabnya bohong,dia belum bisa menjawab yang sebenarnya taruhannya adalah keluarga sinta dan rika,orang yang dia sayang. Tetapi dia berjanji akan membalas perbuatannya saja,hanya menunggu waktu saja.
"Kamu serius,kamu gak bohongin oma kan?"tanya oma jessi yang merasa ragu dengan jawaban lili.
Lili mengangguk,kemudian tersenyum."Gak kok oma,oma tenang saja dia baik kok."jawab lili penuh keyakinan agar oma jessi percaya.
Oma jessi menatap lekat lili sejenak,lalu berkata."Jika mereka ngapa-ngapain kamu kamu langsung beritahu oma yah."ucap oma jessi.
Lili mengangguk cepat,"*Maaf oma,lili harus berbohong."ucapnya dalam hati*. "Oh yah oma,boleh gak oma bantu aku."ucap lili.
"Bantu apa sayang,oma akan bantu kamu apapun itu."ungkap oma jessi.
"Oma jangan tanya daddy oma belikan aku laptop."ucap lili.
Ome jessi mengerutkan keningnya,kemudian berkata."emang kenapa sayang?"tanya oma jessi.
"Daddy belum kasih aku izin oma,pliss yah."jawab lili dengan nada bermohon,bukan tanpa alasan dengan laptop itu dia bisa melakukan sesuatu hal.Jika daddynya tau dan sampai cindy tau meraka akan mengmbilnya secara paksa.
Melihat cucunya dengan raut wajah yang bermohon membuat oma jessi mengangguk kecil,dia sudah berjanji apapun lili inginkan dia akan kabulkan.
"Terimah kasih oma,sayang oma banyak-banyak."ucap lili antusias lalu memeluk oma jessi.