NovelToon NovelToon
Suamiku Om Om

Suamiku Om Om

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mutia Lastari

Seorang Gadis manja bernama Alena baru saja di usir oleh orang tuanya, mereka meminta agar anaknya bisa hidup mandiri dalam waktu tiga bulan. Namun tidak disangka semua ini sudah direncanakan oleh seorang CEO muda, yang ternyata sudah menyukai Alena sedari kecil namun tidak diketahuinya.
Bagaimana rencana selanjutnya sang CEO untuk mendapatkan hati gadis manja ini? ikutin terus up terbaru novel ini ya💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Lastari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Irene sekamar? Suga.

...Say no to Pelakor!...

• Pranggg....

Alena membanting segala hal yang dilihatnya, dia benar benar geram dengan tingkah suaminya itu.

Segala hal yang dilihatnya, yang ada di ruangan kerjanya langsung dia banting tanpa melihat berharga atau tidak.

Irene yang baru masuk dan menyusulnya langsung kaget, ketika melihat ruangan itu seperti kapal pecah.

"Alena Alena hentikan." Irene berusaha memeluk Alena yang masih tidak terkontrol.

"Ja*Lang sialan, kalo aja tadi seokjin di pihakku udah ku cabik cabik tu orang." Teriak Alena.

Seokjin sudah tiba mengikuti Alena dari belakang, ketika melihat kehadiran suaminya Alena langsung mengalihkan pandangannya membelakangi seokjin.

Irene buru buru pergi kearah pintu.

"Om, biar aku saja yang membujuk Alena. Lebih baik kamu pergi sekarang, sebelum dia akan menghancurkan ruangan ini." Pinta Irene.

Seokjin pun hanya menatap punggung Alena dari belakang tanpa sedikitpun menyapa nya.

Irene buru buru menutup pintu itu rapat ketika seokjin pergi dari sana.

Alena hendak membanting sebuah vas bunga lagi, tapi buru buru ditahan oleh Irene.

"Alena dengarkan aku, sejak kapan kamu menjadi gadis ceroboh seperti ini." Irene mencoba menyadarkan temannya itu.

"Siapa wanita itu hah? Berani sekali dia memanggil seokjin dengan sebutan pacar!" Teriak Alena.

"Kita bisa mencaritahu jika kamu mau, tapi kamu malah memilih mengamuk seperti ini yang tidak berarti apapun." Bantah Irene.

"Memangnya kamu punya ide lebih baik selain menghancurkan semua barang barang ini?" Alena terduduk lemas karena kelelahan.

"Ada, banyak malah. Jangan terlalu emosi dulu, kita belum tau kan wanita itu siapa dan apa tujuannya datang kesini." Ungkap Irene

"Terserahlah, kamu cari tau dulu siapa wanita itu. Aku tidak mau melihat wajahnya lagi meski hanya satu detik saja." Balas Alena.

"Baiklah baiklah, sabarlah dulu. Aku akan mencari tahu semua informasi tentangnya yang kamu butuhkan, beri aku waktu satu hari. Setelah itu kita akan mengatur strategi bagaimana cara menendangnya dari sini." Irene mencoba membujuk.

"Ya ya cepatlah." Alena memijat pangkal hidungnya.

"Apa emosimu sudah mereda sekarang?" Tanya Irene perlahan.

"Lumayan." Jawab Alena singkat.

"Haih baiklah, malam ini aku akan pindah ke apartemen. Lebih baik kamu bermalam saja bersamaku." Ajak Irene

"Apa kamu fikir om mu itu akan mengizinkanku untuk tidur diluar?" Tanya Alena

Irene baru tersadar, ya sepertinya memang tidak mungkin.

"Hmm yasudah, kalau begitu kita pergi diam diam saja. Aku akan mengirim pesan singkat pada om seokjin kalau aku pindah dadakan dari rumah. Lagipula keadaan kamu marah seperti ini padanya, dia pasti tidak akan memarahi kita karena pulang lebih awal." Irene mengungkapkan idenya.

"Ide bagus, eh tapi bagaimana dengan wanita itu?" Tanya Alena kembali frustasi.

"Haih tenang saja, aku sudah meminta jeon untuk selalu membuat om seokjin sibuk hair ini. Tidak akan ada celah untuk wanita itu mendekat." Jawab Irene

"Yasudah, ayok pergi. Aku sudah sangat malas berada disini." Alena langsung mengambil tasnya dan pergi dari sana diikuti oleh Irene.

//

//

Malam harinya..

Seokjin baru saja pulang kerumah, dia seharian ini tidak melihat ponsel sehingga dia tidak tahu kondisi Alena.

Tadi di kantor dia sudah meminta jeon untuk mencari istrinya, tapi Alena dan Irene tidak ada disana.

"Sayang aku pulang." Seokjin berteriak memanggil Alena.

"Irene, dimana Alena." Seokjin berteriak kembali ketika tidak mendengar satu orang pun yang menyahuti panggilannya.

Lalu kepala pelayan datang menghampirinya.

"Dimana mereka berdua?" Tanya seokjin

"Maaf tuan, nyonya Alena dan nona Irene tadi siang membawa barang barang mereka. Katanya nona Irene akan pindah ke apartemen." Kepala pelayan menjelaskan.

"Apa! kenapa mereka tidak memberitahuku!" Geram seokjin.

"Nona Irene bilang dia sudah mengirim pesan pada anda tuan." Ujarnya ketakutan.

Seokjin buru buru membuka ponselnya, dan benar saja. Disana ada pesan teks dari Irene yang mengatakan kalau dia akan pindah ke apartemen.

Irene juga meminta maaf karena dadakan dikarenakan satu dan lain hal, dia akan kembali ke rumah besok setelah merapihkan barang barangnya.

Dan dia juga bilang kalau Alena akan menginap bersama nya.

Seokjin menelfon jeon...

"Lacak ponsel Alena sekarang." Titah seokjin lalu mematikan ponselnya.

Dia buru buru keluar rumah untuk menuju mobilnya...

//

//

"Huaaaaaa sudah selesai, akhirnya..." Irene meregangkan seluruh tubuhnya yang terasa sakit.

"Hehh nyonya, anda benar benar terlihat sangat bahagia." Sindir Irene

Alena daritadi hanya bermain ponsel dengan memakan cemilan yang mereka beli tadi sebelum sampai kesana.

Dia memang tidak mau membantu Irene beres beres, dengan alasan moodnya belum membaik.

"Hehe nona Irene, kenapa wajahmu terlihat cantik dan berseri seri malam ini. Bahkan kegelapan tak mampu menutupi wajahmu yang sangat bercahaya." Alena mulai mendekati temannya itu.

"Ahh baiklah, untung kamu temanku." Balas Irene.

Tok tokk tokkk

"Eh siapa yang datang?" Tanya Alena bingung

"Aku juga nggak tahu, bukankah kita baru saja datang kesini. Tidak mungkin tetangga kan?" Tanya Irene

"Coba kamu lihat saja, mungkin itu staff kebersihan disini atau memang tetangga yang ingin mengajak berkenalan." Jawab Alena.

"Tapi ini sudah sangat larut." Irene mulai ketakutan.

"Haihhh, hantu tidak bisa mengetuk pintu. Sudah cepat lihat." Alena mendorong temannya itu untuk membuka pintu.

Sedangkan dia sendiri kembali memainkan ponselnya dengan memakai airpods.

"Iyaa iyaa tunggu sebentar." Teriak Irene.

Saat dia baru saja membuka pintu, seseorang langsung menariknya keluar dan membekap mulutnya agar dia tidak teriak.

Saat Irene masih ketakutan, dia baru sadar kalau yang membekapnya adalah om nya sendiri yaitu seokjin.

"Om seokjin." Geram Irene.

"Ssstttttt." Seokjin memberikan kode agar Irene diam.

"Apa Alena ada di dalam?" Tanya nya

"Iya dia didalam." Jawab Irene

Tanpa bertanya lagi, seokjin akan langsung masuk ke apartemen Irene namun langsung ditarik kembali oleh gadis itu.

"Ehhh om mau kemana?" Tanya Irene

"Tentu saja aku akan menemui istriku." Jawab seokjin

"Alena tidak mau pulang, dia sudah berbicara padaku tadi siang." Ujar Irene

"Siapa yang bilang aku akan membawanya pulang? Tentu saja akan bermalam bersamanya disini."

Setelah mengatakan itu seokjin langsung masuk ke apartemen Irene, dan menguncinya dari dalam.

"Om seokjin, IHH aku bagaimana." Irene mengetuk pintu itu keras.

Alena yang sedang bermain ponsel di dalam sama sekali tidak mendengar teriakan Irene, karena volume airpods nya terpasang sangat kencang.

"Aishh bisa bisanya, setidaknya dia memberiku uang untuk aku menginap di ruangan lain. Setelah ini bagaimana? Apa aku tidur di loby saja?" Fikir Irene.

Diapun dengan kesal mulai berjalan menuju lift untuk turun ke loby. Tapi tiba tiba..

Brukkhhhhh

"Aduhhhhh." Irene terjatuh saat dia menabrak tubuh seseorang di depannya.

"Jalan tuh pakai mata." Tegas seseorang.

Irene seperti tak asing dengan suaranya, dia lalu mendongakan wajahnya keatas melihat siapa orang yang menegurnya barusan.

"Om yoon." Ucap irene

Alena langsung berdiri dan merapihkan rambutnya.

"Om Yoon sedang apa disini?" Tanya Irene basa basi

"Tentu saja sedang menginap, saya baru pulang dari meeting bersama client." Jawab Suga datar.

"Emm om Yoon tidur dikamar mana? " Tanya Irene

"Disini." Yoongi menunjukan kamar yang ada tepat di belakangnya.

Karena melihat pintu ruangan itu sudah terbuka sedikit, Irene pun langsung menarik Yoongi masuk kedalam kamar itu.

Dia takut jika seokjin keluar dari kamarnya dan melihatnya bersama dengan Yoongi.

//

//

Di dalam apartemen Irene, Alena masih belum menyadari kalau yang ada di ruangan itu adalah seokjin.

"Siapa jadinya yang datang?" Teriak Alena.

Tapi Irene tidak menjawab.

Seokjin yang melihat situasinya, lalu berinisiatif mematikan total lampu di ruangan itu.

"Aaaaaaaa Irene kamu dimana." Teriak Alena ketakutan

Dia memang sangat takut gelap jika sendirian.

Belum puas sampai disitu, seokjin kembali berbuat jahil ketika dia menjatuhkan salah satu barang yang ada di meja.

Branggg

"Aaaa apa itu." Dia menutup telinga dengan tangannya dan diam di sudut kamar sambil berjongkok.

"Heii." Seokjin mengusap lembut rambut Alena.

"Aaaaaa setan setan ada setan, jangan makan aku aku tidak gemuk. Makan saja suamiku, dia benar benar menjengkelkan." Alena makin ketakutan.

"Jadi kamu menumbalkanku?" Tegas seokjin yang membuat Alena langsung melihat kearahnya.

....

Hallo

Apa kabar huhuu... Maaf banget ini WP gak tau eror kenapa. Gak bisa kasih notif ke kalian.

1
Diyah Pamungkas Sari
kampret!!! di jelekin dpn muka nya tuhh rasanya uwoooowwww 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yn Kim: aku suka makianmu 🤣💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!