Erina Anjani , gadis yang tengah terluka karena pengkhianatan kejam kekasihnya memutuskan untuk pergi keluar negeri. Maksud hati ingin berlibur, untuk mengobati rasa sakit atas kecewaan yang ia terima, hari-hari Erina berganti dengan berbagai hal mendebarkan saat dirinya bertemu dengan seorang pria bernama Yerkhan.
Sering terlibat dalam situasi bersama, bibit cinta secara perlahan tumbuh di antara mereka. Namun sosok Yerkhan yang ternyata menyimpan banyak rahasia membuat Erina ragu untuk melangkah maju.
Bagaimana kisah cinta keduanya? mungkinkah Erina bisa menerima Yerkhan sebagai cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chronicha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai berencana
Pria tampan asal Kazakstan itu sudah bisa merasa lebih tenang setelah Erina mau menyambutnya kembali.Bahkan rasa gemetar akibat efek obat penenang yang belum lama dikonsumsi olehnya mulai kembali stabil.
Benar, sesaat sebelum Yerkhan kembali dari apotik, ia kembali mengalami serangan panik yang membuatnya sampai hampir menabrak seorang pejalan kaki yang sedang menyeberang jalan.
Serangan panik tersebut muncul secara tiba-tiba, ketika ia mulai mengingat kedua lengan Erina yang kebiruan akibat ulahnya. Tak hanya itu, respon Erina yang tak seperti biasanya sangat membuatnya terusik.
Tak hanya itu, alasan mengenai salju yang memenuhi jalanan, hingga membuatnya harus menunggu petugas pembersih jalan, hanyalah sebuah karangan semata.
Perasaan bersalah yang berlebih serta rasa takut akan ditinggalkan, kembali mempengaruhi dirinya. Jika saja Yerkhan tidak langsung meminum obat penenang yang kini selalu ia bawa, kemungkinan besar, Erina akan mengetahui kondisi Yerkhan yang sebenarnya.
...----------------...
Beberapa hari kemudian, Erina yang sudah pulih baik fisik maupun perasaannya, mulai bisa kembali bekerja. Berbeda dengan Yerkhan yang kembali ke Astana karena alasan pekerjaan.
Namun kali ini, pria tampan tersebut telah berjanji jika ia hanya akan pergi selama 2 hari. Ia tak ingin berlama-lama karena meninggalkan Erina seorang diri. Terlebih ia mengetahui jika Andra masih berkeliaran di kota yang kekasihnya tinggali, tentu saja membuat perasaan pria tampan tersebut menjadi tidak tenang.
" Ingat, untuk selalu bawa ponselmu, setelah pulang bekerja jangan pergi kemanapun, jangan sampai lupa mengunci pintu dan.. "
Cup~
Perkataan Yerkhan terhenti ketika sebuah kecupan singkat tepat mendarat di salah satu pipinya, ketika keduanya sedang berada didalam mobil.
" Dan aku akan mengingatnya, karena kau sudah mengatakannya berulang kali" ujar Erina tersenyum menatap wajah kekasihnya
" Jaga dirimu, tunggu aku kembali" tukas Yerkhan mengusap lembut kepala sang kekasih.
Setelahnya Yerkhan pun pergi menuju bandara, meninggalkan Erina yang kembali masuk kedalam rumah untuk beristirahat, karena baru saja pulang bekerja. Hingga tak terasa malam pun semakin larut, kedua matanya tak kunjung terpejam karena sibuk menggulir layar ponsel.
Sudah beberapa hari ini, tanpa sepengetahuan Yerkhan, wanita cantik tersebut mulai mencari banyak informasi melalui media sosial terkait pil anti-depresan yang ditemukannya.
Berdasarkan apa yang ia ketahui di internet, pil tersebut merupakan obat anti-depresan dosis tinggi untuk pasien penderita gangguan psikologis tertentu. Berbagai macam artikel mengenai gangguan tersebut sudah ia baca dengan teliti.
Tak memungkiri jika perasaannya saat ini tengah bimbang bercampur takut.Terlebih jika kekasihnya terbukti sebagai pemilik pil tersebut, entah keputusan apa yang harus dilakukannya.
Jika terus melanjutkan, ia tak yakin jika kedepannya akan berjalan dengan lancar. Namun jika harus berpisah, ia pun tak rela karena perasaannya pada Yerkhan sudah terlampau dalam.
' Aku berharap ini tidak benar, berikan kami kesempatan untuk bersama ya Tuhan' batin Erina mulai menitikkan air mata.
Perasaan gusar tengah menyelimuti hati wanita cantik tersebut. Ia menangis tersedu sembari mengingat kejadian ketika Yerkhan tega berbuat kasar hingga sampai menyakiti fisiknya.
Tak sampai disitu, tukang reparasi pintu pun cukup keheranan ketika memperbaiki handle, atau gagang pintu yang rusak parah akibat ulah Yerkhan yang mendobraknya secara kasar.
Entah sudah berapa lama wanita cantik tersebut menangis, karena merasa kelelahan, tanpa sadar ia tertidur dengan kedua air mata yang masih mengalir.
...----------------...
" Tinggallah lebih lama, kau harus mengikuti terapi rutin" ujar dokter Aisha setelah mengecek kedua netra coklat pasiennya dengan menggunakan senter
"Apa tidak ada cara lain? aku tidak bisa berlama-lama disini" sahut Yerkhan menatap tajam kearah sang dokter
" Jika saja kau tidak menghabiskan obat yang kuberi dalam waktu yang sesingkat ini, mungkin ada cara lain yang bisa kulakukan untukmu" tegas dokter Aisha membalas tatapan tajam pria tampan dihadapannya
" Kau harus tahu, kondisimu kali ini jauh lebih buruk dibanding sebelumnya, dan aku tidak bisa terus menerus memberikanmu obat, karena efek samping yang cukup beresiko. Untuk itu kau harus mengikuti rangkaian terapi yang ku sarankan dekat waktu ini" dokter Aisha mulai menjelaskan kembali dengan ekspresi wajah yang cukup serius
" Cukup berikan obatnya, terapi akan ku lakukan setelah menyelesaikan beberapa urusan lagi" ujar Yerkhan beranjak dari kursinya
" Boleh kutahu, berapa lama kau akan menyelesaikannya?" tanya dokter Aisha berusaha tetap bersabar
" Tidak tahu" jawab Yerkhan singkat
" Hmm.. apa boleh buat, setelah menghabiskan ini, kau wajib kembali untuk melakukan terapi" tegas dokter Aisha memberinya sekotak obat pada pasiennya tersebut.
Dengan cepat Yerkhan mengambil kotak obat tersebut, kemudian berlalu meninggalkan sang dokter.
' Setidaknya dia tidak tahu jika dosis yang kuberikan kali ini cukup rendah. Kau sudah melakukan hal yang benar Aisha, lagipula ini semua demi kebaikannya sendiri' batin dokter Aisha membela diri.
Hal itu dilakukannya agar Yerkhan cepat kembali setelah merasakan efek dosis rendah pada obat tersebut. Sehingga mau tak mau, si pasien harus segera melakukan terapi yang ia sarankan.
...----------------...
Sementara itu di Kafe tempat Erina bekerja, sedang mengadakan Event musim dingin. Pengunjung yang datang lumayan ramai hingga membuat para pelayan bekerja keras.
" Erina, tolong bantu rapikan meja yang itu, aku akan mengantar yang ini" ujar salah satu pelayan memberi instruksi.
Wanita cantik itu hanya mengangguk, kemudian bergegas menuju meja yang dimaksud. Dengan cekatan ia membersihkan meja yang kotor, lalu menyusun kembali peralatan makan diatasnya.
Hingga setelahnya, datanglah seorang pria yang langsung duduk mengisi meja yang baru saja ia bersihkan.
" Erin, kita bertemu lagi" ujar pria tersebut menyapa sang pelayan cantik dihadapannya
" Andra? mau apa kau kemari?" tanya Erina dengan raut wajah tidak senang
" Aku ingin lihat senyuman mu, lagipula kau kan harus bersikap ramah pada pelanggan" jawab Andra beralasan
Melihat banyak tamu yang mulai memperhatikan, membuat pelayan cantik tersebut terpaksa berpura-pura melayani pelanggannya.
" Selamat datang tuan, ini buku pesanannya" ujar Erina tersenyum sembari memberikan buku menu pada pria menyebalkan itu.
" Aku malas membacanya, berikan saja secangkir kopi moccacino tanpa gula" ujar Andra menyentuh jemari lentik mantan kekasihnya tersebut
" Baiklah satu moccacino tanpa gula, ada lagi?" Erina kembali bertanya sembari menepis sentuhan Andra yang membuatnya merasa merinding
" Tidak, cukup itu saja".
' Sial sekali, mengapa harus datang disaat ramai begini, membuatku muak saja' batin Erina merasa kesal.
Tanpa wanita cantik itu sadari, ada seorang pelanggan yang memotret adegan percakapannya dengan Andra. Pelanggan tersebut tampak memberikan kode pada Andra dengan cara mengacungkan ibu jarinya setelah Erina berlalu ke arah dapur.
Andra yang menyadari kode tersebut hanya mengangguk. Entah apa yang akan pria berkumis tipis itu lakukan, namun ekspresi wajahnya terlihat cukup puas.
ehhh kerasukan /Joyful//Joyful//Facepalm/
. astaga apa ini komen 😭😭😫😫😫😆😆😆😆😆😆
🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
jadi puas kesalnya kan 😭🤣🤣🤣
astaga tadi gagal tonjok²an ini gagal anu²an/Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/