Alika tak pernah menyangka sebuah tragedi yang merugikannya akan membawa dia bertemu dengan seorang tentara tampan yang menyelamatkannya, cinta pandangan pertama langsung ia sematkan kepada tentara itu.
Tapi bagaimana bisa Alika mengatakan cinta pandangan pertama karena wajahnya saja Alika tidak pernah melihatnya karena wajah tentara tersebut tertutup oleh masker sehingga Alika sendiri tidak tahu tapi sudah mengatakan cinta padangan pertama hanya dengan melihat matanya saja dan belum tentu mereka akan bertemu kembali.
Bagaimanakah perasaan sang tentara apakah dia juga merasakan getaran pertama sama seperti Alika atau hanya berniat menolong karena Alika adalah korban yang harus di tolong??
Follow IG : Lala_syalala13
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10_Hari Terakhir
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART NYA YAAAAA
🥕🥕🥕
"Tolong," lirih Alika yang sudah sangat terkuras habis energinya.
Kakinya sudah sangat sakit dan tangannya juga banyak goresan luka, entah berapa lama bakalan hilang ini luka.
"Dokter Alika!" teriak seseorang di saat Alika sudah tidak kuat lagi untuk membuka matanya, namun secercah harapan pun tiba.
Siapa lagi kalau bukan Ethan yang mencari keberadaan dokter Alika dengan begitu paniknya dan khawatir entah bagaimana kondisi wanita nya sekarang.
"Tolong, kapten." seru nya pelan karena tenaganya memang sudah habis.
Saat sedang mencari Ethan pun melihat sosok wanita yang sangat dia khawatir sekarang ini yang berada di bawah jurang karena ikut terbawa longsoran tanah dari atas.
"Alika kamu bisa dengar suara ku?! Kamu tunggu di sana aku akan turun!" seru Ethan dengan mengubah panggilannya yang awalnya begitu formal menjadi non formal.
Dan benar saja Ethan turun tanpa pengaman hingga berada di depan Alika, rasanya dia bersyukur sekali karena wanita nya masih dalam kondisi selamat walau pun banyak luka di tubuhnya.
"Ada yang sakit hm?" tanya nya begitu lembut dengan memegang kedua pipi Alika untuk memastikan bahwa wanita itu baik baik saja.
Alika yang sudah lemas pun malah menangis karena akhirnya ada yang menemukannya, dia sudah takut kalau tidak ada yang mencarinya.
Hikkss hikkksss hikkssss
"Sssstttt udah ada aku di sini jangan nangis lagi, kamu gak perlu takut." ucap Ethan sambil membawa Alika kedalam pelukannya.
Dia memeluk erat tubuh ringkih tersebut, sebisa mungkin Ethan memberikan kehangatan di dalam pelukannya agar Alika tidak takut dan juga kedinginan.
"Hey Alika bangun!" seru Ethan karena melihat Alika malah pingsan di pelukannya.
Tak lama Bima dan yang lainnya datang membantu, Alika di gotong dengan tandu untuk naik, sampai di atas Ethan yang memutuskan untuk menggendong Alika karena memang jalur yang terjal dan ekstrim akan sangat susah jika di tandu.
Dan juga Ethan lebih merasa tidak senang jika ada yang menyentuh kulit wanita nya sih, jadi dari pada ada hal hal jadilah Ethan yang menggendong Alika ala bridal style menuju ke rumah sakit prajurit yang berada tepat di samping markas nya.
"Dokter Alika!" seru Lula saat melihat Ethan turun dengan sang dokter di gendongan nya yang sudah tidak sadarkan diri.
"Bima kamu ambil alih latihan, saya akan mengantar dokter Alika ke rumah sakit." tegas Ethan dan tidak ada yang berani bertanya, bertanya soal kenapa kapten mereka sendiri yang harus mengantarkan padahal ada tim penyelamat yang hadir di sana.
Ethan membawa tubuh Alika masuk ke dalam rumah sakit hingga dokter rumah sakit datang dan segera menangani sakit Alika.
"Aku yakin kalau kamu kuat Alika!" gumamnya pelan dengan rasa khawatirnya.
Lagi lagi Ethan. Melihat kondisi Alika yang lemah ini membuat dia frustasi, dulu mungkin dia tidak tahu dengan wanita itu tapi sekarang sudah ada di di hatinya, bagaimana dia tega membuat wanita nya harus merasakan sakit.
Tak lama dokter keluar dari ruangan dan menuju ke arah Ethan yang sendirian di rumah sakit karena dia menyuruh kepada anak buah nya untuk melanjutkan pelatihan.
"Dok bagaimana kondisi Alika?" tanya Ethan yang tidak sabaran itu.
"Kondisi dokter Alika sudah lebih baik, luka nya juga sudah di bersihkan, tapi mungkin dia akan merasa sakit di kakinya karena kakinya terkilir saat jatuh dan ada lebam karena tertimpa pohon tapi untuk tidak sampai patah tulang." jawab dokter rumah sakit kemudian pamit dari sana.
Ethan yang mendengar pun mulai merasa lega, setidaknya tidak ada hal hal aneh yang terjadi.
Dia pun masuk ke dalam kamar tersebut dimana Alika di rawat, rasanya sedih melihat wanita cantik itu tampak pucat dan berbaring lemah di ranjang rumah sakit.
"Kapten." lirih Alika saat membuka matanya dan melihat Ethan yang berdiri sambil terus memandanginya.
"Ada yang sakit hm?" tanya Ethan sambil mengelus lembut surai Alika membuat ada desiran aneh di tubuh Alika.
"Istirahat ya setelah itu nanti saya antar pulang, saya sudah izin ke komandan supaya kamu tidak lagi ikut latihan." ucap Ethan langs mendapatkan gelengan dari Alika.
"Enggak kapten saya mau tetap ikut latihan, lagian saya cuma luka sedikit saja kok." jawab Alika tidak mau jika harus pulang hari ini.
"Ya sudah kalau gitu tapi harus jaga kesehatan loh ya." ucap Ethan dan di angguki paham oleh Alika.
Sore harinya Alika sudah di perbolehkan pulang, saat akan menggunakan tongkat penyangga nya tiba-tiba saja ada tangan kekar yang langsung menggendongnya ala bridal style menuju ke arah mobil mereka siapa lagi kalau bukan Ethan, dengan reflek Alika pun mengait kan tangan nya ke leher Ethan.
"Kapten turunkan saya, saya gak papa kok." jawab Alika dengan sedikit malu karena banyak pasien, dokter, suster hingga beberapa prajurit yang memang bertugas di sana yang melihat adegan Ethan yang menggendong nya itu.
"Sudah diam bukankah lebih cepat kalau begini." ucap Ethan dengan santainya terus berjalan menuju ke arah pintu keluar.
Mendengar ucapan sang kapten Alika pun hanya bisa diam dan bersembunyi di dada bidang milik Ethan, malu bercampur rasa dag-dig-dug di hatinya dengan situasi sekarang ini.
Setelah sampai di mobil Ethan langsung mengendarai mobilnya menuju ke markas, untung saja bersebelahan jadi tidak perlu memakan waktu lama.
"Kamu akan istirahat untuk hari ini dan baru besok saja ikut latihan, dan saya sarankan untuk tidak beraktifitas terlalu berat." ucap Ethan kembali mode kaptennya, yang dari tadi berbicara non formal sekarang formal kembali.
Malam harinya rekan rekan medis yang sudah selesai menyelesaikan tugas mereka beberapa datang ke kamar Alika hanya untuk sekedar menanyakan kondisi dokter mereka.
"Dok, dokter gak papa?" tanya Lula yang begitu cemas dengan kondisi dokter kesayangan nya itu.
"Aku gak papa kok lul, besok udah bisa ikut latihan juga." jawab Alika dengan tenang agar yang lain ikut tenang juga.
Beberapa hari kemudian, tak terasa hari ini adalah hari terakhir dan juga sekaligus penutup dari rangkaian kegiatan yang di lakukan selama dua minggu ini.
"Terima kasih karena rekan rekan medis sudah mau mematuhi semua peraturan di sini, saya harap setelah keluar dari camp pelatihan ini semua ilmu yang telah di dapat selama di sini bisa diterapkan di kehidupan bermasyarakat." tegas Ethan melepas kepergian para rekan rekan medis.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13