"Terimakasih karena telah memberiku banyak cinta.
Terimakasih juga karena telah membuka mataku tentang sebuah arti dari pengorbanan yang sesungguhnya, semoga kamu selalu bahagia."
~YUMINZO NISIYAKI
"Tetaplah jadi gadis yang ceria,jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa orang lain jadikanlah masa lalu sebagai bekal di masa depan."
"TETAP SELALU BAHAGIA LITTLE STAR KU♡"
~ LANGIT ALASKA PUTRA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leaaa_lvnisy7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AYLEEN ANASTASIA
"Kamu yakin sama keputusan kamu" tanya Langit.
"Iya, aku bakalan coba bujuk Kakek. Lagian aku dirumah ga ada temen" jelas Nisya dan Langit hanya bisa mengangguk patuh.
"Oke" balasnya.
*
*
*
KEDIAMAN ALGARA
Langit, Nisya dan juga gadis yang belum diketahui namanya itu, sudah sampai dihalaman rumah milik Kakek Nisya. Bertepatan dengan itu, Jonathan yang tadi diminta untuk menjemput Langit pun sampai.
"Wih.., siapa nih?" tanya Jonathan menatap kearah gadis yang berdiri disamping Nisya.
Nisya menoleh sekilas, lalu menggeleng pelan tanda ia pun juga belum tau.
Akhirnya Langit dan Jo berpamitan untuk pulang, sebelum malam semakin larut.
"Aku pulang dulu" pamit Langit. "Kalau butuh sesuatu, hubungi aku, oke" pinta Langit.
"Yee..., ketularan virus Alma nih, kayaknya" kekeh Jonathan
Nisya hanya tersenyum tipis, sedangkan Langit sudah melayangkan tatapan membunuh pada Jo.
"Oke, kita pulang dulu, Nis. See you disekolah" pamit Jo melambai kearah Nisya
"Iya, hati-hati" balas Nisya.
Saat melihat motor yang dikendarai Langit dan Jo sudah tidak terlihat, barulah Nisya mengajak gadis itu untuk masuk.
"Ayo, masuk" ajak Nisya mengandeng lengan gadis tersebut.
"Oh ya, nama kamu siapa?" tanya Nisya menoleh kearah gadis disampingnya.
"Namaku Ayleen" jawabnya terdengar kecil.
"Ayleen" ulang Nisya memastikan
"Iya" balas Ayleen mengangguk.
"Oh oke. Tunggu disini dulu, aku keruangan kakek sebentar" ujar Nisya, lalu menggiring Ayleen untuk duduk di sofa ruang tamu.
Ayleen hanya mengangguk patuh. Ia pun merasa segan sekaligus kagum dengan gadis yang ditemuinya.
"Baik sekali dia" batin Ayleen.
Semua itu, Nisya kini berjalan menuju keruang sang kakek. Dengan perlahan ia mengetuk pintu ruangan tersebut, hingga terdengar lah suara bariton sang kakek.
"Masuk!"
Ceklek
Tuan Arga langsung menoleh kearah pintu, saat ia mendapati Nisya, ia bernapas lega karena ternyata cucunya baik-baik saja.
"Nisya, kakek sangat khawatir. Kakek pikir kamu drop lagi" ujar sang Kakek yang memang terlihat khawatir.
"Aku memang drop, Kek" balas Nisya duduk disamping sang Kakek.
Sebelum melanjutkan perkataannya, Tuan Arga menghela napas kasar. "Kamu dengar apa yang kakek bicarakan" tebak Arga.
Nisya mengangguk, matanya kembali berkaca-kaca. Nisya tak mampu mengucapkan sepatah katapun, suara nya tercekat. Arga langsung memeluk cucu kesayangannya dengan penuh kasih, mencoba memberi ketenangan.
"Shhht.., don't cry. Kakek akan pastikan Daddy mu selamat." ujarnya mencoba meyakinkan dirinya dan juga Nisya, bahwa Lio akan baik-baik saja.
"Sekarang, Nisya harus istirahat."
Mereka berdua keluar dari ruangan tersebut. Arga yang melihat ada gadis asing dirumah nya, menghentikan langkahnya.
"Siapa dia?" tanya Arga pada cucunya
"Ya ampun, aku lupa" ujar nya menepuk keningnya sendiri.
"Kenalin Kek, dia Ayleen." ujar Nisya memperkenalkan Ayleen pada kakeknya.
"S-selamat malam.., tuan. Saya Ayleen ujar Ayleen gugup.
Sungguh, ia sempat berpikir bahwa kakek uang dimaksud oleh Nisya adalah pria tua renta. Tapi saat melihat penampilan Arga saat ini, tentu saja itu jauh dari kata tua. Meski umur Arga sudah kepala lima, tapi tak bisa dibohongi, ia masih keliatan masih muda dan berwibawa.
"Ayleen" ulang Arga
"Ihh..., Kakek jangan nakutin Ayleen dong" ujar Nisya saat melihat wajah Ayleen seperti orang yang sedang ketakutan.
Arga mengernyitkan keningnya, ia sama sekali tidak merasa sedang menakuti remaja didepannya ini.
Arga menghela napas panjang, "Kenapa kamu bawa dia kesini" tanya Arga kini duduk disofa berseberangan dengan kedua remaja itu.
"Jadi gini Kek, ceritanya." ujar Nisya menceritakan kejadian dimana Ayleen hampir saja bundir.
"Kenapa kamu melakukan semua itu" tanya Arga kini menatap Ayleen
"S-saya..., dijual oleh b-bapak saya..., karena beliau ga bisa... Bayar hutang..." lirih Ayleen
Nisya langsung memeluk teman baru nya itu, dia mengelus pelan bahu Ayleen, mencoba memberi semangat. Sedangkan Arga hanya mengangguk, ia paham betul bagaimana perasaan gadis didepannya ini.
"Baiklah dia bisa tinggal disini" putus Arga.
Dia sudah memutuskan untuk menampung Ayleen. Dia juga berharap dengan ini, semoga saja tuhan berbaik hati padanya untuk menyelamatkan nyawa putra nya yang kini sedang berada diambang Kematian.
"Bawa dia ke lantai dua, kamar dia ada disebelah kamar kamu Nisya." beritahu Arga, ia bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Tapi sebelum itu, "Dia juga akan bersekolah di Venus Hight School" ujar nya lagi, lalu pergi sana.
"Kamu denger kan, besok kamu bakalan sekolah. Jadi tenang aja, kamu ga bakal ketemu sama para kuman-kuman itu, oke." ujar Nisya tersenyum lebar kearah Ayleen.
"Oh ya, kamu juga panggil Kakek, jangan panggil tuan. Kakek itu orang baik loh, muka nya aja yang sangar." canda Nisya sambil terkekeh.
"Beruntung banget aku ketemu gadis ini" batin Ayleen.
"Oh ya, kamu belum tahu nama aku. Kenalin, aku Yuminzo Nisiyaki Algara, panggil aja Nisya" ujar Nisya sambil mengulurkan tangannya
"Aku Ayleen, Ayleen Anastasia" balas Ayleen menyambut uluran tangan Nisya.
"Makasih, udah izinin aku tinggal disini untuk sementara" ungkap Ayleen berkaca-kaca.
"E-eh, mana ada sementara. Kamu tinggal disini itu untuk selamanya." Nisya segera meralat perkataan Ayleen.
Ayleen terkejut, ia mengira ia hanya akan tinggal sementara, tapi ini sudah diluar ekspektasi nya.
"Ingat ya, kamu disini itu udah jadi tanggung jawab Kakek, jadi kalo ada apa-apa kasih tau kakek. Kalo semisal kuman-kuman itu Dateng samperin kamu, kasih tau aku, biar aku hajar mereka" ujar Nisya menggebu-gebu.
Ayleen hanya tersenyum tipis, ia merasa bahwa gadis didepannya ini sangat lucu dan juga menggemaskan. Mereka berdua pun kini memilih beristirahat, karena besok mereka akan sekolah.
"Good night Ayleen, sweet dreams" ucap Nisya sebelum masuk ke kamarnya.
Ayleen hanya tersenyum membalas ucapan selamat malam dari Nisya.
"Dia benar-benar gadis yang manis dan juga baik" gumam Ayleen, lalu masuk ke kamar tidurnya.
Didalam kamar, Ayleen dibuat terkesima. Berada dikamar yang luas dan juga nyaman seperti saat ini tidak pernah terlintas dipikiran nya. Dia hanya berandai-andai, semoga dia bisa hidup baik bersama kedua orangtuanya.
Tapi itu hanyalah sebuah khayalan, setelah ibunya meninggal, hidup Ayleen berubah. Bapak nya suka main judi dan juga mabuk-mabukan. Sampai-sampai, ia pun tega dijual agar bisa menebus semua hutang judinya itu.
"Ibu.., Ayleen ketemu sama orang baik" lirihnya.
Ayleen baru teringat bahwa ia kesini tak membawa pakaian atau apapun. Ia jadi risau, dia ingin mandi sebelum tidur karena badannya sangat lengket tapi ia tidak punya baju.
Akhirnya Ayleen memutuskan untuk meminjam nya pada Nisya. Karena besok ia akan pulang sebentar dan mengambil beberapa pakaian nya dan juga buku-buku untuk bersekolah.
Tok tok tok
"Nisya!" panggil Ayleen
Ayleen kemudian mencoba untuk mengetuk pintu nya lagi. "Apa dia udah tidur ya" gumam nya. Pada saat yang sama, pintu kamar Nisya pun terbuka, menampilkan gadis itu yang sedang menggunakan masker berwarna hitam.
Sontak saja Ayleen menjerit kaget, dengan segera ia membekap mulut Ayleen agar tidak terjadi kegaduhan di rumahnya.
"Ya ampun, Ayleen. kamu kenapa teriak-teriak sih..!" ujar Nisya panik
"K-kamu, muka kamu kaya hantu" ujar Ayleen dengan tampang polosnya
Nisya membulatkan matanya, saat ada seseorang dengan beraninya bilang dia seperti hantu. "Kamu bilang aku mirip hantu" ulang Nisya yang mulai jengkel.
"I-iya, soalnya muka kamu item semua, kaya genderuwo" ujar Ayleen lagi
"What!, genderuwo kamu bilang" pekik Nisya melototi Ayleen.
"Hehe.., maaf." cengir Ayleen
"Oh my God, Ayleen" Nisya sangat frustasi menghadapi sikap Ayleen yang terlihat sangat-sangat polos itu.
"Jadi, kenapa kamu ngetok pintu kamar aku malem-malem, ada perlu apa" tanya Nisya sedikit kesal.
"E-em..., aku mau pinjam baju. Soalnya aku gaada baju buat ganti. Besok aku janji, bakalan bawa pakaian aku kesini, besok aku pulang sebentar buat ngambil baju sama beberapa barang" jelas Ayleen.
"Eitss, ga perlu. Besok kita bakalan belanja ke mall. So, kamu bebas beli baju dan barang-barang keperluan kamu lainnya." ujar Nisya bersemangat
"Makasih, tapi.."
"Stop. Kamu ga boleh nolak. Karena ini aku yang bayar. Kamu ga perlu takut buat keluarin duit, karena disini kamu dibiayai oleh tuan muda Arselio Algara dan juga tuan besar Arga Algara" sela Nisya yang heboh sendiri.
"Oke, kalo kamu mau baju sini ikut aku" ajak Nisya, dan Ayleen hanya bisa patuh.
Sesampainya mereka di wakl in closed, Ayleen lagi-lagi dibuat mangap oleh ruangan yang sudah seperti toko. Mulai dari berbagai macam pakaian branded yang berjejer rapi, ada juga tas dan sepatu, dan berbagai macam aksesoris lainnya. Ayleen seperti masuk kedalam dunia mimpi. Sungguh ini sangat luar biasa baginya.
Nisya membawa Ayleen kedepan sebuah almari yang sangat besar. Nisya membuka almari tersebut, dan memilah-milah beberapa pakaian yang akan diberikan kepada Ayleen.
"Nah, ini ambil. Ini itu baju-baju yang belum sempat aku pakai. Jadi kamu aja yang pakai, oke." ujar Nisya menyerahkan pakaian itu pada Ayleen.
"Tapi.."
"Ga ada tapi-tapi. Semua yang udah aku kasih ke kamu itu ga boleh dibalikin apalagi Sampek nolak, aku ga terima penolakan. You understand!" sela Nisya.
Ayleen lagi-lagi hanya bisa mengangguk patuh, Nisya tersenyum lebar lalu segera menarik Ayleen untuk keluar dari wakl in closed nya.
"Nah, kalo kamu mau mandi, pakek air hangat ya. Biar ga masuk angin" peringat Nisya
"Iya" balas Ayleen
"Oke, sekarang aku mau tidur" ujar Nisya
Ayleen pun keluar dari kamar Nisya dengan meneteng beberapa pakaian. Ia merasa sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan orang sebaik Nisya dan Kakeknya.
Didalam kamar setelah membersihkan diri, Ayleen teringat dengan perkataan Nisya yang menyebut dua nama yang sungguh tak asing di telinganya.
"Algara!" gumam nya terkejut
Ayleen baru sadar, jika di ternyata berada di kediaman Algara. Pantas saja, ia merasa tak asing dengan wajah milik Kakek nya Nisya. Dan Nisya, Ayleen lagi-lagi terkejut. Ia segera membekap mulutnya sendiri, ia benar-benar sangat beruntung karena bisa bertemu dan melihat secara langsung bagaimana rupa seorang gadis keluarga Algara, yang katanya menjadi incaran para keluarga-keluarga terkemuka diluar sana.
"Makasih tuhan" gumam Ayleen menitikkan air mata bahagia. Ia benar-benar merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan keluarga yang memang terkenal suka menampung para gelandangan-gelandangan diluar sana.
"Semoga keluarga Algara selalu bahagia" batin Ayleen berdoa pada Tuhannya.
🥰🥰 HAPPY READING 🥰 🥰
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK READER 🤗
Maaf dikarenakan aku telat up. Besok-besok ga bakal ulangi lagi, tapi ga janji ya😁
Nisya kamu harus bisa pahami perasaan kamu sendiri. biar nanti perhatian-perhatian yang kamu kasih ke Langit itu ga mengecewakan dia, pastiin dulu perasaan kamu ke dia jangan buat anak orang berharap.
dan buat Langit terus berusaha untuk menyadarkan Nisya ya tentang perasaan nya
soalnya susah tingkat kepekaan Nisya kayaknya minim deh🤏🏻
ya jelas lah dia cemberut orang kamu ngajak dinner nya dia masih pakek seragam sekolah😭😭
Dan thanks ya thour udah mau mengingatkan para readers untuk menjaga kesehatan ❤️
semoga cepet sembuh
peluk jauh dari aku buat author 🫂🫂🫂
Pantes tega jual Ayleen ke om¹. Ternyata cuma anak tiri. edan memang tuh bapak¹😡😡
Ratu mood swing lagi mode on🤭🙏🏻
lanjut up kak author 💋💋🫂
💀💀😊
Nah, Vegar kenapa tuh?🙄
sini hug🫂,tapi kamu beruntung gajadi bundir. and ketemu sama si ratu mood swing