NovelToon NovelToon
THE MOCKINGBIRD : REDEMPTION

THE MOCKINGBIRD : REDEMPTION

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Perperangan / Hari Kiamat
Popularitas:949
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

800 setelah perang nuklir dahsyat yang melibatkan Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok, dunia telah berubah menjadi bayangan suram dari masa lalunya. Peradaban runtuh, teknologi menjadi mitos yang terlupakan, dan umat manusia kembali ke era primitif di mana kekerasan dan kelangkaan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Di tengah reruntuhan ini, legenda tentang The Mockingbird menyebar seperti bisikan di antara para penyintas. Simbol harapan ini diyakini menyimpan rahasia untuk membangun kembali dunia, namun tak seorang pun tahu apakah legenda itu nyata. Athena, seorang wanita muda yang keras hati dan yatim piatu, menemukan dirinya berada di tengah takdir besar ini. Membawa warisan rahasia dari dunia lama yang tersimpan dalam dirinya, Athena memulai perjalanan berbahaya untuk mengungkap kebenaran di balik simbol legendaris itu.

Dalam perjalanan ini, Athena bergabung dengan kelompok pejuang yang memiliki latar belakang & keyakinan berbeda, menghadapi ancaman mematikan dari sisa-s

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18: Bara di Balik Gunung

Di wilayah pegunungan Norvion, jauh dari jangkauan kekuatan Atlantis, berdiri sebuah benteng rahasia yang disebut Kastil Bayangan. Tempat ini adalah markas besar faksi penentang Atlantis yang telah lama bergerak dalam bayang-bayang. Faksi ini dipimpin oleh seorang pria berusia empat puluhan bernama Darion Kael, seorang mantan jenderal Atlantis yang membelot karena muak dengan kebrutalan kekaisaran.

Darion Kael adalah sosok yang dihormati sekaligus ditakuti. Dengan rambut hitam mulai beruban dan bekas luka di wajahnya, ia adalah simbol kekuatan dan perlawanan yang tangguh. Bersama dia, ada beberapa pemimpin lain, termasuk Leona Vey, seorang ahli strategi yang terkenal dengan otaknya yang tajam, dan Torvik, seorang pandai besi besar yang memimpin para petarung garis depan.

Darion berdiri di aula utama kastil, memandang peta dunia yang sudah usang. Di sekelilingnya berkumpul para pemimpin dan anggota utama faksi penentang.

“Kabar dari Selatan sudah sampai,” kata Leona, membuka pertemuan. “Ada pemberontakan yang dipimpin seorang wanita bernama Athena di wilayah Alara. Mereka telah menyerang suplai Atlantis dan berhasil membebaskan beberapa koloni.”

“Pemberontakan seperti ini biasanya dihancurkan dalam waktu singkat,” komentar Torvik sambil mengelus janggutnya yang tebal. “Apa yang membuat ini berbeda?”

Leona mengangguk, wajahnya serius. “Athena tidak hanya memimpin dengan keberanian. Dia telah menyatukan beberapa kota kecil di sekitarnya. Ini bukan pemberontakan sembarangan. Dia punya tujuan, dan yang lebih penting, dia berhasil menanamkan harapan.”

Darion mendengarkan dengan seksama, alisnya berkerut. “Harapan adalah sesuatu yang telah hilang dari rakyat selama bertahun-tahun. Jika dia benar-benar bisa menyulutnya kembali, kita tidak bisa mengabaikannya.”

Namun, tidak semua orang di dalam faksi sepakat. Di sudut ruangan, seorang pria muda bernama Alric, yang memimpin sayap militer kelompok itu, menyuarakan keraguannya.

“Kita tidak tahu siapa Athena sebenarnya,” katanya tegas. “Bagaimana jika dia hanya seorang pemberontak tanpa rencana? Kita tidak bisa mempertaruhkan sumber daya kita untuk membantu seseorang yang belum terbukti.”

Leona menatap Alric dengan tajam. “Dan bagaimana jika dia adalah percikan api yang kita butuhkan? Kita sudah terlalu lama bersembunyi di pegunungan ini, Alric. Jika kita tidak bertindak sekarang, kapan lagi?”

“Cukup,” potong Darion. Suaranya dalam dan penuh wibawa, menghentikan perdebatan. “Kita tidak akan bertindak gegabah. Kita perlu mengirim seseorang untuk bertemu dengan Athena dan menilai apakah dia benar-benar sekuat yang dikatakan.”

Leona mengangguk setuju. “Aku akan mengirim utusan. Seseorang yang bisa dipercaya.”

Dua minggu kemudian, di kamp pemberontak Athena, suasana mulai mereda setelah kemenangan kecil mereka di Alara. Namun, ketegangan tetap terasa. Athena sedang berdiskusi dengan Sila dan Andar ketika seorang pengintai datang berlari, napasnya terengah-engah.

“Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, Athena,” katanya.

“Siapa dia?” tanya Athena curiga.

“Dia mengaku berasal dari pegunungan Norvion. Dia membawa pesan dari Darion Kael.”

Nama itu membuat Athena terdiam. Semua orang di perlawanan pernah mendengar tentang Darion Kael, mantan jenderal yang menjadi duri dalam daging Atlantis. Namun, ia juga dikenal sebagai orang yang sulit dipercaya, seorang pemimpin yang hanya bergerak untuk kepentingannya sendiri.

“Bawa dia ke sini,” perintah Athena.

Beberapa saat kemudian, seorang wanita muda dengan rambut pendek dan pakaian serba hitam masuk ke tenda Athena. Wajahnya penuh percaya diri, tetapi sorot matanya menunjukkan kewaspadaan.

“Namaku Myra,” katanya. “Aku dikirim oleh Darion Kael untuk menyampaikan pesan.”

Athena menyilangkan tangannya, menatap Myra dengan curiga. “Apa yang dia inginkan?”

“Dia ingin berbicara denganmu. Darion percaya bahwa pemberontakanmu bisa menjadi bagian dari rencana yang lebih besar untuk menghancurkan Atlantis. Tapi dia juga ingin tahu apakah kamu benar-benar siap untuk menghadapi konsekuensinya.”

Sila, yang berdiri di sisi Athena, menyela. “Konsekuensi apa maksudmu?”

“Perang skala penuh,” jawab Myra tanpa ragu. “Jika Darion memutuskan untuk mendukungmu, itu berarti dia akan mengerahkan seluruh kekuatan faksinya. Tapi itu juga berarti Atlantis akan mengerahkan segala cara untuk menghancurkan kita semua.”

Athena merenungkan kata-kata itu. Ia tahu bahwa bantuan dari Darion Kael bisa memperkuat pemberontakan mereka secara signifikan, tetapi ia juga sadar bahwa persekutuan dengan faksi lain membawa risiko besar.

“Aku akan bertemu dengan Darion,” kata Athena akhirnya. “Tapi katakan padanya ini: Aku tidak akan tunduk pada siapa pun. Jika dia ingin bekerja sama, itu berarti kita setara.”

Myra tersenyum tipis. “Darion akan menghargai keberanianmu.”

Beberapa hari kemudian, Athena dan tim kecilnya melakukan perjalanan ke Norvion untuk bertemu Darion. Perjalanan itu penuh dengan bahaya, melewati jalur-jalur curam dan hutan belantara. Namun, ketika mereka akhirnya tiba di Kastil Bayangan, Athena merasa kagum dengan kekuatan yang dimiliki faksi itu.

Di aula utama kastil, Athena berdiri berhadapan dengan Darion untuk pertama kalinya. Mata mereka saling menilai satu sama lain, mencari tanda-tanda kelemahan atau kekuatan.

“Kau adalah Athena,” kata Darion dengan nada hormat. “Wanita yang membuat Atlantis gemetar.”

“Dan kau adalah Darion Kael,” balas Athena. “Pria yang melarikan diri dari tanggung jawabnya.”

Ucapan itu membuat suasana menjadi tegang, tetapi Darion tertawa kecil. “Aku suka keberanianmu. Dunia ini membutuhkan lebih banyak orang seperti dirimu.”

Mereka menghabiskan berjam-jam berdiskusi tentang rencana, kekuatan, dan ancaman Atlantis. Athena menyadari bahwa Darion adalah sekutu yang cerdas dan berpengalaman,

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!