NovelToon NovelToon
Berandalan Sekolah Jatuh Cinta

Berandalan Sekolah Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Paksa / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:332.8k
Nilai: 5
Nama Author: TK

Bebas dan seenaknya adalah dua kata yang dapat mendeskripsikan seorang Dilon. Walaupun Dilon selalu membuat masalah di sekolah, tapi para murid perempuan tetap memuja karena ketampanan dan gaya cool nya.

Entahlah apa Olivia, si murid pindahan itu bisa dibilang beruntung atau malah musibah karena menjadi satu-satunya yang bisa membuat Dilon jatuh cinta kepadanya. Bisakah dua orang berbeda kepribadian itu bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mood Yang Berantakan

Baru saja membuka pintu kamarnya, Olivia langsung mengerang keras melihat adik laki-laki nya sedang tiduran di ranjang sambil bermain game. Olivia menjatuhkan tasnya begitu saja lalu menghampiri Kai.

"Aku lupa tidak mengunci pintu kamar, ternyata kau di rumah dulu dan rumah baru masih biasa ya masuk sembarangan ke kamar Kakak!" omelnya sambil berkacak pinggang.

Kai mengalihkan perhatiannya dari game lalu tersenyum kuda pada Olivia, "Hehe sorry, tapi Kakak tahu sendiri aku lebih suka main di kamar Kakak," ucapnya.

Olivia lalu menepuk pelan kaki Kai, "Ck sana pindah ke kamar kamu sendiri, kamu kan punya kamar Kai," usir nya.

"Tidak mau, aku mau di sini saja mainnya. Memangnya kenapa sih gak boleh?" tolak Kai yang malah melanjutkan bermain game di tablet nya.

"Kakak juga butuh privasi dong, Kakak mau sendirian," ucap Olivia.

Padahal tadinya Olivia ingin istirahat sebentar untuk memulihkan tenaga dan mood. Entah kenapa hari ini rasanya sangat melelahkan sekali, padahal baru hari pertama masuk sekolah. Mungkin gara-gara Dilon, pria itu lah yang memperumit hidupnya.

"Aku lihat tadi Kakak di antar laki-laki ya? Siapa? Apa pacar Kakak? Wah sekarang sudah gak jomblo lagi ya," tanya Kai sambil duduk, Ia sudah tidak mau main game lagi.

Olivia lalu menepuk kening adiknya itu, "Huh dasar kepo, bukan urusan kamu anak kecil," ledek nya.

"Ih aku kan penasaran, apa pacar Kakak itu ganteng? Kenapa gak suruh masuk? Aku kan mau ketemu juga sama pacar Kakak," kata Kai yang terlihat bersemangat.

"Bukan, dia bukan pacar Kakak. Kakak gak mau punya pacar gak jelas kaya dia," jawab Olivia tanpa basa-basi.

Kai memiringkan kepalanya, "Loh kenapa? Terus kenapa dia anterin Kakak pulang?"

"Dia yang maksa mau anterin Kakak pulang. Lagian nganterin pulang aja masa langsung dianggap jadian sih, emang dasar kamu ini bocah ya."

Kai mengerucutkan bibirnya sambil melipat kedua tangan di dada, merasa tidak terima dipanggil bocah padahal usianya sudah mau dua belas tahun. Tingginya juga sudah se bahu Olivia, dan sebentar lagi pasti melebihi.

"Enak saja, aku bukan bocah. Aku saja sudah punya pacar, gak kaya Kakak yang gak laku!" balas Kai.

Kedua mata Olivia terbelak, "Hei kamu bilang apa tadi? Kakak gak laku?!" protesnya keras.

"Iya Kakak gak laku kan? Sampai sekarang belum pernah tuh punya pacar, itu berarti Kakak gak laku." Setelah mengatakan itu, Kai pun memeletkan lidahnya meledek.

Olivia kembali berkacak pinggang di sisi ranjang, "Banyak kali laki-laki yang suka sama Kakak, mereka juga suka nyatain perasaan kok. Tapi Kakak aja yang terlalu pemilih, selain itu Kakak juga belum mau punya pacar!"

"Oh ya? Kakak pasti bohong, bilang saja malu dianggap tidak laku haha!"

Keributan itu terus berlanjut, mereka saling membalas meledek merasa tidak mau kalah satu-sama lain. Terkadang saudara itu akur, tapi kebanyakan mereka memang lebih sering ribut. Ya namanya juga saudara.

Tetapi akhirnya cekcok itu terhenti saat pintu kamar terbuka dan masuklah Keisha. Wanita paruh baya itu menggelengkan kepala melihat anak-anaknya ketahuan sedang bertengkar. Hampir setiap hari Ia melihatnya.

"Hei sudah-sudah jangan bertengkar lagi, berisik!" tegur Keisha dengan suara kerasnya.

Olivia mengatur nafasnya yang memburu lalu menghadapkan tubuhnya pada Mamanya itu, "Mah lihat tuh Kai, dia masih sering masuk ke kamar aku gitu aja. Aku kan gak suka, kamar aku suka jadi berantakan," adunya.

"Kai jangan gitu dong, Mama sudah bilang berapa kali loh. Kamu juga kan punya kamar sendiri. Di mana-mana orang itu lebih suka santai di kamar sendiri," nasihat Keisha dengan suara lemah lembutnya.

"Maaf Mah, tapi aku suka aja berantakin kamar Kak Oliv," ucap Kai pelan.

"Apa?!" pekik Olivia kesal.

Sebelum putrinya itu berhambur pada Kai, Keisha dengan cepat menahan tangannya, "Kai kembali ke kamar kamu, mandi lalu ke bawah untuk makan malam," perintahnya.

Kai pun turun dari ranjang itu, tanpa berniat merapihkan seprainya yang sudah berantakan karena ulahnya. Tetapi saat melewati Olivia, Kai sempat memeletkan lidahnya pada Kakaknya itu lalu berlari keluar dari sana sambil tertawa cekikikan.

"Kamu juga Oliv, sekarang mandi terus ke bawah, kita makan malam bareng," kata Mamanya.

Olivia malah mendudukan tubuhnya di ranjang, "Aku males makan, nanti aja deh Mah," tolak nya.

"Jangan begitu dong, jangan lewati makan nanti sakit," ucap Mamanya.

Tetapi mood Olivia sedang hancur hari ini, membuatnya jadi malas melakukan apapun. Lagi-lagi Ia menyumpah serapahi Dilon, pria itu lah yang sudah menghancurkan moodnya.

Keisha mendekat lalu merapihkan rambut panjang putrinya itu, "Kamu kenapa sih hari ini kaya badmood gitu? Lagi pms ya?"

"Bukan," jawab Olivia.

"Terus kenapa cemberut terus dari pulang sekolah? Padahal tadi pas berangkat pagi-pagi semangat banget, gak sabaran masuk sekolah baru." Keisha saja sampai heran.

Olivia mengangkat kepalanya untuk melihat jelas Mamanya itu, "Mah gimana kalau aku pindah ke sekolah lain?" tanyanya.

"Kamu ngomong apa sih? Kan kamu juga baru pindah ke sekolah itu satu hari."

"Iya sih, tapi--"

"Oliv kamu jangan aneh-aneh ah, yang serius dong belajarnya. Bukannya kamu sendiri yang milih pengen sekolah di sana pas kita pindah ke Jakarta? Kenapa jadi berubah pikiran?" tanya Keisha.

Ya mau bagaimana lagi, Olivia merasa hari-harinya tidak akan tenang karena diganggu Dilon. Padahal menurutnya sekolah Internasional itu sangat bagus, tapi kenapa Dilon itu harus sekolah di sana sih? Sekelas lagi dengannya.

"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Keisha perhatian.

Ingin sekali Olivia menjawab jika dirinya tidak baik-baik saja, tapi pasti akan langsung membuat kedua orang tuanya khawatir. Olivia juga merasa tidak mau merepotkan mereka dengan mengurusi masalahnya.

Biarlah Olivia tahan dulu dan harus kuat bertahan di sana. Prinsipnya Ia akan fokus belajar saja dan berusaha tidak mempedulikan Dilon. Mungkin pria itu besok juga tidak akan mengganggunya, seperti lelaki tukang gombal lainnya.

"Aku gak papa kok Mah," jawab Olivia sambil tersenyum.

"Beneran ya? Kalau ada apa-apa cerita sama Mama."

"Iya," angguknya.

Mamanya itu lalu menyuruh Olivia untuk mandi dan pukul enam turun ke lantai bawah untuk makan malam. Katanya Papa sebentar lagi juga pulang, jadi mereka akan makan malam bersama.

Baru saja akan masuk ke kamar mandi, ponselnya yang bergetar menandakan ada pesan masuk membuat Olivia melihat lebih dahulu. Sebuah nomor tidak dikenal, tapi melihat isi pesannya membuat Olivia langsung sadar jika itu adalah Dilon.

[Simpan nomor gue, tapi setelah ditulis nama di akhirnya harus pakai emot love ya.]

"Cih dasar narsis!" dengus Olivia.

***

Hai temen2 jangan lupa like dan komennya ya, biar aku makin semangat nulisnya 😄

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
nice
Siti Magfiroh
Awalnya udah lumayan seru nih thor...
Rahmadini Satya dewi
Luar biasa
Siska S
gw malah greget sama olivia😤😤
Rikarico
kirain ada nikah2 nya
Rikarico
yess dilon
Rikarico
yess
Rikarico
aku brharap Septian kecantol cwek dsna
Rikarico
huuhhhh
Rikarico
pngen ngebunuh Septian gw🤣
Rikarico
owalah
Rikarico
yg salah olivia
Rikarico
gw maraton nih baca
Rikarico
papanya ada sesuatu kah
Rikarico
walah
Rikarico
kaaasiaaan
Rikarico
seru
Rikarico
aku suka🤣
Rikarico
jodoh yg dijodohkan
Rikarico
psti ada sisi baiknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!