Peluk Aku Sekali Lagi Ayah

 Hari ini Zian diperbolehkan pulang, surya membujuka Zian agar pulang ke rumah namun Zian menolakny. Surya sudah tak lagi membujuk Zian. Ia pasrah dengan keputusan anak anaknya. 

"Dek, kamu udah siap, kita akan pulang ke apartemen abang" ujar reno 

Surya yang melihat itu entah kenapa ia seakan tidak rela, ia sedang berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan putra nya tapi seakan begitu sulit. Surya berharap putra saling menyayangi. 

"Dek, papa harap kamu disana jaga kesehatan, papa akan sering kesana sama abang Zean"

"Maaf Pak, karna aku selalu merepotkan papa, mungkin kedepan nya papa gak akan aku repotin"

Surya dan reno pergi bersamaan, surya menuju kantor sedangkan reno dan Zian pulang ke apartemen miliknya. Zian ingin menanyakan prihal ucapan andre tapi ia ragu. 

Akhirnya reno lah yang memulai percakapan terlebih dahulu. 

"Dek, abang harap kamu jangan sembunyikan apapun mulai sekarang"

"Abang aku mau tanya sesuatu, tapi abang jangan langsung berburuk sangka" ucap gamang.

"Emang tanya apa dek?"

"Soal kejadian saat andre jatuh ia sempat ngomong sesuatu, ini soal papa! "

Zian masih bingung harus mengatakan nya tapi ia tidak mungkin untuk tidak mengatakan pada kakanya, ia harap reno tidak akan marah karna menuduh papa nya aneh aneh. 

"Andre mengatakan kalau dia juga anak papa kak, dan saat itu aku gak ngerasa dorong dia"

Seketika reno menghentikan laju mobilnya, ia berusaha mencerna ucapan adiknya itu. Sungguh ia tak yakin tapi ia harus menanyakanny pada Zean. 

"Maaf, dek kakak kaget kamu gak kenapa kenapa kan" Zian hanya menggeleng ia pun bingung dengan keadaan ini entah percaya atau tidak, karna yang dilihat nya papanya begitu mencintai bunda mereka. 

"Kakak, akan selidiki hal itu tapi kamu diam saja jangan ada yang tahu soal ini termasuk papa! " ujar reno. 

Sementara dirumahnya surya merasa sepi setelah reno dan Zian pindah, mungkin ia terbiasa untuk tidak bercengkrama dengan Zian, tapi ia tak ingin Zian pergi. Andre menanyakan keberadaan Zian ia meminta maaf karna kesalahannya membuat Zian ingin pergi. 

"Pa, maafin andre karna andre Zian pergi, kalau aja andre gak masuk keluarga ini mungkin Zian masih disini"

"Ini semua bukan salah kamu, ini salah saya kalau saja saya memberi perhatian pada Zian ia mungkin tidak akan pergi dari rumah ini"

Surya tersenyum getir,andre berlalu pergi kekamar angga ia lebih akrab dengan angga

Dulu ia ingin punya keluarga seperti ini , andre selalu bertanya tentang ayahnya tapi selalu saja ibunya mengatakan kalau ayah nya sedang bekerja jauh dan nanti akan pulang. 

Hari ini Zian sudah diijinkan untuk kembali sekolah, dengan syarat harus diantar Jemput oleh reno. Zian akhirnya tiba disekolah Teman-temannya pun menyambut kedatangannya dan  menanyakan keadaannya... 

"Dek... Telpon abang, jangann pulang sendiri" ucap reno. Ia kembali melajukan mobil miliknya dan menjauh dari sekolah Zian untuk kuliah. 

Angga dan andre juga tiba ia yang melihat Zian menuju kelas segera neriakin Zian. 

"Lu masih berani sekolah setelah lu nyelakain andre, dasar gak punya malu lu! " ujar angga emosi

"Maaf kak, aku gak pernah nyelakain andre" elak Zian, ia merasa tak pernah ingin menyalakan andre sedikit pun.

"Kak udah mungkin Zian emang gak sengaja, mending kita ke kelas" ajak andre

"Dia harus tau ndre, dia itu pembunuh dia yang udah bikin bunda gue meninggal"

Teriak angga emosi.