NovelToon NovelToon
Wanita Tangguh

Wanita Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Adiliya

Abelia Lestari adalah seorang gadis polos dan lugu yang bekerja sebagai pelayan di rumah Tuan Muda kejam bernama Anggara. Sering mendapat siksaan hingga kehilangan kesucian sudah Abel alami hingga pada akhirnya membuat Abel menyerah pada hidupnya.

Namun keajaiban terjadi, gadis yang biasanya polos dan lugu itu berubah menjadi gadis yang berbeda, wajah yang memancarkan ketegasan dan mata yang tajam bak elang. Dendam pun satu persatu mulai terbalaskan.

Apa yang sebenarnya telah dialami Abel dan apa yang terjadi padanya? Langsung saja baca kelanjutan ceritanya👉🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Malio

Malio mulai menuruni tangga satu-persatu dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang dapat menimbulkan kecurigaan orang-orang yang sedang dicarinya. Dibelakang Malio ada sekitar 7 anggota yang berjalan mengikutinya sedangkan 3 lainnya tetap tinggal di gudang untuk berjaga-jaga takut akan ada yang datang selain dari 10 orang sebelumnya.

Ternyata diruang bawah tanah yang mereka masuki saat ini memiliki penerangan pada umumnya, tidak ada ruangan yang gelap gulita, semuanya terpasang lampu-lampu dengan nyala yang sedang.

“Kita akan berpencar, Edy akan bersamaku. Sisanya kalian bagi kelompok jadi dua orang” ucap Malio langsung berjalan kearah utara bersama dengan Edy.

Sedangkan 6 orang lainnya langsung saja membagikan kelompok menjadi 3 dengan masing-masing 2 orang disetiap kelompoknya. Mereka pun mulai menyusuri lorong-lorong yang ada diruang bawah tanah itu.

Entah mengapa dibawah bangunan perusahaan yang besar ada ruang bawah tanah yang luas, bahkan saat baru memasuki ruang bawah tanah mereka langsung saja dihadapkan dengan 4 lorong menuju arah yang berbeda-beda.

“Apakah kalian menemukan sesuatu” tanya Malio melalui headset canggih yang terpasang ditelinganya.

“Dari arah selatan, kami masih belum ada menemukan apa-apa ketua” jawab Nico.

“Dari arah barat juga sama, sepanjang lorong hanya ada ruang-ruang yang berisi benda tidak berguna saja” jawab Hery.

“Lalu bagaimana dengan arah timur” tanya Malio lagi.

Hening, tidak ada sahutan sama sekali yang terdengar oleh Malio. Keningnya pun mengerut, apakah sedang terjadi sesuatu pada kedua orang itu pikirnya.

“Ketua.. ketuaaa” tiba-tiba saja Jery yang pergi kearah timur bersuara dengan sedikit panik, dari suaranya pun bahkan sedikit bergetar seolah sedang dikejar sesuatu.

“Ada apa Jery?” Tanya Malio menghentikan langkah kakinya, wajahnya pun langsung berubah menjadi serius.

“10 orang itu sedang mengejar kami ketua” jawab Jery sedikit berteriak.

“Tunggu kami!!” ucap Malio cepat.

Sedangkan semuanya yang sudah mendengar ucapan dari Jery pun langsung berbalik arah dan segera menuju ke arah timur.

Disisi lain pada lorong disebelah timur, kini sedang terjadi aksi kejar-kejaran antara 2 orang bersama dengan 10 orang yang memasuki gudang tadi. Tapi ternyata dibelakang mereka masih ada lumayan banyak orang yang ikut mengejar kelompok Jery, entah dari mana orang-orang tak dikenal itu datang.

Jery beserta rekannya berusaha lari sekuat tenaga, sesekali mereka menekan pelatuk dari pistol yang mereka bawa, alhasil beberapa orang langsung berhenti berlari karena mendapat tembakan diarah lutut mereka.

“Sialan!!! Cepat kejar dua orang itu, jangan sampai mereka lolos!” Teriak dari seorang yang terkena tembakan dari Jery dan rekannya.

Jery dan rekannya semakin mempercepat lari mereka, jarak mereka dengan titik awal perpisahan tadi memang lumayan jauh karena mereka pun sudah memasuki dan menyusuri lorong sudah hampir 1 jam lamanya.

Dikejauhan Malio beserta 5 orang lainnya terlihat berlari mendekat, Jery yang melihat itu langsung menghentikan langkahnya dan berbalik arah.

“Langsung serang pada titik terlemahnya. Bunuh mereka semua dengan cara kalian masing-masing! Dan jangan lupa sisakan 1 orang untuk kita introgasi nanti” ucap Malio tegas.

“Baik ketua!!”

Malio beserta 7 orang anggotanya langsung saja beraksi, satu persatu orang-orang itu mereka bunuh dengan ciri khas masing-masing. Tidak ada satupun yang selamat dari serangan ganas mereka, bahkan untuk sekedar minta tolong saja mereka tidak sempat lagi.

Tapi dari belakang sana tiba-tiba saja datang lagi rombongan orang-orang dengan wajah asing, melihat hal itu Malio beserta 7 anggotanya tentu saja tak tinggal diam, dengan segera mereka menyerang dan membunuh orang-orang yang baru saja datang itu.

Mereka sama sekali tidak perduli dari arah mana dan bagaimana cara mereka datang, yang pastinya jika sudah berhadapan seperti ini maka hanya satu saja jalan keluarnya, yaitu bunuh!.

Setengah jam pun berlalu, mereka pun sudah berhasil menyelesaikan puluhan orang yang terus saja berdatangan yang entah dari mana, keringat pun bercucuran membasahi tubuh 8 orang itu.

Mereka berduduk sejenak menetralisir rasa lelah setelah membunuh puluhan orang-orang berpengalaman dalam dunia gelap. Malio menatap pada satu orang yang sengaja mereka sisakan untuk di introgasi.

Orang itu adalah pria yang sudah memasuki masa tua, jika dilihat-lihat mungkin umurnya sudah berusia sekitar 60 tahun. Ia pun sudah mendapatkan luka pada kedua kakinya sehingga tidak bisa berlari lagi. Wajahnya pun hanya tertunduk pasrah, entah apa yang akan ia hadapi nanti.

“Seret orang itu naik keatas” perintah Malio yang sudah kembali berdiri.

“Baik ketua” jawab 7 anggotanya serempak, tapi yang membawa pria tua itu hanyalah Jery bersama Edy saja.

Mereka semua pun segera kembali keatas, sesekali Malio dan yang lainnya membuka-buka pintu yang ada disepanjang lorong untuk melihat apa saja yang ada didalamnya, dan ternyata lorong itu berisikan ranjang-ranjang tingkat yang tersusun rapi.

Brukkk…

Pria tua itu mereka lempar begitu saja ketika sudah sampai kembali digudang sebelumnya, suara ringisan pun terdengar. Tapi mereka sama sekali tidak memperdulikannya.

“Katakan semuanya jika kau masih ingin hidup didunia ini!” Ancam Malio menatap tajam pria tua itu, bahkan sebuah pistol sudah tertodong tepat didahinya.

Keringat mulai bercucuran membasahi seluruh tubuh pria tua itu, ia sangat ragu sekarang, apakah ia harus membongkar perbuatan mereka demi nyawanya, atau lebih memilih mati dan membawa rahasia itu bersamanya.

“Katakan!!!” Teriak Malio tiba-tiba menginjak kaki pria tua itu. Ia sengaja melakukannya agar pria tua itu lekas memberi tahunya.

“Cukuppp!! Hentikan kumohonnn” pada akhirnya pria tua itu pun mengeluarkan suaranya karena sudah tak tahan lagi dengan rasa sakit yang ia dapat.

1
budak jambi
semoga kn karma.burg ny dak bisa berfungsi pd wanita lain
Dora
Next.. makin seru ceritanya😁
Chao zhen
Nextt
Dora
Lanjutttt
Chao zhen
Mampirrr
Dora
Next😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!