NovelToon NovelToon
THE PRESIDENT'S SEVEN TWINS

THE PRESIDENT'S SEVEN TWINS

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Cintapertama / CEO / One Night Stand / Anak Genius / Anak Kembar / Suami amnesia
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Seoramg gadis yang berprofesi Dokter harus menikah dengan seorang pria yang ia tolong.

Dokter Manya Aidila adalah nama gadis itu. Usianya dua puluh enam tahun. Bertugas di sebuah daerah terpencil minim sarana dan prasarana. ia bertugas di sana selama tiga tahun dan sudah menjalankan tugas selama dua tahun setengah.

Suatu hari gadis itu mendengar suara benda terjatuh dari tebing. Ia langsung ke lokasi dan menemukan mobil yang nyaris terbakar.

Ada orang minta tolong dari dalam mobil. Dengan segala kekuatanmya ia pun menolong orang yang ternyata seorang pria bule.

Si pria amnesia. Gadis itu yang merawatnya dan ketua adat desa memintanya untuk menikah dengan pria bernama Jovan itu.

Awalnya biasa saja Hingga kejadian menimpa Manya. Jovan dijebak dan pria itu merenggut kesucian gadis itu.

Hingga tinggal dua bulan lagi Manya selesai masa dinas. Jovan yang sudah ingat akan dirinya pergi begitu saja meninggalkan istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POLENSI BES

"Papa yayah!" panggil bayi cantik itu dengan senyum merekah.

Jovan mengambil bayinya dari bawah kursi. Kini Ailika sudah ada di tangan pria itu. Para wartawan terdiam melihat betapa mirip bayi cantik itu dengan yang menggendongnya, bahkan dengan Aldebaran juga sangat mirip.

"Apa—apa ini salah satunya?" tanya wartawan tergagap.

"Ya, ini adalah salah satu seven A!" seru Praja.

"Engkel Lalja!" seru Ailika dengan senyum indahnya.

Bayi itu hendak melompat dari gendongan Jovan ke gendongan Praja.

"Baby!" tegur Aldebaran.

"Hiks!"

Ailika langsung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang ayah.

"Baby ... siapa namamu baby!" seru wartawan bertanya. Jovan menoleh pada istrinya yang berdiri dengan cemas ketika melihat bayinya lari dengan gesit memakai dengkulnya. Maira yang baru saja datang membawa banyak baju-baju untuk para bayi sangat terkejut dengan kedatangan para wartawan di luar, ia sedikit sulit masuk karena para pengawal ternyata sedang sibuk mengejar tiga bayi yang masih merangkak.

"Sayang, kemarilah," pinta Jovan pada istrinya.

Manya hanya memakai dress sederhana warna jingga, begitu kontras dengan kulitnya yang mulai putih. Nyaris satu bulan ia tinggal di mansion mertuanya. Maira memanjakan sang menantu dengan perawatan spa yang didatangkan ke mansionnya. Hasilnya, kulit wajah Manya yang kusam kini jadi glowing, hingga kecantikannya memancar. Kulitnya menjadi putih bersih bukan lagi kecoklatan akibat terbakar matahari.

Manya keluar dengan enam anak yang digendong oleh empat suster dan dua maid. Kemiripan tujuh anak itu membuat riuh para wartawan.

"Bibit Rougher Dinata benar-benar tak bisa dihilangkan!"

Hanya sebentar saja, Jovan memperlihatkan istri dan tujuh anaknya. Ia pun masuk bersamaan dengan ayah juga kakek ke dalam. Praja menangani tanya jawab. Hal itu diperhatikan oleh Abhizar.

'Baby kenapa tadi lari?" tanya Manya pada Ailika.

Ailika yang tengah ngambek malah mengeratkan pelukannya.

Bayi itu hanya diam dan malah merengek minta susu. Manya hanya bisa pasrah, ia membawa tujuh bayinya ke kamar bersama Jovan dan para suster.

Aldebaran menatap para bodyguard yang tertunduk malu. Pria tua itu berkacak pinggang.

"Kalah dengan bayi yang otaknya jauh lebih kecil dari kalian!" sindirnya setengah menghina.

"Mestinya daddy bangga, otak Dinata tidak bisa dikalahkan walau ia baru merangkak!" cetus Abraham.

Aldebaran mengangguk setuju. Tak ada bantahan dari para bodyguard. Seratus pria yang dilatih dengan ketahanan fisik luar biasa, baru saja dipecundangi oleh tiga bayi yang baru belajar berjalan.

Konferensi pers sudah selesai. Foto para bayi banyak tak sesuai dengan konsumsi publik, karena wajah mereka yang tak berhenti bergerak hingga membuat foto blur.

"Ini sama saja, kita tak dapat apa-apa dari mereka!" keluh salah satunya.

Semua mengangguk setuju. Tapi berita harus dicetak dan disebarkan. Media online paling cepat ditanggapi oleh masyarakat.

"Wah, semua anak dari Dinata memang mirip dengan bibitnya!" seru salah satu pembaca.

"Mirip!" tweet salah satu akun.

"Itu anak atau kucing! Banyak amat!" sindir salah satu netiz.

Hanya satu gadis yang begitu marah pada gambar di mana Jovan mencium kening seorang wanita. Leticia membanting ponsel mahalnya ke ranjang hingga terpental dan jatuh ke lantai lalu pecah berantakan.

"Sialan kau Jovan. Apa bagusnya wanita itu!" teriaknya murka.

"Agus!" teriaknya.

Salah satu pelayan pria datang tergopoh-gopoh. Pria itu sangat terkejut melihat kamar nona mudanya yang seperti kapal pecah.

Rapikan kamarku dan minta Diko mengantarku mengambil ponsel!" titahnya.

Agus membungkuk hormat lalu segera melakukan panggilan pada rekan maid wanita untuk membersihkan kamar sang nona dan juga memberitahu Diko untuk mengantar sang nona mengambil ponsel.

Ramaputra Artha salah satu pengusaha sukses terbesar setelah Keluarga Dinata. Kekayaan pria itu tak bisa dihitung. Makanya, rumor jika Ramaputra suka berselingkuh menjadi sorotan walau tak ada satu pun yang terbukti, karena Amertha menutupinya dengan menggandeng mesra sang suami kemana pun. Aib keluarga Artha benar-benar ditutupi oleh sosok cantik nan tegar Amertha Franklin. Dunia luar tak tau bagaimana Ramaputra bersujud meminta maaf pada istrinya yang cantik dan baik hati itu.

Roberto Artha juga marah besar ketika mengetahui perselingkuhan putranya.

"Aku tak pernah berselingkuh dari ibumu! Dia adalah satu-satunya wanitaku, walau hanya bisa melahirkanmu!" teriak pria tua itu.

Sedang sang mertua Johan Franklin hanya menatap dingin sang menantu yang menangis menyesali perbuatannya. Ia tak mau berpisah dengan istrinya.

"Tolong jangan pisahkan aku daddy, aku tak bisa hidup tanpa istriku," pintanya memohon.

"Tak bisa hidup tapi kau mengkhianatinya dua kali Rama!" seru Johan dingin.

Amertha hanya terisak dipelukan sang ibu mertua, Arelia Woods. Sedang ibu dari Amertha sudah meninggal dunia setelah pernikahan putrinya. Makanya Arelia memanjakan cucunya dengan gelimang harta setelah menantunya kehilangan janin keduanya.

"Tuan Artha, Nona Leti mengambil ponsel lagi di gerai milik tuan," sahut Rudi memberitahu dan membuyarkan lamunan Ramaputra Artha.

"Sudah biarkan Rudi!" bentak pria itu kesal.

"Kenapa kau selalu melaporkan hal-hal yang tak berguna!" keluhnya.

"Maaf tuan!" ujar Rudi membungkuk hormat.

"Dinata baru saja memperkenalkan tujuh turunannya langsung. Posisinya dalam bisnis makin kuat dengan hadir seorang keturunannya. Sedang aku?" Rama curhat.

"Leticia belum mengenalkan pria yang menjadi kekasihnya, waktu itu aku hendak menjodohkan dengan pemilik tambang mineral gadis itu menolak mentah-mentah, mengatakan jika ia memiliki kekasih tampan dan kaya," lanjutnya.

"Tapi sampai sekarang belum ia perkenalkan terlebih setelah kasus hilangnya Jovan Dinata tahun lalu putriku ikut terseret di dalamnya," ujarnya lagi.

"Apa jangan-jangan kekasih nona ingin membunuh Tuan Dinata makanya Nona ikut terseret?" tanya Rudi.

Ramaputra mendudukkan tubuhnya di kursi dengan lemah.

Sedang di hunian mewah Abraham. Jovan, Manya, Maira, Abraham dan Aldebaran nyaris tak bisa bergerak akibat ulah tujuh bayi yang tengah melakukan konferensi pers ala mereka. Aldebaran sampai berkali-kali harus mengelus perutnya yang kaku akibat ulah fantastis tujuh keturunannya itu.

"Puan Lapelaban!" sahut Abi pada Bhizar yang menjadi uyutnya.

"Poleh belastan ... spasa-spasa nanat mama!" ujarnya, "eh nanat bonya Panya!"

"Peubental ... atuh inat-inat ladhi," jawab Abhizar sambil menghitung jari-jarinya.

"Yan peultama, nanat mama peulmana Apijal, yan tedua, Apipanyu, yan tetidha Apijail, yan petempat Alaina, yan temima Balamsyah, yan temenam Ailita, yan sebujuh Aplaham!" sebutnya.

"Teunapa nanat mama panyat?" tanya Abi lagi.

"Eundat pahu buntin watu ipu peliduna teubanatan!" sahut Bhizar menjawab.

"Astaga, kenapa jadi terigu yang kebanyakan?" tanya Manya gemas dengan nada pelan.

"Pita panya syama mama Panya!"

"Mama patatah watu bitin nanat, Mama pasutin pelidu banat?" tanya Syah bergantian.

"Biya peulnal, watu ipu butan banya pelidu yan banat, pelul judha banat!" jawab Agil dengan mengangguk.

"Baitlah pemuana ... pita pudahi pawacala polensi bes imi ... atuh Abi ...."

"Atuh Syah ...."

"Belima sapih!"

bersambung.

😂😂😂

next?

1
Adriana Wiriadinata
ba bowu tuuu 😅😅😅
Mei Wulandari
mewekk thor
Adriana Wiriadinata
buset si jovan
Adriana Wiriadinata
🤣🤣🤣🤣
Mei Wulandari
oalaaahhh pengen kok yooo hamilll...mok wessss😂
Mei Wulandari
haluuuu
Mei Wulandari
sabar jo
Soo Hyeekoo
para orgtua.. hgn egois.. jika tak mau mengurus mmemberi kasih sayang.. jgn bikin anak..
kasian
Siti Ardiahty
suka cerita, lucu dgn anak2nya
Anonymous
kenapa bahasa cadelnya susah untuk dimengerti ya...,?di novel" lain,walaupun pakai bahasa cadel tetap aja masih bisa dimengerti oleh pembacanya 🙏🙏🙏
Hidayat 92a
Mungkin Baby Aaima & Baby Azha, Abang Haji Baby & Nur Jamila udah beranak pinak😂😂😂
Hidayat 92a
apa Lana ini si sulung Trio eL?
Hidayat 92a
triadmojo mungkin. kan katanya selain dinata
SARI MEUTIA
Luar biasa
Fransiska Musilah
aih....
ulat bulu pula kau tasya
Ester Limbong
dari sekian orsng yang di ceritakan di novel ini cerita rudi yang buat aku menangis...sedih...
Ester Limbong
masa sudah lima tahun masih pakai bahasa burung2 ndk lelas nahasanya.
yonahaku
berjuanglah bila kau menyukainya maka kejarlah kau akan ditangkap sama nona pestisida
yonahaku
mungkin nih ya, bariana itu anaknya gomes kan, se angkatan dengan Harun putranya virgoun black doyo. tunangan
Dewi Ambarukmi Ambarukmi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!