DiDuakan RichMan

Keesokan harinya, terlihat Vaya bergegas pergi menjenguk Yapra dirumah sakit. Sedangkan Mimi akan berangkat kuliah karna ada jadwal pelajaran yang penting di kampusnya. Rambe yang baru saja datang kerumah karna pergi ke rumah tetangganya yang baru saja melakukan perbaikan rumah.

"Ayah dari mana saja sih?. Kami berdua mau berangkat dulu, keburu lambat nih." Ujar Mimi salaman pada Rambe.

"Oh ayah dari sebelah, habis bantuin perbaikan rumahnya. Kalau begitu kalian pergi, kalian berdua hati-hati ya?." Jawab Rambe menyembunyikan sesuatu.

Lalu mereka pun pergi. Seperti biasa Vaya harus menaiki bentor untuk bepergian di luar. Mimi tidak ikut dengan Vaya karna menaiki sepeda miliknya untuk pergi kuliah.

"Maaf ya kak, aku gak pergi jenguk kak Yapra soalnya aku harus pergi kuliah." Ujar Mimi.

"Iya aku ngerti kok, kalau gitu aku pergi dulu, hati-hati ya. Bye." Ujar Vaya lalu menaiki bentor.

Sementara itu, terlihat Rambe duduk di ruang tamu sedang memikirkan kejadian yang baru saja terjadi padanya.

Karna ada seorang pria yang pemabuk, memiliki anak buah dan kaya raya terobsesi dengan Vaya. Pria tersebut bernama Qeza Hardani Tawazia.

"Aduh gimana nih. Aku takut Qeza menyakiti Vaya, apalagi Qeza sangat ingin menikahi Vaya tetapi Vaya selalu menolaknya." Ujar Rambe merasa khawatir pada Vaya.

Disisi lain dirumah Rashel, terlihat seluruh keluarga berada di ruang tamu. Hana sebagai menantu pastinya membuatkan mereka kopi dan teh hangat.

Lalu, Rashel dan Shella pun datang untuk pergi menjenguk Yapra karna sudah janjian sama Vaya.

"Kalian mau kemana?," tanya Riana yang sedang membaca buku sambil minum teh hangat buatan Hana.

"Oh ini, kami mau pergi jenguk Yapra, soalnya dia ada dirumah sakit. Karna kemarin ada kejadian di restoran yang kami kunjungi, terjadi perampokan," jawab Rashel.

"Astaga, semoga Yapra baik-baik saja yah. Kalau begitu kalian jenguk Yapra," ujar Candra mengkhawatirkan keadaan Yapra.

Rashel dan Mimi pun pergi. Lalu, Zivan yang baru saja datang karna ingin pergi ke kantor. Hana masih cuek dengan zivan karna kejadian kemarin malam, Hana enggan berjabat tangan dengan Zivan karna masih merasa kesal.

"Zivan kenapa gak datang ya menemuiku di kamar untuk minta maaf?. Dia justru malah milih diem-dieman dengan ku. Aku ingin minta maaf, tapi masa aku duluan yang minta maaf, kan dia yang harusnya minta maaf sama aku." Ujar Hana dalam hati sembari melihat Zivan dengan kesal.

"Kayaknya Hana masih marah sama aku. Hmm, habis pulang kantor aku minta maaf aja sama dia, dan belikan sesuatu untuknya." Ujar Zivan dalam hati lalu pergi.

Disisi lain dirumah sakit, terlihat Vaya sedang menunggu kedatangan Rashel dan Shella. Lalu, mereka berdua pun datang dan menghampiri Vaya.

"Maaf Vaya membuat mu nunggu. Kalau begitu ayo kita masuk kedalam." Ujar Rashel.

"Ayo." Sahut Vaya.

Disisi lain dirumah Bulfar, terlihat Bulfar sedang duduk sambil melamun di luar jendela yang ada tempat untuk beristirahat dan juga melihat bintang-bintang di waktu malam. Bulfar memikirkan perkataan Giung kalau Yapra mencintai Shella dan Yapra rela berkorban untuk Shella dengan melindunginya.

"Apa benar ya?. Kalau Yapra sebenarnya mencintai Shella. Aku takut kalau Shella juga cinta sama Yapra, dan Shella menerima perjodohan ini dengan terpaksa karna keinginan ibunya. Kalau memang Shella adalah jodohku. Pasti, pernikahan kita nanti bakal terjadi dan hidup bahagia. Semoga Yapra tidak berniat untuk menggagalkan pernikahan ku dengan Shella," Ujar Bulfar menghela nafas.

Disisi lain, terlihat Yapra sudah sadar kan diri, dan ditemani ibunya. Praya merasa lega karna Yapra sudah sadarkan diri dan baik-baik saja. Praya menanyakan kenapa bisa terjadi padanya.

"Yapra coba jawab pertanyaan ibu. Kenapa ini bisa terjadi?, dan apa sebenarnya terjadi kemarin malam." Tanya Praya menghelus kepala Yapra.

"Jadi gini bu. Kemarin malam terjadi perampokan di salah satu restoran yang aku tempati. Terpaksa aku, Vaya dan yang lainnya harus menghadapi perampok itu. Tiba-tiba, disaat bos perampok itu berhasil dijebak. Entah kenapa dia sempat menekan pistolnya yang mengarah ke Shella dan aku pun melindunginya sehingga aku yang terkena tembakan itu." Jawab Yapra.