NovelToon NovelToon
Menembus Senja

Menembus Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:60.3k
Nilai: 5
Nama Author: ARSY AL FAZZA

Pada masa modern jaya pura, Krani, seorang pendidik yang bekerja di sekolah negeri favorit terlibat dalam sebuah drama politik, forum pencitraan dan manusia seribu topeng yang menyebabkan ia harus berurusan masalah tiada henti. Sebuah peristiwa membuatnya tidak sadarkan diri, kemudian dia menemukan dirinya berada di era jaya pura zaman lalu dan terperangkap dalam tubuh seorang perempuan bernama Renggana yang ternyata akan menikah dengan Raja Paku bumi.
Sejak saat itu Krani dalam tubuh Renggana harus menyesuaikan diri dengan jaman Jaya wilayah wangsa selatan sebagai ratu Renggana juga terlibat dalam intrik kerajaan. Berbagai kejadian yang tidak terduga muncul selama Krani hidup sebagai Renggana. Berhasilkan kah kembali ke masa modern dan keluar dari tubuh Renggana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSY AL FAZZA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghadang

Sang Ratu Renggana semalaman terjaga memandangi meja kerja raja. Dia enggan menggunakan alat tulis, melukis atau pergi ke ruangan Mercu ombo. Malam begini, dia melamun akan kenangan raja. Ingatan manis sosok raja Wangsa yang telah meluluhkan hatinya. Ratu menghela nafas, membuka buku selipan dari rak buku. Sampul berwarna merah, ada pita pembatas kain hitam ukiran naga.

Catatan untuk raja kecil di masa depan_

Tulisan tangan raja Paku bumi untuk Ananda ku si buah hati yang ku tunggu di dunia. Ayah memimpikan harapan besar untuk mu nak. Lambungkan lah cita-cita, menjadi seorang yang berguna bagi bangsa dan negara. Kamu jangan membuat ibu mu bersedih. Ayah menanti, menginginkan mu segera lahir di dunia.

(Air mata sang ratu menetes).

Bagaimana dia bisa menghentikan hatinya yang gundah gulana? Lingkar mata panda sang ratu menyipitkan mata. Mengumpulkan para selir di paviliun Teratai. Pagi-pagi sekali sang ratu di bantu para dayang menyiapkan hidangan sarapan pagi. Ada alat melukis dan menyulam sebagai pengisi waktu luang. Ratu benar-benar ingin menyibukkan diri agar tidak terlalu mengingat sang raja.

“Makanannya cepat sekali dingin. Hufhh, minuman ini juga tidak manis.”

“Yang mulia ratu, kami sangat terharu dan Bahagia mendapatkan perlakuan sangat Istimewa. Ratu dan yang mulia raja adalah pasangan yang baik nan serasi” ucap selir kedua.

“Benar, kami bertiga merasa seperti kerikil kecil penghalang jalan kalian.”

“Terimakasih yang mulia ratu..”

Para selir sangat dekat pada ratu Renggana. Mereka mengutarakan rasa ketulusan, rela melakukan apapun yang di perintahkan sang ratu. Terutama selir kedua yang memberikan usulan pelepasan dirinya dan selir lain. Mereka siap menunggu hari penurunan selir tiba.

“Kalian jangan mengatakan hal demikian. Aku sama sekali tidak berpikir untuk menurunkan para selir. Aku hanya merasa hari ini terasa sepi. Makanan yang tidak enak dan jarum jahit yang terlihat ingin menyakiti ku.”

“Yang mulia, bagaimana kalau kita bermain tebak-tebakan?”

“Mohon maaf yang mulia ratu. Yang mulia tidak boleh berlari guna menjaga bayi di kandungan yang mulia.”

“Huuhh! Dayang kribo cerewet sekali. Ya kami Cuma main tebak-tebakan Gerakan kok. Buat badmood aja.”

“Apa itu bad mood?” semua orang di sekelilingnya berbisik tidak mengetahui kata tersebut.

Selir kedua memperagakan Gerakan cacing. Tubuh menggeliat tanpa mengeluarkan suara. Ratu mulai berpikir, hewan yang mirip cacing sama seperti raja sebagai umpan kekuasaan perdana Menteri dan ibu suri. Dia pun tersenyum, mengeraskan jawabannya.

“Aku tau. Yang mulia Raja!”

“Bukan ratu. Ini cacing..”

Selir ketiga memperagakan gaya kasim yang berjalan. Wajah di tekuk ketakutan. Selir menunjuk kasim yang tanpa sengaja lewat di depan paviliun. Lagi-lagi sang ratu menjawab yang sama.

“Kali ini pasti benar. Dia tingkahnya mirip___RAJA! Ahahah"

“Yang mulia ratu dengan romantis sekali. Pasangan sangat serasi kan ya.”

Suara selir ketiga terbata. Dayang Kribo dan dayang pendamping menangis melihat sang ratu menahan sudut mata yang hampir menetes. Kerinduan, mungkin ini yang sedang di pikirkan sang ratu. Dia menyalahkan jarum jahit dan sifat raja.

“Tidak. Aku benar-benar memikirkannya! Hiks. Sial! Aku rindu ibu ku di masa depan. Perasaan ini pasti rindu keluarga” kata sang ratu memutar tubuh meninggalkan tempatnya.

Galih berlari menemuinya di depan Istana kebesaran dia memandangi wajah cinta pertamanya yang tidak pernah dia lupakan.

“Sepupu, telapak tangan mu di perban. Apakah kau mulai kesusahan mengayunkan pedang? Oh ya, apakah raja akan Kembali hari ini?”

“Ini hanya luka ringan yang mulia ratu. Tolong jangan pikirkan apapun. Raja sangat sibuk di luar Istana.”

Galih memastikan ratu memasuki ruangannya. Dia melanjutkan misi menemui para perdana Menteri klan pilihan. Perkumpulan di pimpin ibu suri yang sedari tadi menunggu mereka. Ibu suri memegang kendali, kuasa penuh yang di berikan raja. Dia mendesak penemuan sang raja sekalipun hanya mayatnya.

“Tidak bisa menunggu terlalu lama. Terlebih lagi, anak yang di kandung sang ratu akan menjadi pengambil ahli waris putra mahkota.”

“Ibu suri. Tolong maafkan ratu Renggana. Dia telah banyak mengalami penderitaan. Ratu mengatakan memilih Klan kita. Dia juga akan mematuhi mu.”

“Panglima perang. Aku tau keinginan mu melindungi ratu. Aku menunggu semuanya tanpa kesalahan.”

Pengumaman raja telah meninggal. Suara sinyal ayunan bunyi drum kematian, pelepasan jubah kebesaran raja penguasa Wangsa Selatan. Tangisan yang merebak di Istana, semua orang menangis dalam kata pencitraan dan hanya hitungan jari terbilang kata ketulusan.

Dubrak_ Pintu terbuka, nafas terputus-putus. Dayang Kribo memukul dadanya sendiri. “Yang mulia ratu! Hiks! Ra___”

“Ada kabar apa dayang Kribo? Raja kenapa?”

“Raja meninggal!”

“Yang mulia ratu! Hiks..”

----------------

Sepanjang malam sang ratu menangis, dia memeluk buku merah milik raja paku. Cahaya lilin meredup, pilu dan duka tidah terhingga. Tubuhnya yang lemas berusaha berdiri, berganti baju putih untuk berkumpul di ruangan kebesaran.

Dayang Kribo dan dayang pendamping menopang tubuhnya. Ratu terkejut akan kedatangan penjaga raja mengayunkan pedang hampir menebas lehernya.

“Yang mulia ratu! Tolong!” teriak kedua dayang.

Galih memasuki ruangan mendorong menjatuhkan pedang penjaga. Pertempuran terhenti saat penjaga mencekik kuat leher ratu. Galih meminta dia melepaskan. Ratu menutupi perutnya, dia berharap anaknya selamat.

“Tolong jangan sakiti ratu. Dia sedang mengandung anak almarhum raja” ucap dayang Kribo.

“Ratu Renggana. Jujur kepada ku, semua ini rencana mu kan? Kau sengaja memprovokasi raja agar terbunuh.”

“Aku tidak melakukannya penjaga. Percaya padaku.”

“Pengawal! Tangkap penjaga raja! Penjarakan dia di wilayah Klan Selatan!” ucap Galih memanggil pengawal dan bala tentara lainnya.

Berbicara empat mata dengan memutar balik membaca ingatan Gerakan Galih yang mencurigakan. Ratu menyadari bahwa Galih yang memulai semua pertikaian ini. Dalang utama tidak lain adalah ibu suri dan Nah.

“Kenapa kau penjarakan orang kepercayaan raja. Sama saja kau menuduhnya bersindikat aksi pembunuhan raja di masa pemberontakan.”

“Ratu, aku mewaspadai semua orang yang ingin mencelakai mu lagi. Tetap Bersama ku, kau jangan melupakan ibu suri yang memberikan perlindungan penuh atas diri mu. Dia memimpin dua inti klan Selatan dan Utara.”

“Aku bukan Renggana! Jangan memaksa ku melakukan sifat yang bertolak belakang dari kepribadian ku!”

Ratu meninggalkannya. Dia meminta Kerjasama dengan panglima khusus raja untuk melihat jasad raja. Sang panglima khusus berpesan bahwa mereka hanya memiliki waktu sepuluh menit. Ratu melihat jasad raja yang hancur. Raju meraba jasad yang di tutupi kain. Fostur tubuh raja berbeda dari jasad yang dia teliti.

“Kurang ajar. Mereka memalsukan jasad raja! Pantas saja jasad raja di jaga ketat!” gumam ratu berjalan Kembali ke ruangan kebesaran.

Acara doa Bersama di mulai dari suara tangisan ratu Nah yang sangat keras. Dia tidak mau melewatkan drama semua orang yang berkumpul, ratu memainkan perannya.

“Raja ku! Kenapa kau meninggal? Hiks! Bagaimana dengan anak kita? Hiks!”

Ratu berpura-pura jatuh, dayang Kribo dan dayang pendamping membawanya ke Istananya. Di dalam kamar Tengah, ratu mengusap air matanya. Dia membisikkan kalimat yang membuat kedua dayang bertambah histeris.

“Raja masih hidup. Aku sendiri memastikannya.”

“Yang mulia! Hiks!”

Dayang kribo dan pendamping berpikir ratu mulai berhalusinasi. Namun, ratu yang memberikan kepastian dengan Gambaran fostur yang di amati, kedua dayang tersenyum Bahagia. Kali ini ratu Menyusun rencana, di mulai dari memanggil selir Nah untuk membantunya.

Ratu memerintahkan dayang Kribo melihat keadaan dalam dan luar Istana. Dini hari, dia sendiri mengendap-endap keluar Istana memakai jubah perang. “Kau mau kemana Renggana? Aku tidak akan membiarkan mu pergi!” ucap Galih menghadang.

1
Demitri
pendukung sang panglima perang terdahulu angkat tangannya? memang nggak bagus jiwa si raja
Demitri
5
Miftah
jejak dukungan menggebu. menunggu kabar baik kebahagiaan sang ratu
Miftah
si raja dengan kegilaannya saja. mengatasnamakan kekuasaan. menganggap dirinya segalanya.
Antrum
apa salahnya berlatih? semua serba salah di istana ini. banyak x ini itu nggak boleh. terlalu ketat
Antrum
ingin q mendesak, memaksa dan terus memaksa agar ratu pulang ke alam asal. nggak suka gueh dengan pemeran raja gila
Antrum
rate
pgri
🧜‍♂
moorin
ada gilak-gilaknya raja. tinggalkan pria idiot itu!!! masih bagus lagi jiwa galih.
moorin
keheningan malam berbisik suaran lipatan buku. ada seorang ibu negara yang bejuang menjaga buah hatinya. perjuangan panjang menyedihkan
pgri
⭐⭐⭐⭐⭐
pgri
rate5
pgri
rate
Pojok baca
mengulas wanita yang mandiri dan tangguh
milki
semoga kamu tetap kuat ratu. kabar akan selalu tiba. kabar yang tidak terduga
oppah
rate
oppah
pangeran agung krisan nggak mikir dua kali bertindak hal yang salah. fokus akan tujuan. percuma pria tapi nggak ada wibawa
🐈Mozza
terkejoet badan baca anak-anaknya udah pada besar😫 apakah para pangerannya ketampanannya jauh di atas rata-rata dari kuh?? menunggu episode reinkarnasi galih hidup kembali.
pgri
para pangeran sangat membutuhkan ibunya. harapan ku, mereka cepat dewasa. namun, gimana jadinya kalau tau ada wanita yang berbeda di dalam tubuh sang ratu??
👑 Muzammil📿
memang pemeran antagonis di perlukan dalam sebuah cerita. tapi jujur di dalam cerita ini perannya terlalu jahat😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!