NovelToon NovelToon
Unforgotten Night

Unforgotten Night

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:343.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rifani

Ailen kaget setengah mati saat menyadari tengah berbaring di ranjang bersama seorang pria asing. Dan yang lebih mengejutkan lagi, tubuh mereka tidak mengenakan PAKAIAN! Whaatt?? Apa yang terjadi? Bukankah semalam dia sedang berpesta bersama teman-temannya? Dan ... siapakah laki-laki ini? Kenapa mereka berdua bisa terjebak di atas ranjang yang sama? Oh God, ini petaka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~ 18

Zara terus meneguk alkohol saat teringat percakapannya dengan Derren. Dia tak menghiraukan keberadaan pria tampan yang sejak tadi terus menatapnya lekat. Terlalu dongkol.

(Jadi Derren membuangku bukan karena mengetahui perselingkuhanku dengan Keenan, melainkan karena dia punya wanita lain? Brengsek! Berani sekali dia mencampakkanku dengan cara seperti ini. Huh!)

"Aku tidak terima semua ini. Aku tidak terima!"

Braakk

Bartender yang sedang membuat minuman pesanan tamu tampak menoleh saat Zara membanting gelas dengan kasar. Setelah itu dia kembali sibuk dengan pekerjaannya. Pemandangan biasa yang sering dia lihat. Jika bukan karena kalah saing sesama wanita, pasti penyebabnya adalah laki-laki.

"Kau ini sebenarnya kenapa, Zara. Aku perhatikan sejak tadi kau terus saja terlihat tidak senang," tanya Keenan heran. "Apa Derren membuat ulah lagi?"

"Temanmu itu sangat sialan, sayang. Dia mencampakkanku karena sudah memiliki wanita lain. Brengsek!" jawab Zara uring-uringan sendiri.

"Apa? Derren punya wanita lain?"

Keenan terkejut. Sejak kapan temannya itu hobi berganti pasangan? Ini seperti bukan sikapnya saja. Derren yang dia kenal hanya menyukai wanita yang duduk di sampingnya, tidak dengan perempuan lain. Aneh.

"Dia sendiri yang mengakui. Katanya tak tertarik bicara dengan wanita lain," ucap Zara kembali meluapkan kekesalan.

"Mungkin kau cuma salah paham saja. Setahuku Derren tipe laki-laki yang setia. Dan juga kalian itukan sudah lama menjalin hubungan. Mustahil hatinya bisa berubah secepat itu demi wanita lain," sahut Keenan meyakinkan. Hatinya ragu untuk mempercayai hal tersebut.

"Lama bersama tak menjamin hati bisa tetap setia, sayang. Lupa ya kalau aku saja bisa berselingkuh di belakangnya? Dengan teman dekatnya pula. Jadi tak menutup kemungkinan kalau Derren melakukan hal yang sama juga di belakangku."

"Oh, jadi aku hanya sebatas selingkuhan saja ya?"

"Ck, jangan mulai. Kita sama-sama tahu atas dasar apa hubungan ini terjalin. Aku tak suka pada lelaki yang terlalu membatasi diri. Denganmu aku merasa puas."

Keenan menyeringai. Segera tangannya bergerak nakal m*raba paha Zara yang kebetulan memakai dres pendek. Derren sungguh bodoh. Mempunyai kekasih yang begitu haus belaian pria malah dianggurkan begitu saja. Selain mendapatkan partner ranjang yang setimpal, keinginan Keenan untuk menyaingi popularitas Derren juga semakin lancar. Ya, dia iri dengan kesuksesan pria tersebut. Kekayaan, kekuasaan, ketampanan, serta wanita cantik di sekelilingnya, dia ingin memiliki semua itu. Dan keberuntungan seperti datang menghampiri Keenan saat Zara tergoda dan mau bekerjasama menghancurkan kejayaan Keenan. Rupanya wanita ini tak benar-benar cinta, hanya tertarik pada harta dan popularitasnya saja.

"Jangan di sini. Aku takut ada yang mengenali kita," bisik Zara sambil mengedipkan mata. Sinyal yang diberikan Keenan terlalu kuat. Tubuhnya sampai bergelenyar panas saat jari tangan pria ini mulai membelai gua basah di bawah sana.

"Mengapa harus takut? Bukankah pada akhirnya nanti kita akan bersama?"

"Ya, itu benar. Tetapi sekarang kita masih belum bisa merebut posisi Derren. Kau harus ingat rencana awal kita. Oke?"

"Ini menyebalkan." Keenan mengerucutkan bibir sembari menarik tangannya keluar. Sudah tanggung. Dia butuh pelepasan.

Zara terkekeh melihat Keenan merajuk. Gemas, dia iseng mer*mas miliknya yang menegang. Pria ini sepertinya sangat amat menyukai tubuhnya. Dan tentu saja Zara dengan senang hati akan melayani.

"Ngomong-ngomong soal Derren, apa kau berhasil membuat orangtuanya kembali ke tanah air? Entah benar atau tidak, aku mendapat firasat kalau Derren sebenarnya sudah mengetahui hubungan kita. Hanya masih dirahasiakan demi tujuan tertentu," ucap Keenan setelah berhasil mengendalikan napsunya.

"Tergantung bagaimana respon Derren, sayang. Kalau dia masih mengacuhkanku, itu berarti besok pagi mereka akan kembali ke kota ini. Kau jangan khawatir. Kepercayaan orangtuanya Derren ada di tanganku," jawab Zara penuh percaya diri.

"Bagaimana aku tak khawatir. Kebakaran di gudang mereka waktu itu tidak berjalan sesuai rencana. Harusnya malam itu kau mengalihkan fokus Derren dan Julian. Semuanya jadi berantakan karena sikapnya yang tiba-tiba berubah dan menolakmu."

"Jadi ini semua salahku?"

"Tidak juga. Derren lah yang bersalah."

Keenan dan Zara sepakat untuk menghancurkan kejayaan Derren. Rencana ini terjadi setelah mereka bercinta di mobil. Mungkin gila karena saat itu Keenan adalah teman dekat Derren, sedangkan Zara adalah kekasihnya. Napsu yang besar serta rasa iri, membuat keduanya nekat melakukan pengkhianatan. Awalnya semua itu berjalan lancar sampai di mana sikap Derren tiba-tiba berubah tanpa sebab. Mereka mulai panik.

"Oya, sayang. Bisakah kau menolongku mencari tahu siapa wanita yang sedang dekat dengan Derren? Selain merasa terhina karena dicampakkan demi wanita lain, aku masih butuh beberapa drama untuk memuluskan rencana kita. Aku yakin ucapan Derren bukan isapan jempol belaka!" ucap Zara sembari merebahkan kepala di dada Keenan.

"Itu masalah gampang." Keenan segera mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. Satu tangannya dia gunakan untuk mengelus gundukan kenyal di dada Zara. "Aku punya pekerjaan untuk kalian. Cari tahu wanita mana yang sedang dekat dengan Derren. Aku butuh informasi secepatnya."

["Tuan Derren ya? Sepertinya ini akan memakan waktu sedikit lama, Tuan. Kau tahu sendiri bukan di sisi Tuan Derren ada siapa? Bukan hal mudah untuk menyelidiki orang terdekatnya karena semua dibawah pengawasan Julian."]

"Lalu apa rencanamu? Jangan khawatir. Setiap informasi yang kau berikan, aku akan memberimu bayaran yang sangat mahal. Yang penting apa mauku terpenuhi."

Terdengar percakapan samar dari dalam telepon setelah Keenan mengiming-imingi bayaran besar. Sesuatu yang biasa digunakan untuk membujuk para bandit.

"Apa mereka menolak tawaran darimu?" bisik Zara tak sabar menunggu panggilan selesai. Dia bicara dengan suara kecil.

"Hanya orang bodoh yang menolak diberi uang dalam jumlah besar."

"Aku setuju. Terlalu bodoh jika mereka sampai melewatkan kesempatan baik ini,"

Setelah beberapa menit menunggu, orang di dalam telepon kembali membuka suara. Keenan santai menyimak perkataannya sampai akhirnya mereka mencapai kesepakatan.

"Aku hanya ingin mengetahui identitas wanita yang sedang dekat dengan Derren. Informasi yang lain kalian bisa kesampingkan terlebih dahulu," ucap Keenan sambil tersenyum miring. Akhirnya para bandit ini luluh juga pada uangnya. Haha.

["Baiklah kalau begitu. Sebisa mungkin kami akan memberikan informasi yang kau mau. Dan jangan lupakan janjimu akan memberi kami uang yang banyak jika berhasil menjalankan perintah. Berani berbohong, kau tahu sendiri apa akibatnya!"]

"Tidak perlu mengancam. Aku tidak semiskin itu sampai harus menipumu. Santai saja. Begitu informasi masuk, kalian akan langsung mendapatkan uangnya. Deal?"

["Deal."]

Klik. Panggilan berakhir. Keenan lalu mencium puncak kepala Zara. Tiba-tiba dirinya gairah. Butuh pelepasan hebat yang bisa membuat tubuhnya menjadi relaks. "Saatnya memanjakan juniorku, sayang. Tolong berikan servis terbaikmu. Aku sudah tidak sabar."

"Dengan senang hati, sayangku. Ayo," sambut Zara dengan manja. Terbayang sudah akan sebuas apa percintaan mereka nanti.

Mencoba tak meninggalkan jejak, Zara keluar lebih dulu menuju tempat parkir. Disusul oleh Keenan dibelakangnya yang berjalan sambil bersiul girang. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, suatu saat akan jatuh cinta. Sepandai-pandai mereka menyembunyikan perselingkuhan, akan tetap ada mata yang mengawasi.

***

1
ipunk wati
Luar biasa
Siti Marwah
soal keenan
Siti Marwah
muak dngn perangai keenan ngga pantas disebut temen..matiin aja laah karakternya..ngga asik dibacanya
Nur Adam
lnjut
Anonymous
bukannya juria sama julian ya
Silvia Andriyanie
juria pusing sendiri padahal yg ngalamin sahabat nya😅😅dilema
Fahmi Ardiansyah
ooh apa jgn jgn dokter Fredy beneran jatuh cinta Ama juria.
Nur Adam
lnjut
Yuli a
jangan suka sama juria sainganku sekretaris nya papa brokoli Lo... kemarin kalah kan sama papa brokoli... takutnya nanti kalah lagi sama sekretaris papa brokoli... kan jadi sad...😢
Hua mulan
cieeee dokter fredy naksir ma juria
🏵 ( SI USIL )🏵
asatagaaa tokek hitam😆🤣🤣🤣
Gracia Grace
Luar biasa
Anita Rahayu
mana thor upnya
Susi Yanti
yg salah pengarangnya....
Divi Bilqis
Luar biasa
Susi Yanti
ailen bener2 super...bikin bacanya nggak berhenti ketawa...
Susi Yanti
juria.....jempol sepuluh deh
Alexandra Juliana
Alhamdulillah Zara menyadari kesalahannya dan mau berubah menjadi baik demi anak yg dikandungnya, skrg tinggal si BangKe(enan) yg hrs menuai karmanya..
Alexandra Juliana
Jadi pengen cepat2 si bayi brokolinya brojol, pengen tau seperti apa bentukannya dan nyelenehnya dia, saat masa2 usia balitanya yg pastinya bikin pusing kakek, nenek dan ayahnya, pasti seru melihat wajah putus asa mrk saat dikerjain si bayi brokoli..😂😂
Alexandra Juliana
Baru tau ada brokoli albino yg kutau adanya bungkol (bunga kol) 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!