NovelToon NovelToon
Tentang Dia

Tentang Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lissaju Liantie

Rumah tangga yang telah aku bangun selama dua tahun dengan penuh perjuangan, mulai dari restu dan segala aspek lainnya dan pada akhirnya runtuh dalam sekejap mata. Aku yang salah atau mungkin dia yang terlalu labil dalam menyelesaikan prahara ini? berjuang kembali? bagaimana mungkin hubungan yang telah putus terbina ulang dalam penuh kasih. Berpaling? aku tidak mampu, segalanya telah habis di dia. Lalu aku harus bagaimana? menerima yang datang dengan penuh ketulusan atau kembali dalam rasa yang setengah mati ini? aku hancur dalam cintanya, segala hal tentang dia membuat aku hancur berantakan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lissaju Liantie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_007 Jatuh cinta

"Lalu, apa kamu lupa kalau kami bertiga adalah tim basket putri sekolah ini? Kamu memang kapten putra lalu bagaimana dengan kedua sahabat mu? Spesialis statistik emang ngerti sama basket? Terus satu lagi si atlet bulutangkis, emang bisa pegang bola basket?" Tanya Deria yang merasa menang dengan keadaan yang ada.

Pernyataan yang Deria berikan sukses membuat nyali Zhain sedikit menciut, ia bahkan melangkah mundur mencoba menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh tinggi milik Calvin. Perpindahan Zhain membuat Jinan tersenyum dalam tenang.

"Apa kita batalkan saja pertandingannya?" Tanya Jinan dengan menatap lekat ujung kepala hingga ujung kaki Zhain membuat sang empunya kembali melangkah mundur.

"Sebaiknya kita cari alternatif lain saja! lawan ini nggak imbang sama sekali. Atau bagaimana kalau satu lawan satu?" Tawar Calvin.

"Sekalian aja batal semuanya. Ayo cabut! bahkan sebelum pertandingan dimulai mereka sudah kalah telak!" Tegas Deria lalu melangkah hendak keluar dari arena lapangan basket.

Dengan cepat kaki Anand menarik bola yang ada di bawah kaki Jinan lalu sedikit menendangnya hingga bola tersebut seperti terpandu mengikuti langkah Deria.

"Ayo main!" Tantang Anand membuat semangat Deria seketika langsung menggebu.

"Kamu gila?" Tanya Zhain panik.

"Mau gimana lagi? dari pada dia yang menggila sebaiknya kita turuti saja maunya." Jelas Calvin lalu bersiap mengambil posisi tepat di hadapan Jinan yang sejak awal sudah mengubah posisi menatap kearah Deria dan Anand yang berada agak jauh dari keduanya.

Zhain masih terlihat begitu kebingungan, namun Putri tidak membiarkan sang lawan tenang, dengan gesit ia bahkan berdiri disamping kanan Zhain lalu menatapnya dengan senyuman yang penuh dengan makna.

"Kang tawuran pahamkan cara megang bola basket?" Goda Putri bahkan dengan mengedipkan matanya manja membuat Zhain semakin kalang kabut.

"Ciiih! ayo kita buktikan siapa yang akan menang!" Gumam Zhain kesal.

Tanpa aba-aba Deria mulai melakukan Dribbling, dengan langkah gesit memulai permainan, hanya untuk beberapa menit saja Deria langsung melemparkan bola menuju keranjang dan berakhir dengan mencetak poin pertama untuk club mereka. Aksi memukau Deria sukses membuat semua siswa-siswi yang melewati area lapangan seketika tertarik untuk menyaksikan pertandingan tersebut, suara penonton mulai bersorak menyemangati tim favorit mereka masing-masing, membuat suasana semakin menggebu.

"See!" Cetus Deria dengan wajah yang dipenuhi rasa angkuh sekali karena ia berhasil menjatuhkan Anand.

"Ini baru permulaan, ayo kita lihat hasilnya." Jelas Anand lalu berlari menghampiri Jinan yang kini sedang memegang bola.

Jinan mulai mengusai bola, namun kedatangan Anand membuat pergerakkannya sedikit terganggu hingga ia memutuskan untuk melakukan Passing ke arah Putri namun sayang langkah Putri kalah cepat dari kelincahan kaki jenjang Anand yang langsung melayang mencuri bola milik Putri lalu dengan santai meloloskan bola ke dalam keranjang.

"See!" Balas Anand puas dengan gelak tawa lantang.

Ulah Anand membuat Deria ngecor seketika, ia benar-benar mengeluarkan power full miliknya. Ulah Deria yang semakin emosi membuat Zhain ketakutan dan tanpa sadar menyingkir dari Deria, langkah Zhain begitu tiba-tiba membuat Calvin mengambil posisi Zhain untuk menghadang Deria, Jinan pun mendekat begitu pula dengan Anand. Deria bersiap untuk melakukan bank shoot namun Anand segera menghadang dengan menutup akses untuk Deria bergerak hal tersebut membuat bola meleset jauh dari ring dan tanpa sengaja tubuh Anand mendarat dengan menghantam kasar tubuh Deria, membuat Deria terjatuh dengan terpental jauh ke sudut ruang.

"Awwww! Jerit Deria meringis kesakitan membuat semua penonton ikut histeris dengan keadaan yang ada.

Calvin segera berlari mendekat kearah dimana Deria berada namun langkahnya kalah cepat dari reaksi Anand yang bahkan langsung berlutut dihadapan Deria.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Anand khawatir dengan tangan yang langsung spontan memeriksa keadaan kaki kiri Deria yang sejak tadi menjadi titik rasa sakit bagi Deria.

"Sakit, kamu pasti sengajakan membuat aku cidera?" Gumam Deria kesal dan berusaha menepis tangan Anand yang sedang mencoba menyentuh kakinya.

"Aku nggak sengaja Ria! dan yang paling penting sekarang adalah kamu. Ayo!" Tegas Anand yang bahkan langsung membawa tubuh Deria keatas punggungnya dan segera melarikannya ke ruanga UKS.

Keempat sahabat yang lainnya segera mengikuti dari belakang. Setelah mendapatkan pengobatan dari sang petugas UKS, kini Deria berbaring di ranjang rawat dengan rasa lelah menahan rasa perih dan nyeri pada kakinya.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Jinan yang bahkan langsung menyingkirkan Anand yang ada di sisi kanan ranjang.

"Eummmmm!" Jawab Deria sekenanya lalu memejamkan matanya.

"Gimana keadaannya? apa bisa langsung pulang buk?" Tanya Calvin pada petugas UKS.

"Tunggu sampai rasa nyerinya agak berkurang baru kalian boleh membawanya pulang." Jelas sang petugas.

"Gimana nih? Aku ada les sekitar lima belas menit lagi!" Jelas Jinan.

"Aku juga...apa kita bolos aja?" Cetus Putri.

"Aku..." Ucapan Calvin langsung di selip oleh Anand.

"Aku yang akan bertanggung jawab karena ini salah ku, aku akan menunggu dan mengantarnya pulang, kalian duluan saja!" Jelas Anand.

"Kamu yakin?" Tanya Zhain.

"Eummmm!" Jawab Anand pasti.

"Biar aku saja, kamu pulanglah!" Pinta Calvin menawarkan diri.

"Tidak Vin, kali ini aku akan bertanggung jawab, kamu sudah terlalu sering menjadi tameng untuk aku, pulanglah, sampai jumpa besok!" Jelas Anand lalu menyentuh bahu Calvin.

"Pastikan kamu menjaga saudara aku dengan baik!" Tegas Jinan.

"Iya, aku bakal mengantarnya dengan selamat." Jelas Anand.

"Jangan macam-macam atau aku bakal menguliti mu dengan kejam!" Ancam Putri dengan tatapan horor.

"Iya..." jawab Anand pasrah.

"Kami duluan ya Ria, bye! jaga dirimu baik-baik!" Pesan Jinan.

"Eummmm" Ujar Deria malas-malasan.

"Jika terjadi apa-apa segera hubungi aku, ingat itu!" Pesan Calvin.

"Siap!" Jawab Anand lantang.

Mereka keluar dari ruang UKS meninggalkan Deria bersama dengan Anand.

Setelah pintu tertutup rapat dari luar, Deria kembali memejamkan kedua matanya, ia seolah sedang mengisi kembali semua tenaganya yang telah terkuras penuh. Anand menarik kursi ke dekat sisi kanan ranjang lalu duduk disana dengan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi lalu peralahan memejamkan matanya.

"Aku haus...!" Ujar Deria setelah tadi memastikan bahwa Anand telah memejamkan matanya untuk istirahat.

"Hufffff!" Anand menarik napas dalam berusaha menahan rasa kesalnya.

Tanpa protes sama sekali Anand beranjak dari kursi lalu mengambil air minum untuk Deria. Anand kembali dengan sebotol penuh minuman di tangannya lalu menyerahkannya pada Deria setelah ia membuka tutup botol tersebut.

"Ada lagi?" Tanya Anand, mendapat jawaban yang hanya gelengan kepala dari Deria, Anand pun kembali ke kursinya.

Anand kembali memejamkan mata, Deria menatapnya secara diam-diam, tanpa sadar Deria mulai terbawa suasana, ia tidak lagi bisa menarik matanya dari wajah lelap Anand.

(Jika sedang tertidur seperti ini dia terlihat seperti cowok normal dan baik. Apa aku mulai terjatuh? apa mungkin aku langsung jatuh cinta padanya? semudah itukah hati ku ini berpindah dari Calvin ke mahkluk gaib ini.) Bisik hati Deria yang masih betah menatap dalam wajah teduh Anand.

~~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!