Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Titipan Yang Paling Terindah
"Anak adalah anugerah terindah dalam hidupku. Aku akan selalu mencintaimu tanpa syarat. Dan kamu hadir memberikan aku sebuah kebahagiaan yang tidak ternilai harganya"
_Satria Putra Jeason_
Tiga Minggu sudah Satria di rawat di rumah sakit dalam keadaan koma. Satu persatu alat yang di tubuhnya juga di lepas. Seluruh keluarga satu per satu masuk ingin melihat keadaan Satria, dan mendoakan agar cepat sembuh. Air mata bahagia Mukhta tidak bisa di sembunyikan lagi, dia meneteskan air matanya.
"Kenapa menangis sayang ?, aku baik-baik saja kok" Ucap Satria masih terlihat lemas
"Jangan pura-pura hubby, masih kelihatan masih sakit juga" Jawab Mukhta sambil mengerucutkan bibirnya
"Maafkan aku ya, sudah membuatmu khawatir" Ucap Satria sambil mengelus tangan sang istri
"Iya, hubby tapi jangan ulangi lagi ya aku sangat takut" Jawab Mukhta
"Insyaallah sayang, menjagamu adalah kewajiban ku sayang" Ucap Satria
"Oh iya, aku punya hadiah untuk hubby" Ucap Mukhta sangat antusias
"Hadiah apa ?, aku tida sedang ulang tahun ?" Tanya Satria bingung
"Ya sudah kalau tidak mau" Jawab Mukhta merajuk
"Sepertinya kejutannya membuatmu sangat bahagia ?" Tanya Satria menggoda agar tidak merajuk lagi
"Sangat sangat sangat bahagia sekali hubby" Jawab Mukhta sambil menggerakkan tangannya
"Apa sayang ?, membuat aku menjadi penasaran saja" Tanya Satria semakin penasaran
"Sekarang aku sedang mengandung, aku sedang mengandung anak kita sayang" Jawab Mukhta
"Alhamdulillah, beneran sayang ?" Tanya Satria sambil mengelus perut istrinya itu
"Beneran hubby, usianya sudah terhitung 2 bulan" Jawab Mukhta
"Sehat-sehat di perut bunda ya sayang" Ucap Satria sambil mengelus perut sang istri
"Iya, ayah" Jawab Mukhta menirukan suara anak kecil
"Sekarang hubby makanndulu, ini ada makan untuk hubby makan" Ucap Mukhta sambil membawakan makanan untuk suaminya
"Kamu sudah makan sayang ?" Tanya Satria takut istrinya belum makan karena ia tahu sekarang istrinya sedang mengandung anaknya.
"Alhamdulillah, sudah hubby" Jawab Mukhta
*****
Seyltelah dua hari sadar mereka kembali ke rumahnya karena 4 hari lagi hari raya idul Fitri. Tak terasa waktu begitu cepat, ramadhan akan berakhir dan ramadhan kali ini mereka diberikan ujian yang luar biasa dan Alhamdulillahnya mereka dapat melewati semuanya bersama-sama.
Adzan magrib berkumandang, mereka yang berbuka puasa pun berbuka puasa denga khidmat. Sedangkan di rumah Satria, maminya menginap karena masih mengkhawatirkan kesehatan sang anak apalagi sekarang menantunya sedang hamil muda.
"Alhamdulillah, sudah adzan magrib. Selamat berbuka puasa hubby" Ucap Mukhta
"Iya, ayo kita makan bersama-sama" Jawab Satria
"Mami ayo, kita makan bersama-sama" Ujar Mukhta mengajak mami mertuanya
"Kalian saja, mamikan tidak puasa" Jawab Mami Satria tidak enak
"Gak ada penolakan, mami harus makan tadi siang juga aku perhatikan mami jarang makan. Aku khawatir kesehatan mami" Ucap Mukhta sedikit ada pemaksaan
"Turuti saja mi, takutnya di ngidam makan bersama mami" Ujar Satria
"Baiklah, mami akan makan bersama kalian" Jawab mami Satria
"Yeee, mami makan bersama kita" Ucap Mukhta heboh karena mami mertuanya mau makan bersamanya
"Tuh kan apa aku bilang, dia lagi ngidam karena aku juga agak aneh saat melihat di bilang begitu" Ucap Satria berbisik kepada sang mami membuat Mukhta penasaran apa yang suaminya bisikan pada maminya
"Hubby bisikin apa pada mami ?" Tanya Mukhta curiga
"Tidak ada" Jawab Satria
"Bohong banget" Ucap Mukhta merajuk
"Tadi suami kamu membisikkan, dia ingin manisan buah mangga katanya. Mungkin dia ngidam nak" Jawab Mami Satria mencari topik lain
"Kok aku yang hamil, tapi hubby yang ngidamnya ?" Tanya Mukhta merasa bingung
"Ya, aku gak tahu. Oh ini namanya ngidam" Ucap Satria pura-pura bingung
"Gak papa, itu wajar saja nak" Jawab Mami Satria
"Oh, aku baru tahu mi ternyata suami bisa ngidam juga" Ucap Mukhta
"Banyak na, yang suaminya ngidam istrinya tidak sama sekali merasakan namanya ngidam. Ada juga yang suaminya merasakan mabuk kehamilan karena istrinya hamil tetapi dirinya yang muntah-muntah" Jawab Mami Satria
"Oh begitu, ya mi" Ucap Mukhta sambil menganggukkan kepalanya