Celine terpaksa harus menikah dengan seorang mafia kejam, hanya untuk mendapatkan biaya untuk ayahnya yang sedang kritis, pernikahan kontrak yang Caline terima ternyata membawanya kedalam penderitaan karena sang suami Gerald Smith tidak menganggapnya ada dan terus memberinya penderitaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Senyum manis terbit di bibir mungil Celine, dia dengan sengaja mematikan sambungan teleponnya secara sepihak, dan itu berhasil membuat Gerald marah. seperti dugaannya suaminya tidak akan kembali dalam waktu dekat.
“Kau dengar Sia, apa yang dia katakan tadi? apa dia mengkhawatirkan aku?" Celine berkata dengan senyum merekah.
“Iya, aku mendengarnya, kau benar tuan khawatir dengan mu Celine, apa kau ingin jalan-jalan keluar berkeliling mansion?"
“Memangnya boleh?" Tanyanya
“Tentu saja boleh, kau adalah nyonya dirumah ini, jadi apapun yang kau lakukan tidak ada larangan" Jawab Sia dengan tersenyum manis.
"Baiklah, tapi aku ingin jalan-jalan keliling mansion dengan Lila apakah boleh?"
“Lila? kenapa tidak denganku saja, dan kau sendiri tau Lila adalah simpanan tuan yang tidak menyukaimu, jadi kau harus hati-hati Celine " ucap Sia yang mengkhawatirkan Celine.
“Aku mengerti" jawabnya, setelah itu Sia keluar dari kamar Celine, dan menemui pengawal yang bertugas untuk mengawasi nona mereka. Sia tidak ingin mengambil resiko, jika Lila melukai Celine, maka dirinyalah yang dianggap tidak becus menjaga majikannya.
Setelah Sia keluar, Celine mendadak gugup, jantungnya berdetak kencang, dia akan segera bebas dan bertemu dengan ayahnya, semoga saja Lila benar-benar bisa membawanya keluar dari mansion Gerald.
Celine menyiapkan sesuatu untuk berjaga-jaga jika dijalan nanti terjadi sesuatu, pisau lipat yang sempat dia buang ketempat sampah ternyata masih ada.
Namun dihatinya masih ada keraguan, apakah mungkin dia bisa keluar dengan selamat mengingat pengawal Gerald selalu berjaga disetiap sudut, namun jika ditunda lagi, Celine tidak tau kapan ada kesempatan seperti ini.
Suara ketukan pintu terdengar, Celine yakin itu pasti Lila, dia berseru mengizinkan orang itu masuk, dan benar saja itu adalah Lila yang tersenyum manis kearahnya.
“Apa kau sudah siap Celine?"
“Iya, bagaimana dengan mu?" dia melihat penampilan Lila merasa aneh, tidak seperti orang yang ingin melarikan diri, bagaimana mungkin perempuan itu menggunakan dress dengan belahan di dadanya yang menyembul hampir keluar, dan sepatu bertumit tinggi.
“Tentu saja aku sudah siap, kalau begitu ayok kita lakukan sekarang"
“Kau yakin mau melarikan diri dengan pakaian seperti itu Lila?" tanyanya dengan memicingkan matanya.
Lila terkekeh “Tentu saja, mereka akan curiga jika aku mengubah penampilanku Celine" Ya, benar juga yang dikatakan Lila, mereka akan mencurigainya jika berpenampilan berbeda.
"Ayo, kita keluar lalan-jalan ke terlebih dulu, sampai mereka lengah" ucap Lila. Celine pun mengangguk, lalu keduanya pun keluar bersama.
sampainya diluar seperti yang dikatakan oleh Lila pasti penjaga akan bertanya. “Maaf nona, anda akan membawa nona Celine kemana?" Tanya salah satu penjaga yang sudah diberi tau oleh Sia agar tidak lengah.
“Jalan-jalan ke taman, lalu keruangan olahraga, kita ingin olahraga" Jawab Lila. Sebenarnya bukan karena dia ingin berolahraga, tetapi Lila ingin beralasan saja untuk keluar, mencari celah di mana dia bisa memberi jalan Celine untuk kabur dari mansion ini.
“Baiklah nona" jawabnya membiarkan Celine dan Lila pergi.
“Lila, apa kau tau kemana Gerald pergi?" tanyanya memastikan apa yang dia dengar.
“Gerald? dia sedang menemui nona Elena, mereka akan menikah, seperti yang kita dengar mereka saling mencintai, kita harus sadar diri, jika sudah tidak dibutuhkan pasti akan dibuang, hanya nona Elena satu-satunya yang akan menjadi pendampingnya" ujar Lila dengan sengaja mengatakan hal yang tidak benar.
“Ouh, begitu rupanya, baiklah aku mengerti" Celine mengangguk paham.
Pandangan Celine teralih pada Sia yang keluar dari ruang dapur dengan membawa segelas jus. dia ingin berpamitan namun tidak mungkin, Sia adalah maid setia Gerald.
Sia sendiri bukan tidak melihat adanya Celine, dia hanya ingin tau apa yang akan dilakukan oleh Lila, Sia bergumam pelan ketika melihat dua wanita yang tiba-tiba saja akrab. "Sejak kapan keduanya bisa sedekat itu, biasanya akan selalu adu mulut"
Celine benar-benar ragu, padahal dia bisa bebas setelah memberikan keturunan, namun entah kenapa rayuan Lila membuatnya nekat.
"Aku masih ragu untuk kabur. Aku bisa bebas setelah memberinya keturunan" Gumamnya namun masih bisa didengar oleh Lila.
“Jangan bodoh, Gerald tidak bisa dipercaya, bukannya dia pernah berjanji tidak akan menyentuh perempuan lain? tetapi kau melihat sendiri bukan, kalau dia terus menyentuhku?"
Celine mengangguk, benar, pria iblis itu tidak bisa dipercaya, baiklah tekatnya sudah bulat, melarikan diri adalah solusi yang tepat, dia harus menemui Mr. Romero untuk membantunya agar Gerald tidak bisa menemukan jejaknya, dan dia bisa hidup bersama dengan ayahnya.
Sedangkan disisi lain Gerald, terus merajuk kepada sang Daddy, agar mau menuruti permintaannya, “Kau sudah dewasa Gerald, bersikaplah layaknya pemimpin, bukannya perempuan seperti Celine mudah kau dapatkan? Kenapa kau terus merajuk? aku sudah katakan singkirkan semua perempuan simpanan mu itu, apa kau tidak khawatir jika nantinya istrimu hamil mereka tidak akan menyakiti nya?" Mr. Romero berkata dengan santai, menatap putranya yang tengah gelisah.
“Aku pasti menyingkirkan mereka semua, tapi kenapa dia mematikan panggilannya secara sepihak? Apa dia tidak mengerti jika suaminya sedang.. " Gerald menggantung kalimatnya, lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, hampir saja keceplosan.
“Kau merindukannya?" Cibir Mr. Romero
“Tidak, siapa bilang aku merindukannya, hanya saja aku merasakan kurang sehat, jantungku selalu berdebar, sialan kenapa aku memiliki penyakit jantung, padahal aku rajin olahraga" gerutunya.
“Kalau begitu cepatlah buat Celine hamil, sebelum kau mati, jangan sampai kau mati belum memiliki keturunan" Ujar Mr. Romero dia menahan tawanya melihat wajah putranya yang seperti orang sedang putus asa.
“Andre!!"
“Kita belum bisa pulang sekarang, bukannya kita akan bertemu dengan tuan Robert untuk membahas pengiriman senjata?" Jawab Andre dengan cepat, dia tau jika Gerald ingin segera pulang.
“Kapan?"
“Besok malam" jawab Andre.
“Bisa dipercepat malam ini saja?"
“Tidak bisa, jika bertemu sesuai dengan jadwal, kau tunda dulu rasa rindumu itu" Andre berkata layaknya seorang sahabat, karena sudah diluar jam kerja.
“Kau!! ah sialan" kesalnya, siapa yang merindukannya, kenapa dua orang didepannya ini mengada-ngada.
“Baiklah kau tidak merindukannya, tetapi aku yang merindukannya" jawab Andre asal.
“Kau sudah bosan hidup?"
“Aku merindukan Sia" jawab Andre tertawa puas telah meledek tuannya sekaligus sahabatnya.
**
“Kenapa kita keruangan ini?" Tanya Celine.
“Iya, kita akan lewat sini, paling ujung dari ruangan ini ada pintu kecil untuk keluar, itu pintu rahasia" jawab Lila.
“Benarkah?" karena Gerald pernah membawanya masuk keruangan bawah tanah ini, namun Gerald tidak mengatakan jika ada pintu rahasia.
“Iya, kita hanya perlu mengalihkan perhatian Helena dan Haven saja, setelah itu kita bisa keluar dan bebas Celine"
Celine mulut mu loh, untung Gerald sayang kalo tidak udah di Dor kamu🤣🤣🤣🤣
salut sama Celine bisa berubah sifatnya