Melodi wanita karir yang terpaksa menikah dengan pria muda berusia 20 tahun yang memiliki jarak usia lima tahun lebih muda darinya.
Pernikahan terpaksa apakah bisa membawa warna baru dalam kehidupan Melodi yang penuh dengan kegelapan??
Ayo baca kelanjutannya ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Semakin lama Melodi terlihat semakin asik mengobrol dengan Raka dan Nathan juga tidak bisa merasa fokus karena terus melirik ke arah mereka, sesekali Nathan melihat Melodi yang tertawa lepas dan terlihat sangat cantik.
"Nathan,," panggil Tiara namun diabaikan oleh Nathan
"Nathan,,, aku memanggilmu dari tadi!!"
"Ada apa??"
"Ini aku membawakan minuman untukmu pasti kamu lelah setelah mengurus semua persiapan hari ini"
"Gue tidak haus!!" ucap Nathan dingin dan tanpa disadari ternyata Melodi melihat Nathan bersama dengan Tiara dan mengira jika mereka benar-benar menjalin hubungan padahal kenyataannya Tiara lah yang mengejar-ngejar Nathan dan selalu ditolak.
"Melodi,,," panggil Raka
"Huhh iya pak,,,"
"Saya tanya apa kamu sudah memiliki pacar atau tidak??"
"Belum pak" ucap Melodi tanpa sadar dan membuat Raka begitu bahagia karena Melodi belum memiliki kekasih, padahal dia sudah menikah dengan Nathan.
Saat Raka ingin berbicara secara tiba-tiba Nathan muncul di hadapannya mereka, dimana Nathan datang untuk mengajak Pak Raka untuk foto bersama di depan stan.
Awalnya Raka menolak karena tidak terlalu suka di foto, tapi Nathan memaksa dan mengatakan hal itu merupakan hal wajib yang harus diikuti oleh semua tamu.
Karena terus dipaksa oleh Nathan maka Raka tidak punya pilihan selain mengikutinya, terlihat Melodi yang menatap tajam kearah Nathan karena muncul secara tiba-tiba di hadapannya.
"Bu Melodi apa ibu mau ikut???" tanya Raka namun sebelum Melodi menjawab dengan cepat Nathan berbicara lebih dulu dan mengatakan jika foto dilakukan dua tahap dan Melodi akan melakukan sesi foto kedua.
Nathan terlihat bahagia karena berhasil memisahkan CEO itu dengan Melodi, walaupun dia sendiri tidak tahu alasannya tapi dia merasa sangat kesal saat melihat Melodi bersama dengan pria lain.
Setelah acara selesai Melodi pergi ke mobilnya dan bersiap untuk pulang, namun saat hendak pulang dia hentikan oleh Raka yang menawarkan pulang bersama tapi Melodi menolaknya karena sudah membawa mobil sendiri.
"Kalau begitu bagaimana jika saya menjemput ibu untuk acara besok??"
"Eeee saya rasa tidak perlu pak karena saya bisa berangkat sendiri ke sini"
Nathan yang kebetulan lewat dengan motornya langsung berhenti karena melihat Melodi yang berduaan lagi dengan Raka, saat itu dia ingin menghampiri mereka tapi dia batalkan karena dia tidak punya hak untuk melakukan itu.
Sesampainya Melodi di rumah, dia langsung disambut dengan Nathan yang membuat isi rumah berantakan dengan sampah bungkus makanan yang dibiarkan berserakan
"Apa yang kamu lakukan??" tanya Melodi kepada Nathan
"Aku sedang makan,, apa kamu tidak bisa melihatnya??"
"Iya aku melihatnya dengan sangat jelas, tapi aku paling tidak suka melihat orang makan tidak bersih seperti seperti ini. Apalagi kamu melakukannya di rumahku"
Bukannya merasa bersalah, justru Nathan bertingkah sangat aneh karena dia malah mengabaikan Melodi yang panjang lebar berbicara dan tentu hal itu membuat Melodi semakin kesal karena dia sudah pulang dengan lelah malah melihat rumah yang berantakan membuat emosinya tidak bisa dikontrol.
"Aku minta sekarang juga bersihkan semua ini!!!"
"Nanti akan gue bersihkan setelah gue selesai makan" ucap Nathan dan tetap melanjutkan makannya sambil rebahan dan menonton Tv
"Baik aku akan mengawasimu,, awas saja kamu tidak membersihkan ini maka kamu akan mendapatkan hukuman"
Nathan tidak peduli dengan ancaman dari Melodi karena dia yakin Melodi tidak akan berani memberikan hukuman kepadanya. Namun apa yang dia sangka ternyata tidak benar, dimana Melodi sangat tegas akan sesuatu yang sudah dikatakan maka benar saja ketika dia melihat ruang tamu masih berantakan dan Nathan yang masih sibuk bermain game tanpa pikir panjang Melodi langsung mengambil ponsel milik Nathan dan membuangnya ke tong sampah.
"APA YANG KAMU LAKUKAN??" ucap Nathan yang marah karena Melodi membuang ponselnya ke dalam tong sampah
"Itu adalah hukuman bagimu karena sudah mengikuti ucapan ku dengan tidak membersihkan ruang tamu"
"Gue gak terima semua ini!!,, hukuman apa yang akan lo berikan sama gue?" ucap Nathan yang mencoba untuk menantang Melodi karena mengira Melodi tidak akan berani menghukumnya
"Baik karena kamu yang meminta hukumanmu maka aku akan memberikannya, ayo ikut denganku!!" ucap Melodi lalu mengajak Nathan untuk mengikutinya keluar dari apartemen.
Nathan bingung karena dirinya diajak keluar oleh Melodi padahal tadi dia mengatakan akan memberikan hukuman kepada dirinya.
"Mana hukumannya??"
"Ayo kamu cari lagi!!"
Nathan semakin bingung dengan perkataan Melodi kepadanya karena dia di suruh mencari sesuatu yang tidak ada, namun beberapa saat kemudian dia baru sadar jika motornya tidak ada diparkiran.
"Tunggu,, dimana motorku??? aku ingat sekali jika aku menaruhnya di sini seperti biasanya"
Melodi tersenyum dan itu membuat Nathan sadar jika orang yang menyebabkan motornya hilang adalah Melodi, jadi tanpa pikir pajang dia langung menghampiri Melodi yang sedang duduk di ruang tamu.
"Bagaimana apa kamu menyukai hukuman yang aku berikan??" tanya Melodi dengan santai walaupun dia tahu jika Nathan pasti sangat kesal dengan dirinya.
"Dimana motor gue?? kemana Lo membawa pergi motor kesayangan gue??"
"Apa maksudmu?? aku tidak pernah tahu dimana motormu karena tadi aku hanya menyuruh tukang sampah membawa sampah yang tidak berguna dan mungkin tukang sampah tidak sengaja membawanya" ucap Melodi yang membalas semua kelakuan Nathan dengan setimpal.
"Kamu menganggap motor gue sampah??"
"Emmm tidak,, hanya saja tukang sampah yang salah mengartikan maksudku padahal aku hanya menyuruh mereka membuang sampah yang tidak berguna tapi ternyata mereka membuang motormu"
Nathan benar-benar kesal dengan perbuatan Melodi kepadanya karena dia mengira Melodi tidak akan berani memberikan hukuman kepadanya tapi kenyataanya dia mendapatkan hukuman yang adil sesuai dengan perbuatannya karena sudah membuat rumah berantakan.
Dengan perasaan kesal Nathan pergi untuk mengambil motornya yang dibawa oleh tukang sampah, dia tidak mau terus berdebat dengan Melodi.
Sementara itu Melodi terpaksa harus bekerja ekstra untuk membersihkan semua kekacauan yang dibuat oleh Nathan, padahal dirinya sangat lelah setelah seharian mengikuti kegiatan di kampus tapi dia tidak bisa membiarkan rumahnya berantakan.
Dia membersihkan semuanya dari dapur hingga ruang tamu, setelah itu karena dia merasa begitu lelah jadi dia mencoba berbaring sebentar di sofa ruang tamu. Awalnya dia hanya ingin berbaring, tapi ternyata dia malah ketiduran di sana dan saat Nathan pulang dari mengambil motornya di tempat pembuangan sampah. Dia ingin membuat perhitungan dengan Melodi tapi tidak jadi karena dia melihat Melodi yang tertidur dengan lelap di ruang tamu.
Nathan mendekat ke arah Melodi yang sedang tidur, padahal tadi dia sangat kesal kepadanya tapi melihatnya tidur dengan begitu polos membuat Nathan malah luluh dan tidak jadi membuat perhitungan dengannya.
"Jika dilihat-lihat dia lumayan cantik saat tertidur seperti ini, tapi kenapa saat dia bangun malah seperti singa betina??" gumam Nathan sambil memandangi wajah Melodi yang begitu cantik.
Dia kemudian melihat ruang tamu yang sudah bersih dan rapi dan yakin jika Melodi yang melakukannya, hal itu membuatnya merasa bersalah karena sudah bertingkah kekanak-kanakan. Namun dengan melakukan semua itu tapi dia tidak keberatan jika dengan hal itu dia bisa melihat bagaimana Melodi tertidur dengan polos tanpa ada pertahanan sama sekali.
Karena melihat Melodi yang nampak kedinginan, dengan hati-hati Nathan mengambilkan selimut dan menutupi tubuh Melodi dan kembali memandanginya hingga tanpa dia sadari ternyata Melodi sudah bangun dan pandangan mereka berdua saling bertemu.
Bersambung...
terus berkarya