NovelToon NovelToon
Private Tutor

Private Tutor

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:600.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Untuk mengisi waktu senggang diawal kuliah, Om Raka menawari Alfath untuk menjadi tutor anak salah satu temannya. Tanpa fikir panjang, Alfath langsung mengiyakan. Dia fikir anak yang akan dia ajar adalah anak kecil, tapi dugaannya salah. Yang menjadi muridnya, adalah siswi kelas 3 SMA.

Namanya Kimmy, gadis kelas 3 SMA yang lumayan badung. Selain malas belajar, dia juga bar-bar. Sudah berkali-kali ganti guru les karena tak kuat dengannya. Apakah hal yang sama juga akan terjadi pada Alfath?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Alfath menarik lengan Kimmy hingga halaman depan rumah Rachel, menghempaskan kasar tangannya sambil menatap tajam. Kalau saja tahu murid yang akan dia ajar sebandel Kimmy, sudah pasti dia akan menolak dari awal pekerjaan ini.

Alfath mengambil helm lalu memberikan pada Kimmy. Tadi dia sudah jaga-jaga, pinjam helm satpam sebelum berangkat menjemput cewek itu.

"Astaga," Alfath berdecak pelan, memejamkan mata sesaat sambil membuang nafas kasar. "Lo itu punya otak gak sih?" Dia menarik gadis itu ke dekat spion. "Lihat leher, lo!" bentaknya.

Kimmy sedikit menunduk, memposisikan lehernya sejajar dengan kaca spion. Matanya membulat sempurna melihat ada kiss mark disana.

"Kamu pernah mikir gak? Atau jangan-jangan, kamu emang gak punya otak," Alfath mengetuk kepalanya sendiri dengan telunjuk. "Pernah bayangin, gimana perasaan orang tua kamu kalau tahu kelakuan kamu barusan? Kamu itu masih kecil, tapi kelakuannya.. " Alfath membuang nafas kasar sambil menyunggar rambutnya ke belakang, tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Dia melepas jaket lalu mengulurkan pada Kimmy. "Pakai ini, jangan sampai orang tua kamu tahu kelakuan kamu. Jangan salah mengartikan, bukannya mau menyelamatkan kamu, apalagi membenarkan, tapi hanya ingin menjaga perasaan orang tua kamu."

Kimmy menerima jaket Alfath lalu memakainya. Sedikit menaikkan bagian kerah agar kiss mark di lehernya tidak kelihatan.

Alfath meninggalkan rumah Rachel begitu Kimmy naik ke boncengannya. Sepanjang jalan, Kimmy hanya diam, sampai-sampai Alfath membatin, tumben gadis itu tidak nyerocos seperti biasanya. Mungkin sedang menyesali perbuatannya, kalau memang benar, itu bagus.

Sesampainya di rumah, mereka langsung disambut Mama Ratih. Wanita itu menatap putrinya tajam, ingin memarahi, tapi tak enak karena masih ada Alfath. Sementara dipending dulu, nanti malam, jangan harap ada ampun, dia membatin.

"Buruan masuk, terus belajar, jangan sampai Papa tahu kalau barusan kamu kabur dari rumah."

Kimmy mengangguk kemudian masuk ke dalam kamar. Sebelum ganti baju, dia mematut diri di depan cermin, mengamati kiss mark yang ada di leher. Kalau papanya sampai tahu, habislah dia.

Setelah ganti baju dan mengambil buku, Kimmy menuju ruang tengah, tempat dia les dengan Alfath. Baru membuka buku, papanya pulang. Dia merapikan kerah baju dengan jantung berdebar, semoga saja, tak ada yang mempertanyakan kenapa sore ini dia pakai pakaian dengan kerah yang menutupi leher.

"Sore, Om," sapa Alfath.

"Sore, Al. Om seneng kalau pulang kerja gini, lihat kalian belajar bareng, enak dilihat. Gimana Kimmy, udah ada perkembangan belum?"

"Em.... " Alfath garuk-garuk tengkuk yang sebenarnya tidak gatal. "Maaf, Om, belum ada." Dia tak mau berbohong, kenyataannya memang seperti itu. Kalaupun dianggap tidak kompeten, lalu dipecat, dia akan terima konsekuensi itu.

Pak Bram menghela nafas panjang, menatap putrinya yang sedang menunduk, sok sibuk mengerjakan sesuatu. Baru seminggu, sepertinya dia yang sudah tidak sabaran ingin melihat hasilnya.

"Yang sabar ya, Al. Om yakin, kamu bisa membuat Kimmy sedikit lebih pintar."

"Pah," rengek Kimmy. "Aku gak sebodoh itu kali," gadis itu cemberut.

Pak Bram hanya tersenyum mendengar protesan anaknya. "Ya sudah lanjutkan, Papa masuk dulu."

Waktu mengejar Alfath hanya tersisa 10 menit. Hari ini dia tak bisa mengajari Kimmy apapun karena waktunya terbuang sia-sia hanya untuk mencari cewek yang kabur-kaburan itu.

"Udah, beresin bukunya, main dramanya udah selesai," ujar Alfath. Gimana mau pintar, kalau belajarnya cuma akting. Sebenarnya dia tutor atau bodyguard sih?

Memang dasarnya Kimmy malas belajar, dia langsung membereskan buku tanpa rasa bersalah.

"Yang kayak tadi jangan diulangi," Alfath mengingatkan. "Kamu cantik, anak orang kaya, jadilah cewek yang berkelas, bukan murahan."

"Gak usah sok tahu deh."

"Bukan sok tahu, tapi emang tahu. Hanya cewek murahan yang mau duduk dipangkuan laki-laki, sambil ciuman pula." Alfath memutar kedua bola matanya malas. Dia punya dua teman dekat perempuan, Alula dan Nifa, keduanya tidak bisa disamakan dengan Kimmy, sangat jauh berbeda. Meski Alula hamil diluar nikah, tapi karena kecelakaan, bukan karena dia nakal.

"Gak usah sok bijak, palingan kamu juga kayak gitu kalau pacaran," Kimmy mencebikkan bibir.

"Eits, jangan samakan aku dengan kamu apalagi dengan cowok yang kata kamu 1000 kali lebih tampan dari aku. Aku cowok berkelas, gak level dengan hal-hal murahan kayak tadi."

"Halah, gak usah muna deh," Kimmy memutar kedua bola matanya malas. "Zaman sekarang, mana ada pacaran gak pelukan, gak ciuman. Lagian aku tahu kok batasannya pacaran."

Alfath terkekeh mendengar kalimat Kimmy. "Yang lazim, belum tentu benar," dia menegaskan. "Mungkin benar kata kamu, pergaulan anak zaman sekarang sangat meresahkan. Pelukan, ciuman, itu dianggap wajar, tapi kita gak harus ikutankan? Gak harus melakukan itu juga biar dikata keren? Dan apa tadi, tahu batasan? Ciuman masih dalam batasan maksud kamu?" Alfath geleng-geleng kepala. "Itu udah diluar batas untuk anak remaja seperti kamu. Ingat, dimana-mana, yang mahal itu lebih keren daripada yang murahan." Alfath mengambil tas lalu memakainya di punggung. "Aku pulang dulu."

...----------------...

"Ayolah Beb, ikut ya, temenin aku," bujuk Farel saat telepon dengan Kimmy. Cowok itu memaksa Kimmy menemaninya ke pesta ulang tahun salah satu temannya.

"Aku gak bisa, Yang. Semalam aku dapat ultimatum dari Mama, kalau sampai aku kabur lagi, aku bakalan di masukin ke pesantren." Ya, semalam setelah Alfath pulang, Kimmy langsung ditatar mamanya. Wanita itu sudah menegaskan jika kemarin, adalah terakhir kalinya dia menolong. Selanjutnya kalau masih bikin ulah, bakalan langsung diadukan pada papanya, bahkan tak segan akan menyetujui usul papa untuk memasukkan Kimmy ke pesantren atau sekolah asrama.

"Halah, itu cuma gertakan. Bentar lagi kamu mau lulus, gak mungkin dipindah ke pesantren," Farel masih terus meracuni otak Kimmy.

"Aku tetep gak bisa, acaranya malam, Rel, gimana nanti aku pulangnya? Kemarin aja, satpam kena masalah karena aku, selanjunya, mereka pasti akan berjaga lebih ketat, gak mungkin lagi bisa aku kibulin kayak kemarin."

"Jangan menyerah sebelum berperang, coba dulu, nanti aku jemput di deket rumah kamu jam 7 malam."

"Enggak, aku gak bisa."

"Gak seru kamu, Kim. Katanya sayang sama aku, tapi cuma permintaan kecil kayak gini aja, kamu gak bisa ngabulin. Udah ah, males sama kamu." Farel mematikan sambungan telepon begitu saja.

"Hallo, Sayang, Sayang," Kimmy berdecak pelan mengetahui sambungan sudah diputus.

Sore ini, kedua orang tuanya ada urusan ke luar kota. Sebenarnya bisa saja dia keluar sebentar, tapi masalahnya, papanya meminta Alfath untuk menemaninya di rumah sampai mereka pulang. Dan untuk bisa membohongi Alfath, butuh efforts, tidak mudah.

Kimmy gelisah sepanjang sore hingga malam, memikirkan pesan yang baru saja dikirim Farel. Cowok itu mengancam putus jika malam ini, Kimmy tak bisa keluar dengannya. Sekarang sudah hampir jam 7, itu artinya, Farel akan segera datang menjemput.

"Kamu kenapa, galau gitu?" tanya Alfath saat keduanya tengah makan malam.

"Gak papa, aku ke kamar dulu, mau tidur." Gadis itu meninggalkan meja makan lebih dulu, lalu naik ke lantai dua, menuju kamarnya.

Benar saja, saat membuka ponsel, ternyata ada banyak panggilan masuk dari Farel, dia memang sengaja meninggalkan ponselnya di kamar. Dan beberapa saat kemudian, ponselnya kembali berdering, ada nama Farel di layar.

.

.

Sambil menunggu kisah Alfath dan Kimmy, yuk mampir di cerita author yang berjudul Riana's Revenge.

Karya tersebut masuk nominasi YAAW 2024. Bagi yang belum baca, cuz mampir.

1
mamah
Alfath bakal kurung Kimi dikamar seharian
Mata Peña_✒️
jika menolak ajakan suami perbuatan dosa, brpa bnyak istri2 diluar sana yg menolak utk melayani suaminya...
Edelweiss🍀
mlm pertama emang gitu, kurang kalau cuma seronde🤣🤣
fee2
ya ampun abang al ketagihan....
Ana_Mar
al....gampurrr terossss bininya/Joyful//Joyful/
Heri Wibowo
Mau ya Mau ya mau ya
Surtinah Tina
lanjut gas pol Al..biar cepat jadi cebong
Eva Karmita
modus Aa Alfath 🤭🤭❤️ yg lagi hot"nya kejar target lima anak 😍 membara Aa 🔥🔥💪💪💪💪😍😍😘🤗
Ana
lnjut
AdillaJ.m
lah si aa ketagihan ya🤭
Lovita BM
e'em ,,,,
Patrish
mandi lagi dong...
Rafael Dika
alfath...sama bantar aja cemburu....🤭🤭🤭
ketauan lula habis kamu d bulli.....🤣🤣🤣🤣
Esther Lestari
pengantin baru....gas terus Al😂
Rahmawati
enaknya pengantin baru😘
c!nt@ Y_L
al ketagihan kayanya🤭🤭🤭🤭
Wiwik Emy
ketagihan ya all/Joyful//Joyful//Joyful/
Erna Fadhilah
pastinya kalau udah pernah ngrasain jadi katagihan jadi pengen lagi dan lagi
sikepang
gas terus olah raga y biar kuat 🤣
Sugiharti Rusli
dasar Alfath yah teteup usil dia mah😝😝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!