Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.
Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah selesai mandi, mereka bertiga pun segera beranjak ke lantai dasar hotel untuk sarapan.
"Nono ingin makan apa?" tanya Acha pada bocah yang masih fokus pada mainannya.
"Kut, my caja"
"Baiklah. Kalau kamu mas?"
"Terserah kamu" ucap Jeffery.
Mendengar itu, Acha pun mulai memilih makanan yang cocok untuk mereka bertiga makan pagi ini. Setelah membolak-balikkan buku menu, akhirnya ia pun menentukan pilihannya.
"Mbak saya pesan croffle coklat 1, croffle strawberry 1, croissant 1, sandwich 1, sama susu hangat 3" ucap Acha pada pegawai yang akan mencatat.
"Baik nyonya" ucap sang pegawai
Setelah menunggu beberapa saat, makanan yang mereka tunggu-tunggu pun datang. Nono makan dengan disuapi oleh Acha, dan Acha disuapi oleh Jeffery.
Sesudah makan, mereka memutuskan untuk langsung mengunjungi niagara skywheel, sesuai dengan rekomendasi Acha.
Disana mereka melakukan sky di taman bermain. Tidak lupa mereka juga mencoba semua permainan yang ada di niagara. Termasuk menaiki windplay zipline to the falls.
"Nono pegangan yang erat ya pada talinya. Nanti juga kalau sudah di atas liat ke mommy ya, biar nanti mommy foto" ucap Acha antusias.
Entah kenapa sekarang ini, Acha jadi sangat suka memfoto semua kegiatan Nono saat bermain ataupun tidur.
Kini Nono sudah sampai di atas. Melihat sang anak di atas, Acha langsung melambaikan tangannya pada bocah itu.
"Nono, lihat sini sayang!!!" teriak Acha heboh.
Jeffery yang melihat keantusiasan Acha hanya dapat tersenyum simpul. Menurutnya Acha terlalu antusias dengan semua yang Nono lakukan.
Mereka sangat menikmati moment liburan ini, terutama Nono, karena akhirnya ia bisa merasakan rasanya liburan bersama keluarga lengkap.
Hari sudah berganti siang, kini mereka bertiga memutuskan untuk segera menyudahi acara bermain mereka, dan memilih keluar dari area niagara, untuk makan siang.
Setelah makan siang selesai mereka langsung bergegas menuju Santa's Village untuk melanjutkan bermain. Dan mencoba semua permainan. Mereka bermain dengan gembira sampai lupa akan waktu. dan berakhir kembali ke hotel terlalu malam.
***
Keesokan harinya Acha, Jeffery dan Nono memilih berkunjung ke West Edmonton Mall, salah satu mall terbesar yang ada di negara itu.
Mereka memutuskan untuk pergi kesini, karena ini merupakan hari terakhir mereka di Kanada, jadi mereka memilih membeli oleh-oleh untuk semua keluarga.
Saat memasuki mall tersebut, mata mereka langsung dimanjakan dengan pemandangan mall yang terlihat sangat mewah.
"My yo belenang" (My, ayo berenang)
"Nono ingin berenang?" Tanya Acha dan ditanggapi anggukan oleh Nono.
"Baiklah, kalau begitu ayo ganti baju dulu sayang" ucap Acha sambil membawa nono ke toilet. Tidak lupa ia juga membawa baju renang untuk Nono dan juga dirinya.
Acha sudah menyiapkan itu semua dari rumah, karena ia sudah memperkirakan kalau mereka memang akan berenang.
"Mas, aku sama Nono ganti baju dulu ya" pamit Acha sambil menggandeng Nono untuk ke toilet ganti.
"Iya, ini mas juga mau ganti baju juga"
Setelah melihat Nono dan Acha hilang di balik pintu kamar mandi, Jeffery pun mulai memilih untuk berganti baju juga agar tidak membuat Nono dan Acha menunggunya lebih lama.
Setelah mereka bertiga mengganti baju, mereka pun melakukan pemanasan dan setelahnya langsung berenang.
"My, gang Nono, Nono atu enggeyam" (Mommy, pegang Nono, Nono takut tenggelam)
Mendengar itu, Acha pun langsung memegangi Nono dengan erat. Kolam renangnya memang lumayan dalam untuk ukuran Nono yang masih kecil.
"Iya sayang"
Melihat sang anak yang hanya memeluk
"Nono sini dengan daddy biar daddy ajari caranya berenang"
Acha pun langsung memindahkan Nono ke arah Jeffery.
***
Setelah dirasa cukup, mereka pun mengakhiri sesi berenang mereka. Dan memilih untuk segera mandi, dan kemudian melanjutkan jalan-jalan lagi mengelilingi mall. Karena sebentar lagi hari mulai sore.
Setelah mandi, kini mereka tengah berada di sebuah toko mainan yang sangat besar, sesuai dengan permintaan Nono.
"Dy nono maw ni" ucapnya sambil memberikan semua mainan pada sang daddy.
"Nono ingin membeli semua ini?" Tanya Jeffery kaget.
"Ya"
"Baiklah" ucap Jeffery sambil memasukkan semua mainan yang diinginkan sang anak ke dalam keranjang.
"Sekarang ayo kita mencari mommy dan membayar semuanya" ajak Jeffery pada sang anak.
Tadi Acha berpamitan ingin berkeliling ke tempat mainan anak perempuan. Dan sekarang Jeffery dan Nono pun menyusul Acha ke tempat itu, karena acara belanja Nono sudah selesai.
"Ingin membeli sesuatu?"
Acha yang tadinya sedang melihat-lihat mainan pun langsung kaget, saat mendengar suara besar Jeffery.
"Ihh....mas, ngagetin Acha aja" ucap Acha sambil memukul kecil bahu Jeffery. Jeffery sendiri hanya tersenyum senang, karena melihat wajah lucu Acha saat kaget.
"Mas ngagetin apa? Mas kan cuma tanya ke kamu. Kamu sih fokus banget lihat mainannya, jadi pas mas panggil tadi nggak kedengeran"
"Ya sama aja, mas kan tadi disana, kok tiba-tiba sekarang disini, Acha kan jadi kaget" ucap Acha sambil menunjuk tempat Jeffery tadi berdiri.
"Ya maaf, Nono udah selesai belanjanya jadi mas sama Nono nyusulin kamu deh"
"Mau beli sesuatu?" tanya Jeffery.
"Boleh?"
"Tentu, ambil berapa banyak yang kamu mau, nanti tinggal bayar"
Mendengar penuturan Jeffery barusan, Acha pun tersenyum senang dan segera berlari ke salah satu rak mainan yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Yaudah, Acha mau ini mas" ucap Ccha sambil menyerahkan sebuah mainan pada Jeffery. Saking senangnya bisa membeli mainan yang ia inginkan, Acha sampai tersenyum lebar.
"Cantik" ucap Jeffery pelan.
"Apa mas? Acha nggak denger" ucap perempuan itu sambil mendongakkan pandangannya pada Jeffery.
"Ahh....enggak, mas nggak ngomong apa-apa kok. Udah ayo bayar lalu ke tempat yang lain"
Setelah membayar mereka pun langsung pindah ke toko tas
"Cha tolongin mas dong, tolong pilihin tas yang cocok buat mama sama mae kamu, mas nggak ngerti masalah beginian" ucap Jeffery
"Iya mas biar Acha cariin yang cocok, mas tunggu aja disini sama nono" ucap Acha sambil berkeliling melihat semua tas yang ada di toko tersebut.
Setelah beberapa saat berkeliling, akhirnya Acha pun menemukan tas yang terlihat mewah tapi elegan, yang sepertinya cocok untuk sang mae dan tante Tiffany.
Merasa tas yang ia pilih pas, Acha pun langsung mengambil 2 tas itu dan membawanya ke Jeffery.
"Kalau ini gimana mas?" Tanya Acha.
"Bagus, tapi kok cuma 2? Kamu nggak ambil buat kamu juga?"
"Nggak ahh... mas, tas Acha udah banyak di rumah"
"Beneran?"
"Iya mas" ucap Acha lantang.
"Ya sudah kalau begitu, mari kita bayar ini dulu"
Sehabis membayar mereka pun langsung keluar dan menuju ke toko wine yang ada disebelah toko tadi.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pegawai.
"Tolong kemas 2 wine itu" ucap Jeffery sambil menunjuk 2 buah wine.
***
Kini Acha sedang fokus menata koper mereka bertiga. Dan dengan tiba-tiba Jeffery membuatnya kaget dengan menyerahkan 3 paper bag di depan muka Acha.
"Apa ini mas?" tanya Acha bingung.
"Itu oleh-oleh untuk kedua orangtuamu dan mainanmu" jelas Jeffery pada Acha.
"Ohh....iya mas, maaf merepotkan mu" ucap Acha sungkan.
"Sama sekali tidak merepotkan kok Cha"