Arjuna Bastian,pria berusia 29 tahun merupakan CEO sukses yang terkenal di Mancanegara. Arjuna juga di kenal sebagai Pebisnis yang cukup di segani biarpun usianya masih terbilang muda.
Namun kisah kesuksesannya dalam dunia bisnis tidak berbanding lurus dengan kisah cintanya yang berkahir menyedihkan. Arjuna melakukan kesalahan fatal dengan memberikan luka yang begitu menyakitkan bagi orang yang di cintainya hanya karena kesalahpahaman.
Ingin memohon maaf tapi sayangnya wajah dan nama wanita yang di cintainya tiba-tiba menghilang dari dalam memorinya dan hanya tertinggal kenangannya saja membuatnya begitu terluka karena Arjuna tidak bisa memperbaiki kesalahannya ketika orang yang di cintainya memilih pergi menjauh dari hidupnya sejak kejadian di mana ia mempermalukan wanita itu hanya karena cemburu buta.
Akankah Arjuna bisa menemukan kembali wanita yang di cintainya dan memohon maaf serta merajut kembali kisah cinta yang belum bisa ia lupakan sampai detik ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Suka
mengabaikan peringatan Rayhan padanya, Arjuna tetap terus mendekati Yumi dengan gencar beberapa waktu ini apalagi Arjuna yang sudah akan lulus makin menguatkan usahanya sebelum ia benar-benar lukis. dan tidak bisa satu sekolah lagi bersama Yumi
hanya saja Arjuna kini mendekati Yumi tidak dengan cara mengantar Yumi pulang, malah Arjuna mengajak Yumi untuk jalan di luar, agar lebih bisa mendekatkan keduanya
Seperti hari-hari sebelumnya ketika Arjuna mengajak jalan berdua bersama Yumi di luar, akhir pekan ini juga di manfaatkan dengan baik oleh Arjuna untuk mendekati Yumi
"kita mau kemana kak" tanya Yumi penasaran akan ajakan Arjuna yang tiba-tiba mengajaknya pergi berdua di saat kedua orang tua Yumi pergi ke acara kolega bisnis perusahaan tempat Rayhan bekerja yang mana lokasinya ada di luar kota
"hanya jalan-jalan saja, kamu kan bosen di rumah sendirian" balas Arjuna
"iya sih bosen kak, Uma sama Abi katanya nginep dan besok sore baru pulang" ucap Yumi dengan lesu karena di tinggal kedua orang tuanya pergi
"oh ya jadwal semesteran kamu kapan" tanya Arjuna di sela-sela ia menyetir
Yumi mencebikan bibirnya sebal " kakak enak ya sudah selesai ujiannya jadi bisa santai, aku lah masih mikir harus mengerjakan soal Semesteran minggu depan " keluh Yumi akan jadwal ujian semesteran yang tinggal dua hari lagi di laksanakan dan Yumi rasanya malas sekali untuk berpikir
"kamu pasti bisa menjalaninya dengan baik, kamu kan cukup pintar " ujar Arjuna
" pintar gimana" tak suka saja rasanya jika ia dj katakan pintar jika ia mendapat nilai di luar ekspektasinya "aku loh dapat nilai 80 di mata pelajaran Matematika, dan itu nilai yang jelek" keluh Yumi akan nilai Matematika yang menurutnya masih kurang
"80 masih kurang bagus " heran Arjuna akan nilai bagus menurut Yumi "emang pelajaran yang lain dapat berapa" tanya Arjuna penasaran akan nilai Yumi di pelajaran lain
"kalau pelajaran lain sih kebanyakan 100, paling jelek palingan 95 kalau Kimia dan Fisika yang agak kurang sih, dapat nilai 90 walau kadang-kadang masih dapat 100 sih kak cuma Matematika itu lah yang paling bikin aku kesel, nilaiku bisa 80 " ucap Yumi dengan begitu kesal setiap mendapat nilai Matematika di kisaran 80
Arjuna menelan salivanya kasar, 80 di bilang jelek, gimana Arjuna yang pernah dapat nilai 10 biarpun masih sering dapat nilai di atas 80 tapi dapat nilai jelek sesekali pasti tidak masalah dong "emang kamu biasanya dapat peringkat berapa di kelas " tanya Arjuna akan peringkat Yumi di kelas
"gak mesti sih kak, soalnya kadang di duluin sama Citra jadi kalau gak aku ya Citra yang peringkat 1 di kelas" balas Yumi
kenapa Arjuna baru tahu kalau Yumi adalah anak yang pintar ya, kemana saja dia selama ini sampai Arjuna tidak tahu kalau Yumi masuk peringkat kelas " kakak gak tahu loh kamu juara kelas, padahal kamu gak ikut bimbel apapun " ujar Arjuna dengan wajah terkejut karena Yumi. termasuk anak yang berprestasi
"aku memang gak bimbel apapun kak, biasanya Uma yang ajarin Yumi belajar, lagi pula Uma ajarin Yumi dengan baik, kalau emang sangat susah paling minta bantuan Abi, Abi Yumi kan pinter banget " puji Yumi akan kepintaran orang tuanya dalam hal pelajaran
"pernah dengar sih emang kalau Abi kamu juara kelas dulunya" sahut Arjuna membenarkan ucapan Yumi karena Arjuna sendiri pun pernah mendengar kalau ayah Yumi adalah murid yang cerdas ketika masih duduk di bangku Sekolah dulu
Yumi menoleh ke arah Arjuna " tahu dari mana kak, kalau Abi itu pintar" tanya Yumi, rasanya ia tak pernah cerita pada Arjuna kalau Abi nya itu pintar
"kata mama, katanya Abi kamu pernah sekelas sama ayah kakak, jadi mama pernah dengar cerita Abi kamu dari ayah kakak" balas Arjuna
"kata Bibi sih Abi emang pintar, makanya Abi jadi anak kebanggaan kakek dan nenek ketika kakek dan nenek masih hidup dulu" ucap Yumi dengan bangga pada Abi nya
saling bertukar cerita tentang banyak hal, tanpa terasa Yumi dan Arjuna sampai di salah satu taman bermain dikawasan Jakarta Selatan " gak papa kan kita ke sini" tanya Arjuna ketika baru saja memarkirkan mobilnya di area parkir kawasan bermain yang di khususkan untuk keluarga
Yumi memindai sekeliling area bermain dengan tema outdoor itu " gak papa sih kak, aku juga baru pertama kali ke sini " Yumi cukup takjub akan pemandangan yang belum pernah ia lihat secara langsung
bisa Arjuna lihat kalau Yumi begitu tertarik dengan tempat mereka berada saat ini dan terlihat sekali kalau Yumi belum pernah datang kemari "emang kamu belum pernah datang kemari sama Abi dan Uma kamu" tanya Arjuna penasaran
"belum pernah " balas Yumi
"ya sudah yuk kita coba semua wahana permainan di sini " ajak Arjuna
"iya kak" balas Yumi
Arjuna mengajak Yumi untuk mencoba berbagai macam permainan yang rasanya cukup mengasikan dan itu sangat membuat Yumi bahagia karena untuk pertama kalinya mencoba Yumi mencoba wahana yang terasa mengundang adrenalinnya
"terima kasih banget sudah ajak aku ke sini loh kak" ucap Yumi dengan senyum lebar yang tak surut sedari tadi ketika mereka sudah mencoba beberapa wahana permainan
"sama-sama, kakak jadi senang deh kalau kamu senang " balas Arjuna
Yumi menatap lekat wajah Arjuna "kakak baik banget sih sama aku" keluh Yumi dengan wajah menggemaskannya
"tentu saja, karena kamu kan kesayangannya kakak" ucap Arjuna tanpa sadar
Yumi menoleh dengan cepat ke arah Arjuna "maksud kakak" tanya Yumi, heran akan jawaban Arjuna
Ah Arjuna baru sadar kalau ia sudah kelepasan bicara padahal ia belum berniat menyatakan perasaannya tapi karena sudah terlanjur ya sudah lah, lanjut saja dari pada mundur
Arjuna meraih tangan Yumi dan menggenggam tangan Yumi dengan erat " Yumi sebenarnya kakak suka sama kamu" seru Arjuna sembari memejamkan matanya, berusaha kuat untuk menyatakan perasaannya pada Yumi, campur aduk dengan gugup dan takut jika nanti di tolak oleh Yumi
Yumi menarik tangannya dengan cepat " kakak ngomong apaan sih " tanya yumi tak langsung percaya dengan ucapan Arjuna " jangan main-main deh kak" seru Yumi
Arjuna menatap lekat wajah Yumi "kakak gak main-main Yumi, kakak serius, kakak suka sama kamu dan kakak ingin kamu jadi pacar kakak" ungkap Arjuna dengan perasaannya pada Yumi
mendapati Yumi yang hanya terdiam membuat Arjuna jadi ketar-ketir sendiri "apa kamu tidak suka sama kakak" tanya Arjuna dengan perasaan tak menentu