NovelToon NovelToon
Cinta Seindah Khayalan

Cinta Seindah Khayalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Wanita Karir
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

"Tidak adakah pekerjaan yang bisa kamu lakukan selain mengganggu kesibukan orang lain?" Clive melirik dingin Berry yang duduk disebelahnya.

"Aku hanya ingin wanita itu menjadi ibuku. Bila menunggu Ayah, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda kehidupan," Berry ikut melirik dingin pada ayahnya.

"Siapa yang mau menjadi Ibumu? Wanita itu?" Clive tersenyum sinis mendengar ucapan putranya.

"Aku saja tidak mau jadi Ayahmu. Terpaksa saja, karena kamu adalah anakku," Clive membuka sabuk pengamannya, lalu segera turun dari mobil. Ia membuka pintu, lalu meraih tubuh kecil Berry masuk dalam gendongannya dan menyerahkannya pada pengasuhnya.

"Pastikan pria kecil ini tidak membuntutiku lagi."

"Baik Tuan," David membungkuk hormat, lalu menggandeng tangan Berry yang segera ditepis anak itu lalu berlari memasuki rumah.

Ikuti kisah Berry, yang memilih sendiri siapa wanita yang dijadikan sebagai ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Apa Yang Kamu Sembunyikan?

Pukul 22:00, dirumah Yuna.

"Akhirnya selesai juga," Yuna memandang sesaat ruang keluarga yang terlihat berkilau, ruangan terakhir yang telah ia bersihkan malam itu.

Setelah memastikan semuanya sudah rapi dan bersih, bocah perempuan itu mengangkut alat pel manual dan embernya menuju toilet, membersihkan dan menyimpannya disana.

"Tubuhku terasa remuk, dan perutku juga sangat lapar," Yuna bergumam sendirian sambil berjalan tertatih menuju dapur dengan rasa lesu. Sekecil itu, ia sudah terbiasa dengan tugas bersih-bersih. Hanya saja, karena gerak tubuh kecilnya yang serba terbatas, membuatnya harus memakan waktu lama menyelesaikannya.

Seperti yang dikatakan ibunya sore tadi, memang tidak ada satupun makanan tersedia dimeja makan. Ingin menyalakan kompor takut ibunya mendengar dan memarahinya, dan ia takut dengan api, khawatir bisa membakar rumah.

"Roti yang diberikan Bibi," wajah lesu Yuna seketika berbinar mengingat Sizy telah memberikan sekotak roti padanya tadi sore.

Dengan semangat, ia berjalan menuju kamarnya yang berada disebelah toilet sambil menahan rasa remuk pada seluruh tubuhnya yang begitu lelah membersihkan rumah semenjak sore tadi, juga pasca perundungan Leo di sekolah.

"Pasti enak," gumamnya lagi, menatap bulatan roti isi daging ditangannya dan mulai menggigitnya.

"Iya, ini enak sekali, lezat..." satu gigitan yang ia kunyah terasa begitu nikmat, membuat Yuna kembali menggigitnya lahap hingga mulut penuh.

Rasa lapar yang teramat sangat membuat bocah perempuan itu menghabiskan satu roti daging berdiameter 8 cm itu dalam waktu singkat, dan kembali mengambil satu lagi dari kotak wadahnya.

Bruak!

Roti yang baru diambil jatuh menggelinding dilantai begitu saja, wajah Yuna yang kelelahan semakin pucat pasi, saat dirinya sedang tertangkap basah sedang memakan rotinya. Kehadiran sang mama membuatnya kaget, bahkan seluruh tubuhnya gemetaran karena takut.

"Dasar anak tidak patuh! Bukannya Mama sudah melarangmu makan sebagai hukuman kenakalanmu!" hardik Lidiya marah.

"Y-Yuna l-lapar Ma..." suaranya bocah perempuan itu terdengar bergetar.

"Tidak makan satu bulan-pun kamu tidak akan kurus! Dimana kamu mencuri roti ini? Jujur sama Mama!" Lidiya merampas kotak roti dari tangan Yuna yang sedang berdiri disisi tempat tidurnya tanpa belas kasihan.

"Yuna tidak mencurinya Ma, t-tapi Bibi, mamanya teman sekolah Yuna yang membagikannya pada Yuna," jujur bocah perempuan itu, bibirnya bergetar menahan tangis dalam dadanya, hanya airmatanya saja yang merembes keluar.

"Lain kali jangan sembarang menerima makanan apapun dari orang lain, bisa jadi mereka berniat meracunimu! Sekarang waktunya tidur, jangan menangis! Dan jangan sampai terlambat bangun besok pagi!" sentak Lidiya lagi, lalu beranjak dengan kotak roti ditangannya dan kembali membanting pintu dengan keras seperti kebiasannya yang sudah-sudah.

Tubuh gembul Yuna meluruh kelantai dengan sedih, tangannya meraba-raba dibawah kaki tempat tidurnya.

"Dapat," begitu tangannya menyentuh roti bulat isi daging yang tadinya sempat menggelinding dilantai dan bersembunyi dibawah tempat tidurnya.

"Andai Bibi meracuniku, tidak mengapa, aku lapar sekali..." sambil menangis tanpa suara dikaki pembaringannya, Yuna kembali menggigit dan mengunyah roti dagingnya yang sudah bercampur airmata.

...***...

Diruang kerja Clive.

"Kenapa sekaget itu? Bukannya wajar aku hamil setelah malam itu?" Sizy menatap wajah tegang Clive dengan raut tidak biasa pria itu.

"I-iya, itu wajar... " Clive tidak mampu berkata-kata, ia menelisik wajah Sizy, bahkan setiap gerak yang ditimbulkan wanita itu tidak luput dari perhatiannya.

"Benar kamu hamil?" tanya Clive memastikan, logikanya sama sekali tidak bisa menerimanya.

"Aku sudah telat 8 hari dari biasanya," sahut Sizy.

"Sudah tespek? Atau USG di dokter kandungan?" kejar Clive.

"Belum. Dan aku tidak memerlukannya, yang aku tahu, aku hamil. Sepertinya kamu meragukanku, benar begitu? Bukannya ketika itu kamu mengakuinya kalau kita berdua melakukannya dimalam itu?"

"I-iya, aku memang berkata seperti itu, t-tapi--" Clive memutus ucapannya, tidak mungkin ia jujur apa yang sebenarnya terjadi sehingga dirinya bisa menikahi wanita itu.

"Tapi apa?" tanya Sizy penuh selidik, tapi Clive masih bungkam, tidak mau meneruskan apa yang tersimpan dalam kepalanya.

"Apa ada yang kamu sembunyikan? Atau mungkin kamu tidak mengakui anak ini adalah anakmu?" Sizy mengusap perutnya yang masih rata, membuat Clive semakin frustrasi dengan apa yang dilakukan oleh isterinya itu.

"Tentu saja aku mengakui bayi yang kamu kandung itu adalah anakku," Clive yang mendadak blank terpaksa bicara seperti itu, dan otaknya terus berfikir keras.

"Syukurlah, sekarang aku bisa lebih tenang setelah mendengar pengakuanmu. Tadinya aku berfikir kamu akan menolak anak ini. Sekarang aku pamit untuk istirahat lebih dulu," Sizy berdiri dari duduknya dan gegas beranjak.

"Nanti aku akan menyusulmu beristirahat, aku masih menyelesaikan sedikit pekerjaanku. Jaga baik-baik kesehatanmu, juga kandunganmu," Clive berucap pelan.

Sizy menghentikan langkahnya, menoleh dan mengangguk pelan saat netranya dan Clive saling bertemu.

"Tentu, aku pasti menjaga anak dalam kandunganku ini dengan baik, supaya ayahnya tidak menyalahkanku," Sizy kembali berbalik setelah mengucapkan itu, ia melangkah keluar dan menutup rapat pintu ruang kerja Clive dengan hati-hati dibelakannya, menyandarkan punggungnya pada daun pintu, menarik nafas dalam dan menghelanya perlahan.

Sementara itu, Clive masih memandangi pintu ruangannya yang tertutup rapat, detik berikutnya ia meraih gagang telepon diatas meja untuk menghubungi David kembali.

📞"David, aku membutuhkan cocktail sekarang juga.

📞"Baik Tuan, saya akan segera mengantarkannya."

Clive meletakan kembali gagang telepon pada tempatnya.

"Bagaimana wanita itu bisa hamil anakku?" Clive menyentuh pelipisnya yang berdenyut sambil memejamkan matanya.

"Aku memang melepas semua pakaiannya malam itu, tapi segera membungkus tubuhnya dengan selimut. Aku berani bersumpah pada diriku sendiri, aku sama sekali tidak menyentuhnya," monolognya, masih dengan mata terpejam.

...***...

"Maafkan aku tuan Clive, aku terpaksa melakukan ini padamu," Sizy masih menyandarkan punggungnya pada daun pintu ruang kerja Clive, sambil merasakan cairan panas yang keluar dari inti tubuhnya.

Ia tidak berbohong tentang tamu bulanannya yang terlambat datang hingga 8 hari ini, tapi sore tadi saat berada dirumah Yuna, cairan itu mendadak keluar dengan derasnya hingga menembus kain celana kerjanya, untung saja berwarna hitam sehingga bisa tersamarkan.

"Aku merasa yakin kalau kamu tidak menyentuhku malam itu. Tidak ada tanda-tanda pada area itu, ya aku yakin sekali," lirihnya.

"Tapi apa alasanmu melakukan itu padaku tuan Clive?" Sizy memejamkan matanya mengingat kejadian dirinya yang bangun dalam keadaan bugil dan dipeluk oleh pria itu.

"Agar supaya kamu bisa menikahiku?" Sizy kembali menghela napasnya sembari menggeleng pelan.

"Aku bahkan bukan wanita berkelas, bangsawan, dan unggul seperti dirimu, atau apapun yang mampu memikatmu. Aku hanya perempuan biasa, dan dari keluarga biasa-biasa saja. Bahkan seorang Edwin yang berasal dari kalangan biasa sepertiku mencampakan aku. Tapi kenapa kamu mau menikahiku hanya karena Berry suka padaku?"

"Aku harus tetap waspada pada pria kaya sepertimu. Bisa jadi kamu menjadikanku alat untuk mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan itu. Setelah mendapatkannya, kamu akan membuangku."

"Seperti mudahnya kamu memaksaku untuk menikah, semudah itu juga pria sepertimu mampu mencampakan aku seperti barang rongsokan."

Sizy terus berkutat dengan pemikirannya sendiri, berbagai pertanyaan, dan teka-teki yang kian riuh memenuhi kepalanya, berusaha meraba dan menebak alasan pasti pria itu sampai menikahinya.

"Nyonya, anda disini?" David merunduk hormat, sementara sepasang tangannya sedang membawa nampan berisi pesanan Clive.

"Aaa, i-iya. Saya berniat kembali kekamar," Sizy tergagap, baru menyadari kehadiran David.

"Apa tuan Clive biasa meminum minuman seperti itu saat berkerja dimalam hari?" menunjuk apa yang dibawa David.

"Terkadang saja Nyonya," sahut David singkat, tidak berani banyak bicara takut salah kata.

"Baiklah, antarkan saja pada tuan Clive, saya akan kembali kekamar sekarang," Sizy mengulas senyum walau David tidak melihatnya karena terus merundukan kepalanya.

"Iya Nyonya."

Bersambung...✍️

1
Aerik_chan
3 bunga dan 3 iklan untukmu kak/Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone/
Aerik_chan
suka kalau semua sayang begini
Zenun
ya, ya, memang seperti itu adanya.
Dewi Payang: 😁😁😁😁😁😁😁😁
Zenun: hehehehe
total 3 replies
Zenun
Lah, udahan ini? 😁
Dewi Payang: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Zenun: emang ya? 😄 siapakah gerangan
total 5 replies
Nay
👍👍👍 jd nambah banyak pengetahuan nih
Dewi Payang: Semoga bermanfaat kak, dan terima kasih untuk apresiasinya kakak pada karya novel ini sampai sekarang🙏🙏👌
total 1 replies
Nay
Ho oh.. emang sangat membagongkan..
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣👍
total 1 replies
Nay
Tahan…. Tahan…. Tahan….
Otw unboking kah…
🤭🤭
Dewi Payang: 😂😂😂sepertinya begitu...🤭🤭
total 1 replies
Nay
🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang: Diledekin terus sama.Clive😄
total 1 replies
@Intan.PS_Army🐨💜
ih Bunda mah
Dewi Payang: Kenapa kak?😄
total 1 replies
neng ade
aku idola Chairil Anwar puisi nya yg berjudul Aku pernah jadi ajang lomba saat aku duduk di bangku SMEA meski dapat juara ke 3 tapi aku bangga 😁😍🙏
Dewi Payang: Wow, mantap kakak👍👍 pasti seru lombanya...🥰🥰 aku malah gak pernah juara lomba baca puissi kak😂😂😂
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
Dewi Payang: Terima kasih kak Mei untuk apresiasi rate bintang 5 nya🫰🫰
total 1 replies
Rembulan Pagi
is is is
Dewi Payang: 😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
F.T Zira
5🌹 buat ka author yg udh membagikan ilmunya...

malu sangat diriku,, gak terlalu banyak tau tentang budaya sendiri🥲🥲🥲
Dewi Payang: Iya kak, apa lagi udah jadi IKN😂
F.T Zira: masama akak🥰🥰🫰🫰

wihhh.. keren nih akak ku,, aku cuma bebebrapa aja, gak sampe sebanyak itu😱😱😱
total 3 replies
F.T Zira
aahh... lanjut kan😏😏
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
duhh jantungmu aman gak Clive🤭🤭
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
F.T Zira: bahaya🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
F.T Zira
ho oh.. curiga.. kan Sizy istrimu🤭🤭🤭
Dewi Payang: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
F.T Zira
sudah mengakui ya kalo satu keluarga😏😏😏
Dewi Payang: 😂😂😂😂😂😂😂😂
F.T Zira: asyeekkk... siap siap kecebongnya berenang bebas... ehhh🤭🤭🤭🤭
total 3 replies
Teteh Lia
10 iklan meluncur ....

iklan ku masih lengkap padahal udah malem.🤭
Dewi Payang: Ma kasih banyak kak🫰😁 aku tu kadang lupa pake iklan, jadi angus😄
Kakak apa kabar? siapa yg sakit kak? yg bolak balik rumah sakit kapan hari itu?
total 1 replies
Teteh Lia
balai pustaka... ah... jadi ingat masa sekolah... mojok di perpustakaan...
Dewi Payang: Lebih khusuk bacanya klo mojok ya kak😄
total 1 replies
Teteh Lia
justru aq malah suka bau keringat misua..🤭
Dewi Payang: Sama dengan Sizy donk Kak😄😄 bau keringatnya selalu buat rindu yaa kak🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!