NovelToon NovelToon
Queen Arabella

Queen Arabella

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: mamah AA

pliiisss aku mintaa maaf banget baru bisa nulis lagi ..
no plagiat ya !! karna ini mikir nya dan ngumpulin mood nya tuh butuh waktu yg lama jadi pleas tolong hargai

menceritakan tentang kisah Queen Arabella gadis SMA tingkat akhir yg akan di pertemukan dengan duda anak 2

penasaran gak.. kalo penasaran lanjut baca aja ya kalo gak suka bisa di skip oke...

happy reading..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamah AA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 18

"maaf pak, tuan Chen Lie sudah di ruang meeting" ucap Tika

"baiklah" ucap Dexter

"berkas tanda tangan kontrak nya jangan lupa kamu persiapkan Agung, kau tidak usah bekerja, urus saja berkas yg aku tinggalkan" ucap Dexter

"baik pak" ucap Tika mendengus kesal

Akhir nya mereka masuk keruangan meeting kembali, sesuai dengan jadwal yg telah di tentukan, sebelum penanda tanganan kontrak tentu mereka mengobrol hal singkat dan pembahasan lain sejenak.

Di sisi lain saat Dexter melakukan pekerjaan nya itu,terlihat Ara dan kembar turun dari angkot bersama sama tepat di jalan raya besar gedung Adiwijaya Company, gadis itu menggandeng tangan kedua bocah kembar itu sambil menyandang tas berisi kan makanan.

Untuk ke dua kali nya Ara melihat gedung ini, dengan mata takjub gadis itu berdecak kagum sedangkan kembar yg melihat itu mengikuti tatapan Ara yg menatap ke atas, mereka heran dengan pandangan Ara.

"Asyik gak naik angkot?" tanya Ara dengan senyum manis nya

"Asyik tapi panas" ucap Lio

"iya panas" keluh Lia mengatakan itu

"hahaha.. Maafkan mommy sayang, lain kali kita di antarkan saja ya" ucap Ara kepada dua bocah kembar itu

"mommy kita masuk ke sini saja" ucap Lia mengajak Ara

Si kembar yg sudah biasa keluar masuk gedung tersebut, tanpa basa basi mengajak Ara masuk langsung ke dalam lobi. Beberapa pekerja kantor berlalu lalang keluar masuk, karena mereka harus metab kartu sebelum masuk gedung Lia juga melakukan nya.

Gadis itu metab langsung kartu khusus milik daddy nya itu dan bersiap masuk ke dalam Lift bersama Ara dan Lio menuju lantai paling atas tempat direktur berada tetapi sebelum mereka masuk ke lift khusus petinggi perusahaan itu, tiba tiba seorang wanita menghentikan langkah mereka.

"Lia dan Lio dengan siapa kalian?" tanya Tika yg tidak lain adalah sekertaris Dexter

"tidak usah tanya wanita ular" ucap Lio

"Lio jangan berkata seperti itu" ucap Ara dengan kaget kepada Lio

"iyah kok, dia wanita upar mom, lihat saja wajah dan penampilan nya" timpal Lia

"wah kau siapa? Pembantu nya yah? Tidak mungkin. Pak Agung mengatakan La dan Lio tidak memiliki pembantu , apa kau penculik" teriak Tika dengan kaget

Ketika mengatakan kata penculik itu semua mata orang tertuju kepada mereka, semua orang yg bodo amat sekarang menatap ke arah mereka yg sedang berada di depan lift petinggi itu, Ara seketika kaget dan melihat sekeliling nya ramai

"tidak kak, aku bukan penculik" geleng Ara dengan kaget

"jangan menuduh mommy" teriak Lio marah

"apa kau mengancam anak pak CEO untuk mengantar mu ke atas kan? Apa kau benar benar penculik dan ingin menemui pak CEO langsung," tanya Tika menuduh tanpa sebab

"wah siapa siapa itu?"

"tidak aku bersumpah bukan" ucap Ara

"halah pembohong, mana ada maling yg mau mengaku, minggir kau" dorong Tika kepada Ara

Sekertaris CEO itu terlihat mendorong Ara dengan kasar nya, sehingga membuat Ara jatuh ke lantai, tas selempang yg di bawa berisikan makanan untuk diri nya kembar dan Dexter juga ikut terhempas.

ayolah dia yakin makanan yg sudah di hias dalam kotak bekal yg sudah rapih itu pasti sudah hancur bentuk nya, Ara meringis kesakitan merasa tangan nya terkilir akibat menopang tubuh nya agar tidak terlalu kuat terhempas ke lantai.

Kembar yg melihat itu seketika kaget dan langsung berlari mendadak ke arah Ara, tapi sebelum kembar mendekat Tika sudah menahan tangan kedua bocah itu dengan kasar agar tidak mendekati Ara.

semua karyawan yg memeang sedang ramai di lobi perusahaan itu karena memang jadwal makan siang mulai penasaran, mereka mengerubungi dan membuat Ara menjadi pusat perhatian sekarang, gadis itu dengan takut dan gemetar melihat orang orang yg menatap diri nya seolah menjijikan.

"lepaskan kami ular sakit!" teriak Lia kesal

"Lia Lio, biar kakak antar yah kalian ke tempat daddy, pasti kalian kabur dari mansion yah? Dan ketemu dengan penculik ini, biar kakak antar kan" senyum Tika dengan manis nya

Ayolah aku pasti di beri apresiasi oleh pak Dexter karena telah menemukan anak nya, dua kurcaci ini kan sering kabur kaburan dari pak Dexter, memang memiliki anak ternyata menyusahkan, setelah aku menduduki posisi nyonya Adiwijaya, aku singkirkan saja mereka.

Tika tersenyum sinis sambil membatin mengatakan semua rencana yg ada di otak nya itu, Ara yg merasa takut akibat cercaan orang orang di sana mulai kebingungan, dia mulai menguatkan hati nya lalu berdiri.

Gadis itu berdiri dan mulai menjangkau si kembar dari genggaman Tika, tapi dengan kasar Tika menatap tajam dan menarik kembar ke belakang nya, gadis itu mendorong Ara untuk berdiri menjaga jarak.

"jangan menarik Lia dan Lio dengan kasar, kau menyakiti nya kak" ucap Ara kepada wanita itu

"jangan sok suci deh, dasar penculik anak" teriak Tika dengan kasar

"aku bukan penculik anak, aku mengenal kak Dexter" teriak Ara merasa kesal tidak di hargai di sana.

"wah wah manggil nya kak? Kayak udah akrab banget" ucap ejek Tika kepada Ara

"mana mungkin kau mengenal pak CEO, penampilan mu saja sudah seperti pengemis jalanan" ejek Tika

Sungguh apa maksud nya pengemis jalanan? Penampilan Ara saat ke perusahaan memang sangat sederhana karena saat Ratna menyuruh nya sebelum pergi berdandan dia menolak.

Karena Ara merasa itu berlebihan, mereka datang hanya untuk makan siang bersama bukan acara khusus seperti lain nya. Setelah memasak juga Ara tidak mandi lagi, mungkin bau masakan menempel kuat di hidung orang orang kaya itu.

Dia hanya menggunakan celana jeans dan baju kaos putih, serta rambut yg di ikat tergerai panjang, dan sendal balet sederhana nya itu, penampilan nya yg sederhana itu, emang salah kenap dengan seorang Dexter Adiwijaya?

"maaf saya memang berpenampilan seperti ini, tapi tolong jaga mulut anda kak, saya tidak sehina itu" ucap Ara kepada Tika

"wah sok banget ini, udah penculik, miskin, mau cepat kaya yah nyulik anak anak pak CEO loh yah" teriak Tika kepada semua orang

"wah parah"

"kasihan kembar"

"apalah benar"

"aku juga gak yakin dia kenal pak Dexter"

"terakhir kali juga pak Dexter dengan wanita cantik bukan wanita seperti pembantu"

"apakah dia bermimpi terlalu tinggi?"

Bisikan orang orang di sana terdengar seolah seperti musik yg tiada henti, Ara mulai merasa takut dan bingung memperhatikan sekitar nya. Dia bingung harua mendengar dari mana, penghinaan itu terlalu beruntun di pendengaran nya.

Gadis itu melangkah satu per satu ke belakang, dia takut sekaligus kaget, dia juga melihat kembar terus berontak minta di lepaskan, Ara kembali untuk mengambil kembar tapi dengan cepat Tika mendorong Ara

Saat tubuh Ara akan terhempas ke pintu lift tempat diri nya berdiri itu, dengan secara bersamaam tiba tiba pintu lift untuk para petinggi itu terbuka, tubuh kecil Ara akan terhempas dengan tepat menabrak tubuh Dexter yg berdiri tepat di belakang nya.

Brukk..

Dengan cepat Dexter menyambut tubuh kecil Ara. Gadis itu mendongakan kepala nya ke atas, menatap Dexter yg melihat nya datar, pria itu memegang bahu Ara dia keluar lift sambil membantu ara berjalan.

"ada apa ini?" tanya Dexter melihat keramaian di depan pintu lift itu

"lepaskan kami wanita ular" injak kembar serempak menginjak Tika

Kembar berlari mendekar ke Ara dia memeluk gadis itu, sedangkan Dexter yg adalah daddy nya sendiri tidak di peluk, Tika meringis kesakitan pada kaki nya yg di injak.

Semua orang tampak kaget di sana, terlebih CEO Adiwijaya itu keluar dari lift saat mereka tengah mengerubuni wanita itu, yg lebih memalukan saat ini Dexter tengah dengan kolega bisnis nya yg berasal dari cina itu.

"pak wanita ini menculik anak anda" teriak Tika menunjuk Ara

"dasar wanita ular, jangan mengatakan hal yg tidak kau tau" terial Lio kesal

"nona dengan siapa anda kesini? Saya bawakan tas anda" ucap Agung mengambil tas yg di bawa Ara.

Semua orang kaget sekaligus terdiam, ayolah pak Agung? Sekelas asisten yg paling dekat dengan CEO mereka memanggil gadis itu nona, membuat semua orang terpaku.

"daddy aku sudah mengatalan wanita ular itu jahat" teriak Lia

"kenapa kalian ke sini?" tanya Dexter kepada Ara dan kembar

"mommy memasakan makanan untuk di makan bersama, tapi wanita ular itu merusak nya" tunjuk Lio mengadu

"mommy" gumam Tika dengan heran

"kenapa kau tidak menelpon ku dulu?" tanya Dexter kepada Ara

"aku sudah menelpon mu, mommy ygbmenelpon mu tapi mommy mengatakan hp mu dan kak Agung tidak aktif, maka kami langsung ke sini saja" ucap Ara menunduk merasa malu

"angkat kepala mu Ara, jangan menunduk"panggil Dexter dengan tajam

"maafkan aku sudah mempermalukan mu kak, maafkan aku kak" ucap Ara merasa nersalah

Grepp..

Tiba tiba Ara dapat merasakan bahu nya di rangkul oleh Dexter, gadis itu seketika kaget dan melirik Dexter dan menatap semua orang di sana dengan tajam dan penuh penekanan.

"jangan berani menghina gadis ini, karena dia calon istri ku" tegas Dexter

"CALON ISTRI?!!"

Semua orang yg ada di sana terlihat kaget mendengar pernyataan itu, termasuk Tika yg sudah menuduh Ara habis habisan, seketika wanita itu kaget dan berjalan mundur, apalagi karyawan lain merasa tidak enak hati.

"Tika apa maksud mu mendorong kekasihku?" tanya Dexter dengan tatapan datar nya

"pak maaf saya tidak tau, saya melihat dari pe-" belum sempat Tika melanjutkan perkataan nya itu Dexter langsung memotong nya dengan cepat

"apa maksud mu dengan penampilan kekasihku? Apa kau bisa merendahkan seseorang hanya dari penampilan nya, kalian semua disini berpendidikan, jangan menilai orang hanya dari penampilan, dengan menghina calon istri saya kalian semua akan mendapatkan SP 1" tegas Dexter dengan nada tegas nya

"loh kok pak, kan yg salah Tika"

"yah pak kenapa kami kena juga"

"Tika, detik ini kau di pecat, aku tidak butuh sekertaris yg memiliki prinsip rendahan seperti mu, terus lah kalian mengeluh atau tutup mulut sebelum kalian menyusul Tika" tegas Dexter sekali lagi

Semua orang yg tadi nya protes langsung diam, bagaiman tidak ayolah mereka tidak mau sampai harus di pecat dari perusahaan Adiwijaya Company, masuk ke dalam daftar calon terpilih saja adalah sebuah anugrah terbesar, apa lagi ini?

Sudah menjadi karyawan, tentu kesempatan ini tidak mereka lewatkan, apalagi perusahaan Adiwijaya Company memiliki sistem kontrak pada para karyawan nya yg hanya berlangsung siklus nya sekitar 6 bulan, semua itu akan di seleksi kembali dan akan di gantikan yg lebih baik.

Tapi tetap saja jika kerja tim organisasi mereka bagus, Dexter tidak akan menggantikan nya, karena jika satu poin yg sudah di susun rapih di gantikan yg baru belum tentu kinerja mereka akan sama bukan? Maka dari itu semua orang memilih diam tanpa suara.

●●●●●

Happy Reading guys😊

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjutt
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjuuuttt
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Ananda Jihan
wow.. seru ni, keren
Wiecipa Wicipha
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!