NovelToon NovelToon
Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Hasrat Tertahan Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:229.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Emekama

Dibawah umur minggir!
Mengandung banyak bawang!


"Ini adalah pertama kalinya, setelah sekian lama kujaga, aku benar-benar sudah memberikannya pada malaikat pelindungku selama ini, seorang most wanted di sekolah. Pria yang diam-diam juga aku kagumi, " ucap seorang gadis yang sedang duduk di atas ranjang sambil berlinang ari mata. Ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut tebal yang ada di sana.

Gadis yang selalu menjadi pusat perhatian bagi kaum Adam itu, hidupnya jauh dari kata tenang, ia kerap mendapatkan pembullyan dari teman-temannya.

Bahkan ia tidak bisa mempertahankan harga dirinya.

Lebih sialnya lagi, ia dipaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia cintai, bahkan usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua darinya.

Mampukah Arneta Anindya Putri melewati semua ujian dalam hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagiaan di akhir cerita nanti? Siapa pria yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir Arneta?



Cover by_pinterest. Edit by_emekama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emekama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps.18

Vano mengembangkan senyumnya.

"Ehm...."

Pria itu berdehem sebelum mengangkat panggilan dari gadis pujaannya.

Dalam panggilan.

"Halo, ini siapa?" tanya Vano pura-pura tidak tahu.

"Aku Arneta."

Vano sudah menduganya.

"Iya, Net? Ada yang bisa kubantu?"

"Aku tertarik dengan Universitas J, apa kamu bisa cari tahu lengkap tentang beasiswa dan biaya lainnya?"

"Kamu malah tertarik di Universitas J, itu ada di kota, apa kamu serius?"

"Hanya ingin tahu saja, Van. Kalau biaya pendaftaran nggak memungkinkan aku mau Universitas yang dekat dengan desaku aja."

"Tunggu kabar dariku ya, Net ... aku akan mencaritahunya untukmu, beri aku waktu."

"Oke. Terima kasih,Van."

"Sama-sama, Arneta."

Panggilan berakhir.

Universitas J yang dimaksud Arneta berada di kota tempat tinggalnya semasa Anang masih berjaya dulu. Kenapa ia tertarik dengan Universitas J?

Karena Universitas J dekat dengan rumah yang ia tinggali tiga belas tahun yang lalu. Rumah yang menemukannya dengan Arsen pertama kali.

Ia akan mendaftar di Universitas J jika biaya pendaftaran dan lain-lain memungkinkan, karena uang yang ia miliki sangat terbatas. Universitas J sangat terkenal dan mengeluarkan lulusan-lulusan terbaik setiap tahunnya dari segala macam fakultas.

Sebenarnya Arneta ingin berlari sejauh mungkin dari situasi mencekam yang ada di kampung halamannya ini.

Kampung halaman tempat tinggal Arneta ini lebih menakutkan dari pada kampung tak berpenghuni lain. Apa yang membuatnya seram? Tentu saja perkataan ibu-ibu rumpi yang selalu mengomentari hidup orang lain dengan tajam.

Arneta ingin pergi sejauh mungkin dan membuktikan pada semuanya bahwa dia bisa sukses dengan kemampuan sendiri, bukan karena jual diri.

.

Selama beberapa hari berlalu, Vano sama sekali belum memberikan informasi apapun tentang Universitas J pada Arneta.

Hari ini pukul enam pagi, saat semua masih terlelap. Tiba-tiba suara musik mengalun keras membangunkan tiga penghuni yang ada di rumah sederhana itu.

Arneta kelabakan dibuatnya, ia segera berlari kecil ke ruang utama lalu mengintip dari balik jendela apa yang sebenarnya terjadi.

Anang dan Ainun juga sama, mereka terkejut bukan main.

"Sebenarnya ada apa, sih, di depan?" tanya Neta bingung.

Seorang wanita modis setengah baya turun dari mobil mewah bersama dua lelaki berjas di sampingnya. Satu adalah Sevan dan satunya lagi adalah Toby--ayah angkat Sevan.

Rebeca seperti sedang dikawal oleh dua orang Bodyguard karena tubuh dua orang berjas yang ada di sampingnya sama-sama kekar dan berisi.

"Itu Bu Rebeca, Net. Jangan-jangan, dia membawa rombongan untuk melamarmu hari ini," ujar Ainun sambil menutup mulut tak percaya.

"Duh, bagaimana ini, Net? Kita belum menyiapkan segala sesuatunya?" tanya Anang tak kalah bingung dari ibu dan anak tersebut.

"Tenang, Pak. Kita nggak perlu menyiapkan apa-apa. Kita temui saja dulu Bu Rebeca ini," ajak Arneta.

Sebelum membuka pintu rumah lebar-lebar, Arneta menarik napas panjang terlebih dulu untuk menyiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi pada keluarganya.

Saat Arneta dan kedua orang tuanya berdiri di ambang pintu, Pak Toby memberikan isyarat agar musik itu berhenti.

Rupanya suara sound sistem yang sengaja dibunyikan keras sampai memekikan telinga itu berhasil membangunkan warga yang masih terlelap juga menarik perhatian warga sekitar, sehingga banyak warga yang berdatangan ke halaman rumah Arneta dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Pemandangan yang pertama kali dilihat oleh Sevan di depan matanya saat melihat ke arah pintu adalah dirinya melihat sekumpulan manusia miskin yang ingin memanfaatkan keluarganya. Begitulah pikiran Sevan berkelana.

"Bukankah itu keluarga pemilik bank terkenal di kota kita?" tanya seorang pria paruh baya pada orang lain yang juga sedang menyaksikan drama kedua keluarga itu.

"Benar, apa yang mereka lakukan pagi-pagi seperti ini?"

"Benar, ayo kita lihat apa yang terjadi."

.

"Mohon maaf ada keramaian apa ini, Pak?" tanya Anang penuh sopan santun.

Sedangkan tubuhnya gemetar hebat namun, ia tetap berusaha untuk berdiri dengan kokoh karena lebih dari lima puluh orang warga sedang memperhatikannya berhadapan dengan keluarga Toby saat ini.

Arneta mengenggam erat tangan kedua orang tuanya.

"Kedatangan kami ke sini tentu untuk melamar puteri kalian, bukankah kita sudah membicarakan ini sebelumnya, Pak Anang?" tanya Toby dengan aura mengintimidasi.

Keluarga Bu Rebeca sengaja mencari perhatian warga sekitar agar keluarga Arneta tahu, mereka sedang berhadapan dengan siapa dan juga masalah apa yang akan terjadi jika dia menolak lamaran Sevan itu.

"Oh, astaga... mereka kelewat batas, menyambut lamaran dengan pakaian seperti itu? Apa mereka cari matii?" celetuk Sukma sengaja menambah panas suasana pagi ini.

Tentu pakaian yang dikenakan oleh keluarga Arneta tak layak sama sekali jika dipakai untuk menyambut kedatangan tamu. Apalagi jika tamu itu bertujuan untuk melamar.

Anang hanya memakai kaos oblong dan celana boxer, Ainun mengenakan dasternya yang kebesaran karena memang tubuhnya kurus. Sementara Arneta sendiri mengenakan setelan piyama yang warnanya pun sudah mulai memudar.

Tepat sasaran sekali jika Sukma mengatai mereka habis-habisan.

Arneta memberanikan diri untuk maju selangkah dan berbicara dengan Toby.

Bu Rebeca berdiri di samping suaminya sambil bersidekap dada, sementara Sevan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana sambil menatap jijik keluarga Arneta.

"Mohon maaf ya, Pak. Kami tidak tahu jika hari ini keluarga Anda akan datang ke sini untuk melamar saya? Jadi kami tidak mempersiapkan apa pun," terang Arneta.

"Tidak masalah. Kamu hanya perlu menerima semua barang seserahan ini dan kami akan pergi dari sini secepatnya. Yang penting kamu segera menjawab iya atau tidak?" tegas Toby.

Pria berperawakan tinggi besar itu terlihat sangat menakutkan, dia pantas jika dipekerjakan sebagai debt kolektor.

"Sebelum dia menjawab aku akan bicara sebentar dengannya dulu, Pah," potong Sevan.

"Ehm. Baik!"

"Arneta, ikut aku!" ajak Sevan sambil menarik tangan Arneta untuk menjauh dari kerumunan tersebut.

Setibanya di belakang rumah.

"Kamu setujui saja pernikahan ini, biar masalahnya gak semakin runyam. Ini semua rencana Mama, aku sama sekali nggak bisa menolaknya ... kamu setuju menikah denganku dan aku akan membayar berapa pun yang kamu mau. Aku tahu kamu hanya butuh uangku kan?!" pekau Sevan dengan tatapan menakutkan dan raut wajah penuh kebencian.

Sorot mata dari pria berbadan kekar itu berhasil membuat Arneta bergidik ngeri.

"Aku tidak butuh uangmu, Pak!" pekik Arneta.

"Kurang ajar! Kamu memanggilku, Pak? Kamu pikir aku setua itu? Hah!"

Pria itu mengeraskan rahangnya, ia naik darah dengan sebutan yang digunakan oleh gadi itu, lalu ia mencengkeram pipi Arneta dengan kasar.

Arneta berusaha memberontak namun, ia kalah dan tak bertenaga.

"Kamu hanya perlu menyetujui pernikahan ini bocah tengik! Aku tidak akan ikut campur dengan urusan apa pun yang kamu lakukan!"

"Kalau aku menolak?!" Arneta masih memberanikan diri untuk membantah pria satu ini berharap keajaiban datang menghampirinya.

"Aku tidak akan segan menghancurkan keluargamu!" ancam Sevan.

1
Sri Siyamsih
lanjut k
M Nurhalimah
udah berapa bab masih cerita Arneta dan Arsen di hotel
M Nurhalimah
nikah dulu cepet
Neng Saripah
minta d tampol c arsen 😂😂
Sri Siyamsih
arsen modus trs deh 🤭
Lilik Juhariah
iseng Banget dengkur di rekam
M Nurhalimah
dah nikahin aja biar gak terus nahan
Sri Siyamsih
he he arsrn iseng juga y. lnajut k upnya 💪😁
M Nurhalimah
gas keun akad nikah
RaVaNieZka
TOP
Sri Siyamsih
lanjut k upnya
Sri Siyamsih
ah delia kl ini nggk peka, 😁
🍉 Chin-mae 😕
apa Arsen mau menolongnya 😁, up thor yg bnyk
Ripah Ajha
beliin pembalut sen,🥰
Susanty
Assalamualaikum

Hai Author....
Aku suka bgt sama ceritanya, romantis.
suka sama karakter Arsen yang setia, penyayang dan Bucin .
ceritanya gak berbelit-belit, penulisannya juga bagus, kata²nya mudah di pahami.
semangat trs dalam menulis Thor
update yang banyak,dan semoga banyak pembacanya, karna Cerita sebagus ini masih sedikit yang baca..
TereLea(♥ω♥ ) ~♪: Walaikum salam ♡
terima kasih dukungannya 😍
total 1 replies
Ripah Ajha
lagi dong Thor🥰
Susanty
ceritanya menarik bgt.
aku suka sama pemeran utamanya, kuat,tangguh dan cerdas
Ryani
aghhh tanggung🤣🤣
Sri Siyamsih
lanjut k upnya yg byk 😁🙏
Ryani
perjelas dulu status mu bego, minta di cerain kek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!