NovelToon NovelToon
Switch World

Switch World

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Tokyo Revengers / Dunia Lain / Perperangan / Anime / Fantasi Isekai
Popularitas:759
Nilai: 5
Nama Author: Mz Arip

Dari dunia nyata menuju dunia lain, sedangkan dari dunia lain menuju dunia nyata?

Itulah yang dirasakan oleh seorang berandal bernama Arip Suhardjo dan seorang Peri kegelapan bernama Sabilia Von Kurayami dimana meski mereka adalah sosok nakal, mereka berkiblat ke arah yg berlawanan setelah mereka pindah dunia! Penasaran dengan kehidupan mereka di dunia yang berbeda? Ayo ikuti terus kisah Arip dan Sabilia!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mz Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 - Peperangan di dua Dunia yang berbeda

Sudut pandang Dunia nyata

Hari demi hari berjalan b aja. Momen yang gue tunggu adalah jam istirahat dimana gue lagi menikmati mie yamin favorit gue di Kantin. Best banget lah pokoknya! Ga ada yang bisa ngalahin ni mie yamin. Rasanya pengen gue makan seumur hidup gue!

"Enak beud dah!" kata Arip menikmati makanannya.

"Rip, please deh. Gue tau lu doyan tapi gausah diungkapin kayak gitu dah." kesal Rifki.

"Hehehe... Enak banget soalnya. Gue ga bisa nahan." kata Arip.

Gue penasaran. Kok dari tadi si Dwikie ga nampakin dirinya ya?

"Eh iya, si Dwikie kemana ya? Biasanya tuh anak langsung tiba. Urusan istirahat kan dia sat set sat set." kata Arip.

"Oh iya gue inget." kata Rifki.

"Apaan tuh?" tanya Arip.

"Kan dia beli beberapa bahan buat nanti praktek. Kan kita ada praktek lagi!" kata Rifki.

"Damn! Praktek apa lagi dah? Tadi praktek. Sekarang praktek lagi? Praktek apa?" tanya Arip.

"Teknik motor. Masa lupa sih lu?" tanya Rifki.

Gue bernafas lega.

"Fiuh. Untung aja gue bawa." kata Arip.

Beberapa lama kemudian, tiba-tiba terdengar suara ricuh dari luar. Gue dan Rifki yang dari tadi ngobrol, tiba-tiba merasa heran dengan apa yang terjadi diluar.

"Kenapa dah diluar?" tanya Arip.

"Ga tau. Gas aja lah kita kesana daripada kepo." kata Rifki.

Gue dan Rifki bergegas ke depan Sekolah untuk mengetahui apa yang terkejut. Ternyata, ada tiga teman kami termasuk Dwikie yang bonyok babak belur. Semua orang menjadi khawatir dan membawa Dwikie serta dua teman kami ke dalam Kelas untuk di obati

"Ada apa ini?" tanya Arip.

"Gue dihajar sama anak-anak SMA Cahaya Berjaya!" kata Dwikie.

Mendengar itu semuanya menjadi geger.

"Hah? Anak-anak Cahaya Berjaya? Kenapa mereka?" tanya Rifki.

Mereka semua menjelaskan segalanya.

"Jadi kan kita beli bahan-bahan kan ya buat praktek untuk kelas nanti. Ya, karena kita capek, gue mau beli minum dulu lah di Kafe sambil ngebahas buat nanti. Pulang kan kita ngelewatin SMA Cahaya Berjaya. Kita ga sengaja nyenggol. Kita udah minta maaf. Tapi mereka malah ngatain kita." kata Dwikie.

"Ngatain apaan? Mereka bilang apa ke lu pada?" tanya Rifki.

"Kita anak-anak ga punya otak. Anak-anak primitif." jawab temannya.

Semuanya terasa geger dan amarah mereka meluap-luap. Tapi tidak dengan gua yang kaget dan ragu. SMA Cahaya Berjaya, adalah Sekolahnya Nasha. Disini, apakah gue harus menyerangnya? Apakah gue harus mundur? Di satu sisi, gue ga ingin menyerang mereka karena SMA Cahaya Berjaya adalah Sekolah si Nasha. Di satu sisi, gue ingin menyerang mereka karena penderitaan mereka adalah penderitaan seluruh STM 5.

Sudut pandang Dunia Peri

Sabilia dan beberapa Pasukan Monster yang ia bebaskan dari dinding di Gunung yang mengurung Monster yang tersegel selama bertahun-tahun, yang kini dibebaskan oleh Sabilia, kini mereka akan memulai penyerangan ketika fajar menyingsing.

"Tunggu saja sampai fajar menyingsing. Begitu saja sudah pukul 5, aku akan mengeluarkan meteor kegelapan dan memusnahkan seluruh Desa brengsek yang telah menghancurkan kerajaanku!" kata Sabilia.

Beberapa lama kemudian, fajar menyingsing. Sesuai rencana, Sabilia menciptakan meteor kegelapannya sebesar mungkin.

"Rasakan pembalasanku, karena orang-orang brengsek seperti kalian, KELUARGAKU SERTA KERAJAANKU HANCUR!" kata Sabilia.

Semakin besar meteornya, semakin banyak warga yang mengetahui dari kejauhan.

"Apa itu gede-gede disana?" tanya salah satu warga.

"Ga tau. Apa itu?"

Dan di momen yang tepat, Sabilia kemudian melepaskan meteor kegelapan itu.

"METEOR KEGELAPAN!" teriak Sabilia.

Meteor besar itu kemudian dilepaskan oleh Sabilia. Dan kemudian, meteor kegelapannya dipecah belah menjadi banyak. Dan mereka semua menyadari bahwa itu adalah meteor.

"METEOR! LARI!"

Mereka semua kemudian lari berhamburan untuk menyelamatkan dirinya karena kekuatan mereka takkan cukup untuk menghentikan meteor itu. Hujan meteor kegelapan yang dibuat oleh Sabilia memakan banyak sekali korban jiwa. Di saat-saat itu, Sabilia kemudian memerintahkan monster-monsternya untuk membantai mereka.

"BUNUH MEREKA SEMUA!" perintah Sabilia kepada monster-monsternya.

Mengetahui ada monster yang menyerang, mereka semakin panik. Namun, ada beberapa dari mereka yang melawan monster-monster itu meski segalanya hanya sia-sia. Selain mereka terlalu banyak, kekuatan mereka jauh lebih besar karena  mereka semua diberikan kekuatan lebih oleh Tuannya yaitu Sabilia. Ditambah, segalanya semakin kacau di saat Sabilia turun dan membantai seluruh warga disana. Tidak ada yang bisa menghentikan maupun mengalahkan Sabilia saking kuatnya.

"Sial! Tidak bisa dikalahkan!" keluh mereka.

"HIYAAAH!"

Pada saat salah satu Pasukan ingin membunuh Sabilia dari belakang, Sabilia dengan cepat menyerangnya dan membunuh warga itu. Kini, Sabilia memang tak bisa dihentikan saking kuatnya ditambah bantuan dari beberapa monster.

Sudut pandang Dunia nyata

Keesokan harinya, setelah rapat mendadak yang di adakan oleh Cerberus serta beberapa perwakilan dari setiap pangkat yaitu Warrior, Serial Killer, dan Monster, mereka mengusulkan untuk berperang melawan SMA Cahaya Berjaya.

Sementara itu di SMA Cahaya Berjaya, berita dimana pertarungan antaran SMA Cahaya Berjaya melawan STM 5 akan terjadi esok hari di sebuah GOR.

"Eh eh! Lu udah tahu belum?"

"Apaan?"

"SMA kita bakal lawan STM 5!"

"Turnamen basket?"

"TAWURAN COK!"

Bahkan, berita itu sudah di dengar oleh Nasha.

"Eh eh tunggu! Sorry gue mau nanya. Memangnya STM 5 bakal lawan SMA Cahaya Berjaya? Tadi gue sempet denger nama STM 5." tanya Nasha.

"Iya bener. Emangnya kenapa?"

Nasha hanya mengangguk dan mengiyakan. Karena, sejujurnya ia tidak bisa berkata-kata. Ia takut jika Arip terlibat dengan pertarungan itu.

"STM 5 kan Sekolahnya Arip. Apa bener dia akan terlibat dengan tawuran itu? Semoga aja enggak deh. Gue yakin dia ga akan menyalah gunakan ilmu kendonya untuk hal-hal bodoh kayak begitu." kata Nasha dalam hati berharap agar Arip tidak ikut terlibat dengan kegiatan kenakalan remaja seperti itu.

Di Dojo Kendo, gue berlatih seperti biasa meski gue ga cabut dari Dojo karena gue latihan kendo secara personal. Sebenarnya, gue latihan kendo kayak gini, untuk persiapan gue bertarung melawan anak-anak SMA Cahaya Berjaya.

"HIYAAAH!"

Ayunan pedang kayu itu berhasil gue ayunkan sekencang mungkin. Tak lama kemudian, terdengar suara tepuk tangan.

"Wih keren keren! Udah bisa berkembang lu ya. Keren banget memang monster STM 5 yang satu ini."

Ternyata, itu adalah Nasha yang balik lagi ke Dojo padahal udah jam pulang.

"Lu ngapain balik lagi?" tanya Arip.

"Oh. Dompet gue ketinggalan. Tapi gue shock aja ngeliat lu se-giat itu untuk latihan." kata Nasha.

"Iya. Biar bisa ngalahin lu, hehe." kata Arip.

"Sorot mata pembunuh banget ya. Gue bisa ngerasain itu. Oh iya, mumpung disini, gimana kalau kita duel?" tanya Nasha.

"Gausah lah, lu kan mau ngambil dompet lu kan?" tanya Arip.

"Iya sih. Tapi gue juga mau lihat kemampuan lu. Lu berkembang atau engga?" tanya Nasha kemudian mengambil pedang kayunya.

Hingga, duel antara gue dan Nasha pun terjadi. Di pertarungan ini, gue berhasil menyamakan kedudukan antara gue dan Nasha. Gue sudah akan mampu untuk melampaui Nasha.

"PLETAK! PLETAK! PLETAK!"

Suara pedang kayu yang saling bertabrakan seakan melihat usaha gue dan mendengarkan isi hati gue yang ingin mengalahkan Nasha. Hingga akhirnya, gue ga sengaja melukai wajah Nasha.

"PLETAK!"

Karena itu, wajah Nasha kemudian memar.

"Nash! Lu gapapa kan? Sorry ya. Gue ambis banget lagi sampai kayak gitu? Gapapa kan?"

Bukannya kesakitan atau menangis, Nasha malah tertawa.

"Hahaha! AHAHAHAHA!"

"Nasha please ga lucu tau ga?" tanya Arip.

"Ya memang ga lucu. Tapi gue ketawa karena bahagia. Gue ikut seneng karena usaha lu ga sia-sia. Lu ga sadar ya? Dengan gue yang udah kayak gini membuktikan kalau lu udah berhasil ngalahin murid nomor satu disini!" kata Nasha.

Kata-kata itu membuat gue lega. Jujur juga, gue juga merasa achievement gw berhasil. Yaitu ngalahin si Nasha. Setelah latihan, kami memutuskan untuk makan bersama di tempat kemarin.

"Akhirnya makan bareng juga..." kata Nasha.

Setelah gue dan Nasha berpuas makan sambil bercanda, kini Nasha membahas topik serius. Topik itu mengenai STM 5 dan SMA Cahaya Berjaya yang akan bertarung satu sama lain.

"Oh iya, gue denger STM 5 bakal berantem sama SMA Cahaya Berjaya. Beneran itu akan terjadi?" tanya Nasha.

Mendengar itu, gue menjadi kaget. Kok bisa info itu sampai ke telinga Nasha?

"I-iya. Beneran. Sorry kalau gue menyinggung SMA lo. Tapi itu kenyataan. Semuanya dimulai karena SMA kalian. Salah satu murid kalian menghina teman gue dengan sebutan murid primitif. Maka dari itu terjadilah perkelahian. Tapi anak-anak SMA lo playing victim." jelas Arip.

"Gue ga peduli apa yang terjadi. Tapi yang mau gue tanyain, lu terlibat ga dengan tawuran itu?" tanya Nasha.

Gue sebenarnya bingung mau jawab apa. Entah gw harus jawab jujur atau bohong. Tak lama kemudian, ada dua orang yang memanggil Nasha.

"Nasha!"

Ternyata, mereka adalah teman Nasha. Melihat mereka, Nasha kemudian pamit kepada gue dan ikut bersama mereka.

"Rip. Gue cabut dulu ya, ada temen-temen gw." kata Nasha.

"Ga dihabisin dulu makanan lu?" tanya Arip.

"Buat lu aja. Lu kan doyan makan. Bye, Rip!"

Nasha kemudian pergi meninggalkan gw. Dengan perginya Nasha, sebenarnya menyelamatkan gue yang bingung mau jawab apa. Kalau gw jawab jujur, Nasha pasti akan kecewa karena gw udah ikut tawuran yang dimana, gw udah mencoreng nama baik Dojo Kendo gw. Tapi gw berharap, semoga ga ada apa-apa.

Sudut pandang Dunia Peri

Dunia Peri kini sudah porak-poranda dikarenakan ulah monster dan pastinya otaknya yaitu Sabilia. Kini, beberapa Peri menyatukan hati, jiwa, dan raga mereka untuk bertempur melawan kekejaman Sabilia.

"Semuanya dengar! Peri brengsek itu telah mengacaukan kehidupan kita! Dia sudah tidak punya manusiawi! Kalian mau diperlakukan seperti ini?" tanya sang pemimpin.

"TIDAK!" jawab mereka semua.

"Maka dari itu, AYO KITA HANCURKAN KEBIADABAN PERI BRENGSEK ITU!" ajak sang pemimpin.

"HANCURKAN! HANCURKAN! HANCURKAN!"

Peperangan melawan Sabilia akan dimulai sebentar lagi.

Menurutmu, akankah penyerangan mereka melawan Sabilia akan berhasil?

Bersambung

1
Harbinger
keren mas R novelnya
Andra Rafiansyah: thanks kawan
total 1 replies
Kakashi Hatake
Mantap jiwa!
Andra Rafiansyah: widih ada Guru Kakashi. Ajak Narutonya dong biar ramaikan novel saya hahahha
Andra Rafiansyah: widih ada Guru Kakashi. Ajak Narutonya dong biar ramaikan novel saya hahahha
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!