Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Shaka tengah bersiap menyambut beberapa para investor diperusahaan miliknya didampingi Tama. Beberapa proyek pun sudah Shaka dapatkan berbekal kepintaran dan kecerdasannya. Pelan-pelan beberapa investor tetap di perusahaan papahnya mulai menarik sahamnya.
Kabar buruk itu sudah sampai ketelinga pak Arthur papahnya Shaka. Ia sangat murka atas perlakuan anaknya. Ia tidak terima di khianati seperti ini. "Cari tahu siapa wanita yang berada disamping Shaka ? Dia sudah menghianatiku rupanya !" Titah pak Arthur pada anak buahnya.
-
-
"Boss ... Pak Artur sudah tahu !" Ucap Tama pada Shaka yang baru selesai meeting dengan kliennya. "Oke ... Tidak masalah !" Lanjutkan rencana kita
"Kita akan ke kantor papah dan menjemput Jinan. Ayo Tam!" Shaka dan Tama segera masuk mobil lalu menuju kantor papahnya. Jinan sudah mulai bekerja hari ini, dia juga seperti biasa makan siang bersama sahabatnya mbak Anna.
"Nan, kemana aja sih? Engga ngabarin mbak!" Tanya Mbak Anna
"Maaf ya mbakku sayang, aku lg siapin pernikahan!" Jinan berbisik pada mbak Anna. "What !! Punya kabar bahagia engga kasih tahu mbak, jahat banget sih Nan !" Rengek mbak Anna
Jinan tertawa lepas melihat wajah cemberut mbak Anna. Lalu Jinan menceritakan semua kejadian sampai dilamar oleh Shaka. Selesai makak siang Jinan dan mbak Anna masuk lagi ke kantor. Saat Jinan ke lantai atas, Rumana terlihat was-was. Jinan berlari ke arah Rumana.
"Kenapa mbak?" Tanya Jinan. "Kayaknya pak Arthur lagi berantem sama pak Shaka!" Jinan menguping pertengkaran ayah dan anak itu didepan pintu. Terdengar suara bahwa pak Arthur bersikeras menjodohkan Shaka dengan Stevia.
Jinan dan Rumana menunggu dimeja kerjanya, mereka sangat takut dengan kejadian ini. Tak lama pak Tama datang ia langsung masuk kedalam ruangan itu
Diruangan itu Tama membisikan sesuatu yang penting pada Shaka. Shaka pun melirik papahnya sekilas.
"Aku pergi pah. Papah jaga diri baik-baik !" Shaka segera pergi bersama Tama. Pak Arthur menekan dadanya yang terasa sakit. Ia duduk di kursi kebesarannya sambil menangis ia takut Shaka akan tahu semuanya tentang mamahnya.
Ketika Shaka keluar pintu ia melihat Jinan lalu menghampirinya. "Aku tunggu di mobil yah!" Shaka pergi dari sana. Jinan jadi bingung sedangkan ia masih bekerja. Tapi ia juga tidak akan meninggalkan Shaka dalam keadaan seperti ini. Jinan segera mengemas tasnya ia pergi menyusul Shaka. Jinan tidak peduli Rumana akan memarahinya dan Jinan juga tidak perduli jika ia harus dipecat saat itu juga. Jinan hanya ingin menemui Shaka
Jinan sudah sampai di depan mobil Shaka, Jinan masuk ke dalam kursi belakang bersama Shaka. Shaka menutup tirai depan agar Tama tidak melihat adegan dewasa itu.
"Jalan Shaka ... Kerumah ku !" Tegas Shaka
Shaka langsung menyambar bibi Jinan, jinan memukul dada Shaka lalu mendorongnya. "Kamu apa-apaan sih ada Tama didepan!" Kesal Jinan memalingkan mukanya. "Engga apa-apa dia engga masalah !" Shaka menciumnya lagi Jinan yang awalnya menolak akhirnya mengikuti permainan Shaka. Shaka terus melumatnya tanpa henti hingga ia menjalar ke leher Jinan, ia men-ji-lat-nya membuat Jinan berdesah kecil. Shaka menghentikan aksinya ia menyatukan kening mereka sembari menghirup pasokan oksigen.
"Kita menikah malam ini, Tama sudah mempersiapkan semuanya !" Jawab Shaka dengan suara paraunya
"Bukannya lusa ya sayang!"
"Aku engga bisa jauh dari kamu, aku takut papah akan melukaimu, Nan ! Kamu percayain semuanya sama aku yah!"
Jinan menatap bola mata Shaka dengan tatapan yang sulit dibaca. Jadi pak Arthur sudah tahu hubungan mereka, terus gimana nanti kedepannya? Apa pak Arthur akan meminta Jinan meninggalkan Shaka ? Pikiran Jinan sudah melayang kemana-mana. Saat ini mungkin Jinan bisa percaya pada Shaka tapi entahlah nanti kedepannya. Jinan pasrahkan pada Tuhan atas semua garis hidupnya.
-
-
-
Pernikahan itu akan segera berlangsung, Shanna, Talita beserta para suaminya, dan juga Erick sudah hadir dirumah Jinan. Hanya Rega yang tidak hadir. Hanya kerabat dan teman dekat saja yang hadir. Juga para saksi pernikahan. Semua orang menunggu Jinan selesai di make-up termasuk orang tua Jinan.
Jinan keluar dari kamar rias didampingi mbak Anna yang juga hadir disana. Shaka meminta Anna sebagai sahabatnya Jinan untuk hadir dan mendampingi Jinan.
"Cantik sekali istriku !" Shaka tersenyum manis memandang gadis pujaannya.
"Baiklah kita mulai yah !" Penghulu sudah siap-siap, Shaka juga sedikit tegang. Jerremy menepuk-nepuk pundak Shaka supaya tidak tegang. "Tenang kak !" Ucap Jerremy
Dengan lantang dan lancar Shaka mengucapkan ijab Qobul didepan orang tua Jinan dan penghulu.
"SAH ! ALHAMDULILLAH !" selepas ijab Qobul semua orang disana berdoa, mendoakan pengantin baru itu
Shaka merapalkan doa lalu menyentuh ubun-ubun kepala Jinan, setelah itu ia mencium kening Jinan. Sekarang mereka resmi menjadi pasangan suami-istri. Walaupun sebenarnya Shaka sedih papahnya tidak hadir disini tapi ia senang akhirnya Jinan resmi menjadi istrinya. Shaka berjanji dalam hatinya akan membahagiakan Jinan.
