NovelToon NovelToon
Love Scandal

Love Scandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sia Masya

Sepasang suami istri yang terlihat memiliki hidup bahagia namun tersimpan banyak teka-teki pada setiap hubungan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Aletta rem mendadak saat dirinya tanpa sengaja menabrak seorang anak kecil. Syukurlah anak itu tidak terluka. Aletta ingin bertanggung jawab. Kebetulan ibunya juga ada di situ dan sepertinya mereka baru pulang dari pasar.

Ibunya menolak saat Aletta meminta untuk dibawakan ke rumah sakit dan mengatakan tidak apa-apa karena tidak ada luka sama sekali. Memang anaknya yang salah karena lari begitu saja ke tengah jalan. Untung saja Aletta bertindak cepat dengan menghentikan mobilnya. Tapi bagi Aletta permintaan maaf tidaklah cukup. Kejadian tadi sungguh sangat membahayakan nyawa anak itu. Ibunya juga menolak saat Aletta menawarkan sejumlah uang ganti rugi.

"Apa rumah ibu dekat dari sini?"

"Ah tidak. Saya dan anak saya akan menyebrang ingin ke halte bus di sebelah sana. Rumah kami masih sangat jauh dari sini."

"Kalau gitu saya akan mengantar kalian. Ibu tinggal mengatakan alamat rumah ibu di mana."

"Baiklah kalau begitu."

Aletta akhirnya mengantar mereka.

"Adek namanya siapa?"

"Nama saya Aletta bu."

"Wah namanya sangat cantik seperti orang nya."

Aletta tersipu malu.

"Makasih bu."

"Kalau ibu, panggil saja bu Dewi."

"Ah, iya bu Dewi. Lalu anak ibu namanya siapa?"

"Namanya Jake. Dia baru berusia 7 tahun."

"Wah, tapi sudah sangat tinggi. Apa dia sudah masuk sekolah?"

"Iya. Mereka libur sekolah makanya dia temani ibu ke pasar pagi ini."

"Kecil-kecil tapi sudah pintar menolong orang tua. Maaf ya bu sekali lagi, tadi hampir saja saya membahayakan Jake."

"Iya, lagian ibu yang salah. Ibu tidak memegang tangannya dengan kuat. Dia langsung berlari ke tengah jalan saat berhasil melepaskan pegangan ibu."

"Mama, mama." Jake memotong pembicaraan Bu Dewi dan Aletta.

"Jake menemukan buku ini." Jake menyerahkan sebuah buku yang didapatnya dari tempat duduk bagian belakang.

"Apa ini buku milik nak Aletta?"

"Ah sepertinya begitu." Aletta menerima dari tangan bu Dewi sambil terus fokus menyetir di depan. Ia menaruh buku tersebut ke dalam tasnya dengan sembarangan.

"Mungkin saja terjatuh dari tas saya. Dan saya sering saja teledor meletakkan barang saya.

Lalu sekarang ke arah mana bu?" Tanya Aletta saat mereka berada di persimpangan.

"Lurus saja nak. Sebentar lagi sampai di depan gang pintu masuk rumah kami. Dan kami akan turun di depan jalan saja."

"Kenapa nggak sampai depan rumah saja bu?"

"Masalahnya lorongnya sempit. Dan hanya bisa dilewati sama motor maupun sepeda."

"Oh gitu."

Setelah sampai Aletta menghentikan mobilnya. Ia melihat gang pintu masuk memang sangat sempit.

Bu Dewi dan anaknya keluar dari dalam mobil.

"Makasih ya nak Aletta sudah mengantar kami."

"Iya bu."

Saat bu Dewi dan Jake perlahan menjauh, Aletta dengan cepat keluar dari mobilnya sambil membawa tasnya.

"Bu tunggu,"

Aletta menyerahkan sejumlah uang senilai seratus ribu. Mungkin kalau dihitung bisa sampai 1 juta.

"Saya mohon bu, jangan ditolak. Anggap saja uang ini untuk membeli keperluan sekolah Jake atau untuk jajannya. Kebetulan saya cuman simpan uang cash nya segini."

Bu Dewi menerima pemberian Aletta, ia merasa Aletta sangat tulus dan tidak enak harus menolaknya lagi.

"Makasih ya nak Aletta. Jake ayo berterima kasih sama kakak Aletta! Dia memberikan mu hadiah."

"Makasi kakak Aletta," Kata Jake dengan wajah lugu nya.

"Iya sama-sama, ingat kalau lagi di jalan jangan lari ke tengah jalan seperti tadi lagi ya,"

Jake menganggukkan kepalanya menjawab Aletta. Aletta tersenyum lalu mengelus kepala Jake sebelum akhirnya dirinya pamit pergi.

Kini Aletta sudah berada di depan kantor nya. Dia sedikit terlambat masuk karena pertemuan tidak terduga yang terjadi hari ini. Pertama dengan Gion dan waktu yang terbuang lumayan banyak. Setelah itu dengan bu Dewi dan putranya. Rumah bu Dewi dan kantor cukup jauh serta berlawanan arah. Dan syukur nya pak Damar tidak marah, mungkin hanya kasih saran agar tidak melakukannya lain kali. Takutnya karyawan lain merasa cemburu dan melakukan hal yang sama juga.

Aletta duduk bersandar pada kursinya setelah selesai menandatangani berbagai macam laporan yang masuk. Aletta melirik pada tasnya, ia sangat penasaran pada buku tadi yang didapat oleh Jake.

Buku ini terlihat tak asing. Apa memang ini bukuku?

Sebenarnya Aletta tadi asal menjawab saat bu Dewi bertanya padanya. Lagian buku tersebut berada di dalam mobilnya. Kalau bukan punyanya, bisa jadi punya orang lain yang pernah naik mobilnya. Ia segera mengambil tasnya dan mengambil buku tersebut.

Aletta memeriksa isi buku tersebut. Ia terkejut saat membaca isinya.

"Apakah ini benar? Ini memang tulisanku." Ia mengambil contoh catatan yang sering ia tulis untuk contoh laporan dan memang persis dengan tulisannya.

"Apa karena ini aku lupa? Jadi Brian selingkuh di belakang ku? Tapi kapan aku menulis ini? Tidak ada tanggal yang tertera. Aku harus mencari tahu dulu." Aletta membongkar isi tasnya lagi. Ia mengambil obat yang sering dibawanya.

Aletta berjalan keluar ruangan nya menuju ke ruangan pak Damar.

"Misi pak,"

"Oh Aletta, ada apa? Masuk saja kemari!"

"Pak saya bisa tidak izin keluar sebentar?"

"Keluar? Tapi apa pekerjaan mu sudah selesai?"

"Sudah pak."

"Oh, tidak apa-apa kalau kamu ingin keluar. Jika memang ada urusan penting tidak apa-apa. Lagian kamu sudah menyelesaikan pekerjaan mu."

"Makasih pak. Saya permisi dulu. Jika cepat saya akan kembali ke kantor."

Aletta memeriksa jam tangannya.

"Jam 3 sore. Kurasa dokter Gita pasti belum pulang."

Aletta kembali ke ruangannya membereskan semua tasnya dan turun menuju tempat parkiran.

Ia menelpon dokter Gita, memberitahu nya bahwa dia akan ke rumah sakit.

"Halo Aletta, ada apa kamu menelpon ku?"

"Mbak Gita masih di rumah sakit?"

"Aku sudah pulang, tadi putriku sakit jadi aku izin pulang duluan."

"Oh begitu ya,"

"Umm, apa kamu ada urusan denganku? Kalau memang ada urusan penting datang saja ke rumah ku. Putriku hanya mengalami demam karena tidak ada yang menjaganya di rumah aku izin pulang duluan."

"Ah baiklah mbak. Saya akan langsung ke rumah saja."

Aletta naik ke dalam mobilnya, ia menjalankan mobilnya meninggalkan kantor.

Kini Aletta sudah berdiri di depan rumah nya mbak Gita. Mbak Gita datang menjemputnya keluar.

"Mari masuk Aletta."

Aletta masuk mengikuti dokter Gita dari belakangnya.

"Duduk situ dulu, aku akan membuahkan mu minum."

"Apa? Nggak usah."

"Apa kamu hanya sebentar mampir disini? Apa ada urusan di tempat lain?"

"Tidak mbak. Saya hanya tidak ingin merepotkan dokter Gita saja."

"Aku tidak merasa direpotkan. Lagian tidak enak jika kita hanya berbincang kosong tanpa minuman. Akan terasa hambar."

"Baiklah jika dokter memaksa."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!