NovelToon NovelToon
Eternal Fog

Eternal Fog

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Action / Sci-Fi / spiritual / Sistem / Persahabatan
Popularitas:852
Nilai: 5
Nama Author: Chira Amaive

Kabut berbahaya yang disebut dengan Eternal Fog kerap kali menyerang kota. Tingkatan berbahaya dan jenis yang ditimbulkan kabut tersebut berbeda-beda. Ada beberapa warna yang membedakan jenis-jenis kabut tersebut. Ada pun penyebab Eternal Fog adalah semburan napas dari monster yang disebut Strano dan menghuni area di luar kota yang disebut Danger Mori. Oleh karena itu, keamanan kota dijaga oleh para Occhio. Sebutan untuk para pembasmi Strano dan Eternal Fog.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chira Amaive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17 Floryn

Sore harinya, sepuluh occhio yang ditunjuk untuk misi ke kota Axial Tilt kembali ke kota Solar Wind. Archie dan Astero telah diberi pengobatan di ruang rawat occhio dan bisa sembuh dalam waktu sekitar tujuh hari. Sementara Hesper, occhio kelas S yang maskernya dilepas itu harus dirawat dan tidak bisa menjalankan misi dalam waktu dekat. Berdekatan dengan ranjang Dean. Mereka mengalami penyakit yang sama akibat kabut hitam.

Dua perawat yang menangani Astero dan Archie keluar, menyisakan mereka berdua juga beberapa occhio yang menjalankan misi bersamanya, yakni lima orang occhio di furaisafin satunya.

"Itu menyenangkan," ucap Astero sambil menghadap Archie. Soren dan Ivory juga mengalami luka, hanya saja sedikit dan tidak parah. Sehingga mereka cukup diobati sedikit saja dan langsung kembali ke asrama.

"Kembali ke ranjangmu atau aku akan berteriak bahwa kau penjahat." Archie mengancam.

Kalimat yang tidak diindahkan Astero, ia tetap duduk di kursi dekat ranjang Archie seperti sedang menjenguk. Padahal ia sendiri juga merupakan pasien.

Di ruangan itu ada lima occhio yang menjadi pasien, termasuk Archie dan Astero. Tiga orang lainnya adalah yang misi bersama mereka di kota Axial Tilt. Sedangkan Hesper berada di kamar sebelahnya. Bersama Dean. Kondisinya cukup buruk. Padahal, tak sampai setengah menit ia menghirup kabut tersebut. Efek yang disebabkan oleh kabut hitam memang sangat buruk.

"Semoga besok kita tinggal di markas yang sama," ujar Astero.

"Menjijikkan!" ketus Archie.

Seseorang datang dari ranjang dekat Astero. Ia berjalan pincang. Lengannya dibalut perban. Juga bibirnya agak bengkak. Padahal ia mengenakan occhio mask ketika bertarung.

"Aku melihat video kalian. Kalian benar-benar kombo mengerikan. Seperti dua anak kembar yang cara bertarungnya sama persis."

"Hei, dia Astero. Si occhio peniru. Dia akan selalu bertarung dengan bagaimana tipe bertarung occhio yang bersamanya!" Seorang occhio dari dekat ranjang Archie berseru.

Astero tersenyum. Sementara Archie menepuk tangan keras-keras. Tidak nyaman dengan keadaan saat ini. Apalagi ia satu-satunya perempuan di kamar itu. Entah apa yang dipikirkan perawat itu hingga menempatinya di sana. Mungkin untuk menandai bahwa merekalah yang baru saja menjadi pahlawan bagi kota Axial Tilt.

"Ah, aku ingat. Mumpung di sini, bagaimana jika kita berkenalan. Akh dari kelas J, namaku Kama."

"Kamu si hantu itu, 'kan. Karena gerakanmu seperti menembus setiap objek," terka Astero.

Si occhio kelas J tertawa. Sebuah gelar yang sering diucapkan teman-teman kelasnya. Sementara occhio yang berdekatan dengan ranjang Archie adalah dari kelas D.

Suara gagang pintu yang ditarik terdengar. Menampakkan Cora dan Soren di bingkai pintu. Ini kedua kalinya Cora datang untuk menjenguk Archie setelah pertama kali ketika mereka baru sampai dari kota Axial Tilt.

"Bagaimana kondisimu, Archie?" Cora bertanya.

Archie mengangguk pelan, "Aku mau pindah ruangan. Aku tidak nyaman dengan semua laki-laki di sekitarku."

Sejenak, Cora melayangkan pandang ke arah semua occhio di sana. Ia baru menyadari bahwa Archie adalah satu-satunya perempuan di sana.

"Dean akan dipindahkan ke sini. Jadi, kamu bisa dipindahkan ke ruangan lain. Ayo, perawat akan segera tiba." Cora yang seperti memahami perasaan tak nyaman Archie langsung mendorong hospital bed Archie untuk ke luar dari sana.

Memutus kalimat yang terpendam pada relung Astero yang sudah disiapkan.

"Cepat sembuh, Archie. Aku selalu menunggu misi selanjutnya bersamamu!" seru Astero melepas kepergian Archie. Yang diajak bicara sama sekali tidak menengok.

"Aku iri sekali dengan kelas G," ungkap Kama.

"Aku juga. Tapi kalah kau karena apa?"

"Mereka terlihat seperti hubungan pertemanan yang indah dan tanpa kepalsuan. Berbeda dengan kelasku yang benar-benar seperti prajurit perang. Penyendiri semua pula. Entah bagaimana aku bisa tersesat pada ruangan yang dipenuhi makhluk introvert itu."

Astero tertawa, "Aku juga tidak suka jika terlalu banyak orang introvert."

"Bagaimana dengan Archie? Dilihat dari mana pun ia jelas introvert berat."

"Aku bilang kalau banyak. Kalau satu orang dan itu Archie sih pengecualian."

☆☆☆

"Mereka keren sekali, ya!" seru Ginela seraya memeluk erat tubuh Shiroi saking kagumnya.

Para occhio kelas A menonton siaran ulang misi pembasmian strano di kota Axial Tilt setelah pagi hingga sore berlatih di lapangan. Malamnya, mereka diarahkan untuk ke ruang kelas dan menyaksikan aksi para occhio di kota Axial Tilt. Sekaligus menjadi ajang latihan mereka agar termotivasi dan lebih banyak berkembang lebih cepat.

Di saat yang lain menatap takjub, Shiroi justru menatap minder. Semakin hari, ia merasa semakin tidak pantas untuk menjadi salah satu bagian dari occhio. Sebab ia memang tidak ada perkembangan. Masih menjadi Shiroi yang menyusahkan dan lemah.

"Senior Archie dan senior Ivory. Aku penggemar berat mereka. Dua perempuan calon occhio elit masa depan." Ginela berseru semangat.

Shiroi hanya tersenyum kecut. Melihat sikap Ginela yang berbanding terbalik dengannya. Ginela yang ambis ingin ke luar dari kelas A dan ingin berkembang lebih baik lagi. Sedangkan Shiroi yang berpikir bagaimana bisa ke luar dari bangunan yang berisi orang-orang tidak setara dirinya.

"Tapi jangan salah, occhio perempuan kuat di sini bukan hanya mereka berdua. Masih ada banyak lagi. Dan aku sangat ingin ke luar kelas A untuk mendapatkan banyak pengalaman seperti mereka. Ah, walaupun sudah hampir tiga tahun aku tetap mengendap di kela A," timpal Shajar.

Pertarungan epik terlihat. Menampilkan aksi luar biasa kombo Archie dan Astero. Juga bagaimana Soren, Ivory dan Hesper melawan strano ukuran besar. Lalu dihabisi oleh Ivory. Pada titik lainnya juga lima occhio yang salah satunya merupakan Kama melawan tidak kalah hebatnya. Semua occhio kelas A terpantau tak berkedip melihatnya. Itu bukan sekedar ayunan pedang tak berarah. Atau mengamuk sembarangan. Mereka menggunakan seni, teknik serta skill yang tidak semua orang mampu melakukannya.

"Suatu saat, apakah aku akan keluar dari kelas ini seperti mereka?" Shajar bertanya sendu.

"Pasti! Kamu akan keluar bersamaku. Juga Shiroi!" Ginela menjawab mantap.

"Ah, itu tidak adil. Aku sudah tidak tahun menjadi occhio kelas A, sedangkan kalian baru beberapa bulan dan sudah mau keluar?" sahut Cloudy yang wajahnya muncul dari sebelah Shajar.

Ginela tertawa, "Tak apa. Kita akan bertambah kuat bersama. Membentuk tim kuat jika kita ditunjuk menjadi satu tim."

Sedari tadi, Shiroi hanya terdiam. Terjebak dalam pikirannya bahwa ia akan selamanya menjadi seorang occhio kelas A.

Selang beberapa menit setelah video itu selesai, seorang wanita yang merupakan occhio elit masuk. Ia adalah occhio angkatan Sunniva. Sebuah nama yang pernah disebut mirip sifat Archie. Floryn. Berbeda dengan Sunniva yang kala itu berpenampilan bak seorang model. Floryn justru datang dengan penampilan seperti ibu-ibu muda. Mengenakan daster putih motif dedaunan. Rambutnya dijedai. Dengan wajah tanpa polesan make up apa pun. Bahkan seperti muka bantal. Tapi terlihat teduh. Seperti tatapan seorang ibu-ibu muda kepada bayinya.

"Apakah dia ke sini dalam keadaan baru bangun tidur?" bisik seorang occhio kelas A.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!