Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Jam sudah menunjukkan pukul 05:00 subuh.

Keira yang sudah terbiasa bangun pagi sekali saat ini sudah berada di dapur utama yang ada di kediaman Sanjaya.

Keira yang saat ini sedang bergulat dengan beberapa bahan masakan pun terlihat sangat lihai, rambut yang di cepol ke atas, kulit leher yang putih mulu, dan wajah cantik tampa make up.

Ada beberapa menu sarapan yang saat ini sedang di masak Keira.

Bibi Darmi yang sudah bangun pun ikut serta membantu Tania membersihkan ruangan keluarga, ruang makan dan lain nya karena Keira meminta agar dirinya sendiri yang memasak menu sarapan pagi setiap hari, jadi bibi Darmi pun menuruti semua permintaan nona mudanya.

Menu sarapan yang di masak Keira pun sudah jadi dan dengan ligatnya Keira menyajikan di beberapa mangkuk gelas yang sangat elegan, peralatan dapur utama Sanjaya sangatlah mewah bagaimana tidak semua barang-barang yang ada di setiap dapur di desain dengan elegan dan yang pasti harganya tidak lah main-main.

"Oh, ternyata gadis desa tau memakai peralatan orang kaya ya!. Ejek nyonya Magdalena yang sudah bangun terlebih dahulu dari suaminya, karena mencium bau masakan yang semerbak di setiap ruangan, karena penasaran akhirnya nyonya Magdalena pun mecari siapa yang sudah memasak pagi sekali dengan wangi yang sangat menggiurkan lidah untuk segera menyantapnya.

"Maaf, nyonya saya masih belajar menggunakannya!. Jelas Keira dan menatap takut ke arah seorang wanita parubaya yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya.

"Hm, 'Aku sudah yakin, mana mungkin gadis desa sepertimu bisa menggunakan nya dengan cepat.

"Awas saja jika kau merusak alat masak yang ada di dapur ini, 'Aku tidak akan segan-segan memberi pelajaran untuk mu.

"Dan satu lagi, kau tak akan bisa membayar nya karena harga barang ini lebih mahal dari pada harga dirimu!". Ejek nyonya Magdalena.

Hm. Suara deheman seorang pemuda membuyarkan pembicaraan antara mamanya dan calon istri nya itu.

"Eh, sayang kamu sudah siap? Dengan berjalan mendekati sang putra nyonya Magdalena memberi senyuman manisnya pada sang putra tunggalnya itu.

Hm. "Aku pergi dulu!.

"Apa kamu tidak berniat mencicipi masakan nya Vin? Tanya nyonya Magdalena dengan tersenyum miring.

Kevin yang mendapat penuturan sang mamah hanya diam dan menatap acuh ke arah Keira di mana dirinya sedang menatap sendu ke arah Kevin.

"Tidak mah!. Ucap kevin dan segera memeluk tubuh sang mama, lalu berjalan keluar menuju di mana pak Eko sudah menunggunya dan memarkirkan mobil sport milik tuan mudanya di halaman rumah, agar tuan mudanya segera berangkat tidak perlu lagi ke garasi.

"Silahkan tuan muda!. Ucap pak Eko saat melihat tuan mudanya sudah datang dan berjalan dengan langkah besarnya dan tidak lupa dengan tatapan dinginya.

"Makasih!

"Sama-sama tuan muda. Dengan cepat pak Eko langsung menutup pintu mobil tuan nya.

Dengan masuk ke dalam kursi kemudi, Kevin tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih pada supir sekaligus pelayannya itu.

Joko yang sudah siap membuka pintu gerbang pun mempersilahkan tuan mudanya untuk keluar dari dalam perkarangan kediaman Sanjaya itu, dan sembari memberi hormat pada sang majikan.

"Sepertinya tuan muda lagi ada masalah ya pak? Tanya Joko sembari menyeruput sarapan paginya yaitu kopi lah menu sarapan pagi ke sukaan nya.

"Sepertinya Jok, tersirat raut wajah tuan muda berbeda dari biasanya. Jelas pak Eko sembari duduk di sebelah pemuda yang bertugas sebagai penjaga gerbang ( Security ) di kediaman Sanjaya.

☆☆☆☆☆

Karyawan yang bertugas sebagai resepsionis di perusahaan Sanjaya Group membungkuk hormat pada sang bos yang menjabat sebagai CEO atau pun pemilik perusahaan Sanjaya Group.

"Selamat pagi tuan muda!. sapa Mika yang bertugas sebagai resepsionis.

Hm.., Kevin yang sudah bawaan nya sejak lahir bersifat dingin bak es kutub yang membeku hanya berdehem saja menjawab sapaan dari karyawan nya itu.

Ting. Suara pintu lift yang terbuka menandakan tingkat lantai ruangan yang di tuju Kevin sudah sampai.

"Selamat pagi tuan muda!. Sapa Ardi saat melihat tuan mudanya sudah memasuki ruangan CEO.

"Apa jadwal ku hari ini Ar? Tanya Kevin sembari duduk di kursi kebesaran nya dengan membuka laptop yang berisi banyak data-data perusahaan.

"Tuan, apa tidak sebaiknya tuan muda beristirahat! Apa lagi besok adalah hari pernikahan tuan!". Jelas Ardi yang tidak ingin tuan mudanya terlalu kelelahan meski dirinya tau kalau pernikahan Kevin dengan Keira bukan lah keinginan darinya melainkan keinginan orang tuanya.

"Apa aku menyuruhmu memikirkan ku Ar!? Dengan tatapan tajam nya Kevin menatap sekretaris nya itu, seakan Ardi sedang mengejeknya secara terang-terangan.

"Maaf tuan muda, bukan maksud saya lancang!?.

"Sudahlah. "Sekarang apa jadwal ku!. Pinta Kevin yang tidak mau di bantah lagi.

Hah.., "Dengan menghembuskan nafas kasar, Ardi menjelaskan semua jadwal hari ini pada bos sekaligus pemilik saham.

"Pukul 09:35 kita ada meeting dengan perusahaan tuan Jem, dan pukul 15:00 sore kita ada meeting dengan klien dari luar Negeri tuan muda. Jelas Ardi yang membacakan jadwal Kevin hari ini, yang sudah di catatnya di buku kecil miliknya.

"Apa cuman itu? Tanya nya lagi sembari mengutak atik laptop nya.

"Benar tuan!.

"Baiklah, 'Kau boleh pergi!. Pinta Kevin pada sekretarisnya dan mendapat anggukan kecil dari Ardi.

"Kalau begitu saya permisi tu---

"Jangan lupa, panggilkan Manager ke uangan untuk menemuiku!. Pinta Kevin sebelum sekretarisnya benar-benar pergi meninggalkan ruangan nya.

"Baik tuan. Setelah membungkuk hormat Ardi segera keluar dari dalam ruangan CEO dan langsung menutup pintu ruangan bosnya dengan pelan agar tidak menggangu tuan mudanya yang sedang bekerja.

Kevin tipikal orang yang tidak menyukai keributan, apa lagi saat dirinya sedang sibuk bekerja itu akan membuat konsentrasinya buyar, dan akan menimbulkan emosinya karena terganggu dengan suara-suara yang mengusik pendengarannya.

Tak...., tak...., langkah kaki seseorang terdengar begitu sangat jelas menuju ruanga seorang pria parubaya yang saat ini sedang asik di ruanganya yang di temani sekretaris cantiknya siapa lagi kalau bukan Boris Poltak. Yang bekerja di perusahaan Sanjaya Group sudah 11 tahun lamanya Boris bekerja di perusahaan ternama itu, dari jabatan bawah hingga menjabat sebagai Manager ke Uangan.

Klek. Pintu terbuka dan menampilkan pemandangan seorang pria dingin tengah menatap tajam ke arah gadis yang saat ini sedang bercanda tawa dengan bosnya.

"Tu-tuan Ardi. Ucap gugup seorang wanita cantik yang sering sekali bercanda gurau dengan sang atasanya karena Boris di kenal dengan jiwanya yang suka humor dan perpandangan baik pada setiap orang.

"Keluarlah!. Pinta Boris pada sekretaris cantiknya.

Dengan terburu-buru wanita itu segera meninggalkan ruangan bosnya dan berjalan membungkuk saat melewati Ardi sang sekretaris CEO.

"Silahkan duduk tuan Ar!. Pinta Boris.

"Pergilah keruangan CEO, karena tuan muda sedang menunggumu!". Ucap Ardi sembari berbalik arah dan melenggang pergi meninggalkan ruangan Manager ke Uangan.