Terpaksa Menikah Dengan Playboy

CRAAAANG!

Tiba-tiba saja cermin di ruang tamu pecah. Dan portal yang menghubungkan dua dunia tertutup rapat. Darren dan Thara kembali dalam keadaan selamat. Tapi Thara jatuh pingsan. Darren mengangkat tubuh Thara dan membawanya ke ruang tamu. Darren memangku Thara.

Pak Chandra menetralkan energi Thara. Tubuh Thara masih harus beradaptasi dengan udara di dunia nyata. Setelah energi negatif dihilangkan dari tubuh Thara, Thara dibawa ke rumah sakit oleh Darren.

Setelah dicek kondisinya, Thara diwajibkan rawat inap di rumah sakit.

Thara masih belum sadarkan diri. Di dalam mimpinya Thara bertemu dengan Chan. Chan kembali meminta maaf kepada Thara. Chan berjanji akan melindungi Thara dengan caranya. Chan berharap Thara bahagia bersama Darren. Chan juga akan menjadi pelindung untuk Kevin.

Thara perlahan membuka matanya yang berat. Napasnya mulai stabil karena Thara memakai alat bantu pernapasan. Thara memperjelas pandangan. Thara menatap Darren yang tertidur di sofa samping hospital bed miliknya. Darren tidak melepaskan pegangannya. Thara menggenggam jemari Darren.

Darren terbangun, Darren langsung memeluk Thara, takut Thara kembali menghilang.

"Sayang, ada yang sakit? Di mana?" Darren berdiri di samping Thara.

"Gak ada, maafin aku Yank,"

"Yank, apa? Ulangi?" Darren menempelkan keningnya ke kening Thara.

"Sayang, maafin aku yang sudah salah paham," Thara mengecup bibir Darren.

Darren ingin membalas ciuman Thara, tapi Kevin masuk bersama kakek Arjuna, mertua dan orang tuanya.

"Mama," Kevin memeluk Thara.

"Kevin sudah besar. Memangnya sudah berapa lama aku menghilang?" Thara menghadap Darren.

"Satu tahun," jawab Darren.

"Satu tahun? Perasaan baru satu bulan," Thara mengernyitkan keningnya.

Kakek, orang tua Thara dan mertuanya penasaran apa yang terjadi pada Thara. Thara memejamkan mata sambil mengingat kejadian setahun yang lalu. Thara lalu menceritakan sakit hatinya ketika melihat Darren bersama Cia dan Vivi. Dan Thara pergi menjauh kalau bisa tidak bertemu lagi dengan Darren. Dan itulah alasannya mengapa Thara menghilang. Chan mendengar permintaan Thara dan dia mengabulkannya.

Delisha dan Leena menjelaskan sesuatunya kepada Thara. Semua itu karena kesalahpahaman. Kin membawa laptop dan memutar video terakhir Vivi yang khusus dibuat untuk Thara. Isinya cerita cinta tak berbalas dan bertepuk sebelah tangan antara Vivi dan Darren. Vivi mengakui perbuatannya yang ingin memisahkan Thara dan Darren.

Thara menangis, sebagai seorang wanita Thara merasakan apa yang dirasa Vivi. Tapi Thara juga tidak membenarkan perbuatan Vivi. Vivi berhasil membuat Thara cemburu dan sakit hati. Karena Vivi lah, Thara menyadari perasaan cintanya kepada Darren tanpa dia sadari.

Thara mengikhlaskan segalanya. Thara juga berdoa untuk Vivi agar dilapangkan jalannya menuju Yang Maha Kuasa. Dan setelah semua yang terjadi, Darren memutuskan untuk menjual rumah pemberian orang tuanya dan membeli rumah baru dekat dengan orang tua dan mertuanya.

Karena rumah Darren yang lama sudah diketahui alamatnya oleh musuh-musuhnya. Darren lebih protektif demi keamanan keluarganya. Darren juga memperketat keamanan.

Thara kembali menjadi sekretaris Darren. Kembali seisi kantor riuh melihat Thara berjalan di samping Darren. Mona juga melihat Thara yang semakin dilihat semakin cantik dari sebelumnya. Tidak hanya Mona karyawan yang lain bingung kenapa Thara masih bekerja di kantor Darren. Setahun Thara absen dari kantor. Mereka penasaran siapa sebenarnya Thara.

Thara seperti biasa ke ruang pantry kantor menyiapkan kopi untuk Darren. Mona dan dua temannya menghampiri Thara.

"Siapa kamu? Kok bisa absen setahun kembali masuk kerja. Simpanan Pak Darren Ya!" bentak Mona.

Thara tidak memperdulikan mereka. Thara berbalik hendak kembali ke ruangan Darren. Tapi teman Mona dengan sengaja menyenggol Thara dan kopi yang baru saja dibikin Thara tumpah. Sebagian airnya terkena tangan Thara. Gelasnya jatuh dan pecah. Mona dan kedua temannya langsung keluar dari pantry.

Thara memanggil seorang OB yang kebetulan lewat. Thara dengan santun meminta tolong agar membersihkan tumpahan kopi dan pecahan gelas. Thara segera menyiram tangannya yang panas dengan air mengalir di wastafel untuk menetralkan suhu kulit. Thara kemudian mengolesi lukanya dengan rivanol.

Thara kembali membuat kopi yang baru untuk Darren. Dengan menahan rasa nyeri, Thara masuk ke dalam ruangan Darren. Dan hampir saja kopi yang dibawanya jatuh ketika melihat Mona dan kedua temannya sudah berada di dalam ruangan.

Thara menaruh kopi di atas meja Darren. Thara berdiri di samping kursi Darren. Mona dan kedua temannya memandang sinis ke arah Thara dan Darren melihat semua itu.

"Apa yang terjadi di ruang pantry?" Darren menoleh ke arah Thara.

"Tidak ada yang terjadi. Maaf karena kecerobohan saya yang sudah menumpahkan kopi sebelumnya, saya telat mengantarkan kopi baru untuk Pak Darren," jawab Darren.

"Bohong! Mona ceritakan apa yang terjadi di ruang pantry!" Darren dalam mode tegas seorang CEO.

"Saya tidak mengerti Pak," jawab Mona.

Darren memutar laptopnya ke arah Mona dan kedua temannya. Tidak disangka Darren memutar rekaman CCTV mereka di ruang pantry.

"Siapa yang bilang Thara simpanan! BRAAKKKKK!" Darren bangkit dari duduknya dan memukul meja kerjanya dengan sekuat tenaga.

"Kalo tidak jawab kalian akan menanggung akibatnya!"

"Sa ... saya Pak," Mona angkat tangan.

"Apa alasanmu menuduh Thara seperti itu?"

"Maaf Pak, dari hari pertama Thara bekerja, Thara sudah mendapatkan keistimewaan dari perusahaan. Tidak untuk kami orang lama. Pak Darren walaupun ada hubungan dengan Thara janganlah selalu mengistimewakannya. Apa bedanya Thara dengan kami?" Mona dengan lantang menjawab.

"Begitu ya, baiklah kalian semua keluar dari ruangan ini," Darren kembali duduk dengan tenang di kursinya.

Dengan cepat Mona dan kedua temannya keluar dari ruangan Darren. Mereka penasaran mengapa Darren tidak menghukum mereka. Apakah yang dikatakan Mona itu benar? Apakah Thara wanita simpanan bos mereka?

Darren melihat luka bakar yang ada di tangan Thara. Thara memberikan isyarat bahwa dia baik-baik saja. Darren mengajak Thara keluar kantor lewat lift khusus untuk mereka.

Darren membawa Thara ke sebuah butik ternama. Darren meminta karyawan butik mempercantik Thara. Darren sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk Thara. Thara terlihat sangat cantik. Gaun pesta berwarna merah yang dipilih Darren sangat cocok untuk Thara.

"Sayang, bukannya masih jam kerja?"

"Kita akan ke pesta. Sebentar aku ganti baju dulu," Darren juga mengganti pakaiannya.

Dan mereka pun menuju ke sebuah restoran. Darren menarik Thara agar lebih mendekat padanya. Darren juga menggenggam erat jemari Thara. Mereka masuk ke dalam restoran.

Betapa terkejutnya Thara ketika dia melihat yang ada di dalam restoran adalah karyawan dari perusahaan Darren. Thara berusaha melepaskan pegangan Darren. Tapi Darren tidak membiarkannya. Semua yang ada semakin menangkap sinyal dari Darren. Darren menyatakan Thara adalah miliknya.

Jasmin ternyata salah satu dari mereka yang ada di dalam restoran. Jasmin dengan sinisnya memandangi Thara. Jasmin kebetulan berada di sebelah Mona dan kedua temannya.

"Kalian tau? Thara dulu seorang pembantu," kata Jasmin.

"APAAAA!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...