TWINFLAME ;My Naughty Girl

Malam hari,

Pukul 20.00

Malam ini, merupakan acara pesta dari pernikahan Freya dan Justin. Kalau tadi sore suasana lebih sakral karena merupakan sesi pemberkatan. Sekarang, moment mereka untuk berpesta dan bersenang-senang.

Kamari dan Laura sudah sangat cantik dengan menggunakan gaun malam mereka yang indah.

Kamari menggunakan gaun malam berwarna hitam, masih terlihat sopan karena bagian atas nya tertutup sampai leher (turtle neck) , dan di bagian tangan nya pun tertutup (long sleeve). Namun masih ada kesan sexy nya, karena bagian rok yang hanya sebatas lutut terbelah hingga paha, memperlihatkan kaki jenjang nya.

"Wow... You look so gorgeous babe. " Ucap Laura yang keluar dari kamar cruise nya dan berpapasan dengan Kamari yang juga baru membuka pintu kamar.

Kamari tersenyum dengan cantik,

"You too babe.. "

Laura tersenyum menggandeng tangan Kamari.

"Ayo... Apa kau sudah siap untuk bersenang-senang? " Tanya Laura, yang berjalan bersisian dengan Kamari.

"Of course.. " Jawab Kamari menoleh ke samping nya, ke arah Laura. "Ya.. Walaupun aku cukup takut bila nanti bertemu dengan pria itu. " Lanjutnya

"Oh.. Ayolah Key... Tidak usah banyak berfikir, nikmati saja malam ini okey.. " Ucap Laura yang di angguki oleh Kamari.

Sebenarnya, kalau saja bukan karena menghargai Aaron dan keluarga nya, Kamari tidak akan datang ke pesta ini. Ia takut jika bertemu dengan pria dalam mimpi nya.

Namun ia juga tidak bisa bersikap tidak tahu diri. Ia dan Laura sudah di ajak menaiki cruise ini, menikmati semua fasilitas yang ada secara cuma-cuma. Lalu masa hanya karena takut bertemu dengan nya, ia tidak menyapa tuan yang punya acara?

Bukan takut, lebih tepat nya ia gugup dan entah harus bagaimana menyikapi nya. Walaupun ada juga rasa penasaran dalam dirinya untuk lebih mengenal sosok pria itu. 

Akhirnya, Kamari dan Laura sudah tiba di ballroom cruise. Sebelum ke tempat acara, mereka melewati tangga yang terlihat indah seperti mengeluarkan cahaya jika di malam hari.

"Oh... My... Ini sangat indah K.. " Ucap Laura takjub melihat tangga nya yang bersinar.

Kamari mengangguk semangat dan kemudian, tak lama dari itu ia tiba-tiba tertawa.

"Kau tahu? sekarang kita terlihat kampungan Lau. " Ucap nya sambil tertawa, Laura juga menyambut tawa nya, mereka pun tertawa bersama hanya karena hal random ini.

Mereka sempat berphoto terlebih dahulu di tangga yang bersinar itu.

...

...

Setelah itu, mereka pun tiba di tempat pesta. Acara nya tepat berada di kabin luar, yang tidak tertutup atap di atas nya. Karena nanti saat tepat di puncak acara, ada fireworks yang ikut memeriahkan pesta.

Musik EDM sudah terdengar mengalun dengan nuansa beat yang membangkitkan semangat.

Sampai pada saat musik pun berubah menjadi lebih slow.

Musik yang lebih cocok untuk pasangan berdansa itu di sambut oleh pengantin yang berdansa di tengah-tengah kerumunan tamu undangan. Menjadi center di acara tersebut.

Beberapa tamu yang bersama pasangan nya, ikut berdansa, mengikuti apa yang di lakukan pengantin.

Kamari dan Laura pun terlihat menikmati acara tersebut. Walaupun mereka hanya bisa melihat para pasangan itu berdansa.

"Oh... Aku jadi kangen dengan kekasihku di sana. " Ucap Laura cemberut, pandangan nya lurus melihat ke arah orang-orang yang berdansa.

Kamari tak menanggapi kata yang di ucapkan oleh Laura. Bahkan mungkin ia tidak mendengar apa yang di katakan oleh Laura. Pandangan nya fokus ke depan, sesekali kening nya mengerut.

Karena ucapan nya tak di tanggapi oleh sahabat nya, Laura pun  menoleh ke arah Kamari, lalu mengikuti arah pandang Kamari. Di sanalah Laura melihat ada seorang pria yang seperti di tarik oleh seorang perempuan ke tengah keramaian.

Sepertinya... Mereka akan berdansa pikir Laura. Tapi tunggu kenapa Kamari terus memandang hal itu? Oh.. Laura sepertinya tahu sekarang..

Laura pun menepuk pundak Kamari,

"Ohh.. Jadi, pria itu Key? " Tanya Laura tiba-tiba, yang menyadarkan Kamari.

"Hah? Apa? " Jawab Kamari

Tanpa berkata Laura menunjuk ke arah pria yang sedang berdansa itu. Kamari mengikuti arah telunjuk Laura. Dan... Ia tahu apa yang di maksud sahabat nya itu.

Kamari menghela nafas,

"Hm... Dia orang nya." Ucap Kamari sambil menyesap minuman nya. "Ternyata dia sudah memiliki wanita Lau. " Lanjutnya dengan senyuman yang sedikit kecut.

Entah kenapa ada rasa kecewa dalam hati nya. Apa lagi sekarang melihat pria itu sedang berdansa mesra dengan seorang wanita.

"Tunggu dulu Key!! Apa wanita itu adalah orang yang sama dengan wanita yang mengamuk di restoran? " Tanya Laura dengan serius.

Kamari mengerutkan kening nya, menelisik sosok wanita itu. Dan, ya... Kamari ingat memang benar wanita itu orang nya. Yang membuat keributan di restoran tadi siang.

"Hey... Girls! Kalian di sini ternyata, aku mencari kalian. " Ucap seorang pria di tengah perbincangan mereka.

Kamari dan Laura menoleh, ternyata pria itu adalah Aaron.

Tepat saat itu, musik dansa pun berhenti, berganti lagi oleh musik dengan beat yang bersemangat.

"Oh.. Musik dansa nya sudah berhenti, padahal baru saja aku ingin mengajak kalian berdansa bersama. " Ucap Aaron tersenyum lebar.

"Wah.. Jadi kau akan berdansa dengan dua gadis sekaligus, tuan? " Canda Laura namun menampakkan muka yang serius.

Aaron tertawa begitupun dengan Kamari.

"Kenapa tidak? Kalian mau mencoba nya sekarang? " Ujar Aaron tersenyum

"Let's dance together guys... " Ucap Kamari tertawa dan menarik tangan Aaron dan juga Laura.

Mereka pun menari dengan semangat mengikuti beat musik, sambil tertawa bersama. Dan sekarang, di sekeliling mereka, sudah berganti dengan orang-orang yang menari penuh semangat.

Kai yang sebelum nya di paksa berdansa bersama oleh Jane. Kini terlihat tambah kesal dengan melihat Kamari yang menari lincah dengan sang adik.

Kai merasa tidak suka akan pemandangan di hadapan nya.

'Sial... Ini semua gara-gara Jane. ' batin nya

Menurut nya semua ini gara-gara Jane yang terus menerus mengikuti nya, sepanjang pesta ini.

Padahal ia sudah gembira dan tenang saat tadi tak melihat keberadaan Jane di acara sore hari. Eh... Sekarang dengan tiba-tiba Jane muncul, menarik-narik nya agar berdansa bersama.

"Kau haus Kai? Aku akan mengambil minum, apa kau mau sayang? " Tawar Jane, Kai hanya menggeleng lalu Jane pun beranjak pergi untuk mengambil minum ke meja yang tersedia.

Kebetulan pada saat yang sama, Kamari, Laura dan Aaron terlihat berhenti menari dan sekarang sedang berbincang dengan mommy nya.

Kai berjalan mendekat ke arah mereka, membuat semua melihat ke arah Kai.

Kai tersenyum,

"Hello... All" Sapa nya pada mereka namun pandangan mata nya hanya tertuju pada satu titik, yaitu Kamari.

Deg

Kamari menelan saliva nya gugup, saat mata nya bersitatap dengan mata hazel milik pria tampan di depan nya.

Mata itu... Tetap sama,

Sama persis dengan apa yang ada dalam mimpi nya.

Mata yang sama, yang bisa membuat pandangan nya terkunci.

Beberapa detik, mereka hanya berpandangan satu sama lain. Sampai deheman sang mommy mengembalikan kesadaran Kai.

"Oh... Iya perkenalkan sayang, ini anak sulung tante. Namanya Kaiser. Kaiser Elio Anderson. " Ucap Fallon memperkenalkan Kai pada Kamari dan Laura.

Sontak Kamari membulatkan Mata nya, mendengar hal itu. Namun dengan cepat ia menetralkan raut wajahnya nya kembali dari keterkejutan nya.

'Jadi, pria ini kakak dari Aaron teman ku?' Pikir nya

Kai mengulurkan tangan nya ke depan Kamari, untuk memperkenalkan diri dengan mengajak bersalaman.

Fallon dan Aaron mengerutkan kening melihat Kai mau bersalaman dengan orang yang baru ia kenal dan juga terlihat ramah. Mereka tahu sikap Kai bagaimana, ia akan bersikap dingin pada orang yang belum ia kenal, atau bahkan ke semua orang sikap dingin nya itu berlaku. Kecuali hanya pada sang mommy, ia bisa bersikap hangat.

Kamari menerima uluran tangan itu dengan sedikit ragu. Namun akhirnya ia pun memperkenalkan dirinya, walaupun dengan gugup.

Beberapa detik jabatan tangan itu belum terlepas juga. Sampai ada sebuah tangan yang menarik lengan Kaiser dan bergelayut manja di tangan itu.

Kaiser dan yang lain nya menoleh, tak terkecuali Kamari. Pandangan nya bersitatap dengan pandangan wanita yang melihat nya dengan tatapan benci, namun tiba-tiba berubah saat melihat dan berbicara dengan Kai.

"Sayang... Aku mencari mu, kau malah tak menungguku. " Ucap nya cemberut dan di buat manja.

Kai mencebik, tiba-tiba raut wajahnya yang tadi nya ramah kini berubah menjadi datar dan dingin. Kamari melihat semua perubahan itu.

"Hm... Maaf Mrs. Anderson dan semua nya, aku permisi dulu untuk ke toilet. " Ucap Kamari sedikit meringis, tak enak juga untuk pergi.

Namun ia tidak bisa melihat kalau nanti ada adegan kemesraan di depan mata nya, yang di lakukan oleh Kai dan sang wanita. Akhirnya, ia pun memberi alasan untuk pergi ke toilet.

Beberapa menit kemudian, Kamari keluar dari bilik toilet dan tiba-tiba ada yang mencengkram tangan nya, membalikkan nya dan memeluk nya dari belakang.

Kamari melotot, dan sontak akan berteriak. Namun suara nya tertelan kembali kala suara maskulin menyapa telinga nya.

Berbisik dengan begitu lembut dan rendah,

"Aku merindukanmu honey... "