NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Allah

Jodoh Dari Allah

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

kisah Muhammad Azam Rizwan dan Delia Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

"Ya Allah Dira ? Ini kamu nak ? Masya Allah , " Zahra tidak bisa menahan nya lagi , air mata nya langsung luruh lanta , Zahra langsung menarik tubuh gadis yang ada di hadapannya saat sekarang ini dan memeluk nya dengan erat .

Sungguh rasa nya masih tidak mungkin kalau menantu nya masih hidup . Padahal diri nya sendiri yang menyaksikan pemakaman sang menantu beberapa tahun yang lalu .

Delia yang mendapatkan pelukan itu hanya diam mematung ,diri nya juga bingung harus bereaksi seperti apa pada wanita paruh baya yang tengah memeluk nya itu .

"Ya Allah , Ummah mimpi apa , bisa bertemu dengan kamu lagi nak " Ucap Zahra lagi , air mata nya sudah menetes membasahi hijab milik Delia .

"Ya Allah Dira . Pasti suami dan anak kamu bahagia banget bisa bertemu dengan kamu lagi . Ya Allah , Ummah masih kayak mimpi " ucap Zahra lagi .

Delia mengerutkan kening nya bingung mendengar kata suami dan anak yang keluar dari wanita yang masih memeluk nya itu . Diri nya belum pernah sama sekali menikah , tapi kenapa diri nya saat ini memiliki suami dan anak ? Sejak kapan.

Dan , nama nya kan Delia , bukan .. Dira . Ya Dira nama yang berulang kali wanita itu sebutkan tadi .

"emmm maaf buk, saya --"

"ya Allah nak , kamu kenapa manggil ibuk sih ! Ini Ummah kamu sayang , Ummah, panggil Ummah Dira . Dira enggak lupakan kalau ini Ummah " wanita paruh baya yang masih cantik itu melepaskan pelukan nya , lalu menarik tangan Delia masuk ke dalam rumah besar milik nya .

Delia kikuk harus menanggapi seperti apa , diri nya sudah berusaha menjelaskan nya , namun seperti nya wanita itu tidak mau mendengarkan penjelasan dari diri nya .

"Emm buk, saya --" lagi dan lagi ucapan Delia terputus saat Zahra menekan pundak nya untuk duduk di sofa ruang tamu .

Zahra lalu menatap ke arah gadis itu . "Ummah mau siapkan makanan dan minuman buat kamu ya sayang , kamu duduk dulu saja . Ummah yakin kamu belum makan kan ? Nanti kita ngobrol lagi ya" Zahra langsung berlalu pergi meninggalkan Delia yang menghela nafas nya berulangkali sedari tadi .

Entah bagaimana diri nya harus menanggapi , tapi seperti nya tidak ada salah nya menerima tawaran dari wanita paruh baya itu . Perut Zahra terasa melilit , pagi ini diri nya memang belum sarapan , diri nya hanya membawa dua bungkus roti yang ada di dalam tas milik nya yang memang di siapkan oleh nya untuk mengganjal perut nya nanti .

Mau membeli makanan , tapi Delia sudah tidak memiliki uang lagi. Uang nya tadi sudah diri nya berikan pada buk Retno untuk pegangan ibu panti nya itu untuk menjaga Ciko yang berada di rumah sakit . Sisa nya Delia gunakan untuk membayar ojek online dan membeli dua bungkus roti dan satu botol air mineral . Untuk pulang ke panti saja nanti diri nya sudah tidak memiliki uang lagi . Kemungkinan Delia akan berjalan kaki .

Delia menatap sekeliling nya dengan tatapan yang sangat sulit di artikan , sungguh pemandangan di luar rumah saja sangat takjub , apalagi di dalam nya . Delia sampai tidak mampu mendeskripsikan rasa takjub nya .

Lagi asik memandang ke segala arah , wanita paruh baya tadi datang dengan nampan yang ada di tangan nya , Zahra langsung meletakkan nampan yang sudah berisi sepiring nasi dan lauk pauk serta segelas minuman di depan Delia .

"Makan nak , ayo sayang , di habiskan . Ummah yakin kamu pasti rindu dengan masakan dari Ummah . Kamu sudah lama sekali tidak makan masakan Ummah" ucap Zahra lalu menyodorkan sepiring nasi yang sudah lengkap lauk pauk nya .

Delia saja sampai meneguk ludahnya saat melihat menu makanan nya kali ini , dan aroma nya sangat menggugah selera . Memang diri nya pernah makan dengan menu ayam goreng dan sayur capcay itu , tapi itu cuman sekali . Karena diri nya keseringan makan telur dadar ataupun sayur kangkung saja .

Tapi Delia tetap mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan pada nya . Walaupun begitu , diri nya dan adik- adik panti masih bisa makan .

"Emm tapi buk , saya harus menjelaskan semua --"

"Sudah , nanti kita mengobrol lagi , sekarang kamu makan dulu ya . Ummah tau kamu belum sarapan . Ayo makan nak , makan yang banyak " sela Zahra .

Delia yang berusaha menjelaskan itu bingung . Melihat wanita itu yang terus-menerus menyodorkan piring nasi itu , diri nya langsung meraih piring nasi itu dan dengan kikuk menyantap makanan itu . "Emm ibuk enggak makan ?" Tanya Delia .

Zahra tersenyum . "Ummah sudah makan dengan Abi dan suami kamu tadi . Sekarang kamu makan ya . Habiskan , nanti kita ngobrol lagi " ucap Zahra ,

Delia mengangguk kan kepala nya lalu makan makanan itu . Zahra tersenyum , walaupun diri nya merasa sedikit kecewa karena Dira tidak memanggil diri nya seperti biasa , namun diri nya bisa maklum , dan diri nya akan mengobrol pada menantu nya itu , dan menanyakan semua hal  yang mengganjal di dalam diri nya sejak tadi .

*

"Assalamualaikum Ummah , maaf tadi --" Azzam yang sudah berangkat ke rumah sakit harus kembali ke rumah lagi , saat mengingat sesuatu , dan di sini lah Azzam , berdiri terpaku menatap dua orang yang tengah duduk . Tapi atensi nya langsung tertuju pada seorang gadis yang tengah makan .

Zahra langsung tersenyum saat melihat putra nya . "Wa'alaikum salam Zam . Sini Zam , sini . Ayo Zam , lihat siapa yang datang . Kamu pasti kaget kan . Sama Ummah juga kaget loh" celetuk Zahra antusias sekali Zahra , diri nya tidak pernah menyangka jika gadis itu menantu nya .

Azzam mengangguk singkat , lalu melangkah kan kaki nya ke arah sang Ummah , dan duduk tepat di samping sang Ummah .

Delia langsung menghentikan makan nya , dan meneguk air minum dari gelas yang ada di depan nya . Delia kikuk sendiri saat menyadari jika sang bos nya sudah ada di hadapannya .

"Zam , lihat , ini Dira --"

"Ummah ... Perkenalkan ini Delia . Pengasuh baru untuk Ameera ." Sela Azzam . Azzam tau jika Ummah nya itu pasti berpikir jika gadis itu adalah istri nya . Jadi Azzam langsung menyela nya .

Delia tersenyum . "Iya buk . Perkenalkan nama saya Delia Putri . Saya yang di tugaskan oleh pak Azzam untuk mengasuh putri nya ."tambah Delia .

Zahra termangu mendengar nya . Diri nya tadi sudah sangat bahagia jika memang gadis itu adalah menantu nya . Menantu yang di rindukan oleh nya . Wajah nya bahkan sangat mirip dengan menantu nya .

"Zam ?"

"Iya Ummah, Delia memang mirip sekali dengan Almarhumah Nadira . Tapi Delia ini bukan Dira Ummah . . Dira sudah pergi Ummah , bahkan Ummah sendiri yang menyaksikan nya " jelas Azzam .

Zahra menghembuskan nafas nya kasar . Diri nya sudah melupakan jika siapa yang sudah pergi menghadap ilahi tidak lah mungkin kembali lagi .

"De , kenalin ini Ummah saya . " Ucap Azzam .

Delia mengangguk kan kepala nya .

"Bunda !!!" Suara pekikan itu membuat atensi semua nya langsung menoleh , menatap seorang gadis kecil yang tengah berlari ke arah mereka .

"Bunda akhilnya datang juga " ucap Ameera dan langsung memeluk Delia .

1
Uswatul Khasana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!