NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Duda Anak Kembar

Menjadi Istri Duda Anak Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Ibu Tiri
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: editta

Hanna yang dijodohkan oleh orang tuanya dengan CEO tempat dia bekerja, CEO tersebut mempunyai sikap yang baik dan menuntun Hanna dalam pernikahan,tapi yang membuat Hanna terkejut, CEO tersebut sudah memiliki anak kembar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon editta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Hari itu adalah hari yang istimewa bagi Aurora, adik perempuan yang berusia 12 tahun. Dia akan tampil dalam sebuah pertunjukan teater di sekolahnya. Sejak pagi, Aurora merasa gugup dan cemas. Dia ingin tampil dengan baik, tetapi kekhawatiran dan rasa gugupnya membuatnya tidak tenang.

Hanna, Daren, dan Jayson, kakak Aurora yang berusia 17 tahun, melihat kecemasan Aurora. Mereka tahu betapa pentingnya pertunjukan ini bagi adik mereka. Mereka ingin memberikan dukungan dan semangat kepada Aurora.

"Aurora, kamu pasti akan tampil dengan baik. Kami semua percaya padamu," kata Hanna dengan penuh keyakinan.

Daren mengangguk setuju, "Kamu memiliki bakat yang luar biasa, Aurora. Jangan biarkan kecemasan menghalangi kemampuanmu untuk bersinar di panggung."

Jayson menambahkan, "Kami akan selalu ada di sini untukmu, Aurora. Kami akan menyemangatimu dan memberikan dukungan penuh."

Aurora merasa hangat di hatinya mendengar kata-kata semangat dari keluarganya. Dia merasa lebih tenang dan yakin bahwa dia bisa melakukan yang terbaik dalam pertunjukan ini.

Tiba saatnya pertunjukan dimulai. Aurora berdiri di belakang panggung, menunggu giliran untuk tampil. Dia merasa gugup lagi, tetapi kemudian dia melihat keluarganya duduk di barisan depan. Hanna, Daren, dan Jayson memberikan senyuman dan memberi isyarat dengan jempol mereka.

Melihat keluarganya di sana, Aurora merasa tenang dan percaya diri. Dia tahu bahwa mereka ada di sana untuknya dan akan mendukungnya sepanjang pertunjukan.

Aurora tampil di panggung dengan penuh semangat. Dia menyanyikan lagu dengan suara yang indah dan menghayati peran yang dia mainkan. Setiap gerakan dan kata yang dia ucapkan penuh dengan kepercayaan diri.

Hanna, Daren, dan Jayson tersenyum bangga melihat adik mereka tampil dengan begitu baik. Mereka memberikan tepuk tangan meriah dan sorakan semangat untuk Aurora.

Setelah pertunjukan selesai, Aurora kembali ke belakang panggung dengan senyuman di wajahnya. Hanna, Daren, dan Jayson segera mendekatinya dan memberikan pelukan penuh kasih.

"Aurora, kamu luar biasa! Kami sangat bangga padamu," kata Hanna dengan penuh kegembiraan.

Daren menambahkan, "Kamu telah menunjukkan bakatmu dengan percaya diri di atas panggung. Kami senang bisa menyaksikan pertunjukanmu."

Jayson juga memberikan pujian, "Aurora, kamu adalah bintang di atas panggung. Kami selalu akan mendukungmu dalam segala hal yang kamu lakukan."

Aurora merasa begitu bahagia dan bersyukur memiliki keluarga yang begitu mendukung dan mencintainya. Mereka adalah sumber inspirasi dan motivasi baginya. Dia tahu bahwa tidak peduli apa yang terjadi, keluarganya akan selalu ada untuknya.

Mereka berempat berjalan keluar dari gedung teater, tersenyum dan tertawa bersama. Momen ini mengingatkan mereka akan pentingnya saling mendukung dan mencintai dalam keluarga.

"Malam ini adalah momen yang indah bagi kita semua. Aurora, kamu telah menunjukkan bakatmu yang luar biasa dan kami sangat bangga denganmu," ucap Daren dengan penuh kebanggaan.

Hanna mengangguk setuju, "Kamu adalah bintang kami, Aurora. Kami berharap kamu selalu percaya pada dirimu sendiri dan terus mengejar impianmu."

Aurora tersenyum dan memandang keluarganya dengan penuh cinta. Dia merasa begitu dicintai dan dihargai oleh mereka. Mereka adalah sumber kekuatan dan kebahagiaannya.

Hanna merasa begitu gembira dan bangga. Malam itu, putrinya, Aurora, tampil dalam sebuah pertunjukan teater di sekolahnya. Hanna duduk di kursi penonton dengan hati yang berdebar-debar, menunggu penampilan Aurora yang dinanti-nantikan.

Lampu panggung menyala, dan musik mulai mengalun. Aurora muncul di atas panggung dengan penuh percaya diri. Dia memancarkan pesona dan bakatnya saat dia memainkan perannya dengan begitu baik.

Hanna tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya. Dia tersenyum lebar dan hatinya penuh dengan kebahagiaan melihat putrinya tampil begitu brilian di panggung.

Setelah pertunjukan selesai, Hanna berjalan menuju belakang panggung untuk bertemu dengan Aurora. Dia melihat Aurora dengan senyuman yang tak terlupakan di wajahnya.

"Aurora, kamu luar biasa! Kamu telah menampilkan bakatmu dengan begitu indah di atas panggung," kata Hanna dengan suara penuh kebanggaan.

Aurora tersenyum lebar, "Terima kasih, Mama. Aku sangat senang bisa membuatmu bangga."

Hanna memeluk Aurora dengan penuh kasih sayang. "Kamu adalah bintang di mataku, sayang. Aku selalu tahu bahwa kamu memiliki bakat yang luar biasa. Malam ini adalah momen yang akan kita ingat selamanya."

Mereka berdua menghabiskan beberapa saat untuk berbicara tentang penampilan Aurora. Hanna memberikan pujian dan ucapan terima kasih kepada Aurora atas kerja keras dan dedikasinya.

"Aku berterima kasih telah memberikan yang terbaik dalam pertunjukan ini, Aurora. Kamu telah menunjukkan betapa kuatnya kamu dan betapa besar potensimu," kata Hanna dengan suara penuh cinta.

Aurora tersenyum dan menggenggam tangan Hanna dengan penuh kasih sayang. "Terima kasih, Mama. Aku tidak akan bisa melakukannya tanpa dukungan dan cintamu."

Hanna mengangguk, "Kamu selalu memiliki dukungan dan cintaku, sayang. Aku akan selalu berada di sampingmu, mendukungmu dalam setiap langkah yang kamu ambil."

Mereka berjalan keluar dari gedung teater dengan senyuman yang tak terlupakan di wajah mereka. Hanna memeluk Aurora sekali lagi dan mengucapkan selamat atas penampilannya yang luar biasa.

"Malam ini adalah momen yang akan kita ingat selamanya, Aurora. Aku sangat bangga menjadi ibumu," kata Hanna dengan suara yang penuh emosi.

Aurora tersenyum dan menggenggam tangan Hanna erat-erat. "Terima kasih, Mama. Aku mencintaimu."

Hanna tersenyum dan mencium kening Aurora dengan penuh kasih sayang. "Aku juga mencintaimu, sayang. Kamu adalah anugerah terbesar dalam hidupku."

Momen itu akan selalu diingat oleh Hanna sebagai momen kebanggaan dan kebahagiaan. Dia merasa begitu bersyukur memiliki putri yang berbakat dan penuh semangat seperti Aurora. Momen itu mengingatkannya akan kekuatan cinta dan dukungan dalam hubungan keluarga.

Daren adalah seorang ayah yang penuh kasih sayang dan perhatian. Dia memiliki dua anak, Aurora dan Jayson, yang merupakan sumber kebahagiaan dan kebanggaannya. Namun, kali ini, Daren merasa khususnya bangga pada prestasi Aurora.

Aurora, putri Daren yang berusia 12 tahun, telah berhasil meraih prestasi yang luar biasa di sekolahnya. Dia mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian matematika, sebuah pencapaian yang membanggakan.

Ketika Daren mendengar berita tersebut, dia merasa begitu bahagia dan bangga pada putrinya. Dia ingin memberikan dukungan dan apresiasi yang besar pada Aurora.

"Aurora, aku sangat bangga padamu! Kamu telah bekerja keras dan mendapatkan hasil yang luar biasa dalam ujian matematika," kata Daren dengan suara penuh kebanggaan.

Aurora tersenyum bahagia mendengar pujian dari ayahnya. "Terima kasih, Papa. Aku senang bisa membuatmu bangga."

Daren memeluk Aurora dengan penuh kasih sayang. "Kamu adalah anak yang cerdas dan berbakat. Prestasi ini adalah bukti kerja keras dan dedikasimu. Aku sangat bangga menjadi ayahmu."

Aurora merasa hangat di hatinya mendengar kata-kata pujian dari ayahnya. Dia merasa didukung dan dihargai dalam pencapaian yang telah dia raih.

Beberapa hari kemudian, Daren memutuskan untuk mengadakan makan malam spesial untuk merayakan prestasi Aurora. Dia ingin memberikan penghargaan dan memperlihatkan seberapa bangganya dia pada putrinya.

Malam itu, Daren dan Aurora pergi ke restoran favorit mereka. Mereka duduk di meja yang nyaman dan memesan hidangan lezat. Daren melihat Aurora dengan penuh kebanggaan.

"Aurora, aku ingin kamu tahu betapa bangganya aku padamu. Prestasi yang kamu raih dalam ujian matematika adalah bukti kemampuan dan ketekunanmu," kata Daren dengan suara yang penuh emosi.

Aurora tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih, Papa. Aku berusaha yang terbaik dan aku senang bisa membuatmu bangga."

Daren mengangkat gelasnya, "Mari kita mengangkat gelas ini untuk merayakan prestasimu, Aurora. Aku berharap kamu selalu percaya pada dirimu sendiri dan terus mengejar impianmu."

Mereka mengangkat gelas dan bersalaman dengan penuh kebahagiaan. Makan malam itu penuh dengan tawa dan percakapan hangat. Daren memberikan ucapan selamat dan memberikan semangat kepada Aurora untuk terus berprestasi dalam kehidupannya.

Setelah makan malam selesai, Daren dan Aurora berjalan pulang dengan senyuman yang tak terlupakan di wajah mereka. Aurora merasa begitu dicintai dan dihargai oleh ayahnya. Momen itu mengingatkannya akan kekuatan cinta dan dukungan dalam hubungan keluarga.

Tamat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!