NovelToon NovelToon
Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA

Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahmuda
Popularitas:10.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Windii Riya FinoLa

Ini adalah novel ketigaku.

Bagaimana perasaan mu jika mengalami hal serupa sama persis yang di alamat seorang gadis bernama Nadira Fazilah Sharifa ?

Niat awal hidup di Jakarta untuk mengaduh nasib mencari ayah kandung dan melanjutkan hubungan dengan sang pacar yang sudah berjalan 3 tahun itu harus hancur seketika.

Lebih parahnya lagi harus menikah dengan orang asing dan anak SMA lagi.

Belum lagi fakta-fakta yang sangat mengejutkan nya.

Ikuti terus kisah cinta seorang Nadira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan malam

Nadira berjinjit mengecup bibir Qenan.

Cup

Setelah memberi kecupan itu Nadira berlari kecil keluar dari ruangan Qenan. Sedangkan Qenan membiarkan Nadira keluar dari ruangan nya.

Ia memasukkan kedua tangan ke dalam saku celana menatap pintu tertutup rapat itu. Membayangkan wajah Nadira bersemu merah itu membuat bahagia untuknya.

"Nadira.." gumam nya tersenyum.

Tok

Tok

Tok

Mendengar ketukan pintu membuat wajah Qenan kembali seperti semula datar tanpa ekspresi itu.

Salah satu karyawan nya mengantar sarapan untuknya. Ternyata saat pulang ke Apartemen Qenan hanya membersihkan diri kemudian bergegas datang ke Kafe Hebat.

"Panggilkan Nadira ke ruang saya." titah Qenan tanpa menatap karyawannya itu.

"Baik kak."

Qenan kembali duduk di kursi kebesarannya. Sembari menunggu Nadira datang, ia mengecek laporan Kafe Hebat yang ia datangi ini.

Waktu nya akan tersita selama sebulan ini karena pertandingan basket segera di mulai. Jika boleh jujur, ia tidak suka menjadi pusat perhatian di mana tempat ia berpijak. Tidak akan nyaman melakukan aktivitas apapun.

Seperti artis.

Ponsel di atas meja bergetar. Ia lihat nama kontak di layar benda pipih itu, 'Mom❤️'. Dengan bibir melengkung ia mengusap tanda hijau di layar ponselnya.

"Pagi anak mama.. Kamu nggak sekolah kan?"

"Iya, ada apa ma?"

"Nanti malam kita makan malam bersama ya? mumpung papa masih di Jakarta.."

Qenan diam sejenak dan melihat Nadira masuk keruangan dengan wajah cemberut.

"Harus ya ma?"

"Harus dong, ajak Nazeef juga ya.."

"Hem."

"Ya udah mama tutup ya.. Bye sayang."

"Ya bye ma.."

Ponsel Qenan diletak atas meja menghampiri Nadira masih berdiri di balik pintu itu. "Kenapa cemberut hem?"

Nadira menghentak kaki. "Aku masih kerja kenapa suruh kesini lagi sih?" Tolak Nadira karena ia masih malu kepada Qenan karena mencuri kecupan tadi.

"Hei.. Suruh siapa kamu bekerja? aku sudah memecatmu Ra.."

Mata Nadira melotot mendengar itu, padahal tadi ia mengira itu hanya gurauan Qenan. "Jadi beneran kamu pecat aku?"

Qenan mengangguk.

"Serius?"

"Dua rius."

Bibir Nadira mengerucut setelah membayangkan apa yang akan dilakukan seharian di Apartemen sendiri.

"Aku nggak mau di pecat Nan." tolak Nadira.

Qenan berdecak. "Ck.. Yang punya kafe ini siapa?"

"Kamu."

"Bos nya siapa?"

"Kamu."

"Jadi yang bisa pecat kamu siapa?"

"Kamu lah.." sahut Nadira jengah dengan jawaban yang sama terus.

"Terus? yang kerja di kafe ini siapa?"

"Aku."

"Yang harus nurut sama perintah bos siapa?"

"Ya aku."

"Dan yang harus di pecat aku sebagai bos atau kamu sebagai karyawan?"

"Ya aku siihh.."

"Tapi aku nggak mau Nan.." rengek Nadira.

Qenan sama sekali tidak mendengar rengekan dari Nadira sembari terus menikmati raut wajah Nadira teramat lucu dimatanya.

"Aku belum sarapan Ra.. Udah dulu ngerengek nya."

Nadira terperanjat mendengar hal itu. "Kamu belum sarapan? jam segini? bahkan ini udah hampir makan siang Nan.. Kamu duduk biar aku siapin ya.."

Qenan tersenyum mendengarnya dan tanpa disadari Nadira melupakan rengekan tadi dan keduanya tidak sadar jika apa yang dilakukan membuat keduanya semakin dekat.

Qenan memakan makanan yang di sediakan Nadira di piring. Tidak ada bantahan atau penolakan dari Qenan membuat Nadira senang karena apa yang disajikan untuk Qenan di terima begitu saja.

Tanpa permisi Nadira memakan nugget pisang toping cokelat lumer milik Qenan. Ia begitu menggilai jenis makanan dan minuman mengandung cokelat.

"Itu punyaku Ra.."

"Pelit. Tinggal minta buatin sama karyawan mu juga." gerutunya namun tetap memakan nugget pisang itu.

"Ya kamu karyawan ku juga kan?"

Nadira menghentikan suapan langsung sumringah mendengar itu.

"Berarti aku nggak dipecat dong?" Senyum manis itu terbit dari bibir Nadira.

"Eehh.. Kamu ku pecat."

Nadira menanggapi dengan cebikan bibir saja sembari mengambil potongan terakhir dari nugget pisang tersebut.

"Ra, nanti malam jangan tunggu aku ya, aku ada acara makan malam sama papa dan mama." Qenan berujar setelah elesai makan menjelang siang.

Nadira memaksakan tersenyum menahan sakit setelah mendengar Qenan meminta izin darinya. Ia kembali teringat dengan posisi yang dirahasiakan.

"Ya udah aku keluar ya mau bawa piring kotor ini ke belakang."

Hati Nadira mendadak sakit keadaan menjebak dirinya. Sadar akan siapalah dirinya hanya seorang anak piatu yang dilupakan papa kandung.

...****...

Sesuai dikatakan siang tadi Qenan tidak kembali pulang ke apartemen melainkan ke rumah orangtuanya bersama Nazeef.

"Kemana papa dan mama Zeef?" tanya Qenan setelah baru masuk ke rumah orangtua Qenan bak istana itu.

"Malam ini kata mama kita makan di Bottega Ristorante ." sahut Nazeef tetap fokus pada ponselnya.

"Kenapa harus ke restoran itu? tumben." gumam Qenan.

"Kata beliau makan malam besar."

Keduanya bersiap untuk makan malam bersama. Jika Nazeef sangat semangat untuk datang kesana karena ia bisa menggoda banyak cewek kelas kakap tetapi berbeda dengan Qenan, ia tampak tidak semangat karena terus memikirkan Nadira sendirian di apartemen apalagi sedari siang setelah dari Kafe Hebat istrinya itu tidak ada memberi kabar.

Beberapa saat berlalu Qenan dan Nazeef telah sampai di restoran XX sesuai tempat yang dituju. Restoran dengan desain Eropa, semua tahu jika mereka yang menjadi pelanggan disana adalah orang-orang kelas kakap seperti yang dipikirkan Nazeef tadi.

"Malam ma.. pa.." ucap Qenan dan Nazeef langsung duduk dan melihat sudah tersaji banyak makanan di atas meja.

"Hei sayang-sayang mama.. Sini duduk."

Raut wajah Qenan kembali berubah datar ketika melihat siapa saja orang-orang yang ikut makan malam bersama dengan keluarga nya.

"Qenan.. Nazeef.. Sapa mereka." titah papa Reno.

Keduanya serempak berdecak karena tidak suka dengan situasi ini.

"Malam om.. Malam tante."

Tidak ada ramah tamah itulah yang ditunjukkan dari Qenan dan Nazeef.

"Tidak mau menyapa anak Tante yang cantik ini nak Qenan.." ucap seseorang yang dipanggil Tante Renata.

"Malam Rania dan malam Dion."

Ya, malam ini keluarga Abraham makan bersama dengan keluarga Dion dan Rania karena keluarga itu sudah berteman lama sejak di bangku kuliahan.

"Oh iya, maafkan om kemarin membuat kekacauan di kafe kamu. Om kaget karena pegawai kamu tidak becus menumpahkan kopi panas ke jas om."

"Nggak perlu minta maaf om. Tapi lebih baik biasakan pelankan suara om saat bicara."

Yang anda bilang tidak becus itu istriku.

Tante Renata merasa keadaan tidak baik-baik saja segera mencari cara agar Qenan tidak marah pada sahabat suaminya lantas bicara.

"Qenan, kalian satu sekolah kan?" tanya Tante Renata.

Qenan tidak menanggapi karena itu bukanlah pertanyaan penting bahkan ia merasa jengah berada di satu meja dengan mereka.

"Iya Tante mereka satu sekolahan." bukan Qenan yang menjawab melainkan mama Sinta.

"Bagaimana kalau Rania dan kamu kita jodohkan."

"APA?"

Praannkk..

🌸*

Bersambung..

Nadira Fazilla Zharifa

Hidung tidak mancung dan bibir bawah lebih tebal.

1
Zen Slanker
🔥🔥🔥
Eni Eni
lebih baik ngaku aja...toh cepat atau lambat pasti ketahuan juga
Zen Slanker
Kok Rania duluan sih yg mau lahiran? Nadira yg hamil duluan aja blom
Hafizah nur Annisa
Luar biasa
Anonymous
keren
Elle
Luar biasa
Elle
Lumayan
Faridah Setyaningsih
kasihan Rania,, wido gitu amat... gimana anaknya ntar klo nanyain emaknya
Ricky Ayahnakevinthea
Luar biasa
Bertha Wulan
jangan2 Nadira hamil lagi
Elsi Rovionita
Kecewa
Elsi Rovionita
Buruk
Suraida Suraida
Lumayan
Aishyandra Junia
gila sih sama si Wido ini bisa g egois sama prsaan nya bsa GT bertahun" nahan rasa
Aishyandra Junia
hadeh si Nadira ini udah punya suami juga
Tika Sartika12
kadang sikap seperti Qenan yg kita harapkan di posesifin pasangan di cemburuin di perhatiin meskipun itu terlihat berlebihan,,,
Tika Sartika12
ah kenapa banyak bawang di sini😭😭😭
Tika Sartika12
vibes pacaran nya sampe terasa kedunia nyata
Tika Sartika12
Luar biasa
Ida Pituruh
7👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!