NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Mafia Jenius

Reinkarnasi Mafia Jenius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:174.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: lady_ma97

Alexa Geovany, seorang jenius dan berbakat. Ia merupakan lulusan terbaik dari Universitas Harvard. Gadis berusia 20 tahun yang memiliki skor IQ 200 dan sudah menyelesaikan gelar Doctornya diusia 17 tahun.

Karena kejeniusannya, Alexa berhasil menjadi pemimpin Mafia besar dan ditakuti. Namun, nasib tragis menimpanya saat pesawat yang ia tumpangi meledak di udara dan ia tewas dalam kejadian itu.

Saat Alexa membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di zaman kuno dan bereinkarnasi ke tubuh seorang putri Jendral Besar yang lumpuh sejak lahir dan mati karena kejadian tragis yang menimpanya, gadis itu bernama Wang Chun Ying. Setelah Alexa mulai menjalani kehidupannya sebagai Wang Chun Ying, perlahan-lahan orang-orang mulai menyadari perubahan pada gadis itu.

Wang Chun Ying tiba-tiba bisa berjalan, menguasai bela diri, hingga membuat senjata!

Perubahan drastis yang dialami gadis itu, ternyata menarik perhatian Dewa Perang, sosok tirani yang berada dibalik kekuatan Kerajaan Elang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 : Membuat Pedang

Paviliun Bulan, Kediaman Wang.

Wang Chun Ying sudah berada di ruangannya mendudukkan dirinya di balik meja sambil memikirkan senjata yang akan ia buat, "Aku harus memikirkan desain pedang yang bagus dan kuat, aku juga akan membuat pisau kecil yang bisa ku jadikan senjata tersembunyi." Gumam Wang Chun Ying.

"Di era ini belum ada senjata api, apa aku perlu membuatnya? Mungkin aku akan memikirkannya nanti." Lanjutnya.

Setelah beberapa lama berkutat dengan kertas dan tinta, Wang Chun Ying akhirnya menyelesaikan desain pedangnya, "Akhirnya selesai juga, setelah mempertimbangkan beberapa hal, aku memutuskan untuk membuat saber."

"Besok aku akan membawa gambar pedang dan pisau ini ke tempat pandai besi, semoga pandai besi di sini bisa membuatnya, karena aku tidak bisa jika harus menempa besi sendiri." Gumamnya.

Wang Chun Ying yang sedang memandangi kertas ditangannya dikejutkan dengan Shu Yi yang tiba-tiba muncul di sampingnya, "Tidak bisakah kamu membuat suara saat berada di sekitarku, membuatku terkejut saja!"

"Hehe maafkan Nubi, Nona. Nubi melihat jika anda sedang sangat serius saat menatap kertas ditangan anda, jadi Nubi tidak ingin menganggu." Balas pelayan itu.

Wang Chun Ying melirik malas pada pelayannya, "Sudahlah lupakan, oh ya Shu Yi, apa kamu tahu dimana tempat pandai besi di sekitar sini?"

"Pandai besi?" Shu Yi tampak berpikir, "Oh, Nubi tahu Nona, tidak jauh dari Kediaman ini ada seorang pandai besi yang dulu sangat terkenal karena pandai membuat bermacam-macam senjata."

"Tapi sejak kejadian buruk beberapa tahun lalu, ia sudah tidak lagi menjadi pandai besi. Sedangkan pandai besi yang lain cukup jauh dari sini, mungkin butuh waktu seharian dengan menaiki kereta kuda untuk sampai ke sana." Lanjut pelayan itu.

Wang Chun Ying mengerutkan alisnya, ia merasa penasaran dengan pandai besi yang dibicarakan pelayannya, "Kejadian buruk apa?"

"Sekitar 5 tahun yang lalu, ada seorang pendekar yang datang ke tempat pandai besi itu untuk membuat pedang, singkat cerita setelah pendekar itu mendapatkan pedangnya dari pandai besi itu, si pendekar tiba-tiba saja mati saat sedang bertarung dengan beberapa bandit. Orang-orang yang menemukan jasadnya mendapati pedang yang pendekar itu buat di pandai besi itu patah menjadi dua, dan sejak saat itu tidak ada lagi orang yang percaya pada si pandai besi karena dianggap senjata buatannya tidaklah kuat dan mudah patah." Jelas Shu Yi.

Wang Chun Ying mengangguk paham, "Tapi sebenarnya orang itu adalah pandai besi terbaik, bukan?"

Shu Yi mengangguk, "Benar Nona, tapi itu dulu, sekarang tidak ada lagi yang mau membuat senjata apapun padanya karena tidak ada lagi yang percaya padanya."

"Kalau begitu besok antar aku ke tempat pandai besi itu, aku ingin membuat senjata." Ujar Wang Chun Ying.

Shu Yi terkejut mendengarnya, "Apa Nona yakin ingin memakai jasa pandai besi itu?"

"Aku yakin, hanya karena gagal sekali bukan berati kemampuannya seburuk itu. Setiap orang pasti pernah gagal, jadi tidak ada salahnya memberi kesempatan pada orang yang pernah gagal." Balas Wang Chun Ying tenang.

"Kembali lah ke tempatmu, besok pagi temani aku ke tempat pandai besi itu." Lanjut gadis itu.

Shu Yi mengangguk, "Baik Nona."

Setelah pelayan itu pergi, Wang Chun Ying segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Semoga besok berjalan baik, dan semoga desain pedang buatanku sesuai harapan.

...----------------...

Keesokan paginya di Kediaman Wang,

Wang Chun Ying yang sudah rapi sedang duduk di sebuah gazebo di halaman depan. Ia menunggu pelayannya yang tengah menyiapkan beberapa hal untuk mereka bawa pergi. Selain menemui pandai besi, Wang Chun Ying berencana pergi mencari beberapa bahan untuk membuat bubuk mesiu (bahan peledak).

"Nona, perbekalan sudah siap." Ujar Shu Yi yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Wang Chun Ying menoleh dan melihat pelayannya membawa buntalan kain di punggungnya. Ia mengerutkan dahinya, "Kenapa banyak sekali yang kamu bawa, kita hanya akan pergi beberapa jam saja, bukan beberapa hari!"

"Hehe, Nubi membawa banyak makanan, Nona. Nubi takut kita akan kelaparan saat di jalan." Jelas Shu Yi dengan cengiran nya.

Wang Chun Ying menepuk dahinya, merasa lelah dengan tingkah pelayannya, "Shu Yi, keluargaku bukanlah orang miskin, ayah memberiku banyak uang. Kalau kita lapar, kita hanya perlu pergi ke rumah makan dan membeli makanan, untuk apa repot-repot membawa banyak makanan dari rumah!?"

Shu Yi tiba-tiba menyadari tingkah bodohnya, "Nubi lupa Nona, kalau begitu Nubi akan membawa kembali semua makanan ini ke dapur."

Pelayan itu langsung berlari ke arah dapur.

Wang Chun Ying menggelengkan kepalanya, "Dasar Shu Yi!"

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya keduanya pergi dari Kediaman.

Melihat para penjaga Kediaman Wang membiarkan mereka pergi tanpa banyak tanya, Shu Yi merasa penasaran, "Kenapa para pengawal tidak menahan kita, Nona?"

Itu karena aku sudah meminta izin pada ayah sebelumnya, jadi kita bisa pergi dengan tenang. Tapi kita harus kembali sebelum langit berubah gelap, jika terlambat ayah akan memarahiku dan tidak akan lagi mengizinkanku pergi hanya denganmu."

"Nubi mengerti, Nona." Balas pelayan itu.

"Lebih baik kita cepat ke rumah pandai besi itu, setelah itu kita pergi mencari pupuk kandang, belerang dan bubuk arang." Ujar Wang Chun Ying.

Gadis itu melanjutkan, "Apa kamu tahu dimana kita bisa menemukan pupuk kandang?"

"Pupuk kandang ya? Ehm, sepertinya kita bisa pergi ke peternak domba yang ada di Desa Nahui, Nona." Ujar pelayan itu.

"Baiklah, setelah dari tempat pandai besi, kita ke Desa Nahui." Ujar Wang Chun Ying.

"Baik Nona."

...----------------...

Wang Chun Ying menatap bangunan kecil di hadapannya dengan wajah tidak percaya, "Apa kamu yakin ini tempatnya? Kenapa kumuh dan kotor sekali?"

"Itu karena sudah tidak ada lagi yang mau datang ke sini, Nona. Si pandai besi juga hidup sendiri, ia tidak memiliki sanak saudara lagi." Jelas Shu Yi.

Wang Chun Ying menutup hidungnya tidak nyaman, saat banyak debu mengelilingi udara di sekitarnya, "Apa ia orang yang jorok, sampai rumahnya dibiarkan sekotor ini!?"

"Sudahlah, lebih baik kita masuk dan lihat apakah orang itu masih ada di rumah ini atau sudah tidak tinggal di sini." Lanjutnya.

Keduanya segera masuk untuk mencari tahu.

Di dalam bangunan yang ukurannya tidak lebih dari 3x3 meter itu, semua yang ada di dalamnya langsung terlihat begitu mereka berdiri di pintu masuk.

Di sudut ruangan, ada sebuah tempat tidur dan lemari kayu berukuran kecil. Selain kedua barang itu, hanya ada perabot kecil yang digeletakkan begitu saja di lantai.

"Kamu yakin ini rumah si pandai besi itu? Rumah ini seperti sudah tidak dihuni beberapa bulan?" Ujar Wang Chun Ying dengan wajah yang terus berkerut tidak nyaman.

"Nubi yakin Nona, karena tidak ada berita jika pandai besi itu pindah dari rumah ini. Mungkin saja orang itu sedang pergi keluar Nona." Balas Shu Yi.

Wang Chun Ying mengangguk, "Kalau begitu kita tunggu di sini, jika dalam setengah jam orang itu tidak juga muncul, kita pergi dari sini dan cari pandai besi lain."

"Baik Nona."

1
Retno Putri
up kak.... baru beberapa hari udah rinduuuu🥺🥺
Indah Permatasari
Sumpah sampe sini cerita nya bener² kocak banget nih si paman Han sama takdir jodohnyaaa, next aku kasih gift sama vote thor kalo makin sering up terus tiap hari nya. Cerita nya bagus banget, jangan sampe putus ya thor up nya
Cak Umar
tumben thour kog lama g update lg/Cry/
Eva Sitha
ator suka sekali menghilang
Yurniati
tetap semangat terus
Yurniati
terus update nya thorr
Leha
Luar biasa
Leha
Kecewa
Baby Bear
lanjut ka semangat💪
ika yanti naibaho
Luar biasa
panty sari
lanjut thor
Zenun
bagus sekali.
Zenun
ini lagi usaha menuju itu ayah
panty sari
sepertinya dewa iblis itu suaminya mc cewe di dunia nyata ya thor
Zenun
😍😍😍😍😍😍
Zenun
nunggu istri lahir ya😄
Zenun
gapapa beradu pedang, yang penting panggil dia ayah😄
Zenun
apakah itu xiao Bai
Zenun
Jadi ngebayangin kalo Han berjodoh sama Ying'er, nanti dia manggil ayah ke jenderal Wang yang merupakan temannya sendiri kekekeke
Rini Bundanya Terry
kpn update lg kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!