NovelToon NovelToon
Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Kesepakatan Di Atas Buku Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:47.9k
Nilai: 5
Nama Author: shakila kanza

Kisah masa lalu Ayahnya juga Bundanya terlalu membekas hingga Intan tak bisa percaya pada Cinta dan kesetiaan.
Baginya Kesetiaan adalah hal yang langka yang sudah hilang di muka bumi.
Keputusannya untuk menikah hanya untuk menyelamatkan perusahaan dan menghibur orang tuanya saja.
Jodohpun sama-sama mempertemukan dirinya dengan orang yang sama-sama tak mempercayai Cinta.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
Akan kah Dia mempercayai Cinta dan Kesetiaan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uji coba peraturan

Di rumah Intan.

Hari ini hari libur namun Bunda Mutia, Ayah Arsya dan semua adik-adik nya tidak di rumah, mereka pergi ke rumah Oma dan Opa ada acara arisan keluarga, Intan malas mengikuti acara ramai-ramai seperti itu.

Intan bermalas-malasan masih di atas ranjangnya setelah melaksanakan shalat subuh tadi dia malah ingin tidur kembali, biasanya dia sudah beraktivitas karena hari ini hari libur, Intan tidak langsung mandi, Intan hanya gosok gigi, cuci muka dan kembali ke tempat tidur, memeluk Tedy si beruang kesayangannya.

Intan bolak balik memejamkan mata namun hingga matahari keluar tak kunjung bisa tidur lagi, karena itu bukan kebiasaannya. Intan terbiasa bangun subuh dan beraktivitas pagi mengerjakan semua hal, lalu berolah raga, namun hari ini dirinya merasa malas.

Intan mulai mengantuk dan memejamkan matanya, namun tiba-tiba handphone nya berdering, Intan melihatnya dan ternyata itu panggilan dari si arogan.

Intan tak mau mengangkatnya, malas pagi-pagi harus sarapan suara menyebalkan dari laki-laki yang akan menjadi suaminya itu.

"Ah... Astaga... berisik sekali... mau apa sih jam segini udah telfon...! " Intan mematikan handphone miliknya dan kembali memeluk gulingnya.

Mata Intan hendak terpejam namun ketukan pintu di depan kamarnya membangunkannya.

Tok tok tok

"Non.... " Panggil Bibi di luar.

"Hmmm... " Intan malas menjawab sambil memejamkan matanya.

"Assalamualaikum Non... " Panggil bibinya lagi.

"Wa'alaikum salam..." Jawab Intan lalu membuka mata.

"Ada apa sih bi??? Saya hari ini mau bangun siang... " Kata Intan sembari setengah berteriak.

"Maaf Non... Tapi ada tamu... " Kata Bibi di luar dengan sabar.

"Ckkk siapa sih tamunya udah kaya anak sekolah aja, jam setengah tujuh bertamu... ganggu aja... " Gedumel Intan sambil bangkit dan berdiri, lalu membuka pintu dimana Bibi berdiri di baliknya.

"Siapa sih bi?? jam segini bertamu... ?? " Intan menuruni tangga lalu membenarkan jilbab instannya yang keluar rambutnya.

"Cowok keren Non... ganteng kaya opa opa Korea... " Kata Bibi yang biar pun sudah tua suka sekali lihat film Korea.

"Hemmm Opa mana ada yang ganteng Bi... Opa-Opa ya tua... orang kakek-kakek..." Sahut Intan menjawab asal pendapat asisten rumah tangganya.

"Hehehe Ah... Non mah bisa aja... " Bibi tertawa lalu ke dapur untuk buat minuman

Intan melangkah ke ruang tamu dan saat sampai di sana sedang duduk laki-laki yang sedari pagi mengganggu dirinya di panggilan telfon.

Intan duduk dengan malas, sementara Reihan

duduk dengan masam karena sudah setengah jam yang lalu menanti wanita yang masih bau bantal itu.

"Ckkk pantas gak bisa di hubungi... masih ileren gitu... " Kata Reihan kesal.

Intan langsung reflek mengusap wajahnya, masa iya ada iler di mukanya perasaan dirinya tadi gak sungguh-sungguh tidur, hanya tiduran, juga sudah cuci muka dan gosok gigi.

Hahaha

Reihan tertawa sambil memegang perutnya melihat Intan yang percaya dengan omongannya bohongnya, dia hanya kesal menanti jadi reflek mengerjai Intan saja.

"Ish... Ngeselin... " Intan memerah menahan malunya.

"Kamu gak tau jam berapa ini??? gak tau juga hari apa ini??? situ amnesia??? " Kesal Intan di tempatnya.

"Kamunya aja yang ternyata gak disiplin, masa jam segini masih molor... pemalas...! " Jawab Reihan membalas Intan, namun Intan tak peduli dia hanya ingin istirahat dan menikmati waktu liburnya.

"Suka-suka aku lah... hidup-hidup aku sendiri ngapain situ sibuk pakai segala bertamu gak tau waktu juga... mau apa sih??? " Jawab Intan lalu berdiri dan meraih camilan meja pojok kemudian meletakkan di hadapan dirinya juga Reihan.

Bibi datang lalu menyuguhkan minuman untuk Intan dan tamunya, kemudian kembali ke dapur untuk menyelesaikan pekerjaan nya.

"Ckkk Kita itu tinggal satu minggu harusnya uji coba peraturan pernikahan agar kita tidak kaget saat menikah... Eyang memintaku untuk mengajakmu main kerumah, Eyang Hana ingin melihat dirimu... " Tutur Reihan lalu meminum dan memakan cemilan karena dirinya tidak sempat sarapan langsung ke rumah Intan setelah mandi.

Intan terdiam, terlalu sayang jika waktu libur berharganya justru di habiskan bersama laki-laki yang menyebalkan dan arogan seperti Reihan.

"Ckkk.... ya kalian main ke rumah cowok jam segini... udah nanti siang aku ke sana... sekarang pulang sana... " Intan mengusir Reihan namun Reihan justru berdiri dan berlalu mengelilingi rumah Intan, dirinya ingi tau calon istrinya itu bisa tidak mengurus rumah.

Reihan berkeliling seolah-olah dirinya tuan rumah, sementara Intan tak mau peduli justru dirinya acuh dengan aksi Reihan, Intan mengambil bantal kurs memeluknya dan tidur di sofa nya dengan nyenyak.

Reihan naik keatas lalu melihat semua tata ruang rumah Intan, cara menata ruang dan barangnya semua perfect di mata Reihan, bahkan Reihan dengan tak tau malunya mengintip sebentar ke dalam kamar Intan

yang masih sedikit kusut karena Intan yang masih belum sempat merapikan tadi.

Reihan kembali ke ruang tamu di sana masih ada Intan dengan pakaian yang sama tengah tidur di sofa, Reihan pun mengambil air minumnya dan di cipratkan ke wajah Intan yang nyenyak tidur.

Intan terkejut dan langsung bangun dengan wajah yang muram saat tau di kerjain oleh Reihan, Intan langsung mengusap wajahnya dan menatap Reihan tajam.

"Ckkk kamu kenapa masih belum pulang sih...??? " Intan kesal melempar bantal ke arah Reihan yang langsung di tangkap dengan sigap.

"Uji coba peraturan pernikahan, coba tetap tersenyum dalam segala kondisi... " Kata Reihan masih menunggu di hadapan Intan yang marah karena wajahnya tercepat lemon tea.

"Hih... Kurang kerjaan banget sih... Hmmmm" Intan ngomel namun kemudian menarik ke samping kanan dan kiri bibirnya simetri tapi terpaksa, lalu Intan bangkit dan berdiri berjalan dengan sengaja menginjak kaki Reihan.

"Aaah... Au... situ jalan pakai mata gak sih??? " Reihan langsung menarik kakinya dan memegangnya kesakitan, karena Intan menginjak lama sekali.

"Situ juga gak bisa tersenyum dalam semua kondisi... Contoin gih... senyum manis di saat kesakitan... bisa??? " Intan berlalu meninggalkan Reihan yang mengumpat dan mengeluarkan sumpah serapah.

"Hahaha rasain... bikin peraturan untuk orang lain, kamu sendiri gak bisa nahan emosi... Weeek...!!! " Intan mengejek Reihan yang menatap kearahnya tajam.

"Sialan... senjata makan tuan... tu gadis pinter banget balik keadaan... " Gedumel Reihan masih mengelus kakinya yang perih.

"Aku tunggu 15 menit gak turun aku susul ke ke kamar kamu...!!! " Teriak Reihan masih terdengar di telinga Mutia.

"Dasar tukang paksa...!!! " Balas Intan lalu masuk ke kamarnya, dia ingin merapikan kamar lalu mandi.

Dibawah Reihan duduk di ruang tamu sembari bermain Handphone miliknya sendiri, dan melihat foto gadis yang tengah tidur di sofa dengan posisi yang lucu di matanya.

15 menit kemudian Intan kembali dengan baju tunik dan bawahan yang senada dengan baju dan jilbab nya, sambil membawa sajadah juga mukena.

"Kita uji coba peraturan kan??? " Intan tersenyum manis di hadapan Reihan hingga Reihan nyaris terhipnotis.

"Ya... Agar kita terbiasa... " Reihan gugup sedikit.

"Bagus... Sayang... Ehm... shalat Yuk...!!! " Intan tersenyum mengejek sambil memberikan Sajadah ke tangan Reihan.

"Sayang..., astaga geli... " Batin Intan, bagaimana bisa ada orang panggil sayang tapi tanpa perasaan.

"Waah, dia pandai sekali akting dan mengelabuhi orang, tapi tunggu shalat??? Astaga... Sekarang, apa aku bisa... " Batin Reihan mulai bingung.

"Sha... Shalat??? Shalat Apa??? "Tanya Reihan langsung takut jika dia tidak lulus dan kurang benar bacaan shalatnya, pasti akan jadi bahan ejekan Intan nantinya.

"Hmmm iya lah...ini shalat dhuha masa gitu aja gak tau. .. " Jawab Intan menarik lengan Reihan, hingga mereka sampai di mushala, Intan mengajak dengan paksa dan Reihan langsung mengeluarkan keringat dingin pada tubuh dan badannya, Intan ingin tertawa namun kasian, ternyata sungguh memprihatinkan calon suaminya itu masalah agamanya.

***

Ada revisi di bab ini agar, nyambung di bab berikutnya...

1
Ifah Al Azzam Jr.
harus tegas reyhan klo gak mw intan pergi...
dee zahira
buat keduanya memahami rasa yang hadir Thor hihihi takut gak kuat baca hahaha
Fitra Susanti
good job👍👍mas Rei,aku pda mu
Sri e One
Bagus Rei,untung kamu cepat sadar sebelum di tinggal pulang istrimu😃
Warung Sembako
ujian baru dimulai...
Upik Sampang
bener kan di part ini gak mewek, malah senyum2 sendiri liat gaya intan ngadepin temen kecilnya Rey,, niat banget jadi pelakor yaa..untung Rey suami yang setia kayaknya siiih, tuh tangannya dikibaskan../Smile/
Upik Sampang: hihihi..lariii aaah
Shakila khanza: 😁 udah kaya sutradara film nih kakak... 🙏
total 2 replies
Forta Wahyuni
ish.. rasanya pengen mencaci maki rei, lelaki mo menang sendiri n pergi aja dr hdp reihan jgn sep nasib ibumu. gk pa2 khilangan perusahaan dr pada stres, qt dituntut baik tpi tdk dgnnya.
Sri Rejeki
semnagat kak... ceritanyanya menghibur di kala lelah rutinitas harian... double up dong.
Datu Zahra
Aku habis malam pertama langsung ditinggal dinas luar kota biasa aja. Dari awal udah perjanjian, tau tugas istri apa kalau tau soal agama, kenapa mesti merasa tersakiti. Trauma karena orangtua, justru harusnya dijadikan pelajaran bukan beban hidup.
Upik Sampang
aku sambil mewek bacanya,,Rei emang keterlaluan...
kayaknya kalo baca part lanjutnya gak nangis lagi deh hehe...lanjuuuut
Shakila khanza: makasih Kak.... 🥰 di tunggu up berikutnya...
total 1 replies
Ifah Al Azzam Jr.
bagus intan kmu harus tegas dan untuk rehan cobalah peka...
pergi lah sebentar intan dan smoga dgn kamu pergi rehan bisa sadar dan lebih menghargai dirimu...
Shakila khanza: makasih kak.... ☺🙏
total 1 replies
Ayu Salsabila
sedihnya😭😭😭
Shakila khanza: 🥺🥺🥺🥺🙏
total 1 replies
suarni parani
sebenarnya dari awal sdh melibatkan perasaan, Mbak Intan cantik cuman tertutupi oleh keogoisan kalian berdua.
Shakila khanza: makasih kak... 🥰
total 1 replies
Khafiza Achmad
udah dikasih hadiah vote,lope....lope......selalu semangatku berkaryalah lebih menarik lagi,biar tambah hadiah ,vote dan juga di sukai/Kiss//Kiss//Kiss/
Shakila khanza: makasih kak... 🙏🥰
total 1 replies
Abilaku
mengandung bawang yg diiris2 Thor 😢😢nyesek banget ya
Shakila khanza: makasih kak... ☺
total 1 replies
Les Tary
Reihan seenak aja mainin hati intan...awas aja tar bucin😁
Suren
sedih sekali. ternyata tdk semudah itu kan intan🥰
Lyna Elza: intan......
total 1 replies
Ashim Sadiqi
uhhh sedih banget jadi intan🥺
Sri Prihatinie
intan masih trauma kisah ayah bundanya dahulu
Sri e One
menghibur sekali,keren cerita nya semangat thor✨✨✨🙏🤩
Sri e One: Ama ama🙏🤗
Shakila khanza: makasih kak... 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!