" Aku menyukai nya maka dia harus jadi milikku" ucap Raisya pada teman-teman nya menatap pria tampan yang sedang meeting di ruang VIP restoran itu .
" Bebz Kakak tampan itu tidak akan mau dengan anak SMA seperti kita ?" ucap Agnes mengelus punggung Raisya seolah iba .
" Kalian yakin dia akan menolakku?" tanya Raisya mengibas rambut panjang sambil berkaca membuat teman-teman nya melongo .
Yuk baca perjuangan Raisya meluluhkan hati pria tampan pujaan hatinya dan bagaimana perasaan Vicenzo yang berwatak keras dan dingin tiba-tiba dicintai secara ugal-ugalan oleh gadis cantik yang entah datang dari mana .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Jadi Bayi Raisya
" ngapain ?" tanya Zo yang berjalan mengikuti Raisya .
" kita ke restoran yuk , Kak jalan-jalan" ucap Raisya membuka pintu mobilnya disebelah kemudi untuk Zo .
" Besok ya Baby , Saya sangat lelah sekarang" ucap Zo yang masih berdiri belum mau masuk kemobil Raisya , dia ingin pulang dan benar-benar butuh istirahat karena sudah bekerja full time semingguan ini menyelesaikan proyek nya belum lagi masalah di Markas mafia nya membuat Zo kelelahan menghandle semuanya.
" Mmm, Ayuk kak pengen jalan " rengek Raisya rada memaksa .
" Tapi Saya,,,"
Muachh .
Raisya berjinjit dan mengecup pipi Zo lalu memeluk Zo dengan manja sambil merengek sampai perlahan Zo luluh hingga tidak bisa menolak nya .
" Baiklah Baby , tapi jangan lama-lama ya" ucap Zo melepas jas nya tak sanggup menolak permintaan Raisya.
" Iya " senang Raisya sampai meronta-ronta lalu mempersilahkan Zo masuk ke mobilnya.
" Pakai sabuk pengaman dulu " ucap Raisya memakaikan sabuk pengaman untuk Zo .
Muachh.
" Maaf ya , Saya terlalu sibuk sampai nggak punya waktu untuk Kamu" ucap Zo dengan spontan merasa bersalah saat menatap wajah pacar nya dari jarak begitu dekat .
Effort gadis kecil itu sungguh luar biasa .
" Enggak Papa , kakak kan kerja " jawab Raisya memaklumi.
sesampai di restoran.
" pesan tempat khusus " ucap Zo pada bodyguard nya begitu turun dari mobil .
" Tempat biasa aja Kak?" ucap Raisya .
" tidak , Baby ." bantah Zo lalu mengajak Raisya ke dalam restoran yang diinginkan gadis itu.
Dalam ruangan private itu Zo dan Raisya duduk bersebelahan disofa .
" Kenapa?" tanya Zo sambil melonggarkan dasinya karena sedari tadi Raisya terus menatap nya .
" Sini " ucap Raisya merentangkan kedua tangannya menatap Zo dengan senyuman hangat .
Tanpa menjawab atau membantah Zo mendekat dan masuk ke pelukan gadis kecil itu untuk pertama kali .
" Capek banget ya kerjanya " tanya Raisya mengelus kepala dan punggung Zo yang kini bersandar dalam pelukan nya .
" Iya , capek banget " keluh Zo menikmati elusan lembut Raisya di kepalanya yang selama ini tidak pernah Zo rasakan kecuali dari Mommy nya.
Tanpa Zo sadari dia sudah bercerita banyak pada Raisya bahkan berkeluh kesah saat merasakan kenyamanan dalam pelukan gadis itu ditambah aroma Baby fresh dari tubuh gadis itu sungguh menenangkan pikiran dan tubuh Zo yang sudah begitu kelelahan .
Tok
Tok
Begitu pelayan yang akan mengantarkan makanan mengetuk pintu Zo langsung stay cool dan tiba-tiba merasa malu sendiri dengan dirinya tiba-tiba berubah kepribadian menjadi manja dan Zo benar-benar geli sendiri membayangkan dirinya yang barusan bermanja pada Raisya tanpa dia sadari.
" Nggak usah malu biasa aja kak " tawa Raisya tau kalau Zo merasa malu karena sudah bermanja dan seperti nya pria itu tidak pernah begitu sebelumnya sampai dia sendiri kaget saat sadar dia barusan bermanja .
" Tidak Baby Saya pria , tidak pantas manja " ucap Zo dengan tegas menyadari dia salah dalam bersikap .
Setelah semua pelayan itu pergi Raisya kembali merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum lebar .
" benar tidak mau ?" goda Raisya melihat Zo yang terlihat begitu bimbang logikanya mengatakan jangan tapi fisik nya tidak bisa berbohong ingin dipeluk lagi .
" Tidak " tegas Zo yang punya pendirian dan bisa mengendalikan keinginan dirinya
" Kakak anggap Aku pasangan kan ?" tanya Raisya dengan lembut .
" Iya " jawab Zo lugas .
" Yaudah sini Aku peluk , jangan egois Kak kalau memang ingin katakan saja " ucap Raisya memeluk dan kembali memanjakan Zo seperti tadi .
" Tapi ,,,," sekeras apapun Zo menolak tubuhnya tak bisa bohong bahwa dia nyaman dengan sentuhan Raisya
" Berbaring lah " ucap Raisya menepuk pahanya yang dilakukan Zo dengan cepat meluruskan kedua kakinya lalu tidur menjadikan paha Raisya bantalnya .
" Mulai sekarang apapun yang Kakak rasakan atau pendam cerita ya . Kan Kakak udah punya Aku sekarang jangan memendam sendiri " ucap Raisya dengan begitu romantis sambil memijit pelipis Zo yang berbaring di pangkuan nya itu.
" Jadikan Aku tempat pulang ya Kak , jangan lagi memendam semuanya sendiri " ucap Raisya yang sengaja bicara begitu, karena dari informasi terbaru yang dia dapatkan dari Bodyguard nya zo adalah pribadi yang sangat mandiri dan tertutup .
Jujur saja sebenarnya sangat sulit bagi Raisya untuk mendapat informasi akurat tentang Zo , karena data-data nya sangat banyak yang dimanipulasi bahkan tipuan .
" Saya terbiasa apa-apa sendiri tanpa bergantung pada orang lain , jadi Saya tidak terbiasa mengeluh apalagi bercerita pada orang lain " ucap Zo menatap Raisya dengan intens sedari tadi .
" Aku memang tidak bisa membantu apapun Kak , tapi walaupun begitu setidaknya dengan kakak bercerita padaku beban di kepala kakak akan sedikit menghilang " jawab Raisya dengan suara kecil , dari ucapan Zo dia menjadi sadar kalau mereka memang tidaklah sefrekuensi sehingga tidak bisa mengerti satu sama lain .
" Baby kamu jangan salah paham , Saya senang dengan kehadiran Kamu walaupun Kamu tidak mengerti dengan kepribadian Saya sepenuhnya" ucap Zo berbaring Miring membenamkan wajahnya di perut dan melingkarkan tangannya di pinggang Raisya .
" Ya tapi,,,,"
" Tidak Baby , mari kita saling memahami " ucap Zo yang lama kelamaan menjadi takut kehilangan Raisya .
" Mau ya ?" tanya Zo melonggarkan pelukannya lalu menatap Raisya dalam posisi sedekat itu .
" Iya, tapi Kakak harus mau jadi bayi manjanya Aku " ucap Raisya memberikan syarat .
Itu adalah cara licik Raisya agar bisa membuat Zo ketergantungan dan menggenggam pria itu dalam hidupnya.
" Tapi,,,, "
" Kalau nggak mau yaudah Aku cari Bayi yang lain " ucap Raisya berhenti mengelus kepala Zo .
" Berani kamu cari yang lain , Saya buatkan bayi beneran diperut kamu " ucap Zo penuh keseriusan.
" Ihhhh Kakak mau perkosa Aku " suara meninggi Raisya .
" Ya enggak lah Baby , mending Saya nikahi kamu biar bisa sepuasnya " senyum mesum Zo .
" Ihhhh, kakak nggak bakalan sanggup penuhi mahar Aku " ucap Raisya yang benar-benar kaget saat tau sisi lain dari Zo .
Ternyata cowok pendiam itu lebih mesum dari cowok friendly.
" Kamu siksa saya dengan mahar kamu , Saya siksa kamu nanti diatas ranjang" bisik sensual Zo yang tiba-tiba menjadi banyak bicara saat bertemu orang yang tepat .
" Ihhhh, kakak . Aku masih kecil " ucap Raisya menutup telinga saat ucapan Zo membuat pikiran nya jadi kemana-mana.
" ohhhh iya.Maafkan Saya Baby " senyum simpul Zo kembali membenamkan kepalanya di perut Raisya yang terasa begitu kenyal .
" Apakah jadi bayi Kamu di kasih susu Baby?" tanya Zo yang benar-benar menikmati posisinya saat ini , elusan lembut Raisya di kepalanya sungguh membuat Zo lupa diri .
" Kakak mau susu ?. Nanti kita beli ya " ucap Raisya dengan polos masih mengelus kepala Zo benar-benar memanjakan Zo dengan penuh kasih sayang.