Legenda Pedang (Mata Dewa)

Shi Lin dan Jian Lu tengah memperhatikan aktivitas para iblis dibalik batu besar. Iblis-iblis itu tengah melakukan satu hal yang menurut mereka aneh. Aura kehidupan mereka seolah tersedot dalam kotak kecil yang masih tersegel berada persis di hadapan Raja Iblis.

Ini adalah sebuah pengorbanan jiwa dengan tujuan membuka segel yang mengurung Naga Kunci.

Dalam sedetik telah banyak iblis yang mengering sebelum akhirnya menjadi debu-debu yang menyusut di tanah. Semakin banyak iblis yang mengering, semakin tampak pula sinar emas yang keluar dari sela-sela retak kotak. Itu semakin terang. Hingga sampai pula di detik dimana kotak itu benar-benar hancur. Seekor naga emas tiba-tiba saja terbang cepat, hendak melarikan diri namun dirinya segera tertarik oleh sebuah energi merah dari Raja Iblis.

“Hahah… Kau mau lari kemana, Naga Kecil. Bantu aku untuk membuka Ujian Naga Langit!” Raja Iblis melakukan segel tangan, naga kunci bereaksi dengan memancarkan sinar emas dari tubuhnya. Kejadian ini persis seperti saat kotak itu hampir meledak. Naga itu melayang tinggi, auranya mampu memicu badai petir hingga bahananya beberapa kali menggetarkan seisi lembah.

Shi Lin dan Jian Lu mulai ketakutan, mereka khawatir akan tersambar petir-petir itu. Keduanya kompak membenamkan tubuh pada batu besar, menjadikannya sebagai pelindung dari petir.

Benar saja sebuah petir besar datang menyambar batu pelindung, beberapa anak petir mengenai punggung Jian Lu, membuat bajunya sobek. Asap menguap, bekas bakar tampak dari sana.

Lelaki itu meringis perih, mereka segera menjauh dari batu dan mencari tempat yang lebih aman.

“Saudara Jian, bagaimana kabarmu?” Shi Lin tampak khawatir.

“Sak—!” Perkataan itu tergantung begitu saja, tatapan Jian Lu tiba-tiba aneh, kedua pupil matanya membesar, nyaris menutupi bagian putihnya. Dia melototi Shi Lin, raut wajahnya menampilkan senyum sinis yang membuat Shi Lin bergidik dan memilih untuk menjauh.

“A–apa yang terjadi padamu?” tanya Shi Lin namun tidak mendapat jawaban dari lelaki itu. Sebaliknya, Jian Lu bangkit berdiri lalu melompat meninggalkan Shi Lin.

Pemuda itu entah mendapat kekuatan dari mana tiba-tiba saja bisa terbang, dia menghampiri Raja Iblis.

Melihat kedatangan manusia itu, sontak saja Raja iblis langsung menggeram. Menatap Jian Lu dengan tatapan penuh akan nafsu membunuh. Dia melibaskan sebelah tangan, menciptakan bilah api yang mengejar Jian Lu.

Whush…

Belum juga mengenainya, bilah api itu mendadak ditepis oleh energi tak kasat mata. Raja Iblis terperanjat, sebenarnya ada anak manusia yang memiliki kekuatan ditingkat ini?

Kembali serangan energi api dilancarkan untuk menahan Jian Lu, seekor naga api tercipta dari vitalitas energi api Raja Iblis. Naga itu meraung marah, melepaskan semburan api panas.

Jian Lu menahan itu dengan menciptakan perisai tak kasat mata. Namun, itu berhasil ditembus, dirinya terpental cukup jauh dan menabrak dinding lembah.

“Aku tidak akan membiarkan anak manusia ini menggangguku,” gumamnya.

Raja Iblis mengendalikan naga api untuk membunuh Jian Lu, Naga itu mematuk ke arah lelaki tersebut. Jian Lu segera menghindar cepat, dia masih sempat. Naga itu hanya mematuk bebatuan tanah, kepalanya terbenam dalam, dia berusaha untuk keluar.

Slash…

Kepalanya langsung terpotong saat itu juga. Setelah melepaskan tebasan energi tadi, Jian Lu kembali terbang mendekati Raja Iblis.

Sementara ini Raja Iblis yang tengah fokus mamancing mengeluarkan potensi Naga Kunci untuk memulai ujian, mulai panik saat melihat kedatangan pemuda itu. “Hentikan dia.”

Para iblis kompak terbang di satu titik. Mengepung Jian Lu dari berbagai sisi. Shi Lin yang melihat itu tidak bisa untuk tidak berteriak histeris, memanggil nama lelaki itu. Namun aksinya memancing beberapa iblis untuk mendekat ke arahnya. Gadis itu mau tidak mau harus mengangkat pedang dan melawan puluhan iblis sendirian.

Jian Lu nampak tidak kesusahan sama sekali. Bahkan bisa membunuh beberapa iblis sekaligus dalam sekali serangan. Dia kian mendekati raja Iblis, namun wajahnya panik kala ujian Naga Langit telah berhasil dibuka, Raja Iblis menyunggingkan senyuman sinis.

“Hahah… akhirnya. Nikkmatilah hari-harimu bersama dengan pasukanku yang tidak berguna itu!” Selepas mengatakan itu, Raja Iblis mendadak menghilang, ditelan cahaya emas.

“Sial!” Jian Lu gagal mencegahnya.

Shi Lin awalnya bisa menahan semua serangan para iblis. Bahkan dia masih sempat membunuh beberapa. Tapi dia tidak bertahan lama. Desakan dari iblis begitu membuatnya kewalahan. Dia pada akhirnya terluka, terjatuh dalam keadaan terduduk. Saat dirinya nyaris digerogoti para iblis, mendadak pedang melesat tajam dan membunuh tujuh ekor iblis sekaligus, termasuk iblis-iblis yang mencoba menggerogoti gadis tersebut.

Sosok Lin Hao muncul dari sana.

“Saudari Shi, apakah kau baik-baik saja?” Dia mendekati gadis itu.

“Saudara Hao, akhirnya mau datang juga!” ucap gadis itu yang senang diselamatkan Lin Hao. Dia ibarat melihat seorang pahlawan yang datang menyelamatkannya. Matanya berbunga, wajah Lin Hao semakin tampan saja.

Beberapa iblis mencoba mendekat, namun mendadak terpotong oleh pedang yang bergerak sendiri.

“Lin Hao, cepatlah. Ujian Naga Langit akan segera tertutup. Kau harus cepat!” Jian Lu tiba-tiba saja mendekat. Lin Hao merasa aneh, namun dia segera sadar kalau temannya itu tengah dirasuki oleh Lou Dou. Pantas saja beberapa waktu lalu dia tidak bisa menghubungi Lou Dou.

“Tapi Iblis-iblis ini?”

“Kau tidak perlu mempermasalahkannya. Serahkan mereka padaku!” ucap Pedang Mata Jiwa, pedang itu lalu bergerak cepat, setiap yang dilewatinya akan langsung menewaskan beberapa ekor iblis sekaligus.

Lin Hao kemudian memilih untuk melompat, cepat sekali dia hingga sampai di cahaya emas yang mulai memudar.

Di sisi lain, Jian Luo mendadak ambruk, Lou Dou telah berpindah ke dalam tubuh Lin Hao. Mereka seketika menghilang ditelan cahaya emas. Bersamaan dengan itu, cahaya itu mendadak redup seperti tak pernah ada.

Pedang Mata Jiwa sendiri masih bergerak cepat dan membunuh para iblis dalam waktu relatif cepat. Dengan jumlah yang sangat banyak itu, tidak mungkin baginya untuk sempat ikut bersama dengan Lin Hao. Sehingga mau tidak mau dia harus menunggu kedatangan majikannya.