NovelToon NovelToon
Cinta Suami Pengganti

Cinta Suami Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Achakajayes

Sehari sebelum Dipta meninggal, ia meminta Liam untuk menikahi Vana, tunangannya.

Liam Mahendra adalah seorang dokter yang memutuskan hubungan bersama kekasih hampir empat tahun mengisi hatinya, ia memilih menepati janji yang ia buat di rumah sakit untuk menikahi Vana, calon istri sahabat baiknya Dipta.

Liam memang tak mencintai Vana, namun setelah menikah akankah bisa merubah perasaannya? Dan benarkah pilihan yang ia ambil memang ditentukan takdir?

Cinta, kecewa dan amarah mengisi penuh cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achakajayes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Suami

Kejadian yang baru beberapa menit terjadi antara Amira dan Alex masih mengakibatkan canggung luar biasa. Terlebih pada pria itu sendiri.

Bahkan di dalam mobil Amira dia hanya terdiam tak menoleh atau mengobrol. Sedang Amira bisa menahan diri dengan berpikir, anggap saja hal itu tidak pernah terjadi... Simple.

"Gue harap lo gak perlu kekanakan nanti. Dan kalau lo lupa, gue masih marah atas tindakan lo ke Liam", perempuan ini lebih dulu membuka suara. Tapi mengapa ucapannya tidak mengenakkan?

Memang Alex sudah memikirkan beberapa hal untuk berbicara kepada Liam, tapi gadis ini sudah merusak suasana..

"Lo bahas dia terus, suka lo?", balas nya sinis.

"Kenapa? Cemburu lo?"

Alex kalah telak..

...----------------...

Disisi Lain...

Setelah kegiatan mandi yang di lakukan Vana selesai, dia harus dibuat menghela nafas lagi karena menerima perlakuan manis Liam yang lainnya.

Tadinya Vana ingin membiarkan rambutnya biar saja ter-urai, mungkin ketika di perjalanan nanti bisa kering?

"Duduk, aku yang nyuruh kamu keramas aku juga yang mau keringin", bagaimana jantung gadis itu tidak bergetar hebat bila diperlakukan sedemikian romantisnya.

Begitu alat pengering rambut dinyalakan, dari pantulan kaca Vana tampak memperhatikan suaminya lekat. Liam memperlakukan rambut istrinya begitu hati-hati agar tidak terasa sakit dan berakibat rontok.

"Mas... ", panggil Vana lirih.

Liam merespon sebuh deheman dan membalas tatapan Vana singkat, "hem? Ada apa?"

"Terima kasih"

Liam tersenyum saja, dia ingin fokus sampai selesai dengan kegiatannya. Momen seperti ini akan disimpan baik-baik dalam memori ingatan Vana. Aku berharap kamu benar-benar merasakan apa yang aku rasakan mas, jangan kelamaan... Nanti kalau gagal, pasti rasanya akan sesakit saat aku kehilangan orang yang aku sayang..

Keduanya diam tanpa berucap apapun, Vana dengan. pikirannya sedang Liam dengan perhatian nya.

Beberapa menit setelah itu...

"Sudah kering dan cantik", ujar Liam kembali meletakkan hair dryer ke tempat semula.

" Sekali lagi terima kasih mas", ujar Vana mengulang ucapannya.

Cup.

"Jangan berterima kasih terus, apa yang aku lakuin sama halnya dengan usaha kamu", sahut Liam seraya memberi kecupan di kening istrinya.

" Apa kamu sudah jatuh cinta ke aku mas?", Liam tersenyum samar. Meski nyaman, dia belum yakin. Dan biarkanlah Amy dan Hamka mengatainya bodoh.

Aku memang sebodoh itu...

"Tidak akan lama lagi... Kalau kamu?", meski mendengarnya membuat hati Vana terenyuh ia tetap berusaha tampak baik-baik saja.

" Emm.... Nanti kalau kamu sudah dapat jawaban, itu akan menjadi jawaban aku", kali ini biarkan saja Vana memberi teka-teki. Setidaknya jangan membuat diri sendiri seakan mengharap.

"Jangan beri aku cinta yang lebih sebelum aku sendiri yang mempunyai nya, ya?"

Maaf mas... Tapi mungkin sudah.

...----------------...

"Mas? Kamu mau masak apa sih?", tadinya Vana akan memasak sarapan. Yah, keduanya sudah lapar sekali, tapi apa ini... Liam malah memintanya duduk dan biarlah suaminya memasak.

" Aku dulu sering masak nasi goreng, jadi sekarang aku mau masakin kamu", sahut Liam sibuk mengotak-atik alat dapur dan bahan masakan.

"Baiklah, aku akan menunggu dengan sabar"

Tanpa sepengetahuan Liam, Vana diam-diam merekam dirinya tak lupa beberapa kali pun meng- fotonya.

"Kalau aku taruh di medsos gimana kalau ada yang tertarik sama kamu?", Vana sedikit merasakan cemburu.

Bukan apa-apa, suamiku terlalu tampan.

" Ya sudah deh aku taruh di second akun", pada akhirnya hasil foto Liam tercetak jelas di media sosial istrinya.

Mungkin kapan-kapan Vana bisa memberitahu pada Liam, yah yang jelas saat perasaan suaminya juga jelas.

"Sebentar lagi makanannya siap Vana", ucap Liam sedikit berteriak.

...----------------...

Di perjalanan menuju rumah sakit, Vana sibuk mengotak-atik ponselnya untuk meminta ijin tidak mengajar terlebih dahulu selama beberapa hari.

" Minta ijin lagi?", Liam melirik kegiatan istrinya.

"Iya mas... Kan udah tiga hari, jadi aku harus ijin lagi", Liam mangut-mangut saja.

Tak lama, melihat sebelah tangan Vana menganggur Liam sedikit menariknya tanpa menimbulkan rasa sakit. Lantas menggenggamnya seperti kegiatan yang mereka lakukan beberapa hari.

Cara ini akan menjadi alternatif nya untuk lebih dekat serta menghilangkan kecanggungan.

"Mas... Lagi nyetir loh... ", Vana mencoba mengendurkan genggaman erat Liam.

" Tangan saya kan dua, kalau satu nganggur jadinya sepi"

Alasan sekali...

Baiklah Vana tidak jadi menolak keinginan Liam, hatinya di penuhi bunga bermekaran. Biarlah mereka tenggelam dalam hangatnya kenyamanan.

Dan seperti biasa, Vana menyetel lagu kesukaan mereka.

Cup.

. . .

Sesampainya Liam dan Vana di rumah sakit, Pria itu lebih dahulu mengantar sang istri ke ruang inap Damar. Bukannya apa-apa, sebagai dokter di rumah sakit dia tidak bisa meninggalkan kewajibannya. Lagipula jadwalnya hanya melakukan operasi saja, dan hal itu mungkin memakan waktu tiga sampai lima jam.

"Nanti aku balik kalau udah selesai ya?"

Beberapa pasien yang dan suster yang berlalu lalang tampak girang menatap kemesraan mereka.

"Ya udah, aku tunggu kamu disini ya?"

Liam mengangguk, "sesuai janji nanti aku ajak kamu makan di kantin bareng", sambungnya mengikis jarak dengan istrinya.

" Mas.. Kamu ngapain?"

Liam tak menjawab melainkan memberi kecupan kedua kali di kening Vana.

"Mas... Ini rumah sakit... ", sudahlah Vana tidak mampu menahan semburat malu di pipinya. Ia bahkan menyembunyikan wajah dengan rambut ter-urainya.

" Gak perlu malu, mereka memuji kita", Liam mengeluarkan kuncir rambut berwarna merah di saku celana, lalu menguncir rambut Vana amat telaten.

"Hadiah kecil, kamu suka?"

"Suka"

"Tiga jam lagi mas balik, tunggu ya?"

Bersambung.

1
Achakajayes
ditunggu ya update an nya
Achakajayes
Hai! Tunggu ya ada update lanjutan masih di proses^^
Achakajayes
nanti mau crazy update, ditunggu yaa^^
Achakajayes
Nanti update lagi🖤
Suviya Sheza Aqila
saya sangat suka dengan alur ceritanya
Achakajayes
nanti update lagi🥰
Achakajayes
salamat membaca🖤
M Khoiril Daniar Rega
q tunggu episode selanjutnya jgn kelamaan nyaaa 🤭🥰
M Khoiril Daniar Rega
bagus banget ceritanya ....🥰
Achakajayes
bentar lagi update 🥰 makasih yang sudah baca cerita manis ini💞
Murnia Nia
lanjut thor ceritanya sangat menarik aku suka
S. Ryantii
semangat thor buat update!!
Kikan Dwi
tukang boom like
Kikan Dwi
Maaf ya aku balas, kalau gak mau di jahatin jangan jahat sama orang makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!