NovelToon NovelToon
Balas Dendam Dengan Sistem

Balas Dendam Dengan Sistem

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Kaya Raya
Popularitas:58.3k
Nilai: 5
Nama Author: RyzzNovel

Ronan Adgar. Dia kecelakaan saat berusia 13 tahun dan berakhir koma selama 5 tahun.

Setelah sekian lama koma, akhirnya dia kembali sadar dan menyadari banyaknya perubahan pada dunia.

Keluarganya yang sebelumnya kaya raya kini hancur.

Kedua orang tuanya meninggal, menyisakan adiknya yang bekerja sebagai pelayan di kafe pinggir jalan.

Tidak ada lagi bisnis besar.

Sahabatnya bahkan kini mengabaikannya dan menjauh dari dirinya membawa tunangannya yang juga telah kehilangan minat pada dirinya.

Melihat semua perubahan itu, Ronan merasakan perasaan kecewa, kesedihan dan penderitaan.

Dalam penderitaan itu tiba tiba sesuatu muncul di udara yang kosong.

-Host Dengan Kriteria Terbaik Telah Ditemukan.

-Apakah Host Menginginkan Balas Dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Di dalam bangunan yang mewah dan penuh dengan dekorasi indah. Orang orang berlalu lalang dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda.

Namun, banyak dari mereka berhenti melangkah ketika mereka memandangi seorang pemuda dengan gadis yang sedang berjalan bersama.

“Orang itu… dia familiar bukan?“

“Aku juga merasa begitu, paras tampan dan cantik serta sikap yang berkharisma itu, aku juga merasa familiar.“

“Kan? Benar bukan?“

Pemuda itu adalah Ronan dan gadis itu adalah Riana.

Mereka berdua berjalan memasuki mall dan seketika mendapatkan banyak sorotan dari orang orang disekitar.

Merasakan tiap tatapan tersebut, Ronan hanya diam, lagipula dia sudah terbiasa dengan hal itu, Riana juga sama terbiasanya dan sama sekali tidak menunjukkan rasa risih.

Ketika keduanya berjalan dan mencoba menuju ke suatu tempat, seorang gadis menghampiri mereka.

“Ah! Anda adalah tuan muda Ronan bukan?!“

Gadis itu datang dengan mata berbinar-binar, menunjukkan betapa senangnya dia saat bertemu dengan Ronan.

Ronan sendiri hanya diam tak menyangka bahwa akan ada seseorang yang mengenal dirinya, maka dari itu Ronan terdiam sejenak menundukkan kepalanya, kemudian mengangkat kepalanya dan tersenyum sambil berkata:

“Ah, tuan muda ya? Aku sudah bukan seorang tuan muda lagi loh.“

Mendengar itu, gadis itu tetap terlihat berbinar dengan wajah yang sedikit memerah.

Disekitar kerumunan sebelumnya juga semakin menjadi ribut saat mendengar pernyataan dari gadis itu.

“Apa? Dia benar benar Ronan?! Pantas saja aku merasa dia familiar!“

“Astaga..! Dia sudah dewasa, ketampanannya juga sudah sangat matang! Oh sial! Ini luar biasa!!“

“Jadi gadis itu adalah adiknya? Pantas saja! Dia sangat cantik! Ah..! Betapa aku merindukannya semenjak dia sudah tidak lagi menjadi nona muda.“

“Benar! Benar! Saat itu aku sangat jatuh cinta padanya! Betapa beruntungnya aku bisa melihat Riana disini.“

Para wanita terlihat bersemangat saat memandangi Ronan dan para pria terlihat terpesona saat memandangi Riana.

Merasakan tiap tatapan itu Ronan tersenyum kecil.

'Sungguh, meski aku sekarang bukan lagi tuan muda, sepertinya mereka masih seperti biasa.'

Diam diam Ronan membela nafas.

“Tidak seperti dulu, aku sudah tidak memiliki masa kejayaanku lagi. Jadi tidak perlu memanggilku dengan sebutan tuan muda.“

Ronan berkata dengan nada sederhana yang merendah di hadapan gadis yang terlihat terpesona itu.

“Ti-tidak! Aku tidak bisa melakukan itu tuan muda! Lagipula Anda masihlah anak pada saat itu!.“

Ronan terdiam.

'Anak pada saat itu? Ah ya.. kupikir aku memang memiliki julukan pada saat itu'

Saat kecil, Ronan tidaklah seperti anak anak pada umumnya.

Jika dulu anak anak kelas 6SD belajar pelajaran ditingkat mereka, maka Ronan akan selalu mempelajari pelajaran beberapa tingkat diatasnya.

Ronan juga memiliki fisik dan bakat luar biasa di bidang olahraga, dia tidak hanya cerdas dan berbakat, penampilan, kekayaan dan kekuasaan, dia dahulu memiliki semuanya hingga menjadi calon suami sempurna bagi banyak gadis diluar sana.

Dan karena berbakatnya Ronan, akhirnya orang orang mulai memutuskan untuk memberinya panggilan khusus.

Dia disebut sebagai.

“Benar! Anda adalah anak ajaib. Apa yang tidak mungkin untuk Anda lakukan?.“

Anak ajaib… Ronan sudah lama tidak mendengar sebutan itu lagi.

Begitulah dia dahulu.

Disisi lain, Riana juga tidak kalah dengan Ronan.

Dia memiliki nilai akademis yang tinggi hanya saja tidak cukup untuk menandingi nilai Ronan. Nilai sebenarnya dari Riana adalah pesonanya.

Jika Ronan adalah seorang pemuda yang sempurna bagi banyak gadis diluar sana dahulu.

Maka Riana adalah seorang Dewi bagi para pria maupun wanita.

Riana dikenal dengan sikapnya yang lembut dan baik hati, dia bahkan jarang menggunakan kekuasaan maupun kekayaan keluarganya jika menginginkan sesuatu.

Dia tidak menaruh dendam kepada mereka yang membencinya sehingga tanpa sadar, orang yang membencinya semakin berkurang dengan sendirinya.

Senyuman kecil dari Riana dulu sudah cukup untuk membuat banyak pria maupun wanita disekitar akan terpesona.

Bagaimana dengan sekarang? Tentunya Riana masihlah sangat cantik, bahkan dia sudah semakin cantik dan anggun meski berpakaian sederhana.

Ronan dan Riana adalah adik kakak.

Anak ajaib dan sang Dewi.

“Anak ajaib? Sang dewi? Tapi bukankah mereka sekarang hanya anak anak biasa?“

Suara seorang wanita tiba tiba terdengar membuat banyak orang terdiam disaat yang sama.

Disana terlihat seorang wanita yang menggunakan make up yang sangat tebal dengan pakaian yang mencolok dan menyesakkan.

Terlihat tiap merek pakaiannya mahal dan tidak satupun dari tubuhnya tidak memiliki perhiasan.

Wajahnya memiliki ekspresi yang sombong dan arogan.

Seketika tatapan Ronan dan Riana tertuju pada wanita itu.

“Benar kan? Kekuasaan mereka sudah hilang, kekayaan maupun apapun itu mereka sudah tidak memilikinya. Apa gunanya pesona wajah mereka jika mereka miskin?.“

Ronan tidak mengenal siapa wanita itu, jadi Ronan hanya diam.

Jika bisa, Ronan ingin menghindari masalah ini karena adiknya sama sekali tidak suka dengan pertengkaran.

Melirik ke Riana, Ronan dapat melihat kerutan jelas di wajah adiknya.

“Riana? Mau pergi sekarang?“

Riana menatapnya, kemudian tersenyum dengan lucu dan mengangguk.

“Ayo!“

Tidak menunggu lama, Ronan tersenyum kecil kemudian menggenggam lengan adiknya dan segera pergi meninggalkan keramaian itu dikala wanita itu masih berbicara sendirinya.

“Tunggu! Aku sedang berbicara denganmu! Beraninya kamu mengabaikanku huh?!“

Mendengar bentakan wanita itu, Ronan mengerutkan keningnya dengan penuh ketidaksukaan.

Jika bukan karena adiknya, Ronan pasti akan melakukan suatu tindakan.

Ronan memutar kepalanya dan menatap wanita itu dengan tenang dan dingin, kemudian dia berbicara:

“Kami sedang sibuk jadi mari kita bicara lain kali, nyonya…”

Dengan itu Ronan berbalik dan segera mengabaikan wanita yang sedang marah marah itu.

“Nyonya?! Aku masih muda! Kamu harusnya menyebutku nona! Tunggu sebentar! Apa kamu tadi bilang kalau kamu menolak berbicara denganku? Hey! Tunggu! Sialan! Apakah begini orang tuamu mengajarkanmu?! Hah! Aku pikir itu wajar jika orang tua kalian mati mengingat betapa tidak sopannya kalian, orang tua kalian pasti sama bodoh dan tidak sopannya dengan kalian sehingga banyak orang yang membencinya!“

Ronan yang sebelumnya berjalan menghentikan langkahnya, Riana juga berhenti menatap wajah kakaknya dengan sedikit ketakutan.

“Kakak..?“

Tentu saja Riana sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya, lagipula Riana adalah gadis yang cerdas.

Nah, Ronan sendiri adalah tipe orang yang suka memprovokasi musuhnya tapi disaat yang sama, dia juga bisa mengabaikan musuhnya jika dia mau.

Tapi ketika musuhnya sudah membawa-bawa orang tua mereka yang sama sekali tidak ada hubungannya, mengapa dia harus diam?

Saat itu wajah Ronan menjadi dingin dengan sorot mata tajam yang menyerupai elang.

Disampingnya, sistemnya berbunyi:

Misi Terdeteksi!

Misi: Menghina Orang Tua Host Tidak Dapat Dimaafkan!.

Detail Misi: Bungkam Mulut Wanita Yang Menghina Orang Tua Host!.

Ronan mengabaikan sistem itu, kemudian dia berbalik menatap tajam wanita itu dengan ekspresi datar tanpa emosi.

Wajahnya yang terlihat tidak memiliki emosi memiliki efek penindasan yang membuat seluruh orang yang melihatnya menjadi diam dan suram.

Dikala keheningan yang mencekam itu terus berlanjut, suara Ronan yang dingin kemudian bergema dalam mall itu:

“Apa yang kamu bilang tadi..?“

***

1
Ahmad Sudrajat
Luar biasa
Yuan Li
menurutku sepertinya mereka di adu domba...
Susanto Llg
menurutku mcnya goblok,naif, mending seperti Albert yg punya ambisi balas dendam PD munhsuhnya ga plin-plan, KL mcnya ga ada sistim mcnya pasti dah mati, setelah punya sistem mcnya ga punya ambisi JD kurang greget, bls dendam kok bertele2 kira2 udah mampu langsung ke bunuh aja, ato mungkin ortunya mti ya biar mati balas dendam santai aja biar munhsuh kuat dulu baru tergerak bener2 balas dendam.wkwkwkwk
JustReader: sungguh lucu ngelihat komenan orang orang yang gak paham apa arti dari naif yang sebenarnya. bagaimana suatu situasi menjadi buruk dan bagaimana para karakter menyadari kompleksitas situasi yang mereka hadapi.

Bukan cuma tentang bunuh bunuhan, kalo bunuh bunuhan mah bukan naif lagi, tapi udah mulai kehilangan kemanusiaan.

perasaan bersalah ketika membunuh nyawa manusia, kamu pikir hal itu adalah masalah sepeleh?
JustReader: stop baca, ini tipe org yang bacanya skip skip. udh banyak penjelasan tentang alasan Ronan gak bisa langsung balas dendam tapi ini?

ah ya, tentang kenaifan.. saya penasaran apa yang disebut naif? tipe yang bahagia yang benar benar gak naif?
total 2 replies
Nino Ndut
cih klo mc nya langsung ragu cm karena denger alesan albert mah fix males bgt bacanya..percuma jenius klo gitu aj udh ragu..harusnya mc minimal tangkep albert sendiri g usah make polisi secara albert udh byk ngelakuin kejahatan n itu fatal, kedua mc carilah kebenerannya..bukan malah bengong n ragu..
JustReader: disitu klo dikasih kata kata yang bener bener nyakitin seperti yang Ronan dapatkan bener bener masih kuat kah? ga ragu kah? bayangin klo yang disana itu ortumu sndiri dah, yakali ga ragu? bukti yg Albert bilang sendiri juga benar benar jelas.
total 1 replies
rama
lanjutkan
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
semangat trs thor..💪💪
Giantini
mcnya terlalu tolol dah tau Albert yg bunuh ortunya kok masih aja kasihan dasar..bidoh
JustReader: kasihan dimana? disitu Ronan bimbang tentang orang tuanya.. coba pikirin, orang tua kmu yang kamu pikir org baik ternyata seorang pembunuh? sebelum komen lebih baik mikir dlu.

jangan berbicara seolah-olah disitu kalo ada disituasi yang sama dengan Ronan bakal bisa ambil pilihan yang lebih baik.
total 1 replies
زيتون مامة
usia 13 tahun sudah ada tunangan. sungguh besar i.aginasi othor
JustReader: kalau tunangan menurutku udh cukup lumrah sih, biasanya memang ada keluarga keluarga ternama yang kek gitu terutama diabad pertengahan.

ngikutin aturan dunia? sayangnya ini adalah dunia imajinasi saya dan saya adalah aturan di dunia ini.

jadi saya bisa netapin aturan apapun seperti pertunangan dan sebagainya
total 1 replies
زيتون مامة
di usia 1e tahun kwan mc, telah berjaya merebut perusahaan ayah mc.. mau pecah perut aku ketawa. bocah 13 tahun sudah pandai merebut perniagaan orang tua
زيتون مامة
di usia 13 tahun sudah ada pacar.. budak2 sekarang memang maju. adik pula menangis tak dapat selamatkan perusahaan. kalailu adok semestinya muda 10 tahun atau 9 tahun. ada kah bocah pandai usaha. di usia itu memang pandai main dan makan. cerita walaupuk fiksi, bikin logik thor
JustReader: disini tentang pacar disitu emng sebuah kesalahan sih, harusnya lebih ke punya perasaan saling suka aja dan ga di ungkapin..

adapun tentang pandai usaha atau apa.. tentunya Albert gak ngelola semua usaha itu sendirian.

Albert punya backingannya sendiri yang bantu dari belakang, tiap rencana yang ada Albert cuma ngikutin perintah.
total 1 replies
Giantini
harusnya gercep balas dendam.. bulannya naif
JustReader: lebih baik kalau mahamin apa arti kata naif dulu sebelum komen.

disini, sikap naif itu lebih ke seorang yang terlalu takut mengambil suatu pilihan hingga hal itu bisa membuatnya menderita.

disini seperti yang kelihatannya, Ronan gak pernah ngambil pilihan yang buat dia menderita.

balas dendam cepat? itulah pemikiran yang naif, perusahaan yang Albert ambil alih itu bukan sembarang perusahaan, namun perusahaan tersebut memimpin banyak perusahaan lainnya hingga Ronan akan kesulitan.

jangan bilang kamu nyuruh MC nya solo lawan ratusan ribu orang dari seluruh perusahaan? nah sungguh konyol
total 1 replies
Giantini
mcnya terlalu naif..
Anisa Sari
lanjut trus thor... jngan dengerin orang yang nggak suka...
Susanto Llg
hampir setiap MC karena OP jadi naif
rama
lanjut
rama
lanjutkan
Inyoman Raka
pindah saja sekolahnya gitu aja koq repot
JustReader: pendapat yg bagus tpi sygnya, Albert yang kekuasaannya kuat gabakal biarin Ronan pindah sekolah.
total 1 replies
Inyoman Raka
aku naya masak romansebelum koma uadah punya pacar padahal umur nya baru 13 thn hehe ,gak salah
JustReader: ada pertanyaan yg sama sebelumnya, disitu saya udh jawab bisa dicek aja 😅
total 1 replies
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
semangat thor..
⭐⭐⭐⭐⭐
Hilarus Ratuanik
ashik juga ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!