NovelToon NovelToon
Bintang Antariksa

Bintang Antariksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: ajab_alit

Aku adalah anak perempuan yang memiliki nama “Upeksa Nayanika”. Aku suka buku dan hal-hal yang menakjubkan. Tapi tanpa ku sadari… aku juga salah satu dari bagian hal yang menakjubkan. Hidupku aneh setelah kejadian itu muncul. Tapi, Apakah aku akan bertahan dengan hal menakjubkan itu? Maukah kamu mengenal ku lebih dalam wahai para bintang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ajab_alit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 16

Di taman yang terbengkalai, sebuah pintu besar yang terbuat dari batu berdiri dengan kokoh. Pintu itu memiliki ukiran kotak dalam kotak dan huruf yang tidak diketahui oleh banyak orang. Pintu besar ini biasanya digunakan oleh para penjelajah waktu untuk pulang ke rumah mereka. Jadi, hanya mereka yang bisa membaca tulisan yang terukir disana. Dibalik pintu itu, tepatnya di dunia lain yang indah. Seorang bocah menyentuh batu yang biasanya disebut sebagai pintu penghubung. Bocah pirang itu tersenyum. Ia sangat menanti-nanti sebuah masa depan yang pastinya berasal dari pintu ini.

“Sudah kuduga kau ada disini, lady pembolos.” Bocah pirang itu membalikkan badannya, melihat siapa yang bersuara, Mata biru miliknya menangkap sosok yang memiliki rambut berwarna senja serta mata merah ruby. Edmond De Orion, itulah namanya. Ia adalah putra ke-2 dari kaisar Felix De Orion, penguasa yang paling disegani di wilayah Orion.

“Aku hanya bolos di kelas dansa, Edmond,” dalih si pirang. Edmond melipat tangannya di depan dada.

“Kau berbohong. Sebentar lagi kelas berpedang akan dimulai, kau tidak akan mungkin membolos di kelas itu.”

“Aku tidak berbohong, ya! Aku hanya melewatkan kelas dansa. Nanti, aku akan kembali ke akademi menggunakan teknik teleportasi.” Si pirang membelalakkan matanya. Sedetik kemudian ia menggaruk hidungnya, membuat lawan bicaranya semakin yakin bahwa ia berbohong. Lawan bicaranya tersenyum smirk.

“Kau menggaruk hidungmu ketika sedang berbohong. Sudahlah, akui saja. Aku tahu kebiasaanmu kalau sedang berbohong,” ucap Edmond. “jadi, sedang apa kau berdiri disana?”

“Kau tidak perlu tahu.” Si pirang kembali menatap ke pintu batu itu, mengabaikan sang pangeran kedua dengan santainya. Edmond menghela nafasnya, lalu melangkah menuju si pirang. Ia berdiri di belakang si pirang, menempelkan kedua tangannya ke pintu batu, mengunci pergerakannya. Si pirang mendongak karena tubuh Edmond yang tinggi, ia menatap Edmond yang juga sedang menatapnya. “Masih penasaran dengan dunia di balik pintu ini?”

Pemilik mata biru itu mengangguk. “Tapi, aku juga penasaran dengan wajah ayahku. Kata ibu, ‘ayah berada di dunia lain’. Itu berarti ia ada dibalik pintu ini kan, Edmond.” Dirinya menatap Edmond dengan tatapan khas anak kecil, polos.

“Bisa jadi. Tapi, pintu ini bukanlah satu-satunya jalan menuju dunia lain.”

“Aku tau. Jadi, bisa kau lepaskan aku sekarang?” Edmond tertawa ketika si pirang membuat-buat ekspresi imut di wajahnya. Edmond berhenti menempelkan tangannya di pintu batu, tak mengunci pergerakan si pirang lagi. Si pirang membalikkan badannya, menghadap ke Edmond, lalu menonjok perut Edmond karena kesal atas kejadian yang barusan. Si pirang menonjok Edmond dengan pelan. Namun, tonjokan itu mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa Karena di tangannya terkumpul mana yang jumlahnya sedikit banyak. Edmond meringis kesakitan, ia memegang perutnya. Si pirang tertawa, kemudian berlari. Pangeran kedua yang diselimuti rasa kesal pun mengejar si pirang sambil memegangi perutnya.

“Ternyata kalian bermain disini dengan asik, ya.” Si pirang dan pangeran kedua berhenti melangkah. Mereka menoleh ke sumber suara, Keduanya sama-sama menelan ludah kasar. Suara itu berasal dari seseorang yang bernama Ranianta de orion. Ia adalah kakak Edmond, sang putra mahkota. Putra mahkota tersenyum sambil melipat kedua tangannya di depan dada, senyumnya sangat mengerikan. Aura-aura kemarahan menyelimuti sosok itu, membuat si pirang dan Edmond membeku.

“Jangan membolos. Ayo sekarang kita kembali ke akademi, Timira dan Edmond.”

Timira dan Edmond saling tatap. ‘Kau Taukan apa yang harus kita lakukan sekarang,’ ucap Timira yang hanya bisa didengar oleh Edmond, mereka berdua sedang bertelepati saat ini. Edmond mengangguk. Pangeran kedua menyentuh tangan Timira, lalu menggenggamnya. Mereka sama-sama berhitung, hingga di hitungan ketiga-

“LARIII!!” mereka berdua berlari sambil bergandengan tangan, menghindar dari putra mahkota. Putra mahkota yang sedang jengkel mengutuk mereka tanpa bersuara. Ia berlari, mengejar mereka berdua dengan langkah yang cepat. Tidak lama kemudian, putra mahkota semakin dekat dengan dua bocah yang sama-sama berumur delapan tahun itu. Timira dan Edmond panik, mereka sama-sama mempercepat langkah mereka. Ranianta juga mempercepat langkahnya, membuat Timira dan Edmond semakin panik.

Dalam pelarian itu, Timira terpikirkan satu ide. ‘Edmond, ayo kita terbang,” ucap Timira melalui pikirannya yang terhubung dengan Edmond.

‘Yang benar saja. Kita belum bisa terbang dengan baik, Timira.’ Edmond melotot ke Timira yang sedang fokus dengan jalan yang ada di depannya.

‘Sayap kita bisa bertahan selama 20 detik. Kita bisa bersembunyi setelah terjatuh.’

‘Ide yang menarik dan agak ekstrim. Tapi, aku suka itu. Ayo kita lakukan setelah aku menyebutkan angka tiga.’ kali ini Timira yang mengangguk. Ia bersiap saat hitungan ke satu, mengumpulkan mana yang banyak pada punggungnya di hitungan kedua, terakhir, dihitungan ketiga keduanya sama-sama mengembangkan sayap putih mereka, lalu terbang dengan indahnya di langit.

Ranianta semakin geram dengan tingkah dua bocah itu, ia menggertakkan giginya, bersumpah akan menghabisi mereka setelah keduanya berhasil tertangkap. Ranianta mengeluarkan sayapnya yang besar, ikut terbang untuk menyusul kedua anak nakal itu.

Dua puluh detik hampir tiba, Timira dan Edmund bersiap untuk jatuh ke tanah. Mereka berdua mulai mengalirkan mana ke seluruh indra tubuh, bersiap melakukan teknik menghilang sebelum menyentuh tanah.

Sraaa

Sayap mereka menghilang, membuat keduanya terjatuh ke tanah. Mereka berdua menghilang dari langit dengan menggunakan teknik yang mereka punya. Ranianta masih terbang mengejar mereka yang entah ada di langit bagian mana. Sementara itu, target yang sedang dikejar sudah terduduk di tanah. mereka berdua tertawa dibalik pohon. Adegan tadi merupakan adegan yang mendebarkan sekaligus seru bagi keduanya.

Timira bangkit dari duduknya sepuluh detik kemudian. Ia menepuk-nepuk pantatnya yang kotor, lalu mengulurkan tangannya ke Edmond sambil tersenyum. Edmond membalas senyum itu. ia meraih uluran tangan Timira, ikut bangkit dari duduknya. Setelahnya, mereka berdua berjalan diantara pohon-pohon cemara sambil mengobrol mengenai banyak hal, terutama tentang kejadian hari ini.

###

Edmond melongokkan kepala dari pintu, ia melihat mamanya dan Ranianta berdebat di balik pintu itu, sepertinya mereka berdebat tentang dirinya yang membolos dari kelas. Edmond tertawa, lalu menutup pintu dengan pelan hingga pintu itu tak mengeluarkan bunyi saat menutup. Pangeran kedua yang imut dan kotor itu mengendap-endap menuju ke kamarnya. Saat dirinya sedang asik mengendap-endap, seorang pelayan yang sedang mengangkat kardus besar melihatnya yang kotor oleh tanah dengan bingung.

“Pangeran sedang apa? Habis ngapain?” tanya pelayan itu dengan suara yang lembut sambil tersenyum ramah. Pangeran kedua melihat ke si pelayan dengan mata yang dilebarkan, telunjuknya menempel ke bibirnya, menyuruh pelayan itu diam. Sebuah panah menembak hati pelayan itu, ia menjerit dalam diam karena terpesona dengan wajah galak dan imut milik sang pangeran. “Daripada menyuruh saya diam, lebih baik anda menyuruh saya menyiapkan air panas untuk anda yang saat ini sedang dalam kondisi kotor.”

“Tentu saja kau harus melakukan itu saat melihat pangeran yang kotor.” Edmond memelankan suaranya. Pangeran kedua itu menatap kotak yang sedang diangkat pelayan itu. Sebuah ide muncul seketika. “Hei, aku boleh masuk ke kotak itu tidak?”

“Bisa saja. Tapi, saya bisa terlibat masalah jika memasukkan seorang pangeran ke dalam kotak. ”

“Itu tidak akan terjadi. Kau hanya perlu membawaku ke kamar, lalu siapkan air di kamar mandi yang ada di kamarku.” Pelayan itu berpikir. Hal ini tentu membuat Edmond terpaksa mengeluarkan jurus andalannya, memasang wajah imut untuk meluluhkan hati banyak orang. Melihat wajah imut itu, tentu si pelayan langsung menghentikan aktivitas berpikirnya. Ia langsung menuruti keinginan si pangeran, membuat pangeran tersenyum selama berada di kotak, merasa puas.

...###...

Timira masuk ke kamar Edmond melalui jendela. Edmond terkejut, ia melempar bukunya karena melihat bocah yang berperilaku seperti cicak itu. Pangeran kedua menghela nafasnya, ia meraup wajah putihnya. Timira tertawa, lalu berjalan menuju buku yang baru saja tergeletak dilantai, ia mengambil buku itu, menepuk-nepuknya, melihat judulnya, ‘BINTANG ANTARIKSA’ itulah judul buku itu. Timira berjalan ke Edmond yang duduk di sudut ruangan, memberikan buku itu padanya.

“Tentang apa buku ini?” tanya Timira saat Edmond mengambil buku itu dari tangannya.

“Hanya tentang kisah cinta dua orang yang sama-sama menyukai langit.”

“Hanya itu?” Timira menatap Edmond dengan kening yang berkerut. “Kau tadi fokus sekali membacanya. Aku tidak percaya tentang kata ‘hanya’ yang keluar dari mulutmu.”

“Buku ini memang menarik. Tapi, aku membencinya setelah sampai di halaman 230.”

“Kok bisa?” Timira duduk di lantai, menatap sosok itu sambil mendongak.

“Karena si tokoh utama pria bersengkongkol dengan orang jahat untuk membangunkan si tokoh utama wanita. Tokoh utama wanita tidak mati, ia hanya tertidur, hanya saja tak ada yang tau kapan ia bangun. Si pria membuat sang wanita membencinya untuk menghindarkannya dari bahaya karena si pria adalah musibah terbesar di cerita ini. Saat wanita itu sudah membencinya dan ia tahu kenapa ia bisa bangun dari tidur panjangnya, ia menusukkan sebuah belati ke lehernya. bunuh diri. Itu yang aku benci dari buku ini.” Ucap Edmond panjang lebar. Timira mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Kau benci karena si wanita bersikap seolah-olah ia tak tahu terima kasih, kan?”

“Iya, dia wanita bodoh dan cerita ini sampah.” Edmond melemparkan buku itu lagi, kali ini ia terjatuh di Kasur yang empuk.

“Aku setuju. Kalau aku jadi wanita itu, aku tidak akan membenci si pria dan membunuh diriku sendiri.”

“Aku setuju untuk bagian tidak membunuh diri sendiri. Tapi, kenapa kau tidak akan membenci si pria? Dia sudah melakukan hal jahat loh.”

Timira tersenyum. “Kau tau kan aku orang yang seperti apa?”

“Ahh … sekarang aku tahu alasannya.” Edmond memalingkan wajahnya, tak mau melihat senyum menakutkan milik Timira. “Kau akan meminta penjelasan sambil menempelkan belati esmu ke lehernya, lalu tersenyum menakutkan ke arahnya. Jika ia marah padamu kau akan membuat belati itu masuk ke lehernya, yang lebih buruk lagi kau akan menebasnya dalam sekali serang. Kau membunuh kebencian itu dengan cara membunuhnya. Bisa jadi juga kebencian itu memang tidak ada sejak awal.” Edmond bergidik ngeri membayangkan hal itu. Timira tertawa. Setelahnya si pembolos kelas dansa itu menanyakan akhir cerita itu pada pangeran kedua.

“Si pria memutar waktu, ia kembali ke masa lalu. Lalu mencekik leher wanita yang sedang tertidur itu sambil menangis. Si wanita mati ditangannya, sedangkan dia meraung, mengeluarkan suara yang menyakitkan hati orang banyak. Tangannya bergetar, ia merasa menjadi orang yang paling tersakiti di dunia ini.“

“Waw… dia pria gila,”ucap Timira agak terkejut. “Cerita ini memang sampah.”

1
Yusup Muzaki
terasa kdunia pantasi ...walw ceritanya masih blom dpahami
ajab_alit: nanti lama-lama juga ngerti kok, kak.
total 1 replies
Shinn Asuka
Setting ceritanya memang hebat banget! Bener-bener dapet jadi mood baca di dunia fiksi ini. ❤️
ajab_alit: terimakasih
total 1 replies
XVIDEOS2212
Gak sabar lanjut baca!
Debby Liem: tuiiooooo
ajab_alit: untuk kelanjutan akan saya up besok. di tunggu saja ya/Smirk/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!