Mega, gadis cantik berusia 19 tahun yang super duper manja dan suka sekali memakai pakaian yang cukup terbuka tiba tiba dinikahkan dengan seorang Ustad mesum yang tiba tiba masuk ke dalam kamar kamar mandi nya. Ya,ini sungguh tidak masuk akal bagi Megaa, tapi dia pun tidak bisa mengelak karena kedua orang tua nya yang memaksa nya untuk menikahi pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayna Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Mah,si Raffa udah jalan ke masjid apa belum mah?"Tanya endra pada istrinya ketika keluar dari kamar dengan menggunakan baju koko berwarna putih BW lengkap dengan sarung motif kotak kotak kecil berwarna abu hitam campur abu abu, ia melirik ke arah jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 4.20 Am, sedangkan waktu sholat subuh masuk pada pukur 4.25 Am.
"Belum turun mamah liat pah mungkin sholat di atas bareng Mega karena cuaca sangat sejuk pagi ini, masih kebawa suasana hujan semalam kali."Jawab Mala sambil berjalan membawakan air putih hangat ke ke ruang tamu.
"Iya juga sih mah cuaca pagi ini sangat dingin, jauah lebih dingin dari pagi biasanya papa pergi sendiri saja ke masjid nya. "Ucap endra lalu menyeruput air putih hangat yang dibawakan oleh istrinya itu.
"Mah, papa jalan dulu takut sholat jama'ah nya keburu dimulai." Ucap endra pamit pada Mala istrinya.
"Iya pah, hati hati jalan nya mana tau ada jalanan yang becek karena hujan lebat semalam."Ucap Mala mengingatkan suaminya itu.
"Pasti mah lagian jalanan terang kok."Ucap endra lalu melangkah menuju pintu dan diikuti oleh Mala dari belakang untuk mengunci pintu.
Setelah suaminya jauh dari pandangannya Mala kemudian menutup pintu utama dan mengunci nya dari luar kemudian dia kembali ke ruang tamu untuk membersihkan gelas bekas minum suaminya tadi dan menaroh nya di dapur namun dia tidak langsung mencucinya, hanya sebatas di letakkan di atas kitchen sink (bak cuci piring) nanti akan ada mbak dapur yang akan mengerjakannya. Setelah itu ia kembali ke kamar nya untuk bersih bersih dan melaksanakan sholat subuh.
***
Sedangkan ditempat lain, Raffa dan Mega kini masih berada dalam balutan selimut yang cukup tebal untuk menghadang rasa dingin yang menggerogoti tubuh keduanya.
Kedua nya masih terlena dalam buih buih mimpi yang begitu nyatu kulit kedua nya masih bersentuhan satu sama lain seakan berada dalam kabut kedinginan yang membuncah pelukan yang semalam masih melekat hangat, enggan untuk melepas, takut hawa sejuk tak bisa dihempas.
Dengan kondisi b*rt*l*nj*ng d*d *, dan bagian bawah hanya sebatas celana dalam saja kedua p*h* kekar Raffa mengapit erat pinggang ramping Mega, sedangkan kepala Mega berada tepat dibawah lehernya.dan pinggang serta p*h* bagian atas Mega berada di dalam kukungan p*h* Raffa, atau tepat berada dibawah j*ni nya.
Tuuttt....Tuuttt.... Tuuttt...
Tuuttt...Tuuttt...Tuuttt...
Ponsel Raffa berdering beberapa kali namun, si empunya tak kunjung bangun dibuatnya.
"Mas, apa kamu masih di masjid mas?" Sebuah pesan masuk ke ponsel Raffa tataklan tak mendapat respon ketika dirinya menelepon si empunya ponsel.
Tuuttt...Tuuttt...
Kembali ponsel itu berbunyi mndengar suara berisik dari ponselnya Raffa menggerakkan tangan kanan ke arah belakang meraba raba keberadaan benda tersebut setelah ketemu dia mematikan ponsel nya dan menyetel ke 'mode jangan ganggu' lalu ia kembali ke posisi semula dan menarik kembali si istri kedalam pelukannya.
Merasa tubuhnya ditarik sedikit kasar, Mega sedikit merasa terganggu dan membuka matanya pelan dan mendapati d*d* t*l*nj*ng Raffa didepan matanya lalu ia mendongakkan kepalanya keatas dan dilihatnya wajah tampan suaminya itu masih memejamkan matanya dengan kedua tangan nya memeluk melingkar dibagian atas perut nya.
Mendapati suguhan pemandangan yang begitu nyata dan indah luar biasa mega merasa jantung nya berdebar hebat napas nya sedikit lebih cepat dari biasanya.
la mulai melirik dalam pada wajah sempurna suaminya itu diliriknya wajah putih bersih Raffa, disana terdapat hidung yang mancung kedua kelopak mata yang terpejam yang tanpak begitu indah, lalu pandangannya beralih ke bibir suami nya, bibir yang tadi malam melumat penuh n*fsu bibir ranumnya. Tanpa sadar mega menyentuh bibir nya sendiri tatkla teringat adegan panas nya dengan Raffa tadi malam dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil refleks menggerakkan tubuhnya begitu juga kakinya yang kini sedang berada di dalam kukungan paha kekar Raffa, sontak saja gerakan kaki Mega itu mampu membuat suami yang tertidur lelap terjaga namun ia masih belum membuka mata nya.
Setelah dirasa jantung nya mulai aman, Mega kembali menatap wajah tampan pria itu dan memandangnya lekat tangan mulai bergerak hendak menyentu wajah pria itu dia membelai lembut rambut berantakan Raffa dan merapikannya ke belakang wajah pria itu setelah itu tangannya mulai beralih ke hidung mancung yang di ujungnya terdapat tahi lalat kecil menambah kesan manis pada hidingnya la menowel nowel hidung suaminya itu dan sesekali ia mengembang kan senyum penuh kagum puas menikmati hidung Raffa kini mata cantik ya itu turun melirik bibir yang sebulum nya mengingatkan kembali ingatannya tadi dengan tangan gemetar ia mengusap lembut tepi b*b*r Raffa, lalu mengelus elus nya pelan penuh perasaan.
Raffa yang sebenarnya sudah bangun sedari tadi, sengaja tidak membuka matanya, dia ingin mengetahui apa yang akan dilakukan Mega selanjutnya mendapati Mega menendang juniornya tadi sebenarnya Raffa ingin memberikan pelajaran pada Mega namun ia terpaksa menahan niat nya itu tatkala melihat tingkah istrinya seperti sedang salah tingkah karena memikirkan sesuatu, ia melihat nya dengan mata yang sedikit terbuka lalu pura memejamkannya kembali.
Kini Raffa sedang berusaha menahan gejolak dalam dirinya tatkala mendapati sentuhan lembut dari jemari halus Mega di b*b"r nya dia merasa sangat nyaman dan sangat menyukai elusan Jemari istrinya itu.
"Sayang!"Ucap Raffa tiba tiba membuka matanya dan mencengkram pergelangan tangan Megaa karena sudah tidak kuat menahan sentuhan Mecca lebih lama dibirnya itu mendapati Raffa yang tiba tiba terbangun dari tidurnya Mega merasa sangat terkejut.
"Mas?" Ucap Mega mematung dihadapan Raffa.
"Lagi ngapain kamu, ha?"Tanya Raffa menatap nakal pada Mega.
"Cuma liatin wajah mas doang!" la berusaha melepaskan tangan nya dari cengkraman tangan Raffa dengan perasaan menahan rasa malu yang teramat dalam.
"Mau liat area lainnya gak?" Goda Raffa nakal yang membuat bulu kuduk Mega berdiri.
"Dasar ustad mes*m!"Kata Mega berusaha kabur namun ditahan oleh Raffa. Secepat kilat ia duduk dan menarik tubuh ramping Mega lalu membawa Mega duduk diatas pangkuan nya.
"Mas, lepasin!"Pinta Mega menggerakkan tubuhnya. Kini posisi Mega duduk diatas pangkuan Raffa dengan punggung nya bersentuhan dengan tubuh bagian depan suami nya.
"Duduk dulu sejenak disini. Mas suka rasa b*k*ng kamu yang menempel disini."Kata Raffa yang kini menikmati p"nt*t padat istrinya yang tengah bersentuhan dengan si joni nya yang ikut terbangun lau ia memeluk erat tubuh gadis itu dari belakang dengan mengalungkan lengan nya melingkar di bawah p*y* d"r* Mega.
Mega yang mendapati diri nya yang tengah dipeluk seperti itu tak bisa melepaskan diri karena pelukan Raffa sangat kuat la tak berdaya jika sudah berada dalam dekapan lelaki itu la hanya mampu pasrah dan menuruti permainan sang pria sesekali Raffa menciumi tengkuknya dengan lembut yang membuat tubuhnya menggelinjang sehingga dadanya sedikit membusung dan pantatnya juga ikut bergerak, yang membuat Raffa mendesis kenikmatan karena gesekan p*nt*t Mega pada di joni nya.
"Sayang, mas mau keluar lagi boleh gak?"Bisik Raffa pelan ditelinga Mecca sambil salah satu tangannya meraba raba paha mulus istrinya itu. Mega sedikit geli mendengar bisikan Raffa pada telinga nya ditambah lagi elusan Raffa pada paha nya yang membuat bagian intimnya terasa berkedut.
"Tapi aku lagi datang bulan mas!"Jawab Mega sedanya.
"Pakai cara lain sayang."Ucap Raffa seraya membalikkan tubuh Mega menghadap pada nya.
"Maksud nya?"Mega mengernyitkan dahinya tak mengerti.
"Pakai ini saja. "Ucap Raffa sambil memegang tangan lembut Мega.
"Tapi aku takut mas. "Ucap Mega ragu.
"Mas gak akan nyerang kamu kok please, bantuin mas ya, untuk melepaskan rasa sesak dibawah sana. "Ucap Raffa memelas pada Mega dengan raut wajah yng mengiba melihat Raffa memelas padanya Mega gak tega untuk menolak permintaan pria tersebut.
Setelah mendapat persetujuan dari Mega, Raffa pun mulai menurunkan c*l*n* dalamnya dan terlihatlah senjata tumpulnya itu berdiri mengacung ke arah wajah Меgа.
