Lotus Age: A Crown Prince

Melihat loading yang cukup lama, Akira mulai tidak sabar.

Padahal ia sudah 2 Jam lebih di perjalanan, di dalam mobil magis ini kini ia muak.

"inikah rasanya merindukan peradaban?", pikir Akira.

Perjalanan ini yang Akira belum tahu seluk beluknya ia pastikan akan berlangsung lama.

Karena mobil dengan model ini tidak bisa berlari lebih cepat dari kuda balap, atau setidaknya hanya menyamai.

Akira melihat ke arah pak supir dengan kemampuan rata-rata itu.

"pak, kapan kita sampai?".tanya gadis itu.

Supir itu, seorang pria paruh baya yang kesepian.

Ia langsung merasa senang ketika akhirnya satu satunya orang yang berada di kereta itu selain ia mengajak bicara.

Sambil tersenyum ramah, ia menoleh sekejap dan menjawab pertanyaan Akira.

"Ke kediaman Duke pahlawan butuh 1 jam lagi." jawab supir itu dengan nada yang cukup ramah.

Akira menarik ujung bibirnya, berada di bawah perlindungan count Keiro Alcyone ternyata tak seburuk itu.

Akira melihat ke kanan dan ke kiri, di depan hanya ada jalanan kosong tempat keempat ban mobil berputar putar untuk bisa berjalan.

Kondisi jalanan itu cukup bagus, meskipun tidak terlihat dibuat dari aspal yang layak untuk sebuah jalan.

"kenapa jalanan ini sangat kosong?", tanya Akira lagi.

Jauh dari dalam benaknya ruap ia sangat menyukai sikap dari sang supir yang selalu ramah dan menjawab pertanyaan Akira.

"Loh?", gumam supir itu.

Butuh beberapa detik berlalu bagi supir itu untuk menjawab pertanyaan Akira yang satu ini.

"emm.. Karena pengguna kereta magis hanya para bangsawan saja, kenapa nona berkata demikian?", si supir itu malah bertanya balik.

Akira hampir saja kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan itu, siapa sangka ia akan melontarkan pertanyaan yang salah di saat saat seperti ini.

"ehh, tidak apa-apa. Jalanan selalu penuh dengan kereta kuda pedagang", jawab Akira.

Supir itu mengangguk pelan mendengarkan jawaban janggal itu.

Sepertinya ia lupa kalau sekarang bukanlah zaman modern di tahun 2227, dimana kendaraan bermotor berbasis karbon melayang dan melesat dengan cepat di atas perumahan dan jalanan.

Ketika zaman semakin maju, gaya hidup dengan kendaraan bermotor tak lagi bisa dihindari.

Berbeda dengan di dunia ini yang zamannya jauh dibelakang, dan masih saja degan sistem kebangsawanannya yang kaku.

Tidak ada yang namanya sistem kebangsawanan pada dunia Crimson berasal.

"sepertinya sejarah yang menentukan segalanya yang ada sekarang".

Akira jadi sedikit tegang setelah dicurigai oleh supir yang ramah itu, orang orang yang ramah itu selalu menakutkan.

"jalanan kereta kuda dibedakan dengan kereta magis.", ucap supir itu tanpa sebab.

Akira yang mendengarnya mulai memasang sikap antusias mendengarkan.

Si supir itu tersenyum dan melanjutkan perkataannya.

"Kalau kereta kuda berada di belakang kereta magis, ia akan kaget dan kelabakan karena mengira kami membawa beast dan monster.", jelasnya.

"kalau ada di depan maka mereka bisa saja tertabrak kereta magis saking lambatnya dibandingkan kereta kuda pedagang dengan perbandingan berat bawaan yang kentara".

Akira yang mendengarnya mengangguk pelan.

"oh, begitu.. Jadi itulah sebabnya jalanan ini terlihat berbeda dari biasanya", ujar Akira.

"pak, saya tidak tahu tentang ini karena baru kali ini saya keluar dari tanah perasingan.", ucapnya lagi.

Si supir itu menoleh lagi, kakinya yang menekan pedal gas ia tarik sedikit.

Sekarang kotak berkaki empat itu berjalan dengan lebih lambat, supir melakukan itu seolah olah sengaja ingin mendengarkan kisah Akira.

"Ini sudah tahun kelima, jadi saya hanya bingung saja kenapa semuanya tiba tiba berubah".

"jangan khawatir, kalau nona Akira sering sering bertanya niscaya tidak cepat tersesat di jalan"