NovelToon NovelToon
Become The Duchess Of Lala Land

Become The Duchess Of Lala Land

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Time Travel / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel
Popularitas:104.9k
Nilai: 5
Nama Author: Harsie Alive

Hahh.... hahh...

arrkkkkhh!! Ampun!! ampun!! sakit sekali!!

kumohon, aku mohon ampun buuu....

Suaraku bergetar memohon ampun pada ibu Tiriku yang menjambak rambutku dan menampar wajahku berkali-kali. Tatapannya yang tajam dan pukulannya yang kasar tak akan ku lupakan bahkan sampai aku mati.

ini kah takdirku? aku hanya ingin hidup bahagia, meski hanya sehari saja. Jika aku hidup kembali, kumohon Tuhan, Langit, Dewa atau apapun itu, kumohon berikan aku setetes kebahagiaan agar dahagaku terpuaskan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Evan Pulang

Aaron duduk di samping pembaringan Shuvin dengan wajah khawatir. Jujur, sejak kenal dengan wanita itu , hidup Aaron perlahan berubah.

Banyak berbicara dan bertukar pikiran dengan orang yang sefrekuensi membuat Aaron lebih mengerti seluk beluk kehidupan.

"Kak, kau lemah sekali!" Ucapnya sambil menatap Shuvin kesal. Meski demikian Michelle dan Lera yang ada di sana bisa melihat ada raut sedih dan khawatir dari pria itu.

"Bahkan dia lebih peduli pada Duchess dibandingkan Duke!" Bisik Lera yang tak bisa menahan bibirnya untuk tidak bicara.

"Sshhhttt diamlah Countess Lera, jangan banyak bicara, rumah tangga nyonya adalah rahasia!"balas Michelle.

Lera mengerucutkan bibirnya sambil memandangi Shuvin dan Aaron yang terlihat dekat.

"Hey, di mana pelayan pribadi nyonya kalian? Dan apa yang dia lakukan sampai dia jatuh sakit seperti ini? Apa suaminya tidak peduli? " Tanya Aaron.

"Rahasia!"

"Kami tidak boleh memberitahu masalah itu pada sembarang orang!" Ketus Lera.

" Kau!!"

"Grrhhhh... Dasar mulutmu itu!! "

"orang seperti mu sudah lama mati jika berada di bawah kekuasaanku!!" Kesal Aaron.

"Uhuk.. Uhukk.. uhuk...

"Aaron, apa kau datang kesini untuk membunuh orang kepercayaan ku? Kau benar-benar terlalu bersemangat bodoh!" Shuvin akhirnya sadar setelah mendengar perdebatan kecil ketiga mahluk itu.

"Kak.. kau akhirnya bangun, dasar kerbau bodoh!!"

"Kau lemah sekali, baru kena angin sedikit sudah jatuh, dasar kau ini!!" Mulut Aaron tak berhenti mengomel sejak melihat Shuvin bangun dari tidurnya.

Wanita itu mengernyitkan keningnya sambil menatap tajam pada Aaron yang sangat berisik.

"Aaron kau berisik!"

"Keluar saja sana!" Kesalnya sambil memukul kepala Aaron dengan tangannya.

Aaron mengerucutkan bibirnya dengan wajah polos seperti anak kecil" cih... Iya aku diam!"

Pffthh...

"Hahahhaha.... Dasar kau ini,"

"Ngomong-ngomong ke mana Aaron yang menangis tadi hmm? Hahahah... Kau menangisiku tadi di dalam pedati!" Ejek Shuvin.

Saat di dalam kereta kuda dia mendapatkan kesadarannya dan mendengar suara tangisnya dari bibir Aaron. Pria itu menangis khawatir bahkan menyebutkan mendiang ibunya yang sudah meninggal.

Ketahuan berbuat seperti itu, wajah Aaron langsung bersemu merah. Dia menyembunyikan wajahnya dari Shuvin saking malunya.

" aku mana ada menangis, dasar lemah!!" Ejek pria itu.

Shuvin tertawa geli," sudahlah sudah..." Dia menepuk punggung Aaron yang membelakanginya.

"Aku baik-baik saja, jadi pangeran mahkota, bisakah kita undur hari duelnya sampai aku benar-benar sembuh?" Pinta Shuvin.

Aaron menoleh dengan wajah kesal," hmm... Kali ini saja kuturiti kemauanmu dasar lemah!" Ejeknya lagi.

Lera dan Michelle saling melirik dengan wajah melongo. Kedekatan keduanya sudah persis seperti pasangan. Bukan seperti Duke dan Duchess yang dingin satu sama lain.

Dan baru hari ini mereka melihat nyonya mereka tertawa sebahagia dan selepas itu.

Michelle dan Lera keluar dari kamar itu atas keinginan Shuvin. Wanita itu meminta agar Aaron yang menemaninya di sana sebab banyak hal yang masih ingin dia bicarakan dengan pangeran negeri seberang itu.

Keduanya berjalan sambil berbincang.

"Tak ku sangka nyonya akhirnya bisa tertawa sebahagia itu,"ucap Michelle dengan senyuman di wajahnya .

"Benar, seandainya Duke memperhatikan nyonya sedikit saja, nyonya pasti akan bahagia!"

"Tapi kenapa tawa nyonya harus diberikan oleh pria asing yang tak tahu asal usulnya itu!" Celetuk Lera.

"Husshh... Jangan sembarangan, jika orang lain mendengar, mereka akan mengejek Duke yang tidak mengenal istrinya sendiri!" Ucap Michelle.

Lera menghela nafas, dia juga kasihan pada majikannya.

Padahal Shuvin adalah wanita yang sangat luar biasa, tapi entah bagaimana bisa mata sang Duke tertutup pada istrinya.

" Nyonya sosok istri idaman semua pria, dia baik, perhatian, sayang anak-anak, jago masak, pandai berinteraksi, meski cerewet dan pemarah, nyonya itu baik hati!" Puji Lera.

Baroness Michelle menganggukkan kepala mereka.

"Jika Duke memang tidak mencintai nyonya, ku harap suatu saat nanti nyonya bebas dan hidup bahagia bersama pria yang dia cintai dan mencintainya, " Harapnya pada sang langit.

Mereka berjalan dengan cepat melewati lorong-lorong kediaman itu. Tanpa sadar, seseorang yang mereka sebut dalam perbincangan mereka telah mendengar semua ucapan mereka.

Duke of Lala Land baru saja tiba di kediaman itu bersama Gray yang tidak tahu apa-apa soal mata-matanya yang tidak menampakkan diri.

Duke berjalan dengan tatapan datar dan dingin, sedang di belakangnya ada Gray yang terus mengekorinya.

"Gray, biarkan aku sendiri!" Ucap Duke Evan dengan nada dingin yang berhasil membuat sekujur tubuh Gray merinding.

"Tuan, saya rasa anda harus mengambil tindakan tegas pada nyonya, bagaimana bisa nyonya mengundang seorang pria ke kediaman saat anda tidak di sini!" Ucap nya mencoba mengadu domba Duke dengan sang Duchess.

Evan terdiam, dia mengeraskan rahangnya dan mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

"Yang benar saja, bahkan di keadaan seperti ini pun!?" Ucap Evan geram.

"Benar tuan, nyonya tampaknya tidak lagi takut pada anda, beliau terang-terangan berselingkuh di depan anda, sebaiknya segera putuskan hukuman untuknya!" Ucap Gray memprovokasi.

"Benar... Kau benar... Sudah saatnya menghukum para bajingan yang mengkhianati ku!" Ucap Evan seraya berbalik dan menatap Gray dengan tatapan serigala jahat yang siap membantai seluruh kerjaan.

"Tu-Tuan?" Gray terhenyak melihat tatapan permusuhan itu.

Seringai liar tergambar jelas di wajah Evan," kau benar Gray, kau benar-benar harus segera mendapatkan hukumanmu!"

Bughhhh!!!!!

Krakk!! Kraakkk!!!

Gray ambruk ke atas lantai setelah kedua tangannya dipatahkan oleh Evan. Dia kehilangan kesadarannya di tangan sang Duke.

"Juan, Kim, seret bajingan ini dan kurung dia bersama orang itu!" Ucap Evan penuh dendam.

"Baik tuan!" Balas mereka kompak.

Gray diseret menuju penjara bawah tanah, di mana pelaku penembakan anak panah waktu itu masih dikurung dan disiksa habis-habisan oleh Tristan dan ksatria kerajaan.

Evan memijit pelipisnya, kepalanya terasa sakit dan wajahnya terasa tegang.

"Shuvin... Maafkan aku!" Ucapnya pelan.

Dia melangkah menuju kamar istrinya. Dapat dia dengar gelak tawa dari ruangan itu. Sangat bahagia dan lepas persis seperti yang dia dengar dari perbincangan dayang istrinya.

Evan mengintip dari balik pintu, dia bisa melihat tawa bahagia tergambar jelas di wajah Shuvin. Tapi sedetik kemudian dia terkejut bukan main saat melihat pria yang duduk dan membuat Sang Duchess tertawa.

"Ba-bagamana bisa dia di sini!??" Ucapnya yang tanpa sengaja malah mendorong pintu kamar dan...

Brakkk!!

Pintu terbuka begitu saja. Evan terhuyung ke depan, beruntung refleknya bagus, dia tidak terjatuh.

Bayangkan betapa malunya jika seorang Duke terjatuh karena mengintip istrinya.

Dua pasang mata menatap cengo ke arah Evan yang tampak linglung itu.

Aaron hampir saja tertawa terbahak-bahak kalau Shuvin tidak menepuk lengannya.

"Ekh.. ekhmm!"

" Apa yang kau lakukan bersama pria di kamarmu!? Kau berselingkuh selama aku tidak di sini!?" Tuduh Evan.

Padahal bukan itu yang ingin dia ucapkan, tapi sialnya dia malah mengundang perang dingin.

Shuvin mengernyitkan keningnya kesal, dia menatap datar pada pria itu .

"Wirr.... Bang Toyib pulang!!" Celetuknya spontan sambil melemparkan tatapan meledek pada pria itu.

1
Narimah Ahmad
bru mulai ni,😍
Ririn Santi
kecolongan lg deh
Ririn Santi
hahahaha.......gak kuat ketawa, sakit perutku guling guling
Ririn Santi
pangeran kodok udah se frekuensi dg si gadis random
Nur Hayani
terharu sekali melihat keluarga Evan apalagi istrinya shuvin
Ririn Santi
benar" menegangkan
Ririn Santi
hahaha..... wir bang Toyib pulang
Ririn Santi
hais kurang kerjaan bgt , ngapain coba pakai ngicipin bulu pengerat begitu sih
Ririn Santi
kampret, Cok, hah ....random bgt si sulvin ini
Ririn Santi
haaaah .. sak karepmu lah shuv...shuv....
Ririn Santi
buat si duke kejedug dan menyesal sedalam dalamnya shuv
Ririn Santi
hahaha .....
hancur...hancur hatiku...😁😁😁😁
Ririn Santi
terharu, jd pingin nangis hiks...hiks....
Ririn Santi
toeng....toeng....
Ririn Santi
pada kagok pelayannya😁
Putri Kemuning
akhirnya.....
terimakasih thor sudah membuat karya ini
Nsaa Indri
the end .bahagia deh
Musdalifa Ifa
seru
mobilbutut11
Author semangat yaaa cepet² up kalo bisa bikin season 2 pliss harus sih ini,AYO SEMUANYAAA DUKUNG TERUS AUTHOR SIAPA TAU DIBIKININ SEASON 2/Pray/

SEHAT² SEMUANYA/Smile/
✨rossy
mampirrrrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!