NovelToon NovelToon
LENTERA CINTA

LENTERA CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Playboy / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arti Channel

Tiara Salsabila biasa dipanggil Rara adalah sosok gadis polos, sederhana dan kekanakan. Dia jatuh hati pertama kali pada Tian, sosok pria yang membuatnya iri karena Tian mempunyai kelebihan yang menjadi kelemahannya.

Namun ternyata cintanya itu membuat kecewa. Tian tidak seperti yang diharapkan gadis tersebut. Tian ternyata diam-diam sosok playboy yang mempunyai banyak wanita.

Semenjak itu Tiara tidak bisa mempercayai yang namanya laki-laki. Tiara berubah dratis dan melindungi dirinya sendiri. Hingga datang seorang pria yang dengan tulus mencintainya. Bahkan melamarnya, Namun pria tersebut tidak lain adalah dosen killernya. Dosen yang selama ini membuat Tiara kesal, emosi bahkan menangis karenanya. Akankah Tiara percaya dengan cinta sang dosen? Dan menerima lamarannya? Baca kisahnya di Lentera Cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arti Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Speaking

Malam hari menunjukkan pukul 20.00. Tiara sedikit kesulitan mengerjakan tugas. Dia pun memutar otak.

'Siapa ya yang bisa membantuku.'pikirnya.

Nama Tian muncul dipikiran Tiara. Tiara merasa chat terlalu lama. Gadis itu pun menelepon Tian. Sedikit lumayan lama baru teleponnya diangkat.

" Hallo, assalamualaikum." Sapa Tiara.

" Wa'alaikumsalam." Tiara terkejut, Suara seorang wanita yang menjawabnya.

Tiara mengecek layar handphone. Takut salah Kontak. Dilayar handphonenya jelas tertulis nama Tian.

'Tidak salah,' batin Tiara.

" Maaf, Kalau boleh tahu ini siapanya Tian?"Tiara to the point.

" Owh saya pacarnya Tian. Kebetulan Tian sedang ke belakang. Dan Dia lupa membawa handphonenya. Apa ada yang bisa saya bantu?"Wanita itu terdengar sangat ramah. Tiara tidak berhak menghancurkan hubungan Mereka.

" Tidak. Terima kasih. Maaf mengganggu." Ucap Tiara pamit undur diri.

" Sama-sama."

Tiara langsung mematikan panggilan tersebut.Wanita?Pacar? Dada Tiara mendadak sesak.Sakit? Iya. Hati Tiara terasa sakit.

'Apa Aku sudah begitu berharap banyak pada Tian? Sepertinya Aku benar-benar berharap Tian bisa membalas perasaanku.' Pikir Tiara.

Tiara langsung meneteskan air mata.

"Bagaimana bisa Aku sebodoh ini. Bagaimana bisa Aku terjebak dengan rasa cinta pada manusia. Lebih parahnya cintaku bertepuk sebelah tangan."

Tiara tidak menyalahkan siapapun untuk hal ini, kecuali dirinya sendiri. Tiara merasa Dia terlalu bodoh, polos dan terbawa dengan perasaan sendiri.

"Harusnya Aku paham Tian hanya sebatas merespon bukan memberi harapan. Dan sebaik-baiknya berharap itu pada Allah, bukan pada manusia." suara lirih Tiara ditengah kegalauan hatinya.

Tiara pun segera ambil wudhu, menenangkan diri seraya menunggu sholat isya.

Gadis itu merasa bersyukur karena rasa sakit ini datang lebih dulu dibanding datang terlambat. Hidup pasti ada saja ujian. Tapi Tiara percaya, Apapun ujian yang Allah berikan hari ini. Pasti akan ada hikmahNYA. Dan kesedihan hari ini. Pasti akan diganti dengan kebahagiaan suatu hari nanti.

Pagi ini Tiara benar-benar tidak mempunyai semangat masuk kuliah. Tiara berangkat ke kampus begitu pukul 06.30, Gadis itu mengendarai motornya diatas rata-rata. Biasa 45 per km, sekarang 80 per km. Tidak selang lama, Tiara pun tersadar sudah sampai depan gedung universitas. Dia memarkirkan sepeda motornya tepat di deretan nomor tiga.

Tiara berjalan melewati gedung utama kampus, belok kanan. Bunyi handphone membuat Tiara langsung mengangkatnya, Namun tiba-tiba. " Bruk!!!"

Tiara tidak sengaja menyenggol seseorang.

Dan membuat buku-buku berjatuhan.

" Kalau jalan pakai mata." Suara seorang pria terdengar sangat pedas ditelinganya.

" Maaf." Ucap Tiara seraya membantu mengambil buku-buku milik pria tersebut,

Setelah selesai Tiara melanjutkan langkah kakinya menyelusuri koridor kampus gedung A. Dan lalu menuju lantai dua.

Tiara terkulai lemas begitu masuk kelas. Gadis itu langsung meletakkan kepalanya diatas meja. Kebetulan hari ini mata kuliah pertama ada kelas speaking. Tiara bisa duduk dipojok bagian belakang. Sehingga Dia bisa sedikit demi sedikit menghindari Tian dan melupakan perasaan sukanya pada cowok tersebut.

Wina yang baru datang, langsung duduk disampingku. Dia melihat Tiara tidak begitu semangat.

" Masalah jurusan?" Tanyanya.

" Entahlah." Sahut gadis.

Tak ada yang tahu perasaan Tiara ke Tian, kecuali Allah, Rabb Maha Mengetahui segalanya. Afifah, Wina, Siwi, Mereka semua hanya sekedar menebak. Dan Tiara membiarkan itu menjadi rahasia. Bahkan dari Tian sendiri.

" Oya tugas speakingmu sudah selesai?" Tanya Wina.

" Sudah dunk Win." Ucap Tiara seraya sedikit enggan untuk membuat tas rangselnya.

Namun Tiara terkejut, Dia tidak menemukannya. Wajahnya berubah panik. Ditas tidak ada, ketinggalan dirumah?

Aduh, Tiara memegang kepalanya. Dia lupa membawanya. Wina menatap Tiara dengan sebelah alis terangkat.

'Sungguh ini waktu yang tidak tepat. Bagaimana kalau Pak Robi kasih detensi, Susahnya menaikkan nilai kalau sudah jeblok.' Keluh Tiara dalam hati.

" Mana Ra, tugas speakingmu? " Tanya Wina.

" Astaghfirullah! Gak kebawa, ketinggalan Win," Jawab Tiara panik.

Sepertinya Tiara lupa memasukkan kertas tugasnya setelah sholat isya tadi malam.

" Ada apa Kalian ribut-ribut?" Tanya Afifah yang baru datang.

" Aku lupa bawa tugas speaking." Sahut Tiara.

" Kalem aja kali. Pak Robi gak akan masuk, katanya ada dosen lain buat ngegantiin. Makanya nih kelas penuh. Fansnya pada datang." Jelas Afifah.

Tiara sedikit bernapas lega. Masalahnya Pak Robi itu termasuk dosen killer. Tidak selang lama Tiba-tiba pintu terbuka dan semua mahasiswa terdiam. Namun bisik-bisik jelas terdengar.

" Pantas saja banyak yang memilih Fakultas ekonomi. Dosen bahasa Inggrisnya seganteng ini."Bisik salah satu mahasiswi didepan Tiara. Namun tunggu dulu. Dia terlihat asing, sepertinya bukan kelas C. Apa Mereka masuk kelas ini demi dosen ini? Tiara terlihat penasaran. Bisik-bisik itu banyak Tiara dengar. Dan kebanyakan memuji dosen yang baru masuk tersebut. Tiara yang duduk dibelakang belum melihat seganteng apa yang dimaksud. Apa seganteng Vic zhou di drama Mars? Takashi Kawashibara di itazura na kiss? Siwon choi super junior?

V BTS? Taehyung BTS? Jaemin NCT? Dylan wang di Only for You? Aisssh kenapa jiwa fans girls Tiara jadi keluar. Tiara geleng-geleng kepala mengingat Dia baru move on dari dunia idol-idolnya tersebut.

'Istighfar Ra. Manusia tertampan adalah Rasul terakhir.' Batin Tiara mengingatkan diri sendiri.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."Sapa dosen baru tersebut.

" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Serempak semua mahasiswa menjawab.

Beliau masih duduk, Tiara belum terlalu jelas bagaimana tampang wajahnya. Maklum, Tiara duduk paling belakang. Berharap hari ini Dia dapat menjaga jarak yang jauh dengan Tian.

" Baiklah, Sebelumnya perkenalkan nama Saya Hasan Ali Setiawan. Biasa dipanggil Pak Hasan. Mungkin diantara Kalian ada yang mempunyai teman di Fakultas Ekonomi. Saya mengajar mata kuliah bahasa Inggris. Untuk selanjutnya Saya disini mengambil alih mata kuliah Pak Robi untuk akhir semester ini dan semester dua. Pak Robi belum bisa mengajar kembali. Beliau mendapatkan kesempatan untuk belajar S3 di Universitas Oxford."Jelas Pak Hasan.

Hanya suara yang masih Tiara dengar. Wajahnya masih terhalang kepala-kepala para mahasiswa lainnya.

" Aturan dalam kelas Saya tak jauh berbeda dengan Pak Robi. Pertama, saya tidak toleransi dengan keterlambatan dan kelalaian tugas."

Tiara yang kadang titip absen langsung membelalakkan matanya.

"Kedua, "Dosen baru tersebut berdiri menuliskan sesuatu di papan tulis.

"Hanya di pertemuan awal saya memberi tahu e-mail Saya. Jadi, catat baik-baik dan simpan." Ucap Doswn tersebut menghadap ke para mahasiswanya.

Dan Tiara baru bisa melihat wajahnya. Tunggu! Tiara merasa sudah pernah melihat dosen ini.

' Astaghfirullah. Pria tadi pagi?' Batin Tiara.

'Kenapa pada suka sama dosen ini? Ok lah wajah sedingin naoki di itazura na kiss. Tatapan setajam shuyan di only for you. Tapi ini sama saja tipe-tipe dosen killer, dosen disiplin dan tak bertoleransi. Lihat saja bagaimana tadi pagi, kata-katanya pedas banget.Dan sepertinya dilihat dari kematangannya seharusnya Dia sudah berkeluarga.'Tiara berargumen dalam hatinya.

" Wow ganteng banget. Aku jadi pengen pindah ke fakultas ekonomi saja." bisik Afifah.

" Brian mau dikemanakan?" Spontan Tiara nyeletuk.

" Kan bisa buat cadangan Ra kalau tidak berhasil."

" Huh. Paling juga Pak Hasan sudah punya istri."Sahut Tiara asal tebak.

" Kudet banget kamu Ra. Kata temanku yang di fakultas ekonomi, Beliau masih lajang tahu. " Jelas Afifah si paling update.

" Kamu sih fokusnya ke Tian doang. Jadi tidak tahu ada dosen seganteng Pak Hasan."Tambahnya.

" Aissh. Apaan sih, orang Tian juga sudah punya pacar." Tiara keceplosan karena kesal mendengar nama Tian dibawa-bawa.

" What!!! Serius?" Tingginya suara Afifah membuat dosen baru yang masih memperkenalkan diri di depan pun langsung memandang ke arah Mereka berdua.

" Kalian kalau masih ingin mengobrol. Keluar dari kelas saya!"Titahnya.

Tiara dan Afifah pun langsung terdiam menundukkan kepala. Mahasiswi-mahasiswi yang sebelumnya pada ngehalu dosen baru tersebut pun langsung tersadar dari lamunannya.

To be continued

Jangan lupa like dan coment

1
Arthey Cifanblifor
Ceritanya menarik
NurAzizah504
Mawar mendarat. Lanjut, Kak
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Heh, mau jadi pebinor apa, ya? Geram sama Tian.
Dandelion: Memang Tian terlalu , hehe
total 1 replies
Teteh Lia
jaemin 😍
Dandelion: wah ketahuan nih biasnya jaemin hehe
total 1 replies
Teteh Lia
potek sudah ...... Tian sudah punya cewe ternyata
Dandelion: Tian kan play boy hehe
total 1 replies
Teteh Lia
cemberut menguras hati. mending santuy2 aja dulu.
Dandelion: iya benar bgt
total 1 replies
Teteh Lia
mau cemburu tapi gengsi.
Dandelion: cemburu terpendam dihati hehe
total 1 replies
Teteh Lia
bosan 😱 trus langsung putus gitu aja. 😱
Dandelion: playgirls hehe
total 1 replies
Teteh Lia
aku mau ice cream aja. 🤭
Dandelion: iya lebih enak ice cream hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Semangat!
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
IG: arka_novel
Semangat kak❤
Dandelion: Terima kasih. Bismillah tetap semangat hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjutttt. Aku kasih dua iklan, ya /Ok/
Dandelion: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NurAzizah504
Pak Hasan bikin greget, deh /Joyful/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Saya menantikan karya hebat Kakak /Smile/
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya kak
total 1 replies
Qiandra Tsabita Arriza
kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan pasangan suami istri kadang menimbulkan suatu masalah dan kesalah pahaman,, hati" hasan karna kamu masih saja memandang rara sebagai anak kecil bila suatu hari nanti terjadi salah paham jangan salahkan tiara
Dandelion: Insyaallah, bismillah. Semangat
Qiandra Tsabita Arriza: sama sama kak.. semangat terus yak
total 3 replies
NurAzizah504
Dua iklan mendarat, Kak /Good/
NurAzizah504
Cie, cemburu /Smile/
Dandelion: cemburu terpendam
total 1 replies
NurAzizah504
Waduh, Tian. Minta imbalan /Joyful/
Dandelion: namanya cowok yah hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Hai, Kak. Aku mampir di cerita Kakak, nih. Mau saling dukung ga, Kak? /Smile/
NurAzizah504: Terima kasih banyak, Kakak
Dandelion: Hai juga kak, terima kasih kak sdh mampir. Boleh kak, mari kita saling dukung
total 2 replies
Uswatul Khasana
lanjutt
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya. Tetap ikuti dan nantikan update-an selanjutnya, sukses dan sehat selalu.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!