NovelToon NovelToon
Tasbih Cinta Untuk Adam

Tasbih Cinta Untuk Adam

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Konflik etika / Cinta Terlarang
Popularitas:483.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Dalam Tasbihku, ku langitkan doa atas namamu, meski aku tidak tahu apakah doaku yang akan pulang sebagai pemenangnya." ~ Hawaa

Hubungan persaudaraan tak sedarah yang sudah terjalin ternyata menumbuhkan cinta diantara Adam dan Hawaa, tapi semua itu harus terhalang, saat Adam memilih menganggap Hawaa hanya sebatas saudara.

Hawaa yang telah kecewa, kembali dibuat terluka saat Adam datang mengenalkan kekasihnya, Anissa yang ingin Adam ajak serius.

"Saat kamu melangitkan doa dengan nama orang lain, kamu harus siap menerima jawaban, dari doa itu." ~ Adam

Inikah jawaban, dari Doa yang Hawaa langitkan, ataukah ada jawaban lain yang belum kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Delapan Belas

"Pagi setelah sarapan saja kita ke rumah sakit. Aku mau istirahat sebentar. Abi dan Bunda ada menemani Hawaa," jawab Adam.

"Apa Kak Hawaa telah sadar saat kamu kembali ke sini?" tanya Annisa.

"Belum. Dokter mengatakan tak ada makanan yang masuk selama dua hari ini. Berarti kamu tau sendirilah, hanya air saja masuk tubuhnya sehingga asam lambungnya naik hingga ke tenggorokan dan menyebabkan sesak napas. Makanya sampai pingsan," jawab Adam.

"Maafkan aku, Dam!" ucap Annisa dengan penuh rasa bersalah.

"Kenapa harus minta maaf? Bukan salah kamu. Hawaa nya aja yang tak pernah mau diomongi. Selalu telat makan. Makanya aku yang paling menentang saat dia mau kerja ke luar kota. Karena aku tau dia selalu menyepelekan makannya," balas Adam.

Annisa menarik napas dalam. Dia sangat menyesal karena telah berbohong pada sang suami mengenai keadaan Hawaa. Jika saja dia jujur, mungkin gadis itu tidak harus berakhir di rumah sakit, pikir Annisa.

Adam tampak mulai terlelap. Terlihat dari napasnya yang teratur. Annisa lalu ikut memejamkan matanya.

Setelah salat subuh, Adam mengajak Annisa untuk mencari sarapan, sekalian untuk kedua orang tuanya. Dia mengajak istrinya untuk sarapan di rumah sakit saja.

Sepanjang perjalanan keduanya saling diam. Tak ada yang bersuara. Annisa sesekali melirik ke arah Adam. Pria itu tetap tampan walau sedang berkonsentrasi mengendarai mobil.

Sejak awal berkenalan dia telah langsung jatuh cinta. Berapa bahagianya Annisa saat mengetahui Adam memiliki perasaan sama. Dia merasa wanita paling beruntung di kampus, karena bisa menjadi kekasih pria itu. Banyak wanita harus patah hati saat mengetahui keduanya menjalin hubungan.

Rasa cintanya hingga hari ini tak berubah, sama besarnya seperti saat pertama bertemu. Itulah yang menyebabkan dia begitu cemburu. Takut sekali kehilangan pria itu.

"Dam, apa kita nanti malam masih menginap di hotel?" tanya Annisa memecahkan kesunyian di antara mereka.

Adam menoleh sekilas dan tersenyum. Pandangannya kembali tertuju ke depan.

"Kamu menginap di rumahku saja, Nisa. Nanti sore kita cek out saja dari hotel," ucap Adam.

"Jadi kita mulai hari ini tinggal di rumah Abi?" Kembali Annisa bertanya.

"Seminggu atau satu bulan ini kita tinggal bareng mereka. Setelah itu aku akan beli rumah atau apartemen. Apa kamu keberatan?" Kali ini Adam yang balik bertanya.

"Tentu saja aku tak keberatan, Adam! Berarti mulai malam nanti kita tidur di kamar kamu," jawab Annisa.

"Nanti malam kamu tidur sendiri saja. Aku mau menjaga Kak Hawaa. Kasihan Abi dan Bunda jika harus mereka lagi yang begadang di rumah sakit," balas Adam.

Annisa terdiam mendengar ucapan suaminya itu. Mau marah, tidak mungkin. Apa yang Adam katakan itu benar adanya. Tak mungkin Abi dan Bunda yang menjaga Hawaa lagi. Pasti mereka kelelahan. Tapi, ini juga tak adil baginya. Bukankah mereka pengantin baru, seharusnya menghabiskan malam pertama berdua.

Adam membeli sarapan bubur ayam kesukaan Hawaa. Dia berharap gadis itu mau makan. Tadi Bunda mengatakan jika ia telah sadarkan diri.

"Apa aku boleh ikut menjaga Kak Hawaa denganmu?" tanya Annisa saat mobil kembali melaju setelah membeli sarapan.

"Apa kamunya tak keberatan? Kamu tau sendiri bagaimana istirahat di rumah sakit. Tak sempurna tidurnya," ujar Adam.

Annisa menjawab pertanyaan Adam dengan menganggukkan kepala dengan ragu. Dalam hatinya bertanya, apakah dia terlalu cemburu sehingga mau ikutan menginap saat mengetahui suaminya akan menjaga Hawaa.

"Apakah selama ini aku saja yang salah menduga jika Adam memiliki perasaan pada Hawaa? Apakah memang perhatian yang dia berikan hanya sebatas saudara?" tanya Annisa pada dirinya sendiri.

Adam dan Annisa berjalan di lorong rumah sakit dengan langkah perlahan. Keduanya jalan beriringan hingga sampai di kamar rawat inap Hawaa.

Setelah mengetuk pintu dan dipersilakan masuk, keduanya membuka pintu. Pemandangan pertama yang di lihat adalah Bunda yang sedang menyuapi Hawaa.

"Sudah Bunda. Aku dah kenyang," tolak Hawaa saat bunda ingin menyuapi dia lagi.

"Baru dua sendok kamu makannya, Nak!" balas Bunda.

"Tapi aku benar-benar sudah kenyang," ujar Hawaa.

Adam lalu mendekati ranjang. Meletakan bubur ayam ke atas meja yang ada di samping tempat tidur.

"Kalau kamu tak suka masakan rumah sakit, ini aku ada bawa bubur ayam," ucap Adam.

"Aku sudah kenyang, Dam. Nanti saja aku makan bubur ayamnya," balas Hawaa.

Abi yang awalnya duduk di sofa akhirnya berdiri. Dia mendekati ranjang dan memandangi Hawaa dengan tatapan tajam.

"Jangan seperti anak kecil, Hawaa. Makan saja harus di paksa. Ini semua demi kesehatan kamu! Bagaimana bisa kamu sembuh jika makan saja susah!" jawab Abi dengan sedikit emosi.

Hawaa yang tak pernah mendengar bentakan dari Haikal tentu saja terkejut. Seketika matanya mulai berkaca-kaca. Bunda langsung menggelengkan kepalanya.

"Abi, mungkin Hawaa masih belum ada selera makan. Nanti bisa makan lagi," ucap Bunda.

"Abi melepaskan kamu kerja di luar kota, karena berharap kamu akan lebih dewasa dan bisa menjaga diri sendiri. Bagaimana kamu bisa bertanggung jawab dengan pekerjaan jika buat diri sendiri saja kamu tak bertanggung jawab!" ucap Abi.

"Maaf, Abi. Aku tak akan telat makan lagi!" balas Hawaa dengan suara pelan karena menahan tangisnya.

"Mulai hari ini kamu resign kerja. Kerja di perusahaan Abi saja membantu Adam. Jika kamu pingsan di kost siapa nanti yang akan menolong?" tanya Abi.

Hawaa menggelengkan kepalanya. Air mata tak bisa dia tahan lagi. Dia tak mau resign. Sekarang gadis itu sedang mengerjakan satu proyek besar yang akan bisa membuat karirnya makin tinggi.

"Aku masih mau kerja di sana, Abi," ucap Hawaa memohon.

"Abi tak mau mendengar kamu masuk rumah sakit lagi! Cukup sekali ini. Seandainya Adam tidak cepat membawa kamu ke rumah sakit, entah apa yang terjadi," ucap Haikal.

Tubuh gadis itu tampak berguncang karena menahan tangis. Dia menggelengkan kepalanya tanda menolak.

"Abi, sudahlah. Nanti setelah Hawaa sehat, kita bicarakan di rumah lagi," ujar Bunda Syifa.

Abi menarik napas untuk meredakan emosinya. Dia melihat anak gadisnya itu menangis terisak.

Annisa hanya diam mendengar apa yang mereka debatkan. Dalam hatinya berdoa agar Hawaa menolak dan membantah keinginan Abi-nya untuk bekerja di perusahaan milik keluarga untuk membantu Adam.

"Apakah aku jahat jika berdoa agar Hawaa menolak keinginan Abinya. Aku hanya ingin mempertahankan sesuatu yang telah menjadi milikku. Bagaimana bisa aku mengalihkan perhatian Adam jika dia terus bersama Hawaa. Bagi Adam, Hawaa adalah pusat dunianya," gumam Annisa dalam hatinya.

...----------------...

1
Rosia Ariyanti
Luar biasa
Al Fatih
cerita yg bagus,, menguras emosi jiwa mantul Mak...
Arsyla Ghafany
Luar biasa
Yani Cuhayanih
Happy end mama...semangaat terus untuk berkarya....
Yani Cuhayanih
Pas aku hadiir lagi eeh sudah goooooollllll
Yani Cuhayanih
Lupa toh dah jd suami istri..hawwa masih blm konek
Cita Ratna Wulandari
👍👍👍👍
Hafifah Hafifah
kayaknya si hawaa g sadar deh lw adam itu suaminya
Hafifah Hafifah
udah tua g usah tebar pesona si haikal g akan tergoda.mending urus tuh anaknya biar bisa jadi perempuan yg baik biar g nurunin sifat ibunya yg seorang pelakor
Hafifah Hafifah
ya ampun udah tua juga julidnya masih belum hilang.terserah haikallah hartanya mau dia kasih kesiapa apa urusannya ama kamu nadia
Ayu galih wulandari
Alhamdulillah akhirnya endingnya happy happyy 😘😘😘😘😘😘😘 mkc mama yg sdh membuat karya ini ,sukses terus ya mam...tp ingat jaga kesehatan & tetep semangat💪💪💪💪
Ayu galih wulandari
Namanya Hawaa kyk ibunda kita semua pastinya lebih syantiik...kak author ,wlpun kita tahu nam Annisa pasti jg syantiik.. Lanjuuut dech kak..mic ya sdh update..🤗🤗😘😘😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuuut kak
Ayu galih wulandari
Bagus bangeet aquvsuka dg karya karyamu kamu kak..setelah sekian purnama terlewatin ...KANGEN 😘😘😘😘😘😘😘
Diana Subar
cinta itu suka" nya aja ya...mau kemana..mau kesiapa tdk ada yg tau...ciaaann hawa...
Nelly oktavia
karyanya kak buat hati mewek
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
astaga Adam.. bisa²nya kamu lagi sama siapa.. pikiran, hati dan mulutmu tentang wanita lain. /Hammer//Hammer//Grievance/
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Aamiin... pasti Hawa.. tetap semangat dan postif thinking aja. semua akan indah pada waktunya
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Oh ikatan adik kakak memang kuat 😭😗😗
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Visualnya bagus semua.. tapi ya cewek lebih cantikkan Annisa 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!