Dahye seorang mahasiswi semester 6 yang harus terjerat dengan paksaan perjodohan dari orang tua nya. Dahye terpaksa menikah dengan seorang pria tampan dan mapan yang sudah berumur 30 tahun. Diawali dengan rasa yang belum ada sama sekali sampai akhirnya keduanya saling jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Akan tetapi cinta mereka justru di uji oleh banyak masalah-masalah keluarga mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Trauma
Dikantor polisi Stevan di tanyai oleh Pihak kepolisian.
Ersya juga ikut menjelaskan kejadian sebenarnya. Tidak tau darimana berita tersebut sudah sampai ke orang tua Al dan Dahye.
Tidak lama orang tua mereka juga sampai di kantor polisi.
"Ersyaa...."
panggil mama Dahye
"Tante....."
sahut Ersya sambil mendekati mereka
"Dimana Dahye???" Tanya mama nya
"Dahye udah pulang ke rumah sama Pak Alfaro Tante, om." Ucap Ersya
"Baguslah kalau mereka sudah bersama, kamu tidak kenapa-kenapa kan?" Tanya papa Dahye
"Tidak om, saya baik-baik saja." Jawabnya
Kedua orang tua Dahye menghampiri meja tempat Stevan dan polisi polisi yang ada disitu.
Melihat kedua orang tua Dahye datang membuat Stevan sangat cemas .
"Waduhhh kenapa malah manggil nyokap bokap Dahye sihh." gerutu Nya dalam hati.
"Pak Bu silahkan duduk dulu, kita sedang menunggu kedatangan orang tua Sevan." Ucap salah satu petugas disana
"Baik, Terimakasih." Ucap papa Dahye singkat.
Sebenarnya papa Dahye sudah sangat emosi saat itu akan tetapi dia harus menahan emosi nya agar tak memperpanjang masalah. Dia memilih untuk menenangkan hatinya terlebih dahulu sembari menunggu ayah dan ibu Stevan datang.
Selang beberapa menit ada sebuah taksi yang berhenti didepan kantor polisi itu dan ternyata orang tua Stevan lah yang turun dari mobil itu.
Hiks hiks hiks hiks
suara tangisan perempuan yang sudah cukup berumur.
Tanpa menghiraukan orang di sekitar nya ibu Stevan itu langsung mendekati anak nya dan memeluknya.
"Ibu yakin kamu anak yang baik nak, ibu gak mau kamu dipenjara hanya karna mantan pacar kamu itu." Ucap ibu Stevan
Mendengar ucapan itu membuat emosi papa dan mama Dahye naik.
"Jadi apakah maksud anda anak anda ini tidak pantas di hukum karma sudah menculik putri saya dan mencoba untuk melecehkan nya?" Tanya papa Dahye dengan nada yang berat
"Saya tidak yakin kalau anak saya melakukan hal itu!!!!" Bantah ibu Stevan
Stevan yang mendapat pembelaan pun merasa bangga dan merasa sedikit tenang.
"Jika semua nya sudah terbukti dan anak anda di nyatakan bersalah apakah anda akan tetapi membelanya?"
"Anak saya itu anak yang baik, dia tidak mungkin melakukan hal itu, saya yakin kalau dia itu di jebak.''
Sosok pria yang sudah berumur juga mulai mendekati mereka.
Pria itu tadinya tidak menyadari bahwa orang berbicara pada istrinya dari tadi adalah Bos besar pemilik perusahaan tempat nya kerja.
Baru saja dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah papa Dahye tiba-tiba dia terkejut dan tidak menyangka.
"Hah!!!!"
"Pak boss!????" Ucap nya masih tidak menyangka
"Apa kamu salah satu pegawai di perusahaan saya?" Tanya papa Dahye yang tidak terlalu mengenal pria itu.
"Iya pak, saya salah satu pegawai tetap di kantor cabang bapak." Ucapnya
Mendengar hal itu keluar dari mulut ayah nya membuat Stevan sangat takut, dia juga baru tau kalau ayah nya ternyata bekerja di perusahaan papa Dahye.
"bagaimana pandangan anda dengan kelakuan anak ini?" Ucap papa Dahye
Ayah Stevan pun hanya memasang wajah pasrah dia tidak bisa lagi berkata apa apa.
"Saya rasa dia harus mendapatkan hukuman yang setimpal" katanya
Akhirnya mereka pun menyelesaikan laporan tersebut di kantor polisi dan sebelum di jatuhi hukuman yang sesuai dengan UU yang sudah dilanggar Stevan sudah ditahan disana.
Sementara di rumah Al dan Dahye
Tampaklah Dahye yang masih sangat murung, dia mengunci diri di kamar nya.
Dia meminta waktu pada suami nya itu untuk menenangkan diri nya beberapa waktu.
Dahye hanya terbaring lemas di atas tempat tidur nya sambil membayangkan hal buruk yang sudah terjadi padanya tadi. dia tidak tau harus berbuat apa lagi dia benar-benar takut kalau suami nya itu akan marah karna tadi pagia dia berbohong pada Al.
Tak lama kemudian ayah dan ibu Al sampai di rumah itu, mereka syok mendengar hal yang menimpa menantu nya itu.
"Bagaimana keadaan Dahye nak?" Tanya ibu nya
"Dahye sudah aman kok Bu, tapi dia lagi nenangin diri aja. kayaknya dia masih trauma sama kejadian tadi jadi Al biarin dia nenangin diri sendiri dulu." Ucap Al pada ibu nya
"Kasihan sekali menantu ku itu, kalau begitu ibu akan memasak dulu untuk nya."
"Al kamu coba lihat dia ke kamar nya sana coba kamu ajak dia ngobrol biar dia gak kepikiran terus sama hal tadi." Pinta ibu nya
"Baik ibu akan Al coba." Ucap nya sambil melangkah kan kaki ke lantai dua menuju kamar istri nya itu.
"Sayanggg...."
"aku masuk ya...."
ucap Al dari luar pintu kamar Dahye
Karena tidak ada sahutan akhirnya Al memilih untuk masuk langsung kedalam kamar itu.
"Sayanggg....."
panggil nya lagi dan mendekati istrinya itu
Ternyata Dahye tertidur dengan pulas, pasti dia sangat terpukul dan sangat trauma akan hal tadi.
Melihat istrinya tertidur pulas membuat hati Al sedikit tenang setidaknya dia tidak melihat tangisan lagi dari wanita itu.
