Siapa yang menyangka jika bryan memiliki papa seorang pengusaha.
setelah meninggalnya ibu yang dia sayangi bryan bersama sahabat yang seperti saudara ke kota mengadu nasib dan kisah mereka akan semakin berwarna.
yuuk ikuti terus kisah bryan sang ahli waris dan selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Satu tahun kemudian..
Bryan tolong di meja itu." kata riko
Ya sekarang riko dan bryan sedang menjalankan bisnis kafe mereka bersama di jakarta, berkat bantuan Kak Fita.
Menjalankan kafe dan kuliah berkat warisan yang di tinggalkan ibunya bryan membeli apartemen dan merintis kafe sedikit demi sedikit.
Di bantu riko dan selena sepasang kekasih itu sangat membantunya walaupun mereka juga masih sibuk.
Selena sendiri menyusul kekasihnya itu ke jakarta setelah dia lulus, karena tidak ingin melakukan hubungan jarak jauh karena selena trauma masa lalu terulang kembali.
Perselingkuhan, selena tidak ingin mengulang pengalaman nya dahulu terjadi kembali kepadanya.
Sedangkan riko mengikuti sahabatnya itu karena tidak tega membiarkan bryan sendiri dan ibunya sendiri memberikan izin.
Riko kini tinggal di kafe setiap hari walaupun kadang kadang dia di apartemen bryan, tadinya riko tinggal bersama bryan tapi lebih memilih di kafe untuk memberikan privasi untuknya maupun dirinya sendiri apalagi dia memiliki selena.
Seperti hari ini kafe sedang ramainya dan bryan, juga riko di bantu selena dan dua karyawan tampannya miko dan aksa sangat sibuk.
Banyak pengunjung wanita yang datang dan ada juga yang berpasangan, memang memiliki wajah tampan menjadi daya tarik sebuah kafe.
Selena sendiri selalu memberikan senyum jahatnya jika ada yang menggoda riko, membuat riko berada senang jika dia di cintai sebucinnya seperti itu.
Bryan sekarang di ruangannya, melihat pembukuan kafe yang sudah setahun dia jalani,walaupun tiga bulan lalu masih sepi tapi beberapa bulan akhir ini omset kafe sangat bagus.
"Jika seperti ini terus aku harus menambah pegawai, kasihan mereka sepertinya kewalahan karena banyaknya pengunjung." kata bryan saat ini sedang melihat arah depan.
Secara ruangan bryan memang mengarah ke depan dimana dia bisa melihat langsung suasana kafe.
"bry besok aku izin ada keperluan. " kata miko saat bryan hendak pergi meninggalkan kafenya
"sip, tapi kafe sudah mulai ramai takut yang lain kewalahan. " kata bryan
"Ngk lama, besok aku sudah kembali." kata miko
Bryan meninggalkan padanya dan pulang ke rumah, hari ini memang ramai karena malam minggu dan sudah jam sebelas malam masih banyak pengunjung.
Bryan tidak perlu menunggu sampai kafe tutup sudah ada riko, dia harus pulang karena dari tadi dia juga membantu di kafe dan malam ini badannya terasa lelah habis pulang kuliah dia langsung ke kafe tadi.
Sebelumnya bryan mampir dulu ke toko untuk membeli makanan ringan, toko 24 jam dekat apartemennya dan sudah menjadi langganan.
"Kak ganteng datang mau cari camilan ya seperti biasa.?" kata martha pelayan toko yang memang mengenal bryan
Bryan seperti biasa hanya terdiam dan mengambil keranjang belanjaan dan berjalan memilih kebutuhannya dan martha sendiri paham sekali pria di depannya itu tidak akan menjawab pertanyaannya seperti biasa.
"Pangeran es, dingin sekali, untung gantengnya poool... " cicit martha membiarkan pria itu berlalu darinya
Setelah membayar belanjaan dan terasa terhibur dengan perkataan pelayan toko tadi yang mencoba mengodanya, bryan cepat pulang ke apartemennya.
Di kafe setelah kepulangan aksa, hanya tinggal selena dan riko yang sedang bercumbu mesra di dapur padahal selena masih belum menyelesaikan cucian piring dan gelasnya.
"Sayang aku selesaikan dulu pekerjaanku dan tunggu saja di kamar," kata selena
"Aku sudah menahannya dari tadi dan sudah menginginkannya sayang." kata riko
Semenjak sebulan ini selena dan riko sudah melakukan hubungan intim, riko yang pertama kali menggoda selena dengan rayuan mautnya sampai wanita itu mau melakukan hubungan yang seharusnya belum mereka lakukan sebelum pernikahan.
Suara erangan dan desahan kenikmatan terdengar di kamar riko dan selena mendapatkan serangan memabukkan dari riko yang sangat susah di tolak karena terlalu nikmat.
Berbagai macam gaya percintaan di ranjang mereka lakukan, selena sangat terbuai jika kekasihnya itu sangat lihai dalam percintaan seperti seorang player.
"i Love you, kamu yang terbaik sayang. " kata riko setelah mengatur nafasnya dan berbaring di sebelah selena.
"Love you to, " kata selena yang juga mengatur nafasnya ter engah engah karena begitu dasyatnya permainan ranjang tadi.
"Sayang ada yang ingin ku berikan kepadamu. " kata riko
"Apa.?" tanya selena melihat kekasihnya penuh tanya
"Sebentar." kata riko dan dia menyandarkan tubuhnya di ujung ranjang mengambil kotak di meja samping ranjangnya.
"Maukah menikah denganku, sayang...? " tanya riko
Sedangkan selena masih terkejut karena tidak menyangka jika malam ini riko melamarnya di situasi seperti ini tapi sukses membuat terharu wanita itu.
"Hmm... tentu aku mau." kata selena sangat senang
Mereka berpelukan setelah riko menyematkan cicin tanda cintanya dengan mesra riko mencium kening selena bahagia.
Riko tidak ingin selalu merasa berdosa karena selalu terbawa nafsu saat bersama kekasihnya, lagipula dia memang sangat mencintai selena dan ingin segera menikahinya agar halal dan memberikan status bukan hanya sekadar nafsu saja.
Sedangkan selena sendiri merasa lega jika akhirnya rasa di hatinya terjawab, jika pria yang sudah beberapa tahun menjadi kekasihnya itu bersungguh sungguh menjalin hubungan dengannya.
Dengan berpelukan mereka tidur bersama dan selena malam ini menginap di kafe karena sudah sangat larut dan tidak mungkin dia pulang karena riko yang biasanya mengantar pulang sudah terlelap tidur.
"Aku sangat mencintaimu." kata selena lalu membaringkan tubuhnya di sebelah riko setelah selesai membersihkan diri dari kamar mandi.
Besok mereka akan ke kampus siang karena ada kelas di jam sepuluh dan selena akan pulang dulu jadi dia harus bangun lebih cepat.
Tinggal di kafe riko tidak membuatnya berbuat seenak hatinya dia harus menjaga amanah bryan, dulu sahabatnya itu pernah berkata jika untuk tinggal di kafe jangan pernah bercinta di area mereka bekerja dan untuk itu riko selalu melakukan percintaannya di kamar.
Menghormati permintaan bryan sahabat sekaligus bos nya karena memang bryan lah pemilik kafe walaupun bryan tidak pernah menganggap dirinya sebagai bos dan bryan selalu berkata jika kafe adalah milik mereka berdua.
Bagi bryan jika tidak ada riko dan selena membantunya, kafe tidak akan berjalan seperti saat ini.
Karena bantuan Kak Fita juga kafe bisa berdiri, bryan sangat beruntung memiliki mereka, menganggap riko sebagai saudara yang bisa di andalkan.
Riko dan keluarganya sangat berjasa dalam kehidupannya dan bryan tidak menampik semua kebaikan orang tua riko kepadanya.
Semenjak ibu nya meninggal orang tua riko sudah seperti orang tuannya karena memperlakukan bryan seperti anak mereka, sama seperti riko yang menganggapnya saudara.
Bryan sendiri belum berniat menemui papa kandungnya, dia yakin suatu saat mereka akan bertemu dan bryan ingin tahu apa dia bisa di terima oleh papa nya karena di dalam hatinya apa papa nya tahu akan keberadaannya di dunia ini, diingatnya di dalam tulisan ibunya, mira baru menceritakan semua tentang siapa papa nya dan kenapa sebab mereka berpisah dari papanya bagas atmaja.