NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Aktor

Istri Rahasia Sang Aktor

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Berbaikan / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:674.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: moon

Mengalami pelecehan bukan hal yang mudah untuk diterima, dunia Aya yang penuh semangat, seakan tiba tiba berhenti berputar.

"Aku akan memberi kompensasi untuk kejadian malam itu, berapa harga keperawanan mu, akan ku berikan berapapun yang kamu inginkan." Darren Alexander Geraldy.

"Jika aku menerima uangmu, sama halnya dengan aku menjual kehangatan tubuhku." Cahaya Dihyani.

Musibah datang silih berganti, menempa semangat hidup seorang Aya, yang akhirnya bersedia menerima takdir buruknya menjadi istri rahasia dari teman sekelas nya semasa SMU, demi menyelamatkan sang kakak dari jerat hutang rentenir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#18

#18

Bagai dua kutub magnet yang sama, itulah kenyataan nya, Sepasang pengantin baru yang baru resmi menikah 2 jam yang lalu itu laksana kutub magnet yang sama sama negatif atau sama sama positif, keduanya saling menolak, bahkan dalam posisi duduk pun wajah mereka menatap ke arah berlawanan agar tak saling memandang. 

Sementara di kursi depan pak Joko dan mas Dion pun hanya bisa diam, bahkan tak berani menghembuskan nafas, mengingat begitu tegangnya suasana saat ini. 

Usai resmi menjadi istri rahasia Darren Alexander, Aya di boyong Darren dari rumah nyak Leha seketika, karena bahkan para tetangga pun tak ada yang mengetahui pernikahan rahasia mereka, sertifikat tanah, sudah kembali berada di tangan nyak Leha, bahkan Danu diusir dengan kasar oleh ibunya sendiri, tak akan pernah lagi nyak Leha menganggap Danu sebagai anak, karena begitu besar luka yang telah Danu torehkan di hati ibu dan adiknya. 

"Aku tetap tinggal di kost an," 

"Terserah padamu."

"Aku juga akan tetap bekerja."

"Itu pun terserah, walau sebenarnya aku lebih dari mampu untuk membiayai kebutuhanmu."

"Sayangnya aku tak butuh uangmu, bahkan aku harus membayar hutang keluargaku padamu."

"Aku tak menganggapnya hutang, karena uang itu adalah mahar yang kuberikan padamu."

"..."

"Baiklah kalau kamu ingin demikian, karena itu… aku akan tetap bekerja, setidaknya untuk tabungan pribadiku." 

"Hmmm… sesukamu aja, pak Joko… kita antar Aya ke kost an." Perintah Darren segera pada sopir yang selalu menemani aktifitas nya tersebut. 

"Siap tuan muda." 

Perbincangan selanjutnya terjadi antara pak Joko dan Aya, pak Joko meminta Aya menjelaskan letak kost kost annya agar beliau mudah menemukan rutenya. 

"Ay… titip anak anak aku yah, jangan lupa selalu makan makanan bergizi dan sehat, biar anak anak juga tumbuh menjadi anak anak yang sehat dan tak kekurangan nutrisi," Pesan Dion, ada alasan khusus kenapa Dion berkata demikian, bukan untuk dirinya dan sang istri, melainkan Dion masih sangat berharap, secara perlahan Aya dan Darren bisa ikhlas menerima kehadiran anak anak mereka, karena itulah Nita dan Dion kompak bekerja sama memberikan alasan yang sama, dan pastinya sangat masuk akal. 

Dion meletakkan barang barang Aya sampai ke dalam kamar mungil yang dihuni oleh Aya selama setahun terakhir. 

"Iya mas… terima kasih juga bantuannya."

"Tolong jangan diambil hati sikap dingin dan ketus nya Darren, sebenarnya dia anak yang baik kok." 

"Aku tahu mas… aku pun pernah mengenalnya dengan baik, tapi… tolong mengerti posisiku sekarang mas, semua kebaikan Darren kini tertutupi oleh kebencian dan kemarahan ku pada nya." Jawab Aya. 

Dion mengerti kenapa Aya bersikap demikian, jadi ia pun tak ingin memaksakan, salah salah malah jadi ambyar dan tak karuan, untuk sementara Darren dan Aya mau menikah saja sudah merupakan kemajuan yang sangat berarti. "Iya… aku tahu, istirahatlah, jangan terlalu memaksakan diri, ingat anak anak itu memerlukan ibu yang bahagia."

Setelah menyampaikan pesan singkatnya, Dion pun pergi meninggalkan Aya. 

Sepeninggal Dion, Aya segera membereskan barang barang nya, ia pun harus bersiap menyambut hari esok, hari baru, status baru, dan bersama dua nyawa yang kini tumbuh di dalam rahimnya, tanpa sadar Aya mengusap perutnya yang masih datar, "maaf…" Hanya itu yang Aya ucapkan pada kedua janinnya. 

Aya bersih bersih dan sikat gigi dahulu, kemudian berganti baju dan celana katun longgar yang biasa dia pakai tidur. 

Lampu kamar yang redup, serta lelah hati dan perasaan membawa Aya segera ke alam mimpi. 

Pagi hari Aya jelas berbeda dengan pagi hari Darren, jika pagi hari Aya sangat bahagia, karena bisa kembali berkutat dengan jadwal kuliah, bahkan Aya menuruti kehendak hatinya yang tak ingin memasak, melainkan ingin membeli semangkuk bubur ayam hangat dengan sambal dan kerupuk, "aaahhh sarapan yang lezat…" Gumam Aya, apakah memang sedemikian bahagianya ibu hamil bisa sarapan dengan menu yang sedang sangat ia inginkan? Ah… mungkin saja demikian, Aya bahkan lupa jika semalam ia masih bersengketa dengan ayah dari janin yang di kandungnya. 

Maka berbanding terbalik dengan pagi harinya Darren, sejak jam 3 subuh tidur nyenyaknya harus terganggu, karena perutnya bergejolak, hingga ia memaksa tubuhnya bangun dan memuntagkan semua isinya ke kamar mandi, "aku salah makan apa semalam?" Monolog Darren sembari menatap pantulan wajahnya di cermin, Darren mulai mengingat ingat, apa yang kemarin ia makan, tapi semakin di ingat ia semakin yakin bahwa kemarin ia hanya makan normal seperti biasa, hanya saja ia menyudahi aktivitas syutingnya lebih awal, karena harus menjumpai Aya. 

Darren berjalan gontai kembali ke ranjang nyamannya, tapi belum 10 menit ia merebah, panggilan alam itu kembali lagi, dan kali ini lebih menyiksa dari sebelumnya, karena tak ada apapun yang ia keluarkan selain cairan putih kekuningan, karena yang pertama tadi ia sudah mengosongkan isi lambungnya. 

Bukan hanya dua kali, tapi sudah hampir 10 kali Darren bolak balik ke kamar mandi mengeluarkan isi perutnya, hingga ia merasa tubuhnya begitu lemas dan tak bertenaga, sampai sampai Dion pun dibuat heran karena nya, karena biasanya Darren sudah siap ketika Dion datang menjemput nya. 

"Perlukah kamu libur hari ini, wajahmu kusut sekali, bahkan lebih kusut dari kertas koran basah yang dikeringkan kembali."

"Iya mas… jika ada jadwal yang bisa diliburkan, lebih baik libur kan saja."

"Baiklah… aku juga sudah bawa sarapanmu, makanlah dulu biar tubuhmu lebih bertenaga."

Darren mengangguk lemah, ia pun ingin sekedar mengisi tenaga, karena kini kepalanya sudah terasa nyaris pecah, mungkin karena efek mual juga. 

Tapi sungguh aneh, ketika ia membuka box makanannya, ia kembali merasa mual, ketika mencium aroma salad sayuran segar yang menjadi menu wajibnya ketika sarapan, Darren menyingkirkan kotak berisi salad sayuran tersebut, ia kembali berlari ke kamar mandi sebelum memuntahkan isi perutnya di tempat tidur. 

"Kamu gak papa? Aku panggil dokter yah?" Tanya Dion perhatian. 

Darren hanya mengangguk pasrah, bahkan keinginan untuk menghubungi kedua orang tuanya pun tidak ada, padahal keduanya adalah dokter senior, yang mungkin saja tahu cara menangani rasa mual yang kini ia derita. 

"Ini obat mual dan pereda nyeri, jika memungkinkan, sebaiknya hari ini istirahat saja, jangan terlalu di forsir." 

Begitu pesan dokter yang memeriksa Darren, berdasarkan diagnosa dokter, Darren mengalami kelelahan akibat terlalu padat aktivitas pekerjaannya. 

"Ini minum dulu obat mu, lalu istirahat, aku akan mengatur ulang jadwalmu." Dion mengulurkan segelas air putih, dan obat yang harus ia minum untuk meredakan mual nya. 

Kini tubuh Darren sungguh lemas, seperti tak bertenaga, setelah seluruh isi lambung nya terkuras habis. 

Setelah menutupi tubuh Darren dengan selimut, Dion pun keluar dari kamar Darren untuk reschedule jadwal pekerjaan Darren hari ini, walau negosiasi berjalan alot dengan beberapa pihak terkait, tapi Dion akhirnya berhasil mengosongkan jadwal Darren hari ini, termasuk jadwal Darren bertemu dengan teman temannya di club malam. 

"Huufffttt…" Dion menghela nafasnya sesaat, ia jadi teringat sesuatu yang mungkin sangat Aya sangat butuhkan, dan pastinya Darren tak akan memperdulikan hal itu, Dion segera menghubungi Sang istri. 

"Iya mas," Suara Nita mengalun menjawab panggilan sang suami. 

"Sayang… kamu sibuk gak?"

"Sedikit, cuma bersihin rumah dan cucian, kenapa?" 

"Biasanya ibu hamil perlu nutrisi apa selain vitamin dokter?"

Nita terdiam sejenak, belum pernah hamil membuatnya loading memikirkan jawaban untuk pertanyaan suaminya, mendadak kepalanya di penuhi lampu pijar, pertanda ia menemukan jawaban yang bagus. 

"Ah… iya mas, susu ibu hamil, buah dan sayuran segar juga perlu." 

"Baiklah… bisakah kamu belikan itu untuk Aya? Mengingat perseteruan mereka, Aku yakin Darren tak akan memperdulikan hal itu, dan sekarang Darren pun sakit, jadi aku menemaninya di penthouse."

"Oh Darren sakit?" 

"Huum, katanya dia mual dan pusing."

"Perlukah aku bawa Aya ke sana? Mungkin bisa jadi penawarnya."

"Ide bagus sayang… aku akan senang sekali kalau kamu berhasil membawa Aya ke sini." 

Dion tersenyum puas… semoga saja ini bisa menjadi jalan agar hubungan Darren dan Aya bisa harmonis walau pernikahan mereka sembunyi sembunyi dan di rahasiakan dari publik. 

1
ArlettaByanca
Cyrus kah ?
ArlettaByanca
yg hrs disesali knp biaa ketemu org2 modelan Darren dan Clara. Lahir di kel yg sederhana bukan sebuah dosa. Banyak kok org yg kt org dianggap hidup di level sederhana lebih bermartabat dan bisa happy.
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Melati Melati
trima kasih resepnya ka
Rayna_dewi
q yg deg"an lho,,q baru baca karyamu kak tp lngsung suka
moon: terima kasih kak
total 1 replies
Hasanah Purwokerto
huuffff..knp aku yg deg degan yaaa

digantung ma othor...😜
moon: dah tamat kak, gazzz poolll... sampek ujung /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
febriane
Luar biasa
Hasanah Purwokerto
tlg...buat daren lbh sengsara lg...
anak buah opa alex kemana,,ktnya mau jagsin aya...?
Hasanah Purwokerto
Luar biasa
Nasikhah Sikhah
karya yg bagus
Nasikhah Sikhah
Kecewa
Hatiyatul Aini
Luar biasa
Bunda Aish
yaaaa..... penonton kecewa 😕
moon: lanjut ke >>> Dia, Istriku /Grin/
total 1 replies
Bunda Aish
kembar 3 yang saling menjaga dan menyayangi
Bunda Aish
gpp Niel pukul aja si Darren, biar kita juga ikut puas /Chuckle/
Bunda Aish
🙄 🤷 tak tau lah harus bilang apa....apa kepala Darren diginiin ya/Hammer/, soalnya belum puas pengen balas semua perlakuan Darren ke Aya
Bunda Aish
ooh berani' godain...kita lihat aja setelah acara selesai 😒
Bunda Aish
Ooo.....dug...dig...dag...dig...dug /Slight//Casual//CoolGuy/
Bunda Aish
uluh...uluh...uluh kasihan /Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!